BAB 4. Kecelakaan

...Tidak perlu iri, kita punya porsi masing-masing , yang terlihat Mewah , Belum tentu sebenarnya indah...

...🍁...

Hari menjelang sore saat asmara tiba di rumah, Tidak hanya ke kantor dinas saja, hari ini juga Asmara pergi ke Puskesmas untuk menyerahkan berkas-bekas miliknya.

"Ibuk... !!!"

Sambutan hangat dari sang putri yang telah menantikan kepulangan nya.

"Enja udah mandi ?" Asmara.

"Em" jawab Senja dengan anggukan kepala

Asmara pun bergegas membersihkan diri, mengingat seharian ini dia bertemu dengan banyak orang, sudah menjadi kebiasaanya untuk membersihkan diri sebelum menyentuh putri kecilnya.

Suasana sore kembali berkabut, disertai rintik hujan yang terus membasahi jalan.

Tok tok tok.

Ketukan pintu terdengar begitu nyaring tatkala Asmara tengah menemani Senja bermain.

Sementara Mbok Jum dengan sigap berlari untuk membukakan pintu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Seorang tetangga dekat rumah Asmara yang datang dengan membawakan pisang goreng hangat untuk Asmara.

"Siapa mbok ?" Asmara

"Saya Bu bidan , Bu Siti"

Belum sempat mbok Jum menjawab pertanyaan majikanya, sang tamu telah lebih dulu memberikan jawaban.

"Silahkan Masuk Bu Siti, Wah repot-repot Bu Siti ini" ujar Asmara dengan ramah.

"Tidak Bu bidan hanya pisang goreng"

Sejujurnya Asmara merasa tidak enak hati dengan kebaikan beberapa tetangganya, terlebih sejak kedatanganya dia belum pernah sekalipun beramah tamah dengan mereka, karena dia sendiri masih harus mengurus banyak surat-surat di dinas.

Beruntung Asmara diterima dengan baik oleh para tetangganya disini, mengingat statusnya yang merupakan seorang janda.

"Bu bidan kalau perlu apa-apa bilang saja"

"Terima kasih Bu" jawab Asmara dengan mengulas senyum manis di wajahnya.

Setelah cukup berbincang, Bu Siti pun berpamitan , tak lupa Asmara juga membalas kebaikan Bu Siti dengan juga memberi kan 3 buah jagung godog untuk dia bawa pulang.

***

Hari berlalu begitu cepat tanpa terasa 3 bulan sudah Asmara tinggal di desa.

Kesibukan Asmara semakin bertambah karena saat ini dia juga membuka praktik Bidan sendiri di rumah, hal itu tentu atas dukungan banyak masyarakat yang memintanya untuk membuka praktik.

Sepulang dari kantor dia akan standby di tempat praktik nya, kalau-kalau ada yang membutuhkan bantuannya.

Selain mengisi kesibukan juga sedikit banyak menambah penghasilan Asmara.

Tidak berharap lebih, karena tak jarang banyak warga yang periksa dengan memberikan imbalan berupa hasil bumi seperti pisang, jagung, padi, dan banyak lagi lainya.

Meski begitu Asmara tidak pernah mengeluh, dia tetap melayani pasien nya dengan baik.

Seperti hari-hari sebelumnya pagi sampai siang hari Asmara akan berada di Puskesmas dan Sore hari dia baru akan di rumah.

"Asma, Kamu nggak pengen gitu nikah lagi, apa nggak kangen gituan..?"

Asmara hanya memutar bola matanya, sejujurnya dia sangat bosan mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

"Ran , memangnya tujuan nikah cuma gituan.."

Rani terkekeh mendengar jawaban Asmara. Keduanya memang menjadi sangat akrab setelah Asmara bekerja disana, tak jarang Rani dan suaminya berkunjung ke rumah Asmara.

"Aku bisa tau Ma cariin kamu jodoh" goda Rani dengan menaikturunkan alisnya.

"Astaga Rani , Kerja !!"

Keduanya terkekeh bersama menyadari ucapan Asmara yang sedikit meninggi membuat banyak pasang mata melihat kearah mereka.

Asmara sangat sebal dengan ucapan yang itu itu saja dari Rani , namun meski begitu dia juga tidak pernah marah atau melarang Rani mengatakan nya.

Ucapan Rani selalu Asmara jadikan sebagai candaan yang bisa membuatnya tertawa di sela-sela banyaknya pekerjaan kantor.

***

Malam semakin larut namun tidak membuat Asmara ingin segera bersembunyi dibalik selimut.

Hari ini Kertagiri terus di guyur hujan, hingga jalanan sedikit licin, hal itu juga membuat Asma harus berhati-hati ketika pulang dari kantor tadi.

Rasanya menikmati secangkir kopi ditemani rintik hujan sangat nikmat meski sejauh mata memandang hanya hamparan kebun teh yang dapat Asmara lihat.

Brak !! Brak !! Brak !!!

"Bu bidan , Bu... !! Tolong Bu !!, Bu Bidan !!"

Pintu rumah yang terdengar di ketuk menggunakan tenaga dalam, membuat Asma melonjak kaget.

"Iya Sebentar !" teriak Asmara dari dalam rumah.

Segera asmara meletakkan kopi nya sembarang, dan berlari menuju pintu, Sepertinya telah terjadi sesuatu begitu pikir Asmara.

Benar saja setelah pintu terbuka, terlihat seorang laki-laki yang di papah oleh beberapa bapak-bapak dan kondisinya tengah bersimbah darah.

"Ya Allah ini kenapa pak ?"

Panik Asmara melihat orang di hadapannya seolah sudah tak bernyawa.

"Dibawah ada kecelakaan Bu , sepertinya mobil bapak ini rem nya blong" Ucap salah satu orang disana.

Tanpa pikir panjang Asmara membuka pintu ruang praktiknya, meminta bapak bapak disana untuk membawa orang tersebut masuk.

Dengan sigap asmara membersihkan luka di kepalanya, darah yang bercampur Air hujan membuat seluruh tubuhnya dipenuhi noda merah.

"Pak , Ini keluarganya dimana ?" Asmara

Sembari mengobati luka laki-laki di hadapannya , Asmara Juga menanyakan identitas sang pasien

"Tidak tahu Bu, Sepertinya bapak ini sendiri , Karena tidak ada siapapun di mobil itu"

Asmara tampak menganggukkan kepala, memahami ucapan salah satu bapak-bapak tersebut.

Tidak butuh waktu lama, Pak Basuki dan istri yang mendengar ada keributan di rumah keponakanya juga turut hadir.

Beruntung luka yang di derita orang tersebut tidak begitu parah, tidak ada patah tulang atau yang lainya, hanya bagian kepala saja yang tampak terluka. Namun Asmara juga harus tetap memastikan kondisinya, kalau-kalau terjadi sesuatu yang salah di kepalanya.

"Nduk , Biar bapak ganti bajunya dulu" ucap pak Basuki yang datang lagi setelah sebelumnya pulang untuk mengambil baju ganti miliknya.

"Iya pak"

Asmara dan Bu Retno beserta beberapa bapak bapak yang masih ada di sana pun keluar dari ruang praktik tersebut.

Di teras rumah Mbok Jum telah menyiapkan minuman hangat dan pisang godok untuk para tamunya.

Waktu menunjukan pukul 20.20

Belum juga ada tanda-tanda laki-laki itu akan siuman.

"Pak, Ini nanti kalau Samapi jam 10 malam beliau tidak juga siuman, sebaiknya kita langsung bawa saja ke puskesmas " titah Asmara

"Baik Bu"

Asmara tetap meminta beberapa bapak-bapak di sana untuk berjaga di rumahnya, kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Mengingat di rumahnya juga tidak ada laki-laki.

Dalam keheningan malam terdengar suara seseorang terbatuk.

"Minum .. Minum !! "Lirih suara tersebut terdengar dari ruang praktik Asmara.

Asmara disusul beberapa bapak-bapak bergegas menuju ruang praktik, benar saja laki-laki tersebut telah siuman.

Dengan cekatan Asmara meraih segelas air putih dan dia berikan pada laki-laki tersebut menggunakan sendok.

"Alhamdulillah" seru beberapa orang disana.

Kondisi laki-laki tersebut masih tampak lemah, hanya manik matanya yang seolah menanyakan dimana kini dia berada.

"Istirahat Saja dulu, tadi bapak baru saja mengalami kecelakan " Ucap Asmara dengan lembut.

"Dan ini, mereka bapak-bapak yang tadi menolong anda"

Laki-laki tersebut hanya dapat mengangguk dengan mengulas senyuman yang menandakan dia begitu berterima kasih atas kebaikan warga disana.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒔𝒎𝒂𝒓𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒋𝒅 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂 😊😊

2024-05-02

0

guntur 1609

guntur 1609

aku macam pernah baca ceritq ni. tapi kok gak ada jejak like aku ya

2024-01-07

1

Afternoon Honey

Afternoon Honey

lanjut membaca...

2023-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!