Pagi hari nya Harry terbangun karena sinar mentari membuat matanya silau.
Tapi saat dia bangun dia tak melihat Briand yang semalam masih tertidur di samping nya.
"Kemana Briand" tanya Harry sambil mengucek mata nya.
Dia takut kalau Briand di culik oleh para monster dan lebih parahnya lagi Briand di makan monster itu.
Harry dengan cepat mengambil tas nya dia akan mencari Briand yang sekarang entah kemana.
"Bri" sahut Harry namun perlahan karena tak mau ada yang mendengar nya apa lagi kalau dia berisik itu akan menjadi daya tarik untuk para monster datang.
Namun Briand melihat Harry yang tengah mencari nya di bawah, dia berniat tak akan bicara pada Harry dia berniat mempermainkan Harry supaya dia mencari nya.
Namun sesuatu terjadi pada Harry dia di serang Monster dengan membabi buta.
Briand melihat itu dia langsung melempar kan buah jambu batu pada monster itu hingga membuat monster itu melihat pada Briand.
"Naiklah" sahut Briand.
Harry langsung naik ke atas pohon itu bersama dengan Briand.
Dia duduk di atas dengan rasa lega tapi sayang monster yang mirip seperti manusia obesitas itu menggerak gerakan dahan pohon itu sehingga membuat Briand dan Harry terguncang di atas pohon.
Monster dengan badan yang besar layaknya seorang manusia obesitas warna kulit nya hitam, dia mirip seperti gorila namun sayang dia tak mempunyai bulu dan wajah nya seperti manusia.
Kaki dan tangan nya besar besar hingga tak heran saat monster itu menggerakkan pohon, langsung membuat pohon itu terguncang kuat.
Tapi Briand dan Harry masih betah di sana mereka memeluk dahan pohon sangat erat sehingga tak membuat kedua nya terjatuh.
Goarr
Monster itu marah dia bersuara sangat keras, namun Briand dan Harry malah semakin asik mengerjai monster itu dengan melempari Monster itu dengan jambu batu itu.
"Bri aku yakin monster itu tak akan pergi" ucap Harry.
"Benarkah" tanya Briand.
"Lihat matanya terlihat sangat marah dan lihat giginya seperti ingin memakan kita Bri" jelas Harry.
"Kau tenang saja kita akan di sini sampai monster itu akan pergi" ucap Briand.
Hingga lama sekali mereka berada di atas dan monster itu mengguncang kan pohon itu dari bawah.
Bosan? Itu lah yang mereka rasakan tapi mereka tak mungkin turun karena resikonya akan tinggi apa lagi saat ini monster itu ada di bawah mereka.
"Aku mulai bosan" ucap Harry.
"Ya aku juga sama" ucap Briand.
Mereka melihat kalau hari sudah semakin petang, mereka melihat ke bawah di sana masih ada monster yang terduduk di tanah.
Briand melihat pergerakan Monster itu semakin gelap langit itu maka monster itu terlihat seperti lelah dan mengantuk.
Briand melihat kalau monster itu tertidur dengan posisi dia yang masih duduk di sana.
Brughh
Monster itu tertidur pulas hingga dia langsung rebahan di atas tanah itu.
"Har lihat monster itu tidur" ucap Briand yang baru tau kalau monster itu bisa tertidur juga.
"Ayo turun kita pergi dari sini" ucap Harry.
Mereka turun dari pohon yang tinggi itu dengan perlahan dan hati hati mereka turun karena tak mau membuat monster itu terbangun.
Hingga sudah berada di bawah mereka akan pergi tapi Harry ingat pada ucapan Briand yang kata nya dia menancapkan tombak di jantung monster hingga monster itu lenyap.
"Apa kau yakin kau menancap kan tombak pada jantung nya" tanya Harry menatap pada monster yang tengah tertidur itu.
"Ya" ucap Briand.
Harry mengambil pisau yang tadi dia temukan di bungkus itu.
Dengan perlahan Harry menancapkan pada Jantung monster yang tertidur itu.
Sret
Darah monster itu bercucuran darah nya berwana hijau bercahaya hingga setelah bercahaya monster itu seperti terbakar dan hampir saja hangus.
Tiba tiba abu bekas bakaran berterbangan ke arah atas bahkan tercium sangat bau daging gosong di sana.
"Kamu membakarnya" tanya Briand.
"Tidak" ucap Harry.
Monster itu lenyap hingga menyisakan berlian yang berkilau biru tergeletak di atas tanah.
"Har lihat ayo ambil" ucap Briand.
"Ya" Harry mengambil nya dia melihat berlian itu, tak lupa dia memasukkan pada tas yang dia bawa.
"Ayo pergi" ucap Briand.
Mereka pergi ke arah barat dari tempat itu, malam ini sangat gelap sekali Briand dan Harry hanya mengandalkan obor yang Harry bawa.
Walaupun cahaya nya sangat kecil tapi mereka terbantu untuk melihat jalanan yang mereka lalui.
"Apa lagi yang akan kita alami sekarang" gumam Harry yang masih terdengar oleh Briand.
"Sudah lah ayo kita pasti bisa" ucap Briand.
"Ya tapi aku menyesal datang ke sini" ucap Harry.
Briand tersenyum dia merasa kan hal yang sama dengan Harry.
"Sudah lah kita harus kalahkan dahulu monster dan mengembalikan pintu sebagai portal kita untuk pulang" ucap Briand.
"Ya" ucap Harry.
Mereka berjalan di kegelapan malam, tak ada suara apa pun di sana hanya ada suara dia langkah kaki.
"Apa kita perlu membu nuh monster yang tertidur" tanya Harry.
"Tidak aku rasa berlian satu saja akan cukup untuk kita hidup, ayo kita pulang saja kita habisi Raja Monster itu" ucap Briand.
Namun Harry membuka tasnya, dia memberikan buku dan senjata yang dia bawa pada Briand.
"Simpan lah ini aku yakin kau lebih membutuhkan nya, di dalam nya ada aksara aneh kau pasti tau makna nya" ucap Harry.
"Ya" ucap Briand menganggukan kepala nya.
Mereka berjalan semakin jauh dari tempat tadi, jujur saja Briand sangat tak habis pikir kenapa saat Briand menghabisi monster, monster itu menjadi Berlian.
"Harry kau pikir ini masuk akal tidak" tanya Briand.
"Konon dahulu ada seorang yang sakti dia kaya raya bahkan berlian yang dia punya itu banyak sekali, namun ada yang menginginkan berlian itu, hingga hampir ada orang yang ingin membun uhnya tapi dengan segala kekuatan nya dia mengucapkan mantra yang pernah dia pelajari, kau tau akhirnya seperti apa" tanya Harry.
"Apa" tanya Briand penasaran.
"Berlian itu menjadi monster yang sangat mengerikan, orang itu tak bisa mengubahnya menjadi berlian lagi karena dia tak tau mantra nya hingga terjadi lah monster yang konon bisa menghasilkan kekayaan" ucap Harry.
"Oh begitu ya tapi dari mana kau tau" tanya Briand.
"Hahaha bri itu hanya cerita anak anak aku belajar di sekolah dulu kau tak tau cerita itu" tanya Harry.
"Apa menurut mu itu dongeng" tanya Briand.
"CK tidak lah begini itu hanya cerita karangan seseorang" ucap Harry.
"Tapi kan bisa jadi kalau cerita itu benar benar ada dan tempat nya di sini" ucap Briand.
"Ya juga ya" tanya Harry.
"Ya mungkin saja dan portal itu menghubungkan antar kampung Vallux dengan hutan ini, itu juga mungkin karena mantra dari orang itu" ucap Briand.
"Ya mungkin saja" ucap Harry.
"Tapi kira kira kalau ada orang nya seperti apa ya, aku mau bertemu lah aku mau belajar mantra" ucap Briand.
"Kau tak akan bisa karena mantra tak bisa membuat seseorang jadi kaya" ucap Harry.
"CK kalau pun ada kita gak akan datang ke sini" ucap Briand.
Hahahaha
Harry hanya tertawa mendengar Briand yang merajuk.
Briand heran dia menatap pada arah timur ternyata sinar mentari sudah muncul dan itu menandakan kalau sekarang sudah pagi.
"Har lihat sekarang sudah pagi" ucap Briand.
"Cepat sekali malam di sini" tahu Harry.
"Ya" ucap Briand.
Goarr.
Grrrr
Rauwwrr
Auuumm
Suara suara monster terdengar sangat jelas mereka berdua berpikir kalau saat ini mereka berada dekat dengan monster.
Bughh
Bughh
Suara langkah monster yang membuat bumi seolah terguncang bahkan Harry dan Briand juga merasakan guncang itu.
Briand sadar kalau monster itu sangat dekat dengan mereka.
"Ayo" ucap Briand yang langsung menarik Harry untuk berlari dari sana.
Monster yang berbadan raksasa itu menatap pada Briand dan Harry yang tengah berlari menjauh.
Giginya sangat besar perawakan nya mirip seperti manusia tapi dia raksasa di sangat besar.
Mungkin lima puluh langkah yang Briand lalui adalah satu langkah bagi raksasa itu.
Perut raksasa itu bergetar seperti perut manusia yang tengah keroncong karena lapar.
Namun Harry menghentikan langkah kaki nya.
"Tunggu Bri ayo kita kalahkan monster ini" ucap Harry.
"Har kamu sudah tak waras ya lihat dia besar" ucap Briand.
"Ayo lah percuma kita lari bahkan dia di atas melihat kita" ucap Harry.
"Ayo kita lari saja" ucap Briand.
Harry tetap kekeuh ingin mengalahkan monster itu hingga monster itu melihat Harry dan mengambil Harry dengan tangan nya.
"Harry" teriak Briand yang melihat Harry di ambil monster itu.
Harry mengeluarkan pisau yang dia pakai untuk membun uh monster kemarin dia pun langsung melempar kan pisau itu pada dada monster raksasa itu berharap kalau monster itu akan mati.
Namun Harry salah dia salah perkiraan pisau itu tak menembus kulit raksasa itu, karena kulit raksasa itu sangat keras.
Pisau nya pun terjatuh ke bawah.
Saat itu Harry mulai panik apa lagi saat tangan monster itu akan memasukan Harry ke dalam mulutnya.
Harry menggigit tangan monster itu namun benar saja kulit nya keras.
Kress
Harry di makan monster itu hidup hidup, jangan di tanya lagi bagaimana kondisi Harry karena sudah pasti Harry tewas di makan monster itu.
Briand tak percaya dia kehilangan sahabat nya di hutan itu,
Mata Briand berembun dia tak percaya kalau dia hanya sendirian di sana.
Briand menatap pada mulut Raksasa itu yang berlumuran darah segar.
Briand memundurkan langkahnya selangkah demi selangkah.
Brughh
Briand menginjak lubang yang ditutupi rerumputan, hingga Briand terjatuh ke bawah, Briand tergelincir ke bawah bahkan lubang itu sangat dalam sekali.
Brakk
Briand seperti menginjak pintu di bawah itu, hingga Briand terjatuh di tanah yang basah itu.
Briand menatap ke arah sekitar ternyata tempat itu seperti ruang bawah tanah, anehnya ada obor di sisi sisi dinding lorong itu.
Briand menatap ke atas tempat dia jatuh tadi benar saja Briand menginjak sebuah pintu yang langsung terbuka dan membuat nya terjatuh ke sana.
"Cahaya matahari sangat jauh terlihat mungkin lorong ini sangat jauh dari permukaan" gumam Briand.
Briand melihat ke arah sekeliling di sana terlihat seperti saluran air hanya saja ada obor di sisi sisinya.
Air kecil mengalir di sana terlihat kalau air itu sangat jernih.
Briand memutus kan untuk berjalan ke arah lorong yang bercahaya cukup terang itu, Briand berharap kalau dia akan bertemu seseorang yang mampu mengalahkan monster itu dan dia bisa pulang dengan selamat.
Kesedihan atas tewas nya Harry membuat Briand tak bersemangat tapi dia juga harus keluar dari tempat itu.
Lorong itu kecil hanya muat dua orang tapi lumayan panjang dan lorong itu bercabang dua, Briand memilih jalan yang sedikit bercahaya karena dia yakin kalau yang bercahaya pasti Briand akan menemukan seseorang.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments