BAB 19. Tamu

...Berdoa lah untuk orang-orang yang kamu cintai, karena sejatinya cinta adalah Doa. ...

...🍁...

Waktu menunjukan pukul 17.05

Waktu ibadah tentu sudah terlewat sejak beberapa saat yang lalu.

Bergegas Asmara mengambil wudhu, membentangkan sajadah panjang miliknya, bersimpuh dihadapan sang Maha Kuasa, memohon petunjuk dan Keridha An Nya

Beberapa saat berlalu Asmara telah selesai dengan semua urusan ibadahnya.

"Mbok 2 kamar di belakang sudah di bersihkan ?"

"Sudah Bu, sudah mbok bersihkan dan tata ulang, seprai dan sarung bantal sudah mbok pasang juga"

Asmara tampak mengangguk puas, entah mengapa dia merasa ingin melakukan persiapan sebaik mungkin.

Mengingat kembali ucapan Loka pagi tadi, agaknya membuat Asmara harus melakukanya.

Persiapan penyambutan yang Asmara lakukan tentu bukan karena dia yang masih mengharapkan Bima, namun Asmara hanya ingin menunjukan jika tanpa Bima dan keluarganya dia juga bisa Baik-baik saja.

"Mbok tadi Asma telpon Mas Parto, selama ada ibuk dan mas Bima disini Asma pesan untuk di bawakan daging dan ikan segar ke rumah, Mas paro bilang bIsa antar jam 4 pagi"

"Oh baik buk, Mbok akan Siap berjaga "

Asmara tampak tersenyum lega, tanpa menjelaskan apa Maksudnya mbok Jum lebih dulu menangkap nya.

"Terima kasih mbok Jum, Maaf merepotkan"

"Sudah kewajiban saya buk"

Seperti biasa sore hari waktu bagi Asmara untuk berjaga di tempat praktiknya, menanti kalau-kalau ada yang membutuhkan bantuannya.

Sembari menunggu Asmara mengirimkan pesan pada Rani yang juga merupakan Rekan kerja sekaligus sahabatnya, kemungkinan besok dan beberapa hari kedepan Asmara akan berangkat sedikit telat dari hari-hari biasanya.

Tentu hal itu karena ada keluarga dari mantan suaminya yang harus dia layani terlebih dahulu, sebelum dia berangkat bekerja.

Dan tampaknya Rani memahaminya, dia tidak keberatan untuk urusan itu , hanya saja mungkin Rani agak sedikit tidak suka jika Asmara kembali bertemu mantan suami nya.

***

Esok hari

Waktu menunjukan pukul 09.45 Lebih awal dari jam yang telah Bima tentukan.

Mobil Pajero Sport warna hitam telah terparkir di depan rumahnya.

Terlihat dari balik tirai jendela rumah Asmara, Diana ada Bima, Kedua orang tuanya, dan tentu Diana istri kedua dari mantan suaminya.

Minder ?, Tentu saja tidak sedikitpun, justru Asmara merasa biasa saja. Mungkin hal itu karena rasa cinta Asmara pada Bima juga telah memudar seiring berjalanya waktu.

Terlihat pula dari pandangan mata Asmara perut buncit Diana, yang Asmara prediksi berkisar usia 8/ 9 bulan An.

"Ck" asmara hanya terkekeh dalam batin nya.

Cukup berani mengambil resiko perjalanan jauh, mengingat kandungan sudah sebesar itu.

Sebelum mereka mengetuk pintu buru-buru Asmara membukakan untuk para tamu nya.

"Assalamualaikum Buk, pak, bagaimana perjalananya ?"

Asmara begitu ramah dan sopan menyambut kedua orang tua dari mantan suaminya, tidak ada guratan kemarahan ataupun kecemburuan.

"Alhamdulillah Asmara Lancar, kamu makin cantik saja Nak" Puji ibu Bima.

Asmara tersipu malu mendapatkan pujian dari sang mantan mertua, namun sejujurnya hatinya hanya biasa saja.

Asmara hanya terkekeh, melihat reaksi Diana yang seketika muram tatkala mendengar Asmara mendapat pujian sudah pasti darah tingginya naik seketika.

"Mari pak buk masuk"

Asmara membawa Tamu-tamunya masuk kedalam rumah ,disusul Bima dan Diana yang berjalan di belakangnya.

Asmara mungkin Memang sengaja tidak bertegur sapa dengan Bima, hal itu tentu karena dia juga perlu menjaga perasaan Diana, meski sejatinya Diana selalu menyakiti Asmara.

Tidak lama setelah Bima dan orang tuanya duduk, mbok Jum keluar dengan membawakan minuman dan camilan.

Tidak lupa juga mbok Jum Menyapa pada mantan majikan serta orang tuanya, masih sama Bima terdengar dingin ketika berhadapan dengan mbok Jum yang mungkin menurutnya tidak sekelas dengannya.

"Diminum pak buk, setelah ini nanti istirahat dulu, kamarnya sudah Asmara siapkan" Ucap Asmar

Beberapa saat berbincang mantan ibu mertuanya sempat menanyakan keberadaan Senja, tanpa menutup Asmara mengatakan jika saat ini Senja tengah bersama kakek dan neneknya yang tak lain adalah pak Basuki dan Bu Retno.

Keduanya tampak paham dengan penjelasan yang diberikan Asmara.

Tatapan tajam dari Bima seolah tak pernah berhenti melihat Asmara, dan sudah di pastikan hal itu tentu mengundang perhatian Diana.

Asmara memang terlihat lebih cantik dan manis setelah berpisah dengan Bima, Asmara pula mulai merawat tubuhnya, meski dari hal-hal kecil saja yang dia perhatikan, untuk style memang tidak banyak berubah, hanya saja dalam pandangan mata Bima Asmara terlihat lebih menggoda.

Setelah menyiapkan segala sesuatu untuk para tamu, Asmara yang memang harus tetap bekerja dia lantas meminta izin untuk berangkat ke Puskesmas, tidak lupa dia juga mengatakan pada ibu mertuanya untuk tidak perlu sungkan selama berada di rumahnya.

Tidak lupa Asmara juga mengatakan pada mbok Jum untuk selalu memperhatikan dan melayani tamu-tamu nya.

***

Setibanya di Puskesmas Asmara bergegas mengambil alih pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan oleh Rani.

"Maaf ya ran aku telat"

Agaknya Asmara sedikit merasa bersalah, pasalnya dia baru tiba Ketika waktu telah menunjukan pukul 10.45

"Iya Ma, gimana udah pada Dateng?"

"Em" jawab Asmara singkat dengan mengangkat dagu nya.

Rani tampak memahami situasi dan kondisi sahabatnya, sudah pasti Asmara akan mengalami tekanan, terlihat dari wajahnya saja Rani sudah tahu jika Sejujur nya Asmara merasa tidak nyaman, meski baru saja tamunya datang.

Selama di Puskesmas Asmara tampak fokus dan cekatan dalam menyelesaikan semua pekerjaan, mulai dari anamnesa bumil sampai tahap penginputan data serta pencocokan data, semua Asmara lakukan dengan teliti dan selalu hati-hati.

Asmara memang tipe orang yang sangat perfeksionis, karena dia tidak ingin mengulang pekerjaan 2 x hanya karena sebuah kesalahan, dan untuk meminimalisir kejadian seperti itu tentu dia harus lebih hati-hati dan teliti ketika bekerja.

"Ran Aku pulang duluan ya"

Rani menganggukkan kepala, sedikit mengulas senyum di wajahnya.

"Iya Asmara !!!, Nggak usah cemburu ya nanti kalau liat mantan sama istrinya "

"Idihh Apan sih Ran" keluh Asmara dengan menggelengkan kepala.

"Ohya ma, jangan lupa kamu taruh aja tu Mantan sama istrinya di kamar paling belakang, takut ya nihh yaa... mereka berulah dan smackdown malem-malem kan kamu jadi kedengaran" kelakar Rani dengan menahan tawanya sendiri.

Sementara Asmara hanya tertawa mendengar ucapan Rani yang memang kadang-kadang gesrek.

"Emang barang, ditaruh belakang" kelakar Asmara

Keduanya tertawa bersama, bahkan untuk sesaat Asmara melupakan penat di kepalanya.

"Ohya kalau nggak kamu titipin aja mereka sama pak Basuki" Kelakar Rani yang memang tidak pernah bisa berhenti ketika membuat banyolan

"Astaga Rani !!"

Meski kesal namun Asmara juga tidak dapat menahan tawa nya.

Setelah cukup puas bercanda , perut terasa keram karena tidak berhenti tertawa, Asmara bergegas merapikan barang-barang milik nya, meraih kunci motor yang ada di meja dan beranjak keluar dari ruangan.

"Ran , Duluan Ya !!"

"Em"

Jawab Rani dengan memainkan ponselnya, Rani memang selalu pulang lebih telat dari Asmara hal itu karena dia selalu menunggu suaminya datang menjemput.

***

Terpopuler

Comments

Adiba Shakila Atmarini

Adiba Shakila Atmarini

dasar laki2 buaya..lmpar aja kepenangkaran buaya..biar sma2 sling mkan.

2024-12-26

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒔𝒊 𝑩𝒊𝒎𝒂 𝒏𝒈𝒆𝒍𝒊𝒂𝒕𝒊𝒏 𝑨𝒔𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒏𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝑨𝒔𝒎𝒂 😤😤😤 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍 𝒕𝒖𝒉 𝒔𝒊 𝑩𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝑨𝒔𝒎𝒂 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒍𝒃𝒉 𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌 𝒔𝒕𝒍𝒉 𝒄𝒆𝒓𝒂𝒊 𝒅𝒓 𝒔𝒊 𝑩𝒊𝒎𝒂 𝒐𝒐𝒏 😏😏😏

2024-05-02

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

💐

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Asmara
2 BAB 2. Pindah
3 BAB 3. Rumah Lama
4 BAB 4. Kecelakaan
5 BAB 5. Pagi Hari.
6 BAB 6. Keputusan
7 BAB 7. Pertanyaan Rani
8 BAB 8. Kesedihan Senja.
9 BAB 9. Kebingungan Asmara
10 BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11 BAB 11. Takut
12 BAB 12. Bantuan Loka
13 BAB 13. Menginap
14 BAB 14. Memasak
15 BAB 15. Pasar Malam
16 BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17 BAB 17. Berangkat Kerja.
18 BAB 18. Persiapan
19 BAB 19. Tamu
20 BAB 20. Mantan
21 BAB 21. Kecelakaan Kerja
22 BAB 22. Rengekan Senja
23 BAB 23. Membungkam
24 BAB 24. Penyesalan
25 BAB 25. Asmara Loka
26 BAB 26. Perdebatan
27 BAB 27. Status Dadakan
28 BAB 28. Berpamitan
29 BAB 29. Terjebak
30 BAB 30. Kejujuran Loka
31 BAB 31. Permintaan Loka
32 BAB 32. Jemputan
33 BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34 BAB 34. Semakin Dekat
35 BAB 35. Pak Basuki
36 BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37 BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38 BAB 38. Bersama
39 BAB 39. Ujian
40 BAB 40. Perjalanan
41 BAB 41. Bertemu
42 BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43 BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44 BAB 44. Kesedihan Senja
45 BAB 45. Ternyata
46 BAB 46. Kejutan
47 BAB 47. Senja Asmaraloka
48 BAB 48. SAH.
49 BAB 49. Malam Pertama
50 BAB 50. Pagi Hari
51 BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52 BAB 52. Tamu Pagi Hari
53 BAB 53. Tidak Disangka.
54 BAB 54. Kedatangan Loka
55 BAB 55. Saran Rani
56 BAB 56. Tawaran Asmara
57 BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58 BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59 BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60 BAB 60. Ketegasan Loka.
61 BAB 61. Kerelaan Asmara
62 BAB 62. Pasrah.
63 BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64 BAB 64. Kejutan
65 BAB 65. Firasat
66 BAB 66. Peristiwa Besar.
67 BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68 BAB 68. Keputusan Asmara.
69 BAB 69. Bahagia diatas Luka
70 BAB 70. Loka Kembali
71 BAB 71. Ketegaran Asmara
72 BAB 72. Tidak !
73 BAB 73. Garis Dua
74 BAB 74. Jemputan Pertama
75 BAB 75. Perhatian
76 BAB 76. Tamu Malam
77 BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78 BAB 78. Kemarahan Loka
79 BAB 79. Perdebatan
80 BAB 80. Kebingungan
81 BAB 81. Deklarasi Loka
82 BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83 BAB 83. Tragedi.
84 BAB 84. Dokter Indrawan
85 BAB 85. Rahasia Lama
86 BAB 86. Penantian
87 BAB 87. Jawaban
88 BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89 BAB 89. Kabar
90 BAB 90. Mulai Kembali
91 BAB 91. Pergi Entah Kemana
92 BAB 92. Kepanikan Loka
93 BAB 93. Masih Mencari
94 BAB 94. Titik Terang
95 BAB 95. Sebuah Fakta
96 BAB 96. Tamu Malam
97 BAB 97. Ketakutan Asmara
98 BAB 98. Kedatangan Cinta.
99 BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100 BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101 BAB 101. Malam Malam Panjang
102 BAB 102. Akhir Bahagia.
103 NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1. Asmara
2
BAB 2. Pindah
3
BAB 3. Rumah Lama
4
BAB 4. Kecelakaan
5
BAB 5. Pagi Hari.
6
BAB 6. Keputusan
7
BAB 7. Pertanyaan Rani
8
BAB 8. Kesedihan Senja.
9
BAB 9. Kebingungan Asmara
10
BAB 10. Bayangan Masa Lalu
11
BAB 11. Takut
12
BAB 12. Bantuan Loka
13
BAB 13. Menginap
14
BAB 14. Memasak
15
BAB 15. Pasar Malam
16
BAB 16. Berita Dari Pak Basuki
17
BAB 17. Berangkat Kerja.
18
BAB 18. Persiapan
19
BAB 19. Tamu
20
BAB 20. Mantan
21
BAB 21. Kecelakaan Kerja
22
BAB 22. Rengekan Senja
23
BAB 23. Membungkam
24
BAB 24. Penyesalan
25
BAB 25. Asmara Loka
26
BAB 26. Perdebatan
27
BAB 27. Status Dadakan
28
BAB 28. Berpamitan
29
BAB 29. Terjebak
30
BAB 30. Kejujuran Loka
31
BAB 31. Permintaan Loka
32
BAB 32. Jemputan
33
BAB 33. Sejarah Hidup Asmara
34
BAB 34. Semakin Dekat
35
BAB 35. Pak Basuki
36
BAB 36. Jemputan di Pagi Hari
37
BAB 37. Berdua Berbicara Bersama
38
BAB 38. Bersama
39
BAB 39. Ujian
40
BAB 40. Perjalanan
41
BAB 41. Bertemu
42
BAB 42. Sakit Hati Untuk Kedua Kalinya
43
BAB 43. Pertemuan Tak Terduga
44
BAB 44. Kesedihan Senja
45
BAB 45. Ternyata
46
BAB 46. Kejutan
47
BAB 47. Senja Asmaraloka
48
BAB 48. SAH.
49
BAB 49. Malam Pertama
50
BAB 50. Pagi Hari
51
BAB 51. Menghabiskan Waktu bersama
52
BAB 52. Tamu Pagi Hari
53
BAB 53. Tidak Disangka.
54
BAB 54. Kedatangan Loka
55
BAB 55. Saran Rani
56
BAB 56. Tawaran Asmara
57
BAB 57. Pertemuan Tak Terduga.
58
BAB 58. Siapa Sebenarnya.
59
BAB 59. Berulang kali Tersakiti.
60
BAB 60. Ketegasan Loka.
61
BAB 61. Kerelaan Asmara
62
BAB 62. Pasrah.
63
BAB 63. Malam Pertama Sesi Ke-2
64
BAB 64. Kejutan
65
BAB 65. Firasat
66
BAB 66. Peristiwa Besar.
67
BAB 67. Terkuaknya Rahasia Loka.
68
BAB 68. Keputusan Asmara.
69
BAB 69. Bahagia diatas Luka
70
BAB 70. Loka Kembali
71
BAB 71. Ketegaran Asmara
72
BAB 72. Tidak !
73
BAB 73. Garis Dua
74
BAB 74. Jemputan Pertama
75
BAB 75. Perhatian
76
BAB 76. Tamu Malam
77
BAB 77. Mantan Ibu Mertua
78
BAB 78. Kemarahan Loka
79
BAB 79. Perdebatan
80
BAB 80. Kebingungan
81
BAB 81. Deklarasi Loka
82
BAB 82. Cinta yang kembali Ada.
83
BAB 83. Tragedi.
84
BAB 84. Dokter Indrawan
85
BAB 85. Rahasia Lama
86
BAB 86. Penantian
87
BAB 87. Jawaban
88
BAB 88. Kepulangan Pak Basuki.
89
BAB 89. Kabar
90
BAB 90. Mulai Kembali
91
BAB 91. Pergi Entah Kemana
92
BAB 92. Kepanikan Loka
93
BAB 93. Masih Mencari
94
BAB 94. Titik Terang
95
BAB 95. Sebuah Fakta
96
BAB 96. Tamu Malam
97
BAB 97. Ketakutan Asmara
98
BAB 98. Kedatangan Cinta.
99
BAB 99. Mencurahkan Kerinduan
100
BAB 100. Kebahagiaan Asmara
101
BAB 101. Malam Malam Panjang
102
BAB 102. Akhir Bahagia.
103
NOVEL BARU - TAKDIR CINTA KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!