Hasrat Briand untuk mengalahkan monster semakin membesar bahkan dia juga semakin ingin mengalahkan monster karena dia ingin pulang.
Sedangkan Nick dia tak perduli pada Briand, apa lagi yang dia inginkan adalah untuk mendapatkan berlian bahkan dia tak memperdulikan bagaimana caranya dia pulang.
Briand melihat seorang monster yang mirip seperti pohon berjalan, postur tubuhnya sangat menyimpang bahkan kalau dia diam di tempat bisa bisa Briand mengaggap nya sebagai pohon.
Monster itu mempunyai tangan seperti ranting pohon yang bercabang, kepalanya di tumbuhi dahan pohon sehingga membuatnya mirip seperti pohon.
Namun yang membuat Briand tau kalau itu monster adalah mempunyai kaki yang mirip seperti akar pohon yang sangat besar.
"Apa aku berada di dunia dongeng" gumam Briand.
Briand tak terlalu memperhatikan itu dia langsung menuju ke arah monster itu, tangan Briand sangat kuat memegang tombak.
Briand memukul monster itu layak nya seorang atlet memukul bola kasti.
Namun pukulan itu tak membuat Monster itu kesakitan.
Karena yang Briand lihat monster itu hanya menatap heran pada Briand.
Saat ini juga Briand merasa ingin pergi dari sana karena monster itu melihat Briand seperti ingin menerkam Briand hidup hidup.
"Argh kamu salah lawan Bri" gumam Briand yang langsung lari dari sana.
Monster itu mengikuti Briand sehingga membuat Briand ketakutan di arah yang berlawanan ada seorang monster yang cukup besar dengan lidah yang bisa memanjang monster itu sama seperti monster yang pernah membelit Harry dahulu.
Briand yakin kalau monster itu berkulit sangat keras karena monster itu juga berkulit keras.
Tak Briand duga monster itu saling menyerang satu sama lain bahkan monster itu seperti bertarung untuk mendapatkan Briand.
Briand keheranan karena monster itu berkelahi, bahkan monster berlidah panjang pun tak segan segan melilit monster yang seperti pohon itu.
Ranting pohon yang monster pohon itu punya mulai menusuk badan monster berlidah panjang itu.
Ranting pohon yang tajam itu menjelajahi seluruh tubuh monster berlidah panjang itu hingga tepat mengenai jantungnya, namun Briand melihat dengan jelas kalau jantung nya ada di bagian perut.
Briand terkejut dia tak habis pikir.
"Benar benar menyimpang" gumam Briand menggeleng geleng kan kepalanya.
Tiba tiba saja monster berlidah panjang itu hancur lebur menjadi sebuah cairan berwarna hijau yang Briand yakini kalau cairan itu adalah darah monster.
Mata monster pohon itu menatap pada Briand, sejak tadi Briand tak berniat berlari dia malah melihat pertarungan kedua Monster itu padahal peluang dia untuk lari sangat besar tadi.
Monster itu bersiap memakan Briand hidup hidup, namun Briand berlari sekuat tenaga guna menghindari Monster itu.
Sedangkan Nick yang melihat itu pun langsung pergi ke arah dimana monster lidah panjang itu hancur, dia melihat lihat ternyata benar ada berlian di dalam tumpukan cairan hijau itu.
Nick memasukkan nya ke dalam ransel yang dia bawa,
"Aku harus ikuti Briand setelah Briand di makan monster aku akan mengambil berlian yang sudah dia dapatkan" gumam Nick yang langsung mengikuti jejak Briand namun dengan langkah perlahan dan bersembunyi sembunyi karena takut.
Briand masih berlari sekuat tenaga dia tak mau mati sia sia di tangan monster itu.
Briand tak mungkin bisa berlari lagi kakinya sudah terlanjur pegal dan sakit.
Briand akan mengalahkan monster itu dengan tangan kosong tak perduli seperti apa nantinya tapi Briand tak mungkin terus berlari.
Briand memukul monster itu dengan tangannya sendiri namun tetap saja tak membuat monster itu Berkutik apa lagi merasa kesakitan.
Ranting tajam itu hendak menusuk Briand namun dengan cepat Briand menghindar karena tak mau sampai ranting itu membu nuh nya.
Briand ingat pada pemantik api, jika sebuah pohon di bakar maka akan gampang untuk hangus.
Briand mengambil ransel nya dia melihat lihat pemantik api yang dia masukan ke dalamnya.
Namun sebelum di temukan Monster itu mendorong Briand dengan rantingnya yang penuh dengan dedaunan.
Sehingga mengakibatkan Briand terjatuh ke tanah, tak berhenti di situ saja Briand melanjutkan mencari pemantik api itu.
"Ketemu" gumamnya.
Briand menghidupkan pemantik api dia langsung mendekat pada Monster itu tak perduli kalau monster itu sudah akan menghabisi nya.
Briand menarik ranting pohon dan mengarahkan nya pada pemantik yang tengah mengeluarkan api itu.
Wush
Api itu langsung membakar monster itu bahkan saking panasnya bagian tubuh Briand pun ada yang terbakar, Untung saja Briand cepat lari kalau tidak mungkin dia akan ikut terbakar.
Dia tak sangka kalau monster pohon itu akan sangat cepat terbakar mungkin karena kandungan getah di dalamnya juga jadi membuat Api cepat merembet melahap pohon itu.
Briand amat sangat kesakitan karena badannya terbakar bahkan bajunya juga sampai bolong karena terbakar.
Briand menahan rasa perih itu dia mendekat pada genangan air yang cukup keruh karena bekas hujan tadi.
Briand meneteskan air keruh itu pada lukanya, terasa sangat perih namun untuk beberapa detik membuat lukanya itu sedikit adem tak panas lagi.
"Arghh Si al aku salah perhitungan" geram Briand sambil merasakan rasa perihnya itu.
Sedangkan Nick dia tak perduli pada Briand yang dia perdulikan adalah berlian dari monster itu.
Nick mengambil kayu yang kecil tapi cukup panjang.
Dia melihat lihat abu bekas pembakaran monster itu, ternyata ada Berlian yang berwarna biru mengkilap dengan cepat dia langsung memasukkan nya ke dalam ransel nya.
"Hugh panas" gumamnya.
Nick dengan cepat berpura pura so peduli pada Briand dia langsung mendekat pada Briand.
"Kamu gak apa" tanya Nick.
"Hanya sakit saja" ucap Briand.
"Ayo kita sembunyi" ucap Nick.
Briand bangun dia ingat pada monster itu yang pasti akan ada berliannya.
"Aku akan mengambil berlian dahulu" ucap Briand.
Briand melihat lihat tapi tak ada berlian di sana, Briand mengacak nya dengan kaki hingga terlihat sebuah emas batangan yang berwarna kuning keemasan.
Briand mengambilnya dia memasukan nya pada kantong hitam kecil yang sekarang sudah berisi tiga berlian dan dua emas batangan.
"Ayo" ucap Briand pada Nick.
"Ya" ucap Nick.
Briand sudah berjalan menuju gua kecil tadi namun Nick justru merasa marah karena dia hanya menemukan satu berlian sedang kan Briand sudah banyak dan dia juga punya emas batangan.
"Kenapa pas aku cari gak ada" geram Nick.
Briand terus saja meringis kesakitan apa lagi lukanya terasa sangat panas.
Briand melihat ke arah luar gua itu ternyata harus sudah semakin gelap tentu saja kantuk Briand cepat datang karena malam di sini cukup singkat tak sama seperti yang ada di dunia nya.
Briand tertidur sedangkan Nick dia masih ada di sana dengan rasa iri nya pada Briand yang sudah mendapatkan banyak berlian.
"apa aku Bu nuh saja Briand ya aku ambil berlian nya dan aku bisa kaya, tapi tidak aku tak tau jalan pulang jadi aku gak mungkin membunu hnya" gumam Nick berkecamuk.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments