Briand melihat pada celah yang ada di gubuk itu namun sepertinya tak ada siapa siapa di dalam sana, Briand melihat pintu masuk itu.
baru saja Briand akan membuka pintu itu.
kress
Suara seperti seseorang yang sedang memakan sesuatu yang keras.
Briand melihat ke arah suara itu dari kejauhan terlihat mahluk yang Sangat menyeramkan dengan tangan yang terbalik dan gigi yang tajam menonjol keluar seperti vampir.
Brand menelan ludah nya saat sadar kalau yang monster itu makan adalah sebuah kaki manusia yang masih di penuhi dengan darah yang sudah kering.
Rasa mual terasa oleh Briand bahkan dia ingin sekali muntah.
"Astaga dia memakan kaki manusia lengkap dengan sepatu nya" gumam Briand.
Briand berusaha pergi dari sana dan bersembunyi di balik semak semak yang cukup tinggi dia mulai mengatur nafas nya dia tak sanggup melihat hal itu.
"Monster itu memakan daging dan aku adalah daging jadi mereka memangsa manusia, apa jangan jangan orang yang datang kesini pun di makan monster yang ada di sini, arghh juru kunci itu tak memberi tau ku kalau di sini ada monster yang menyeramkan" geram Briand namun hanya bersuara pelan saja karena takut terdengar oleh monster di sana.
Briand melihat pada tempat berdirinya tadi dia mencari cari pintu yang membawa nya kemari namun Briand baru sadar kalau pintu itu tak ada di sana.
"Kemana pintu itu" tanya Briand mencari cari disemak semak siapa tau ada pintu di sana.
"Argh pintunya hilang" geram Briand kesal sambil memukul semak semak itu.
Briand melihat bayangan yang sangat besar di belakang nya, saat dia melihat ke belakang dia melihat monster yang sangat besar tengah memperhatikannya seperti hendak memburu nya.
"Mampus aku" gumam Briand yang langsung berlari dari sana untuk menghindari monster itu.
Namun monster itu malah mengejar nya, sekuat apa pun Briand berlari ternyata monster itu mengejarnya.
namun Saat Briand melihat kebelakang ternyata monster itu berjalan cukup lambat seperti orang pincang.
Saat Briand melihat kakinya ternyata kaki monster itu terbalik bahkan badan nya pun berwarna hijau seperti siluman ular, dengan lidah yang menjulur keluar dan tak dia masukan lagi.
Karena mata Briand fokus ke arah belakang dan dia tak melihat jalanan yang sedang dia pijak Briand pun tak sadar kalau tanah yang dia pijak sudah tak ada.
Byurr.
Briand masuk ke dalam sebuah sungai yang di sana terdapat air terjun, terlihat sangat indah untuk di pandang namun dengan cepat Briand naik ke darat karena melihat sungai itu yang cukup dalam dan air yang keruh.
Dia takut ada monster didalamnya, dia menatap pada sungai itu namun tak ada yang terjadi hanya air itu saja yang bergerak mengalir ke arah selatan.
"Sebenarnya aku ada di hutan apa, kenapa ada tempat aneh seperti ini" gumam Briand.
Briand merasakan perut nya yang terasa sangat lapar sejak tadi pagi Briand belum makan jadi dia merasa sangat kelaparan.
Briand membuka tas nya yang sejak tadi dia gendong.
Dia membuka tas itu di dalamnya terdapat makanan namun makanan nya basah karena Briand masuk sungai tadi.
Dengan terpaksa Briand memakan makanan itu walaupun basah dan tak enak.
"Apa bisa aku bertahan di sini, aku gak mau mati kon yol, apa begini akhir dari kisah ku di makan Monster karena keinginan bo doh ku yang ingin kaya padahal aku tau kalau ingin kaya itu jawaban nya kerja bukan masuk gua dan bertemu monster" gumam Briand tanpa sadar dia menetes kan air matanya.
Cengeng? Tentu saja tidak Briand hanya menyesali kebo dohan nya itu.
Briand terlihat lemas sekarang dia ingin menyerah namun dia tak tau harus apa.
Briand berharap dia berada di dalam game yang jika Briand menyerah permainan nya langsung berakhir, namun ini kehidupan nyata bukan dalam dunia permainan.
Kresekk
Kresekk
Briand melihat semak semak yang bergerak namun bukan karena angin, dengan cepat Briand bersembunyi di semak semak yang tak jauh dari tempat nya duduk.
Briand melihat apa yang akan keluar dari semak semak itu, dan ternyata yang keluar adalah monster dengan badan kecil namun kuku tangan nya sangat tajam seperti pisau yang baru di asah.
Briand berusaha diam tak membuat suara dia merasa sangat ketakutan sekali apa lagi mata besar monster itu tengah mencari cari sesuatu ke sembarang arah.
"Wauwwrr" monster itu mengeram terdengar sangat menakutkan apa lagi selama ini Briand tak pernah melihat makhluk semengerikan itu.
Monster itu berlari meninggalkan Briand di sana.
"Sebenarnya ada berapa banyak monster di sini" gumam Briand.
Briand melihat isi tasnya dia mencari barang yang berguna untuk nya.
Namun tak ada yang bagus, hingga Briand melihat pemantik api yang dia bawa.
Di jaman Briand saat ini pemantik api itu sangat lah berharga apa lagi dengan belum ada nya listrik maka para penduduk pun kebanyakan memakai obor.
Pemantik api adalah satu satunya alat yang membuat para penduduk terbantu karena mereka tak harus susah susah menyala kan api dengan batu api yang harus di gesekan dengan batu lainnya.
Apa lagi pemantik juga susah untuk di dapatkan itu pun hanya orang kaya saja yang memiliki nya.
Namun kenapa Briand memiliki nya? Briand terpaksa mengambil milik pamannya saat dia akan berangkat menuju pintu ini.
Tak jarang banyak yang tangan nya terbakar karena baru api itu, apa lagi batu api sudah jarang di dapatkan karena keserakahan manusia kaya yang mengumpul kan batu itu dan menjual nya ke kota untuk di jadikan senjata.
Briand melihat pemantik itu yang sekarang sudah basah karena terkena air.
"Harusnya ini bisa nyala lagi tapi kenapa gak bisa" tanya Briand mencoba menyala kan pemantik itu tapi tak bisa menyala juga.
Briand prustasi dia menyimpan kembali pemantik itu,
Hari sudah semakin gelap Briand semakin takut berada di sana apa lagi Briand takut saat dia sedang tidur para monster ada yang menemukannya.
"Si al nya aku mengantuk saat genting begini" gumam Briand.
Briand membasuh wajah nya walaupun air di sungai itu keruh, Setidaknya air itu bisa membuat Briand segar dan Briand tak mengantuk lagi.
Briand menatap ke sembarang arah keadaan hutan itu saat gelap sangat lah menakutkan.
Briand melihat ada sebuah bukit yang cukup tinggi insting nya menunjuk ke sana,
Dengan tekad yang kuat Briand akan naik ke bukit itu dan mencari cari pintu dari bukit yang tinggi itu.
"Semoga aku bisa melihat pintu untuk pulang jika aku ada di tempat ketinggian" gumam Briand Sambil mengepalkan tangannya yakin.
Briand berjalan ke sana dengan perlahan namun pasti karena Briand takut dia melihat Monster jadi dia harus hati hati.
"Lelahnya aku" gumam Briand mengeluh.
Briand mengambil tongkat dari kayu dan menggunakan nya untuk menjadi menyangga tubuhnya walau pun terasa sangat percuma bukannya membantu Briand justru malah akan semakin menyusahkan Briand.
Briand dengan hati hati menyusuri jalan yang licin dan berbatu itu apa lagi jalan yang menanjak membuat sepatu Briand yang bawahnya sudah tipis pun terasa sangat licin.
Jalanan itu seperti tebing tinggi tanpa adanya tali atau pun dahan yang bisa menahan Briand.
Briand menyusuri tebing itu tanpa alat pengaman dia hanya menggunakan tangannya dan tanah sebagai pijakannya.
Beberapa kali Briand tergelincir apa lagi bebatuan itu tak kuat menahan berat badan Briand.
Untung saja tangannya cekatan meraih bebatuan yang lain kalau tidak bisa bisa Briand jatuh kebawah dan mati dengan cara mengenaskan.
"Kapan sampainya, kenapa lama sekali" keluh Briand.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Tumiyati
👹
2023-10-01
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Briand
2023-09-22
0
francess
ayo di tunggu update nya lagi
2023-05-24
0