Nick sangat iri pada Briand karena Briand sudah punya berlian sedang kan dia tak bisa menghabisi monster.
Briand sudah memperlihatkan nya pada Nick tapi sepertinya Nick malah iri pada Briand.
"Bisa kah bantu aku menghabisi monster" tanya Nick.
"Kau tau sebelum kau ada di sini ada seorang laki laki yang datang kemari dan dia mengalahkan monster sendirian" ucap Briand.
"Kenapa kau tak membantu aku" tanya Nick.
"Kita berjuang sendiri saja kau tau kan keringat sendiri lebih enak dari pada memakan keringat orang lain" ucap Briand.
"CK kau sangat sombong" batin Nick kesal pada Briand.
Mereka berjalan ke arah barat Briand tadi melihat ada benda yang membuat perhatian nya teralihkan.
Briand melihat benda itu ternyata itu adalah pemantik api yang dulu pernah Briand punya.
"Akhirnya aku menemukan mu" gumam Briand.
"Pemantik api" tanya Nick yang melihat Briand memegang benda itu.
"Ya aku dulu mencari nya ternyata ada di sini" ucap Briand.
"Buat apa" tanya Nick.
"Monster takut pada Api" ucap Briand.
"Oh" ucap Nick.
Briand melihat lagi bambu yang dulu pernah Briand buat tombak, saat ini dia akan membuatnya lagi untuk berjaga jaga keinginan nya sudah bulat dia ingin segera pulang ke kampung dia tak mau mati sia sia di sana.
Briand mengeluarkan pisau yang dia ransel nya, Briand mulai membuatnya sedang kan Nick dia melihat ransel Briand yang banyak sekali buah yang mirip jambu batu.
"Kau hanya bawa buah ini saja" tanya Nick.
"Tidak" ucap Briand.
"Lalu di ransel mu tak ada makanan" ucap Nick.
"Ya karena dulu makanan aku jatuh ke sungai jadi cepat basi" ucap Briand.
"Oh" ucap Nick.
Dia melihat buku punya Harry di ransel Briand.
"Kau punya buku ini" tanya Nick.
"Ya punya Harry" ucap Briand.
Nick membukanya dia melihat aksara di dalam buku itu.
"Buku ini aku sempat mencari nya tapi aku tak menemukannya" ucap Nick.
"Kau bisa paham pada aksara itu" tanya Briand.
"Aku bisa membaca aksara ini satu persatu" ucap Nick.
"Kalau bisa bacalah" ucap Briand yang masih fokus pada tombak yang dia buat itu.
Nick mulai membaca nya satu persatu aksara yang tertulis rapi di sana.
Briand hanya mendengar kan saja bahkan bahasa yang Nick katanya lebih tak Briand pahami dari pada aksara itu.
"Sudahlah kalau tak bisa tak apa" ucap Briand.
"Aksara ini sudah lama hilang apa mungkin yang membuat nya juga orang jaman dahulu" ucap Nick.
"Mungkin saja" ucap Briand.
Hutan itu mulai menampakan awan yang gelap tanda kalau hutan itu pasti akan hujan bahkan petir juga menggema di sana.
Tak Briand sangka saat suara petir mengguncang bumi para monster ketakutan dan langsung berlari tukang langgang berhamburan ke sana kemari.
Auumm
Goarrr
Ggrrrrhh
Suara monster berbagai jenis suara terdengar di telinga Briand dan Nick.
"Kita ke sana" ucap Briand menunjuk pada gua yang kecil tadi.
Mereka berdua masuk ke dalam guna untuk bersembunyi dari banyak nya monster yang ketakutan.
Hujan deras mengguyur hutan itu membuat sejuk di setiap yang merasakan nya, apa lagi Briand dia sudah lama tak mandi melihat air hujan dia merasa sangat senang karena badannya tak terlalu bau keringat.
"Apa kau tau kenapa saat ada petir monster langsung bersuara semua" tanya Nick.
Briand tak menjawab dia malah ingat pada layar itu yang menampakkan saat hutan itu membelah diri dari kawasan yang lain, ada petir yang sangat keras akibat dari mantra yang pria tua itu ucapkan.
Briand dengan cepat menggeleng menandakan dia tak tau jawaban dari pertanyaan yang Nick ucapkan.
"Kau tau asal usul hutan ini" tanya Briand.
"Tidak" ucap Nick.
"Dari mana kau tau kalau hutan ini kekayaan" tanya Briand.
"Dari buku di perpustakaan" ucap Nick.
Duarr
Suara petir menggelegar di sana saking kerasnya petir itu bisa memekikkan telinga yang mendengar nya.
"Aku mau pulang" ucap Briand.
"Tapi aku belum dapat berlian" ucap Nick.
"Keputusan aku bulat aku gak mau berada di sini lebih lama lagi" ucap Briand.
Briand keluar dari sana dia memanfaatkan petir itu untuk menakuti monster yang ada di sana Briand juga akan menghabisi Monster itu.
Briand mengambil tombak itu dia langsung keluar tak perduli kalau di luar ada monster yang akan melawan nya.
Briand bersembunyi di balik pohon yang cukup besar dia melihat gerak gerik monster yang berlarian ke sana, dengan sekuat tenaga Briand memegang tombak nya dia langsung mengarahkan tombak itu pada monster itu.
Tombak tajam itu mengenai perut monster sehingga membuat monster itu mengeluarkan darah namun Darah mereka tak merah justru darahnya malah berwarna hijau.
Monster itu hendak melawan tangan monster itu berkuku sangat tajam dan panjang, kuku yang hitam itu mengarah pada Briand.
Srett
Kuku itu berhasil menyakiti tangan Briand Sehingga membuat Briand terluka dan berdarah.
Monster itu seperti haus akan darah dia menatap tajam pada darah yang mengalir dari tangan Briand itu.
Karena semakin lama tatapan monster itu melihat Briand semakin menakutkan dengan cepat Briand menusukan tombak nya pada dada monster itu.
"Aaarrgghh" Monster itu seperti kesakitan karena mendapat kan serangan dari Briand tepat di jantung nya.
Di bawah guyuran hujan monster itu menjadi abu dan Briand langsung melihat Berlian yang ada di tumpukan abu yang basah itu.
Briand mengambilnya dia langsung memasukan nya pada kantong hitam punya nya.
Berlian yang Briand kumpulkan hanya baru tiga biji saja, menurut Briand Berlian itu cukup untuk nya hidup di kampung Vallux.
Walaupun Briand tak bisa memastikan kalau berlian itu akan cukup untuk keturunan nya nanti, tapi yang Briand inginkan itu hanyalah pulang dengan selamat karena dia tak bisa tinggal di sana terus.
Briand tak punya rencana apa lagi Nick sangat susah untuk di ajak bekerja sama.
Briand mengambil tombak itu lagi dia ingin mencari monster lagi untuk dia habisi, dengan menghabisi monster bukan hanya menguntungkan dari berlian saja tapi hal itu bisa membantu mengurangi monster yang nantinya akan menghalangi Briand untuk menghabisi raja monster.
Briand berlari menyusuri hujan yang sangat lebat itu tak perduli pada pakaian nya yang sekarang sudah sangat basah.
Briand tetap mencari monster lagi di bawah guyuran hujan dan suara petir yang bergemuruh di langit.
Nick yang melihat hal itu langsung iri pada Briand dia juga mau Berlian tapi dia tak tau cara mendapatkan nya.
Briand melihat Monster yang tangannya bisa memanjang, baru saja Briand akan memukul Monster itu dengan tombak sayangnya monster itu malah membuat Briand terlempar sangat jauh.
Brakk
Tubuh Briand mengenai pohon yang sangat besar di sana.
Sakit? Tentu saja karena Briand juga manusia yang merasakan rasa sakit pada tubuh nya.
"Awwss" Briand meringis kesakitan pada tubuh nya.
Namun dia tak menyerah begitu saja, Briand mencoba untuk bangkit dengan merasakan tulang tulang nya yang seperti nya patah.
Monster itu mendekati Briand, tangan panjang nya terulur dan sekarang tengah menarik pakaian yang di kenakan oleh Briand.
Dengan kecepatan yang cepat seperti kilat monster itu mendekati Briand sekarang monster itu ada di hadapan Briand mereka hanya berjarak setengah meter dari tempat mereka berdiri.
Briand menelan ludah nya kasar dia pasrah pada apa yang akan terjadi apa lagi mereka sudah dekat dan Briand tak bisa lari lagi dari sana.
Monster itu juga sudah siap menerkam Briand hidup hidup.
Duarr.
Petir menggelegar di langit walaupun hujan sudah reda tapi petir masih bersuara dan sangat keras.
Monster itu ketakutan dia langsung berlari dari sana meninggal kan Briand.
Langkah monster itu cukup lambat apa lagi monster itu juga seperti sangat ketakutan.
Briand mengambil tombak yang ada di tanah itu, dengan jarak yang sudah Briand perhitungan dia langsung melempar kan tombak itu dan tombak itu tepat sasaran walaupun menembus punggung monster yang tak berbentuk itu tetap saja Briand yakin di sana lah letak jantung monster itu.
Benar saja Monster itu hancur berkeping keping monster sekarang seperti kaca yang jika Briand hancurkan maka akan menjadi berkeping keping.
Maka Monster itu juga sama namun sebelum dia hancur dia mengeluarkan cahaya cukup terang sekali.
Setelah hancur semua Briand langsung mencari cari berlian tapi sayang monster itu tak mempunyai berlian, tapi Briand melihat ada sebuah benda yang berbentuk batang warnanya emas.
"Apa ini emas batangan" gumam Briand.
Briand memasukan nya pada kantong hitam kecil menyatukan nya dengan berlian yang sudah dia kumpulkan.
"sungguh tempat dan Monster Monster itu tak masuk akal" gumam Briand.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments