BAB 6. Keputusan

...Perhatian itu hanya akan datang dari hati yang takut akan kehilangan ...

...🍁...

Asmara hanya tertawa geli melihat wajah Rani yang cemberut dengan mulut manyun. Ketika sudah merasa kesal memang Rani akan seperti itu.

"Iya iya maaf, Lagian kamu Ran ada-ada saja !!"

"Ehhh... Ini tu beneran Asma !!, aku kan tidak pernah salah memberikan informasi" seloroh Rani dengan menggebu-gebu.

Asmara hanya memperhatikan ucapan Rani, meski tanggapannya tetap sama seperti sebelumnya.

Mungkin sudah menjadi kebiasaan Asmara sewaktu bekerja di rumah sakit besar, dia akan dengan sungguh sungguh bertanggung jawab atas pekerjaannya, seperti jarang sekali ada interaksi antara dirinya dan rekan sesama bidan lainya, kecuali sangat dibutuhkan.

Berbeda halnya dengan di Puskesmas, yang mungkin Kebanyak diantara rekanya saling sapa dan tak jarang mengobrol ngalor ngidul, seperti yang di lakukan Rani saat ini.

"Katanya nih ya, Yang punya itu Orangnya ganteng, Duda lagi" seloroh Rani.

"Terus kamu mau gitu jadi janda , dan ngedeketin dia ?" Ucap Asma dengan enteng.

"Astaga Amit amit !!, kok kamu gitu Ma" kesal Rani

Asmara hanya kembali terkekeh melihat reaksi sahabatnya, terkadang dia juga merasa heran pada sahabatnya itu, Rani selalu memiliki bahan pembicaraan yang entah darimana asalnya.

"Kamu aja coba deketin, Aku bisa Carikan info info buat kamu Ma" goda Rani.

"Ogahhh, Kenapa musti aku !!"

"Ya kan kamu belum laku"

Asmara hanya memutar bola matanya kesal , Rani seakan tidak ada habisnya untuk membahas soal laki-laki dan teman hidupnya.

Sejujurnya Asmara sangat malas untuk membahas soal pernikahan dan lain sebagainya.

"Siapa bilang aku nggak laku ?" kesal Asmara.

"Lha itu buktinya belum nikah !!"

"Ran. Bukan berarti aku nggak Nikah itu karena aku nggak laku!"

"Terus ??"

"Auuu ahhh"

Asmara memilih untuk mengabaikan sahabatnya, jengah rasanya setiap hari harus mendengar ocehan Rani yang dianggapnya tidak begitu penting.

***

Waktu menunjukan pukul 11.30

Ditemani motor Scoopy, Asmara berangkat dan pulang dari bekerja , motor yang juga baru Asmara beli ketika dia pindah ke desa. Satu satunya transportasi yang sama miliki dan gunakan selama beberapa bulan ini.

Tepat jam 12 Asmara tiba di rumahnya.

Pemandangan yang tak biasa Asmara lihat , Senja yang biasa diam dengan mainannya, kini terlihat ceria dengan canda tawa nya.

Melihat interaksi antara Senja dan Loka membuat sudut hati Asmara menghangat.

"Lho Enja kok disini ?, Om nya kan nggak bisa istirahat kalau Enja mainan nya di sini ?"

Mendengar ucapan ibunya, seketika Senja merasa takut, kalau kalau asmara akan memarahi nya.

"Maaf ibuk" jawab senja dengan puppy Eyes

Asmara hanya menghela nafas "Iya sayang , Ibu maafin, Lain kali jangan di ulangi ya"

Setelah mengatakan itu , Asmara meminta Mbok Jum untuk membawa senja ke kamar dan ini juga waktunya untuk senja tidur siang.

"Jangan terlalu keras"

Asmara tersenyum mendapati ucapan pasiennya.

"Tidak, hanya saja kamu harus banyak istirahat"

Sejujurnya ucapan Loka barusan cukup membuat Asmara tidak enak hati, mungkin memang asmara sedikit keras, namun hal itu dia lakukan untuk menjaga putrinya dari ketergantungan pada seseorang.

Terlalu nyaman dengan orang lain tentu juga akan tidak baik untuk Senja yang saat ini haus akan kasih sayang orang tua.

Ayah yang sama sekali tidak pernah menghubunginya, dan Asmara sendiri yang juga harus sibuk banting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Mengingat itu membuat hati Asmara sesak, sudut matanya mulai berembun, namun secepat kilat dia menyeka dengan jemarinya.

Sikap Asmara itu pun tidak luput dari penglihatan Loka. Sadar diri dia hanyalah tamu membuat Loka memilih untuk tetap diam.

"Istirahatlah, Aku akan siapkan makan siang mu "

Asmara berlalu meninggalkan ruang praktiknya, bergegas mengganti pakaian dan membersihkan diri. Baru setelahnya dia akan menyiapkan makan siang untuk pasiennya.

Tidak berselang lama dengan kedatangan Asmara, Pak Basuki juga datang. Mengabarkan jika mobil milik Loka akan siap 2 hari lagi.

Mengingat kondisi Loka yang semakin membaik, Pak Basuki tidak mungkin membiarkan Loka tetap tinggal bersama Asmara, mengingat status Asmara adalah seorang janda.

Pak Basuki hanya ingin melindungi keponakan yang sudah dia anggap seperti putri nya.

Bukan tidak percaya pada Loka, hanya saja pak Basuki menghindari omongan tetangga.

Tidak menutup kemungkinan jika keduanya tinggal bersama , akan memancing omongan warga. Terlebih pak Basuki juga merupakan Kepala desa.

"Jadi begitu nak Loka, Bagaimana kalau Nak loka untuk sementara waktu tinggal di rumah saya?" tawar pak Basuki.

Asmara yang juga baru saja bergabung setelah menyiapkan makanan untuk Loka, menyetujui usulan Pamannya itu.

"Enja mau sama Om Ganteng" celoteh Senja yang ternyata sedari tadi mengintip dibalik pintu.

"Enja !, ayo masuk kamar tidak boleh menguping pembicaraan orang dewasa nak !" tegas Asmara.

Loka hanya menatap pada Asmara yang seolah memang menjaga jarak, tentu juga membatasi interaksi dirinya dengan Senja.

"Baiklah pak, Sampai mobil saya siap saya akan menginap di rumah bapak"

Asmara tampak lega dengan keputusan bijak Loka,setidaknya dia tidak akan merasa sungkan dengan tetangga.

***

Dua hari berlalu , Tepat dimana hari Senin yang kata banyak orang merupakan hari keramat.

Benar saja tidak hanya kebanyakan orang ,namun juga Rani merasakannya.

"Tumben kucel amat Buk??" goda Asmara pada sahabatnya.

"Iya nih semalem habis tempur, Tuh si Bagas gak pernah mau berhenti kalau udah nganuuu..." seloroh Rani dengan begitu entengnya

"Huzzz... Rani !"

Bola mata Asmara seketika membulat mendengar ucapan sahabat ya yang begitu absurd. Tidak ingat tempat dan situasi.

"Iya.. iya.." jawab Rani dengan malas.

Keduanya kembali bekerja Rani yang melakukan Pemeriksaan keadaan Umum pasien, sementara Asmara bertugas untuk membuat resep ibu hamil yang tengah periksa ANC.

Keduanya memang bekerja dalam satu tim di ruang KIA, sehingga setiap hari mereka akan bertemu dan bekerja bersama.

Sebagai bidan Rani memang terkenal bar-bar, namun sejujurnya dia sangat baik, Rani lah yang begitu baik padanya sejak Asmara datang ke desa Kertagiri.

"Coba di panggil , masih ada pasien gak ?" titah Asmara.

"Selanjutnya!!"

Setelah beberapa kali panggilan, nyatanya sudah tidak ada lagi pasien.

Beruntung hari ini tidak terlalu ramai seperti biasanya. Chekpot untuk Rani yang telah berfikir hari ini akan sangat ramai, mengingat tubuhnya yang begitu lelah.

"Mangkanya kalau malam Senin Puasa dulu Nganuuu nya, Capek kan" seloroh Asmara dengan cekikikan.

"Asma Sayang, gituan kok disuruh puasa, Mana bisa .. , Enak Tauuu !!"

Tawa renyah terdengar nyaring di ruangan yang tidak terlalu besar itu, hanya ada Rani dan Asmara yang begitu menikmati obrolan receh keduanya.

"Ngomong-ngomong kamu emang ---"

"Stop RAN !!"

Sadar apa yang akan di tanyakan sahabatnya, buru-buru Asmara menghentikannya.

"Nggak papa tau Ma, Nikah siri aja dulu, nggak ribet urusannya, lumayan buat Kelonin kalau malem"

"Astaga Rani !!"

***

Terpopuler

Comments

Moh Yasin

Moh Yasin

hahaaa dasar temen somplak😂

2024-12-29

0

maya ummu ihsan

maya ummu ihsan

astagfirullah

2024-10-19

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑹𝒂𝒏𝒊 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒂𝒋𝒂𝒓𝒊𝒏 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒔𝒂𝒕 𝒌𝒆 𝑨𝒔𝒎𝒂 😅😅😅

2024-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!