bab 15

Pagi harinya Briand mengintip lagi orang yang memberikan makan pada Monster pasti akan datang lagi, dia ingin menanyakan bagaimana caranya keluar dari dalam hutan ini.

Briand mengikuti Monster itu hingga sampai di sebuah lapangan yang cukup luas di sana banyak sekali para monster yang tentu saja sangat mengerikan.

Para monster itu di kendalikan oleh raja mereka yang mengatur semuanya.

Briand baru sadar kalau ternyata Raja monster itu bisa bicara layaknya manusia.

"Dia bicara" gumam Briand.

Briand tetap ada di sana sambil melihat ke arah langit berharap kalau penyihir itu akan datang dan memberikan informasi pada Briand tentang jalan keluar dari hutan itu.

Lama Briand menunggu dia tak menemukan orang itu, bahkan tak ada penampakan orang itu datang ke sana, Briand cukup kecewa tapi dia tak menyerah selagi monster itu masih ada di sana dia tak akan pergi dari sana.

Briand melihat sebuah bayangan yang bergerak sangat cepat di atas awan.

Belum Briand melihat orang itu, daging mentah sudah berjatuhan dari atas langit.

Dengan cepat para monster itu langsung memakan daging daging itu dengan sangat buas.

Orang itu langsung pergi dari sana dengan sangat cepat seperti sebuah bayangan yang sangat cepat menghilang.

"Arghh aku tak bisa melihat nya" geram Briand.

Briand berjalan ke arah gua kecil yang cukup jauh dari sana.

Tapi dia tak bisa terus diam di sana apa lagi dia takut ada monster yang menangkap nya.

Briand padahal sangat ingin pulang dia tak tau di mana letak pintu nya tapi dia yakin kalau pintu nya bukan ada pada Raja monster itu.

Apa lagi saat Briand melihat bayangan yang seperti layar di dalam lorong dulu dia tak menemukan Raja para monster saat itu keadaan hutan itu kacau dan banyak monster.

Penyihir itu pun tak memutuskan kalau pintunya ada pada Raja monster itu.

"Aku harus apa sekarang" geram Briand.

Sendirian di sana membuat Briand sangat ketakutan apa lagi saat ini dia tengah berada dengan monster yang sewaktu waktu bisa memakannya.

"Apa aku perlu menghabisi semua monster" gumam Briand.

Briand melihat buku beraksara aneh itu, Briand tak bisa membayangkan kalau buku yang Harry bawa itu tak ada gunanya bahkan kata Nick isinya hanyalah sebuah percakapan seperti buku dialog pada umumnya.

Briand memasukan buku itu pada ranselnya dia berharap kalau buku itu akan berguna suatu saat nanti.

Briand membuka Kantong hitam yang isinya berlian itu, dia membuka melihat semua berlian itu.

"Hanya karena ini aku berani menaruhnya nyawa ku hanya untuk kaya raya, huhh aku gak waras sangat sangat gak waras" ucap Briand mentertawakan diri nya sendiri.

Briand memasukan berlian itu lagi, harapannya sudah sangat kecil sekali untuk pulang apa lagi mengingat kedua teman nya sudah di makan monster itu.

Sebenarnya Briand sudah tak punya rencana lagi untuk menghabisi monster itu bahkan dia juga menatap tombak yang dia buat dengan tatapan menyedihkan.

"Percuma aku membuat mu kalau kau tak berguna" gumam Briand.

Tak ada yang bisa membuat Briand semangat untuk bangkit lagi, dia menyerah sekarang apa lagi dengan luka di sekujur tubuhnya yang masih terasa sangat sakit.

Briand sudah seperti laki laki yang kacau dia seperti gelandangan yang sangat menyedihkan, apa lagi pakaian yang Briand pakai sekarang bolong akibat terbakar.

Gelandangan, orang tak waras, miskin, jelek!! Hanya itu yang bisa mendeskripsikan keadaan Briand sekarang.

Briand putus harapan dia seperti orang yang depresi dia ingin sekali pulang tapi tak tau arah tujuan.

Mungkin ini juga Salah Briand karena tak mendengar kan ucapan juru kunci itu.

Briand tiba tiba ingat dengan perkataan juru kunci dahulu.

Flash back onn

"Apa terdengar mustahil jika kita masuk kesana lalu keluar nya kita langsung kaya" tanya Briand.

"Kalau tak percaya ya sudah" ucap juru kunci itu.

"Apa aku akan mendapatkan emas yang banyak jika masuk kedalam sana" tanya Briand.

"Lakukan saja kalau kau mau kaya jangan ragukan aku kalau kau belum mencoba nya" ucap juru kunci itu sambil tersenyum tipis.

"Aku sudah melihat nya dan gua itu sangat gelap, besok aku akan masuk ke sana" ucap Briand.

"Ingat satu hal banyak orang yang masuk tapi mereka tak pernah kembali lagi" ucap juru kunci itu.

"Lalu tau dari mana kau kalau di sana ada kekayaan, kalau yang masuk saja tak pernah kembali lagi" ucap Briand marah.

"Lakukan saja" ucap juru kunci itu.

Namun saat itu Briand langsung pergi dari sana tak mendengar kan lagi ucapan juru kunci yang pastinya mengatakan hal yang penting.

Flash back off

Briand menyesali hal itu.

"Kenapa aku tak mendengar kan nya dulu" geram Briand menjambak rambutnya prustasi.

Namun Briand ingat pada postur tubuh penyihir dan juru kunci itu.

"Apa mungkin mereka orang yang sama, dari badan dan tingginya orang itu sama" gumam Briand.

Benar saja setelah Briand ingat ingat mereka seperti sama hanya saja Briand tak pernah melihat wajah penyihir itu dengan sangat jelas.

Namun Briand tak terlalu memikirkan hal itu dia hanya diam saja sambil menenggelamkan wajahnya pada pahanya yang terlipat.

Menangis? Tidak Briand hanya lelah saja bukan berarti dia akan menyerah pada keadaan nya itu.

Setelah di pikir pikir lagi akhirnya Briand bangkit dia ingin pulang dan akan menghabisi semua monster itu.

"Aku ingin pulang, aku harus pulang" ucap Briand pasti.

Dia langsung mengambil tombak itu lagi dia turun dari gua kecil itu, dia berharap kalau dia akan menghabisi monster itu dan bisa pulang ke kampung halaman nya.

Briand dengan yakin dia langsung bertekad akan melihat detail hutan itu dia akan memata matai Raya monster hingga Briand berhasil menemukan titik kelemahan Raja monster itu.

Briand berjalan ke arah timur hutan itu dia tak terlalu yakin akan kemana arah yang dia tuju tapi dia berusaha untuk percaya kalau di arah yang akan dia tuju sekarang itu adalah pintu keluar.

Di hadapan Briand ada monster yang terlihat sangat menakutkan dia langsung bersembunyi karena tak mungkin mampu melawan nya.

Monster itu seperti burung Garuda yang sangat besar dengan sayap yang sangat lebar, Garuda itu berbulu sangat tebal, paruhnya sangat tajam namun ada darah yang mengering di paruhnya.

Kukunya sangat panjang dan tajam mungkin jika Garuda itu menangkap Briand kukunya itu akan langsung menancap pada badan Briand.

Briand bergidik nyeri di buatnya, namun persembunyian Briand sangat aman baginya jadi dia bisa leluasa di sana.

Apa lagi Garuda itu langsung pergi sambil merentangkan kedua sayapnya yang sangat besar itu.

"Monster di sini banyak sekali rupanya" gumam Briand.

Setelah di rasa aman dia langsung keluar dari persembunyiannya dia langsung pergi ke arah yang akan dia tuju itu.

Sebenarnya dia takut salah pilih jalan karena ternyata di sana sangat sepi sekali bahkan tak ada monster yang berkeliaran di sana.

Namun dia langsung menepis pemikiran nya itu, dia percaya kalau jalan yang akan dia tempuh itu adalah jalan yang sangat benar.

"Aku harus fokus" gumamnya pasti.

Namun Briand malah di kejutkan dengan bangkai yang tergeletak di atas tanah, Bangkai itu adalah bangkai manusia yang sudah tewas.

Briand sontak saja langsung menutup mulutnya saat melihat ada bangkai itu namun hanya sebagian saja yang di makan monster itu sisa perutnya ke atas masih ada di sana.

Briand melihat ke sekitar tak ada monster di sana, dia yakin kalau monster di sana cukup berbahaya apa lagi terlihat jelas dari bangkai itu yang hanya di sisakan separuh saja.

Dia langsung pergi dari sana karena takut akan ada monster dari sana.

Briand masih dengan ketakutan dia melihat ke sembarang arah hingga tiba tiba.

Plukk

Sesuatu yang besar jauh dari atas ternyata sesuatu itu adalah orang yang sudah mati dia tergantung di atas sehingga membuat nya jatuh ke bawah.

Briand panik bukan kepalang dia tak bisa menetralkan pemikiran nya dia takut dia sangat sedih melihat itu.

"Aku tebak orang ini pasti baru datang" gumam Briand.

Untuk menguatkan pemikiran nya dia langsung berlari ke arah hutan yang cukup gelap, dia tak mau bertemu dengan monster yang akan memakannya itu.

Briand berjalan perlahan karena semakin lama berjalan dia malah semakin merasakan sakit pada kakinya.

Apa lagi luka bakar nya terasa sangat sakit lagi bahkan Briand tak kuat menahan nya apa lagi saat luka itu terkena keringat dari tubuh Briand.

Terasa sangat perih sekali rasanya.

Briand memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa sakit pada tubuh nya itu.

Briand menyenderkan kepalanya ke pohon yang cukup besar, hutan itu cukup gelap mungkin karena tak terpapar sinar matahari jadi membuat nya menjadi gelap.

Sebuah persembunyian yang cukup aman karena para monster akan tertidur saat melihat hal yang gelap.

Namun saat Briand akan melihat ke arah kanan dia melihat ada seorang yang duduk di sana bersama dengan nya.

Sontak saja Briand terkejut namun untungnya dia tak sampai berteriak.

Ternyata orang itu adalah mayat yang sudah mati namun dengan mata yang melotot membuat nya seperti masih hidup.

"Huh astaga kenapa banyak manusia yang mati" gumam Briand.

Dari hal itu Briand yakin kalau sekarang banyak sekali orang yang masuk ke dalam hutan itu, Briand menyayangkan kehidupan mereka yang hanya sia sia saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!