BAB 15. Pasar Malam

...Cemburu. Bukan karena dia tidak percaya. Tapi karena Terlalu sayang dan Takut Kehilangan ...

...🍁...

Beberapa saat Senja dan Loka berada di teras , Asmara datang untuk mengajak keduanya sarapan bersama.

Senja yang masih berada dalam pangkuan Loka , langsung saja meloncat turun dan menghambur pada Asmara.

"Ibu.. Enja lapell"

"Sayang laper ?, Yuk kita makan"

Ajak Asmara dengan menggendong putri kecil nya. Tidak lupa Asmara juga mengajak Loka untuk masuk dan sarapan bersama.

Ketiganya menuju meja makan yang menjadi satu dengan dapur, sederhana memang namun suasana rumah tersebut selalu terasa nyaman dengan penataan yang rapi dan juga bersih di setiap sisinya.

Tidak hanya Senja, Asmara, Loka namun disana juga ada mbok Jum yang juga tengah sarapan bersama ketiga nya.

Selama sarapan tak jarang Senja berceloteh ria, dan bermanja-manja dengan Ibu nya, sementara Mbok Jum dan Loka hanya menjadi penonton saja.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka telah selesai dengan sarapan pagi nya.

Hanya Senja yang terlihat masih menyisakan sedikit makanan di piringnya.

Saat ini pekerjaan rumah kembali Asmara serahkan pada Mbok Jum, seperti beberes dan Mencuci piring serta membersihkan rumah.

Tidak banyak yang mbok Jum kerjakan, karena memang setiap hari di bersihkan, jadi tidak banyak kotoran atau debu yang masuk kedalam rumah.

Dan setelah pekerjaan selesai, Senja selalu membebaskan mbok Jum untuk melakukan apapun, berjalan-jalan misalnya atau mau ke pasar juga Asmara tidak pernah melarangnya.

Asmara cukup puas dengan pekerjaan Mbok Jum, meski tidak segesit dan selincah kebanyakan asisten rumah tangga pada umumnya, namun Asmara sangat memahaminya, karena memang dari segi usia mereka berbeda.

Sementara mbok Jum beberes dan membersihkan rumah, kini Senja, Asmara dan Loka duduk di teras rumah, ketiganya bercanda tak jarang terdengar tawa cekikikan dari Senja.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, hari ini senja terlihat lebih bahagia, terlebih ketika dia selalu menempel pada Loka.

Sejujurnya Asmara tidak begitu menyukainya, namun melihat putrinya yang begitu bahagia juga Loka yang seolah tidak keberatan membuat Asmara pada akhirnya membiarkan saja.

"Eh.. Lagi pada santai rupanya"

Dari jarak 3 meter Bu Retno berjalan menuju teras rumah Asmara.

"Ibuk ?, Tumben. Dari mana Buk?" sapa Asmara

Bu Retno tampak sedikit terengah, setelah berjalan lumayan jauh

"Dari pasar Nduk"

"Terus bapak dimana Buk ?"

Tidak biasa Bu Retno sendirian ke pasar , hal itu tentu mengundang rasa penasaran dari Asmara.

"Bapakmu masih di bengkel bawah , Ban motornya tadi mendadak kempes, ibuk terpaksa jalan duluan" keluh Bu Retno dengan sedikit kesal.

Melihat ekspresi Bu Retno , bukan kasihan Asmara justru tertawa, pasalnya Bu Retno terlihat lucu ketika bersikap begitu.

"Ya sudah ibu istirahat, Asma Ambilkan minum dulu"

Asmara bergegas mengambil belanjaan Bu Retno dan kemudian dia simpan di meja, mempersilahkan wanita paruh baya itu untuk duduk di teras rumahnya.

"Ibuk sudah sarapan ?" Asmara.

"Sudah. Tadi ibuk sama bapak beli pecel di pasar"

Asmara lantas masuk kedalam rumah.

Beberapa saat Asmara keluar dengan membawa secangkir penuh teh hangat manis untuk bibi sekaligus wanita yang sudah dia anggap seperti ibu nya.

Beberapa kali terlihat Bu Retno meneguk minuman dari cangkir yang tengah dia pegang. Sembari melihat kearah Loka yang asyik bermain bersama Senja.

Terlihat sudut bibir Bu Retno terangkat, hatinya menghangat, melihat pemandangan di depan matanya.

"Nak Loka sudah sembuh ?"

Merasa disapa Loka menoleh kearah Bu Retno disana.

"Alhamdulillah Bu, setelah di rawat sama Bu Retno dan pak Basuki tempo hari saya langsung sembuh" kelakar Loka yang seketika mengundang gelak tawa orang-orang disana.

Tampak nya tidak hanya dengan pak Basuki, kepribadian Loka yang ramah dan terbuka membuat Bu Retno juga mudah akrap dengannya.

"Nak Loka bisa saja" celetuk Bu Retno.

Mereka kembali berbincang, tampak beberapa kali Bu Retno menanyakan beberapa pertanyaan pada Loka.

Setelah beberapa saat, terlihat dari kejauhan pak Basuki datang mengendarai motor Supra nya. Cukup lama karena kebetulan di bengkel sedang banyak antrian, itu juga yang menyebabkan Bu Retno memilih pulang duluan.

Pak Basuki yang baru saja sampai, lantas mengambil posisi duduk diantara ketiganya.

Pak Basuki juga mengatakan jika di lapangan balai desa mulai malam nanti akan ada pasar malam.

Ucapan pak Basuki tersebut lantas mengundang rasa penasaran Senja.

"Pasal malam apa kek?"

"Pasar Malam itu, pasar yang buka nya malah hari Enja, disana nanti banyak makanan , mainan, dan masih banyak lagi lainnya" ujar pak Basuki.

Mendengar kata mainan membuat Senja begitu bersemangat , hingga dia melompat-lompat kegirangan meski saat ini berada diatas pangkuan Loka.

"Enja duduk ya sayang, kasihan paman Loka"

Agaknya Asmara sedikit tidak enak hati pada Loka. Senja begitu penurut hingga dia langsung saja menuruti ucapan Asmara.

"Nanti malam kita kesana ya Enja sayang" ujar Asmara

"Benel buk ?"

"Iya bener sayang"

Tawa riang gembira kembali terdengar dari mulut kecil Senja. Begitu juga Asmara yang juga merasakan kebahagiaan ketika putrinya bahagia.

Ingatan Asmara kembali meneliti sang putri, Senja tidak lagi menanyakan Ayahnya sejak bersama Loka. Setidaknya itu membuat hati Asmara lega, namun di sisi lain itu juga tidak begitu baik untuk Senja, takutnya nanti Senja akan ketergantungan pada Loka.

***

Sore hari

Pikir Asmara senja akan lupa dengan permintaanya pagi tadi. Namun nyatanya Asmara salah, justru setelah mbok Jum selesai memandikan Senja dan menggantikan pakaiannya, Senja kembali menanyakan janji ibu nya.

Cukup membuat Asmara harus berfikir 2 kali, pasalnya saat ini mendung sudah mulai datang menyapa, meski tidak di sertai gerimis atau rintik hujan, namun cukup membaut Asmara was-was dengan kejadian kemarin.

"Ibuk ayo Buk , Kita belangkat" celoteh Senja penuh permohonan.

Asmara mencoba melihat kembali ke jendela ruang tamu, melongok ke atas melihat mendung yang tidak juga menghilang, justru kini bertambah kabut yang mulai turun.

"Ada apa ?"

Asmara terlonjak kaget, mendapati Loka berada di belakangnya.

Seingat Asmara sejak siang tadi Loka berada di dalam kamar dengan memainkan laptop yang dia ambil dari mobilnya. Sepertinya Loka begitu sibuk dengan pekerjaannya.

"Senja menagih janjinya ?" Loka.

Tidak kaget Asmara mendengarnya, pasalnya ketika Senja meminta nya Loka juga bersama mereka.

Anggukan kecil Asmara berikan sebagai jawabannya.

"Ya sudah kita ke pasar malam saja" Loka

"Kita ?" Asmara

Agaknya Asmara tidak begitu yakin Loka mau kesana, selain ramai tentu tempat itu sangat becek.

"Iya. Aku, Kamu , dan Senja kita akan ke pasar malam bersama " juar Loka meyakinkan.

Meski begitu , Asmara kembali menekan keyakinannya, mengiyakan ajakan Loka, toh juga dengan begitu Senja bisa merasa lega dan bahagia.

Tidak butuh waktu lama untuk ketiganya bersiap, Senja, Asmara ,Loka kini telah berada di dalam mobil untuk menuju balai desa.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝑳𝒐𝒌𝒂 𝒉𝒓𝒔 𝒈𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑 𝒃𝒊𝒔𝒊 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝑨𝒔𝒎𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒈𝒂𝒆𝒕 😅😅😅

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

💖

2023-10-11

0

Bunda Titin

Bunda Titin

kamu hrs berterima ksh pada Senja mas Loka krn Senja kamu bisa lbh mengenal Asmara.........🤭😁😜

2023-08-02

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!