BAB 18. Persiapan

...Pasrah. Cara membuat harimu lebih indah ...

...🍁...

Seperti biasa hari Senin merupakan hari tersibuk dalam satu Minggu, dan itu juga Asmara rasakan.

Antrian pasien hamil terlihat menguar hingga ke bagian luar.

Sudah dapat di pastikan akan sampai jam berapa Asmara menyelesaikan pekerjaannya.

"Ehem !!"

Suara deheman yang berkali kali Asmara dengar dari mulut sahabatnya.

"Udah ada yang bisa di gandeng nih"

"Apan sih Ran" kesal Asmara

Sedari tadi Rani selalu mengganggunya, bahkan di depan pasien pun Rani berani menggoda Asmara. Seolah menuntut penjelasan atas kejadian pagi tadi yang cukup meramaikan jagat Puskesmas Kertagiri.

"Kerja Ran !!" lagi-lagi Asmara memperingati.

Bukan meras takut justru Rani semakin bersemangat untuk menggoda sahabatnya.

Waktu menunjukan pukul 14.15 dan semua pekerjaan Asmara dan Rani baru saja selesai.

Untuk pemeriksaan pasien memang telah selesai sejak jam 12 siang namun selebihnya keduanya harus input data pasien dan tentu melakukan pencocokan data.

Cukup melelahkan memang, namun itu sudah menjadi resiko sebagai ASN , dan itu juga sudah merupakan komitmen dan tanggungjawab yang harus di jalani oleh Asmara.

"Asma !"

"Em"

"Omong-omong bagaimana kamu bisa kenal"

Asmara menautkan kedua alisnya , menampakkan guratan tipis di keningnya.

"Apa Ran ?, kalau ngomong tu yang jelas Ran, ngomong setengah-setengah "

Sejujurnya Asmara hanya alibi saja , mengalihkan perhatian Rani dari selalu mengganggu dirinya.

"Yang tadi itu Loo"

"Apan sih Ran gak jelas, Udah ah pulang yukk!!"

Seolah tidak ingin membahas apapun yang memang sebetulnya tidak ingin Asmara bahas, lebih baik dia segera pulang untuk menghindari pertanyaan dari sahabatnya yang somplak.

"Lhoo lhoo kok pulang sih" keluh Rani.

Bukan Mendengar Asmara segera berlalu begitu saja. Meninggalkan Rani dalam kebingungannya.

***

Perjalanan pulang seperti biasa akan di tempuh kurang lebih 20 menit an, Asmara sangat menikmati perjalanan pulangnya, hari ini cukup cerah dan tidak terlihat tanda-tanda hujan akan turun.

Teringat jika besok mertuanya akan datang, buru-buru asmara kembali memutar arah sepeda motornya.

Tujuan Asmara kali ini adalah ke pasar, rencana nya dia akan menyetok kebutuhan dapur hingga kurang lebih 3 hari kedepan.

Selain jumlah orangnya bertambah tentu Asmara juga harus menambah semua kebutuhan dapur dan Kebutuhan persabunan.

Cukup banyak yang Asmara akan beli, mengingat mungkin saja akan ada 4 orang yang menginap.

Meski dia sendiri belum tahu apakah mertuanya akan menginap atau tidak setidaknya Asmara melakukan persiapan.

Dia tidak mungkin membiarkan begitu saja mantan mertuanya, karena selama menjadi menantu, tidak pernah sekalipun mantan mertuanya itu berlaku semena-mena pada dirinya.

Alasan Asmara melakukan penyambutan hanya karena alasan dia masih menghormati kakek dan nenek dari anak nya.

Setelah semua barang Yang Asmara butuhkan telah dia dapatkan.

Kini asmara bergegas untuk pulang dan melakukan persiapan penyambutan sederhana.

Sisa perjalanan kurang dari 10 menit, Asmara mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang. Sembari mengingat-ingat mungkin saja masih ada yang harus Asmara beli.

Tidak berselang lama Asmara telah sampai di depan rumahnya, memarkirkan motor di teras ruang periksa.

Kenapa harus di depan ruang periksa ?, tentu alasannya karena motor Asmara juga sebagai pertanda jika Bu Bidan ada di rumah.

Lucu, tapi ya begitulah kearifan lokal yang ada di desa, penuh dengan kesederhanaan yang juga baru beberapa bulan ini Asmara rasakan.

Terbiasa tinggal di ibukota membuat Asmara sempat lupa dengan budaya di Jawa, namun perlahan budaya itu datang dan menetap dalam jiwa Asmara, karena memang dia memiliki darah Jawa dari mendiang kedua orang tuanya.

"Buk..! "

Sapa mbok Jum yang langsung meraih kantong plastik belanjaan Asmara, cukup banyak hingga Asmara sedikit kesulitan membawanya.

"Iya mbok, tadi mampir ke pasar dulu" Jawab Asma dengan ramah.

"Mbok , Ditata di Lemari pendingin semua ya ini belanjaannya"

Mbok Jum terlihat mengerutkan dahinya, ada perasaan sedikit bingung, pasalnya beberapa hari yang lalu Asmara juga baru saja berbelanja kebutuhan rumah tangga, bahkan saat ini juga masih sangat banyak.

"Banyak sekali buk ?"

Asmara agaknya Enggan mengatakan pada mbok Jum alasan dia yang berbelanja banyak.

"Itu mbok, besok Mas Bima sama ibuk mau datang"

Seketika mbok Jum mengangguk paham setelah mendapatkan jawaban dari majikanya.

"Baik buk, simbok bawa ke belang"

Sebelum Mbok Jum pergi, Asmara sempat menanyakan keberadaan Senja dan ternyata , Pak Basuki dan Bu Retno lah yang membawa senja untuk berjalan-jalan.

Sudah bukan sesuatu yang mengherankan, keduanya selalu meminta Senja bersama nya setiap kali ada kesempatan, dan itu sedikit banyak cukup membuat Asmara sedikit lega.

Dengan langkah gontai Asmara melangkah kan kaki menuju kamarnya.

Tempat ternyaman yang dia miliki , karena tidak ada suami, tidak ada pula orang tua yang menemani, hingga hanya di kamar ini dia merasa tenang dan tentram.

Seperti biasa dia akan membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

Dering telepon yang memekakkan telinga terdengar begitu saja tatkala Asmara sudah hampir memejamkan mata.

'Mas Bima'

Agaknya Asmara sedikit terkejut dengan sebuah nama yang tiba-tiba menghubunginya.

Tidak mau ambil pusing, Asmara mengangkat begitu saja panggilan dari Bima.

Menekan icon tombol hijau di layar ponsel nya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Asmara"

Terdengar jawaban dari ujung telepon dan jelas jika itu adalah Bima, Asmara tidak begitu saja lupa dengan suara laki-laki yang pernah mengisi hidupnya , meski dia juga jarang menghubunginya.

"Ya Mas , Ada apa ?" Asmara

"Em. Besok kami semua akan berangkat setelah subuh, kira-kira jam 10 sudah sampai"

'Semua' batin Asmara, mendengar hal itu Asmara hanya dapat memejamkan mata, mengisi penuh paru-parunya dengan udara.

"Oh. Iya mas, Hati-hati di jalan" Asmara

Tampaknya Bima masih akan mengatakan sesuatu pada Asmara, namun cepat-cepat Asmara menyudahi panggilannya.

"Mas, Maaf Asma sedang sedikit sibuk"

"Oh, Baiklah Asma, Assalamualaikum"

Tut..

Waalaikumsalam

Bahkan Asmara pun menjawab salam dari Bima ketika panggilan telah berakhir. Sejujurnya selain urusan Senja, Asmara sudah sangat tidak ingin berhubungan dengan mantan suaminya itu.

Asmara kembali menghempaskan tubuhnya dengan kasar. Menatap langit-langit kamar membuatnya berfikir harus bagaimana kah dia bersikap pada keluarga mantan suaminya besok.

Lelah bergelut dengan pikirannya tanpa sadar Asmara tertidur begitu saja.

Merasakan sentuhan di bahunya , Asmara sedikit menggeliatkan tubuhnya, mengerjab beberapa kali , benar saja di hadapannya telah ada mbok Jum yang seperti nya sudah membangunkan dia sejak lama.

"Iya mbok" ucap Asmara dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Buk, Sudah sore"

Seperti kebiasaan sebelum-sebelumnya Asmara selalu berpesan pada mbok Jum ketika dia tertidur dan melewatkan waktu ibadah, maka mbok Jum boleh membangunkannya.

"Oya Bu . Tadi mbok dapat telpon dari bapak, katanya Senja mau menginap di sana"

"Oh iya mbok, Makasih ya mbok Jum"

Setelah membangunkan Asmara dan mengatakan pesan dari pak Basuki, mbok Jum bergegas keluar dari kamar majikanya.

***

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑𝒊 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝑨𝒔𝒎𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒋𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒍 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

Diana ikut ke rumah Asma 🤔❓

2023-10-11

0

Bunda Titin

Bunda Titin

ngapain jg si Dina di ajak bikin darting aj,. nti dia bikin masalah di rmh Asmara............orang kyk gitu mah ga ngerti etika,. dia yg ngerebut suami orang dia yg blingsatan sendiri sampe ngancem2 Asmara........klo bener2 sampe bikin masalah tak sledding bolak balik kamu ya biar gepeng sekalian.........gregetan aku .........🙄😤😬😬😬😬😬😬😬

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!