Briand melihat ke atas dia langsung meninjau ninju langit langit itu ternyata terbuka dan menampakkan cahaya yang terang dari sinar matahari.
Briand keluar dari sana dia langsung menutup lagi penghalang itu, karena Briand yakin kalau monster itu tak akan bisa membuka pintu masuk dan keluar itu, apa lagi Briand yakin kalau monster itu tak punya akal untuk berpikir.
Briand melihat ke sembarang arah dia tak menemukan monster, Briand bisa bernafas lega karena tak ada monster di sana.
Briand melihat ada sebuah gua kecil yang mungkin akan cukup untuk dua orang, gua itu lebih mirip seperti lubang di bawah bukit.
Briand berjalan ke arah sana dia langsung masuk ke dalam tak lupa Briand juga menutupi gua itu dengan tanaman yang tumbuh di sekitarnya Briand memakan Jambu batu yang kemarin dia petik itu.
"Sunyi sekali saat tak ada Harry" gumam Briand.
Briand melihat lihat dalam ransel nya ternyata ada buku milik Harry yang katanya tentang hutan itu.
Briand melihat nya dia mulai membuka nya namun aksara nya tak Briand pahami.
Buku itu mempunyai tulisan yang cukup mirip dengan aksara sunda, tentu saja Briand tak akan paham membacanya.
"Arggh tak berguna sekali buku ini" gumam Briand.
Briand sangat ketakutan di sana kakinya sampai gemetar mengingat dia hampir saja di buru oleh monster tadi di lorong itu.
"Seperti nya lubang ini cukup aman tapi sampai kapan aku akan di sini aku mau pulang" ucap Briand.
Dia melihat pada kantong hitam kecil yang isinya satu berlian, Briand sedih dia hampir mempertaruhkan nyawanya hanya untuk kaya raya.
"Pokoknya kalau sampai aku bebas aku berjanji aku akan menutup gua itu atau bila perlu aku akan menghancurkan gua itu, dasar penyihir sia lan karena dia aku terjebak di sana" ucap Briand tapi dia ingat lagi pada layar yang menampilkan gambar tadi.
"Tunggu aku masih tak percaya pada layar itu, astaga itu seperti nyata tapi apa mungkin hutan ini penuh dengan sihir dan Mantra, apa mungkin aku juga sedang di mantra" gumam Briand.
Briand tetap belum percaya pada adanya mantra mantra itu apa lagi kehidupan Briand cukup terkesan modern apa lagi di kota hanya saja di kampung Briand penduduk nya rata rata miskin.
Briand menyandarkan tubuhnya ke tanah di belakang nya.
Dia ingin istirahat apa lagi semalaman dia tak tidur apa lagi di sana malam cukup singkat.
Saat mata Briand akan memejam dia mendengar suara yang mengganggu Indra pendengaran nya.
Matanya kembali terbuka lagi dia melihat ke arah luar gua kecil itu.
Ternyata ada seseorang yang tengah di kejar monster bahkan banyak monster.
"Apa itu manusia" gumam Briand.
Briand melihat dengan teliti dahulu orang itu karena takutnya dia monster tapi benar saja itu adalah manusia.
"Woyy" teriak Briand.
Repleks saja orang itu melihat pada Briand yang ada di dalam gua.
Orang itu langsung masuk ke dalam gua itu, dengan cepat Briand menutup nya kembali dengan tanaman yang tumbuh di sekitar sana.
Monster itu berlari melewati gua itu akhirnya Briand dan orang itu bisa bernafas lega karena Monster itu sudah pergi dari sana.
Briand melihat pada orang yang tengah ngos ngosan itu.
"Kamu siapa" tanya Briand.
"Aku Nick" ucapnya.
"Kenapa kamu datang kemari" tanya Briand.
"Aku mau kaya" ucapnya dengan nada ketakutan terlihat dari raut wajahnya yang sangat ketakutan.
"Pilihan mu benar jika datang kemari tapi kamu harus tau kalau di sini tak ada jalan keluar" ucap Briand.
"Benarkah" tanya Nick.
"Ya buktinya aku sampai sekarang belum keluar dan aku tak menemukan jalan keluar" ucap Briand.
"Apa benar hutan ini sumber kekayaan" tanya Nick.
"Benar" ucap Briand.
"Apa buktinya" tanya Nick meragukan Briand.
Briand mengeluarkan berlian yang ada di kantong hitam nya, berlian itu berkilau dan tentu saja hal itu membuat Nick iri dia juga ingin punya berlian seperti itu.
Nick hendak mengambilnya tapi Briand dengan cepat mengantongi berlian itu lagi.
"Bagaimana cara mendapatkan nya" tanya Nick.
"Gampang kamu hanya perlu menghabisi monster" ucap Briand.
"Caranya" tanya Nick.
"Kita perlu menusuk Jantung nya karena kelemahan dia ada pada jantung nya" ucap Briand.
"Oh bisa ajarkan aku" ucap Nick.
"Aku tak janji karena itu sangat susah" ucap Briand.
"Perlihatkan sebentar saja" ucap Nick.
"Aku tak janji karena menghabisi monster tak segampang menghabisi hewan di hutan" ucap Briand.
"Baiklah" ucapnya.
Mereka keluar dari sana karena Nick memaksa pada Briand untuk Briand memperlihatkan nya pada Nick cara menghabisi monster.
Briand mengambil kayu yang cukup panjang, hanya itu senjata yang Briand punya bahkan Briand juga tak tau kalau senjata itu akan berguna atau tidak.
Briand melihat Nick yang hanya bersembunyi di balik pepohonan, Briand sebenarnya cukup kesal pada Nick apa lagi dia menyuruh Briand menghabisi monster sedangkan dia tak membantu.
Briand berjalan ke arah Utara dia melihat was was jujur saja dia juga takut tapi karena ucapan Nick yang membuat telinga Briand panas jadi dia menuruti nya.
Briand berjalan cukup jauh hingga dia melihat seorang monster yang berjalan ke arahnya.
Briand bersembunyi di balik pepohonan yang ada di sana.
Saat Briand melihat pada Nick dia seolah meminta Briand untuk cepat menghabisi monster itu.
Briand hanya menggeleng geleng kan kepala nya karena kesal pada Nick.
Briand mencoba melihat secara detail monster itu.
Monster itu seperti tengkorak yang di balut dengan kulit, tulang belulang nya terlihat di kulit nya yang berwarna coklat itu bola matanya melotot seperti hendak keluar dari tempat nya.
Langkah monster itu cukup panjang apa lagi saat ini dia berlari menuju ke arah Briand, hanya beberapa langkah saja Monster itu akan mendekat pada Briand.
Dengan cepat Briand memukulkan kayu itu pada monster itu hingga membuat nya terlempar cukup jauh.
Monster itu seakan tak merasakan rasa sakit dia langsung bangkit lagi tatapan nya seperti ingin memangsa Briand hidup hidup.
Briand mengambil pisau yang pernah dia temukan di bungkusan itu.
Dia mencoba menusuk monster itu tapi sayang yang Briand tusuk itu adalah tulang yang sangat keras.
Percobaan pertama gagal namun monster itu memukul Briand hingga membuat Briand terlempar cukup jauh.
Darah dari hidung Briand bercucuran karena hidung nya terkena pada dahan kayu.
Dengan cepat Briand mengusap darah itu, Monster itu semakin menjadi jadi apa lagi dia seperti marah pada Briand.
Dengan sasaran yang cukup tepat Briand menusuk monster itu tepat di dadanya.
Arrgghhh
Monster itu mengerang seperti kesakitan hingga tubuhnya itu ambruk ke tanah monster itu memegang dadanya yang mengeluarkan cahaya yang cukup menyilaukan mata.
Nick melihat kagum pada Briand yang berhasil mengalahkan monster itu.
Sedang kan Monster itu sekarang dia sudah lenyap menjadi abu bekas pembakaran.
Briand mencari cari sesuatu di tumpukan abu itu dan ternyata benar ada berlian nya di sana yang sangat mengkilap.
Briand mengambil nya dia memasukan nya ke dalam kantong hitam nya.
Nick mendekat pada Briand yang sekarang tengah berdiri di sana.
"Kau hebat Bri" ucapnya.
"Tak perlu memuji kalau kau mau berlian kau cari saja sendiri" ucap Briand.
"Kau tak akan membantu aku" tanya Nick.
"Aku juga mencari nya dengan susah payah jadi aku tak mungkin memberikan nya pada mu" ucap Briand.
"CK sombong sekali" gumam Nick kesal pada Briand.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments