BAB 12. Bantuan Loka

...Tidak Perlu dengarkan apa kata dunia, Karena Dunia Saja tidak punya mulut untuk bicara ...

...🍁...

Glegar petir menyambar , membuat suasana gubug semakin mencekam, entah sampai jam berapa hujan baru akan reda.

Bukan hantu dan sejenisnya yang Asmara kini takutkan, hanya kondisi gubug yang reot dan hewan-hewan melata yang mungkin saja ikut bergabung bersama mereka, belum lagi orang jahat yang mungkin saja memanfaatkan keadaan.

"Buk.. Enja autt buk"

"Enja Sabar ya sayang , setelah hujan reda kita pulang ya sayang"

Senja hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Asmara mencoba tetap memenangkan putrinya, berharap hujan akan lekas reda.

Jarak kurang dari 5 meter dimana tempat Asmara berdiri , berhenti lah sebuah mobil berwarna hitam, agaknya Asmara merasa sedikit takut, pasalnya mobil tersebut berhenti cukup lama namun tidak juga ada seseorang yang keluar dari sana.

Suasana tersebut semakin membuat jantung Asmara berdebar, sungguh dia sangat takut kalau-kalau ada orang tidak di kenal yang mungkin saja akan berbuat jahat, jika di bandingkan dengan setan dan sejenisnya.

Perlahan namun pasti Asmara melihat seseorang dari balik kemudi membuka pintu mobil tersebut, kabut yang cukup tebal membuat Asmara tidak jelas melihat siapakah sosok disana.

Sosok yang Asmara yakini adalah seorang laki-kaki , kini berjalan menuju tempat dimana dia berada , mengenakan payung hitam yang membuat Asmara tidak dapat dengan jelas melihat wajahnya.

Jangan ditanya bagaimana Senja, sudah pasti senja sangat ketakutan dan memeluk erat Asmara.

Sementara Asmara seolah membuat pertahanan terhadap sosok yang semakin mendekat ke arahnya.

"Bu Bidan Asmara?"

Panggil sosok laki-laki yang kini semakin dekat dengan Asmara berdiri.

"Mas Loka ?"

Ucap Asmara setelah benar-benar melihat siapa yang datang menghampirinya. Sementara Loka hanya menganggukkan kepala.

"Sedang apa kalian disini ?"

"Kami berteduh mas, Sudah sejak tadi hujan tidak kunjung reda"

Loka tampak memindai keadaan sekitar, melihat ke sekeliling, suasana semakin gelap dan tidak adanya penerangan membuat Loka benar-benar merasa tidak tega untuk meninggalkan keduanya.

"Saya antar kalian pulang saja, Kasihan Senja"

Asmara tampak berfikir sejenak, dan menautkan kedua alisnya.

"Tapi motor saya ?"

"Gampang, nanti biar orang-orang saya yang antar ke rumah"

Mendengar hal itu Asmara merasa cukup lega, tidak mungkin dia menolaknya , sementara Senja terlihat sudah begitu lelah dan menggigil kedinginan.

Mengenakan payung yang sama, Loka membawa keduanya menuju mobilnya. Membuka pintu bagian samping kemudi.

Kesan pertama ketika memasukinya 'Sangat harum' batin Asmara. Melihat interior nya saja Asmara tahu jika mobil ini bukan mobil sembarangan dan tentu harganya bukan pula sembarangan.

"Maaf merepotkan mas Loka "

"Tidak masalah Bu Bidan Asmara, sudah kewajiban saya"

"Panggil Asma saja, Mas Loka kan buka pasien saya" lirih Asmara

Loka pun tersenyum dengan menganggukkan kepala.

Mobil melaju dengan kecepatan rendah, hal itu tentu karena cuaca yang masih ekstrem ditambah kabut tebal, dan jalanan yang licin, membuat Loka harus ekstra hati-hati.

Sepanjang perjalanan baik Loka maupun Asmara hanya saling diam, sementara Senja terlihat telah pulas dalam gendongan Asmara.

Mungkin juga karena lelah seharian bermain, ditambah suasana nyaman berada di mobil Loka, membuat gadis kecil itu terdengar mendengkur halus.

"Em. Kalian darimana sebelumny ?"

Loka mencoba membuka pembicaraan.

"Kami dari taman hiburan mas, Senja sangat ingin bermain di luar rumah, Jadi tadi pagi saya ajak dia ke taman" Ucap Asmara dengan sopan. Loka tampak menganggukkan kepala.

"Ohya, kalian hanya berdua saja ?, Dimana ayah Senja ?"

Pertanyaan itu begitu saja keluar dari mulut Loka, sejujurnya dia tidak ingin menanyakan nya, namun entah mengapa rasa penasarannya membuat Loka berani bertanya.

Terlihat Asmara terdiam untuk beberapa saat, kepalanya lantas menunduk.

"Maaf, Kau tidak perlu menjawabnya " Loka

Menyadari jika Asmara mungkin saja tidak nyaman dengan pertanyaannya.

"Kami sudah bercerai, Ayah Senja di jakarta"

Jawab singkat Asmara yang kemudian memejamkan mata dengan menghela nafas.

Loka kembali menganggukkan kepala, untuk alasan mengapa dan bagaimana keduanya berpisah sejujurnya sangat ingin Loka tanyakan, namun rasanya tidak sampai hati membuat Asmara mengingat kembali masa lalunya.

Tentu sesuatu yang tidak baik terjadi pada keduanya, sehingga berpisah menjadi jalan satu-satunya, begitu pikir Loka.

Loka tampak kembali fokus dengan Kemudi, kurang dari 5 menit mereka akan tiba di rumah Asmara.

Setelah perjalanan yang tidak begitu jauh namun memakan waktu yang cukup lama, akhirnya mobil yang di kemudikan Loka terparkir di depan rumah Asmara

Mbok Jum yang menyadari kedatangan Tamu bergegas untuk menyambut dengan sebuah Payung di tangannya.

Nyatanya benar Seorang tamu bersama Asmara sang majikan lah yang baru saja tiba.

"Ya Allah buk, Alhamdulillah ibu Sudah sampai " Ucap Mbok Jum dengan mengambil alih Senja dari gendongan Asmara.

"Iya mbok Jum, maaf membuat mbok Jum khawatir"

"Iya buk, Takut terjadi sesuatu dengan Bu Asma dan Senja"

Terlihat guratan kekhawatiran di wajah tua mbok Jum, dan asmara dapat dengan jelas melihatnya.

Mbok Jum lantas masuk dan menidurkan Senja di kamarnya, meninggalkan Asmara dan Loka yang masih berada di sana.

"Mas Loka duduk dulu, saya buatkan minuman" Asmara. Loka tampak menganggukkan kepala.

Setelah mempersilahkan Loka duduk, Asmara bergegas menuju belakang, menyalakan kompor untuk membuat Jahe geprek hangat yang biasa dia minum ketika cuaca dingin seperti ini.

Sementara Asmara tengah membuat minuman, Loka tampak memindai pandanganya meneliti setiap sudut rumah tua milik Asmara yang masih tampak bersih , kokoh , dan tentu sangat terawat.

Pandangan mata Loka seketika tertuju pada sebuah foto diatas meja tidak jauh dari tempatnya duduk.

Meraih foto tersebut, sebuah potret yang tentu sudah berumur cukup tua, seorang laki-laki dan wanita yang tengah bersama seorang gadis kecil, memiliki rambut panjang yang di kepang dua, Apa mungkin itu asmara ?. Begitu batin Loka.

Selain kemiripan diantara ketiganya, juga terlihat garis wajah yang menandakan itu benar benar adalah Asmara.

Sampai di sini Loka menyadari jika rumah ini merupakan rumah orang tuanya, namun dimana mereka, Mungkin saja terlah tiada, karena seingat Loka pak Basuki pernah mengatakan jika dia menganggap Asmara sebagai putri nya.

Lebih tepatnya rumah mendiang orang tua Asmara, yang mungkin saat ini telah berpulang kehadapan yang Maha Kuasa.

Berjalan kearah sisi samping, disana Loka melihat sebuah potret diri yang jauh lebih usang dan terlihat usianya cukup tua, dari kertas foto yang terlihat masih hitam putih.

Seorang Laki-laki dan perempuan , namun bukan sama seperti yang dia lihat di foto sebelumnya.

"Itu kakek dan nenek saya Mas"

Ucap Asmara yang baru saja muncul dari dapur, Loka cukup terkejut dengan kedatangan Asmara yang tiba-tiba.

"Maaf, Mas kaget ya ?" kekeh Asmara. Loka hanya tersenyum kecil.

***

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

2023-10-11

0

Bunda Titin

Bunda Titin

ketemu LG dngn om ganteng Enja,. mudah2an menjadi ayahmu ya..........sepertinya om ganteng baik ya Enja.........🤭😁

2023-08-02

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!