BAB 3. Rumah Lama

...Tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna, Karena Sedih dan bahagia Akan selalu hadir menyapa ...

...🍁...

Perjalanan yang harus di tempuh Asmara cukup lama, butuh waktu hingga 8 jam perjalanan darat menggunakan travel.

Tujuan Asmara saat ini adalah Desa Kertagiri di pinggiran Kabupaten provinsi Jawa tengah.

Pedesaan asri yang masih menyuguhkan hamparan kebun teh sejauh mata memandang.

Bukan tanpa alasan Asmara memilih tempat tersebut, disana juga merupakan tanah kelahirannya, dan hanya di tempat tersebut Asmara tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli rumah.

Rumah peninggalan mendiang orang tuanya masih cukup bagus untuk Asmara dan anaknya tinggal.

Meski tidak sebagus rumah ya di kota namun sepertinya Asmara akan lebih nyaman tinggal disana.

Sepanjang perjalanan Asmara lebih banyak melamun, sementara Senja dan Mbok Jum menghabiskan waktu dengan tidur.

Udara dingin semakin terasa ketika travel telah memasuki area perkebunan teh.

Sudah sangat lama rasanya Asmara tidak pernah kesana, terlebih setelah kedua orang tuanya berpulang, Asmara sangat jarang berkunjung, hanya rumah nya saja dia pasrahkan pada paman yang merupakan Adik dari mendiang ibunya.

"Enja .. Bangun sayang, Kita sudah sampai nak"

Tepukan halus di pipi Senja membuat gadis kecil itu menggeliat, udara dingin yang seketika menusuk membuat Senja kembali meringkuk di bawah ketiak Ibunya.

"Ayo sayang kita turun"

Sementara Asmara tengah membangunkan putrinya, mbok Jum telah turun lebih dulu untuk mengambil beberapa barang di bagasi mobil.

"Sudah di turunkan semua mbok ?"

Baru saja Asmara dan Senja turun dari mobil , terlihat wajah malas putri kecilnya yang merasa belum puasa tidur.

Udara terasa begitu dingin, terlebih mereka melakukan perjalanan di sore hari , hingga saat ini waktu menunjukan pukul 01.30 dini hari ketiganya baru sampai di rumah lama Asmara.

Meski ketiganya sampai pada waktu kebanyakan orang tidur, namun Paman dan bibi Asmara telah siap berjaga untuk menunggu ketiganya.

"Nduk... Bagaimana tadi perjalannya?"

(Nduk merupakan panggilan dari orang yang lebih tua kepada Anaknya dalam istilah Jawa)

"Alhamdulillah pak , buk, Lancar"

Paman dan bibi yang juga Asmara panggil Bapak dan Ibu, keduanya juga menganggap Asmara seperti putri mereka sendiri, terlebih keduanya juga tidak memiliki anak.

Keduanya tidak lagi di karuniai anak setelah anak mereka meninggal saat usia 5 tahun karena penyakit DB , Mungkin jika masih hidup anak paman dan bibi Asmara juga seusia dirinya.

"Ayo ayo masuk, ngobrolnya lanjut di dalam saja" ajak Bu Retno yang merupakan Istri dari pak Basuki

Ketiganya berjalan beriringan menyusul Pak Basuki dan Bu Retno yang telah berjalan lebih dulu.

"Bapak belum sempat merenovasi rumah ini, Rumah ini masih sangat layak huni untuk kalian" ucap Pak Basuki pada Asmara.

"Bapak, jangan begitu, Bapak sudah menjaga rumah ini saja Asma sudah sangat senang"

Senja kini berpindah tangan pada Bu Retno, yang langsung saja tertidur kembali setelah Bu Retno membawa gadis kecil itu ke kamar nya.

Sementara Mbok Jum masih sibuk memasukkan barang-barang yang dibawa sebelumnya.

Sementara barang yang di bawa oleh mobil pickup telah di masukan ke dalam rumah oleh Pak Basuki dan istri.

"Mbok istirahat saja, di lanjut besok beberesnya" titah Asmara.

"Baik Bu"

Setelah mbok Jum masuk kedalam kamar, kini menyisakan Pak Basuki dan Asmara saja yang masih betah di ruang tamu.

"Bagaimana kabarmu Nduk.." lirih pak Basuki dengan menyesap kopi pahit buatan istrinya.

Entah karena sebab apa, mendengar pertanyaan Pak Basuki semakin membuat Asmara kembali merasakan sesak di dada.

Kekuatan yang dia bangun hingga detik ini kembali harus goyah mengingat nasib yang harus dia jalani.

Kedepannya masih akan lebih panjang, mungkin tidak akan ada waktu bagi Asmara untuk sekedar menitihkan air mata , namun untuk saat ini rasanya belum bisa, air mata itu jatuh begitu saja.

"Sabar Nduk, hidup itu sudah di garis Kan oleh Gusti, kita sebagai Manusia tinggal menjalani"

"Iya pak" lirih Asmara.

Rasanya mata Asmara sudah kering , namun entah kenapa Air mata itu tidak juga surut meski telah banyak tetesan membasahi pipi.

"Jangan menyalahkan takdir , Jalani saja dengan legowo, Kehidupan masih panjang, kita tidak pernah tahu kebahagiaan apa yang sudah menantimu"

"ingat itu Nduk"

"Iya Pak , InshaAllah Asma paham" Asmara.

Untuk malam ini Pak Basuki dan Bu Retno masih akan tinggal dan menemani mereka, pasalnya mungkin Asmara membutuhkan sesuatu, meski jarak rumah pak Basuki dan rumah mendiang orang tua Asmara tidak terlalu jauh, namun pak Basuki dan istri lebih memilih untuk menginap.

Pak Basuki telah menyusul sang istri yang lebih dulu masuk kedalam kamar, sementara Asmara masih betah berada di ruang tamu, menatap langit langit atap rumahnya mengingatkan Asmara pada kenangan masa kecil nya.

Kebahagiaan yang dirasakan bersama mendiang orang tuanya yang kini telah tiada.

"Pak , Buk, Asma Kangen" lirih nya dengan mengusap pelan dada nya yang terasa sakit.

***

Pagi hari

Suasana dingin terasa hingga menusuk tulang, meski tidak sedingin semalam namun tetap saja bagi Asmara dan lainya yang terbiasa dengan kehidupan kota merasa udara disana sangat dingin.

"Ini rumah kita Buk" celoteh Senja dengan mengunyah makanan.

"Iya sayang, ini rumah Almarhum kakek dan nenek, Sekarnag jadi rumah Enja" jawab lembut Asmara.

Rumah tua yang masih begitu layak dan kokoh untuk dijadikan tempat tinggal bagi Asmara dan putri kecilnya.

Rumah yang juga menjadi idaman banyak orang pada jamannya.

Beruntung dia tidak menjual satu-satunya Aset yang di miliki orang tuanya. Sehingga itu cukup membantu Asmara saat kondisinya seperti ini.

"Enja suka buk, Rumahnya Bagus, disini adem " celoteh Senja

Seulas senyum tergambar jelas di wajah cantik Asmara yang kini terlihat lelah.

"Mbok nanti titip Enja ya, saya mau ke dinas untuk mengurus pekerjaan"

"Baik Bu"

Asmara merupakan seorang Bidan yang dulu sempat bekerja di Rumah Sakit Pemerintah di ibu kota, namun sejak perpisahan nya dengan Bima dan dia memilih untuk tinggal di desa membuat Asmara harus mengajukan mutasi.

Dan beruntung pengajuannya di setujui untuk pindah di kota kelahirannya. Sebagai seorang ASN tentu tidak mudah baginya untuk mengajukan pindah begitu saja, butuh serangkaian proses yang harus dia jalani dan penuhi untuk sampai ke tahap ini.

Asmara telah tiba di kantor dinas, menyelesaikan semua administrasi, Beruntung dia mendapatkan penempatan di Puskesmas Kertagiri yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.

Kedepannya Asmara harus lebih berhemat, Hal ini tentu karena penghasilannya yang akan menurun sesuai tempat dimana dia bekerja, untuk gapok ASN mungkin tetap sama, namun untuk tunjangan dan jasa medis sudah pasti akan sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan bekerja di rumah sakit besar.

Tapi itu tidak masalah, karena sejatinya Asmara bukan lah wanita yang suka berfoya foya , terbukti saat ini dia juga memiliki cukup tabungan untuk kehidupannya bersama sang putri.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝑨𝒔𝒎𝒂𝒓𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒏𝒏𝒕𝒊 𝑩𝒊𝒎𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍 𝒅𝒂𝒉 𝒑𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖

2024-05-02

0

YuWie

YuWie

semangat asma

2023-12-29

1

Maryam17

Maryam17

bagus kakak author semangatttttt!!!!

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!