YINNE : FOR FREEDOM (13)

"Nona!!! Nona!!!"

Aduh... kemana Nona Vallice!

Pelayan yang bernama Miranda itu sepertinya sudah sadar, dan dia sekarang ini sedang kebingungan mencari Vallice.

Para penjaga ini kok pada buta semua sih? Memangnya mereka gak melihat apa gak sadar kalau Nona keluar?"

"Permisi tukang kebun, saya tau anda akan pergi untuk pulang. Tapi... saya ingin bertanya, apakah anda melihat Nona Vallice?" Miranda.

"Ah Nona Vallice? Saya tadi sore sempat berbincang dengan Nona, setelah itu dia pergi berlari ke arah luar begitu saja!" Tukang kebun.

Ah! Nona keluar?

"Boleh saya tau apa yang kalian bicarakan?" Miranda.

"Nona tadi bertanya dimana pak Zient dan Nyonya pergi. Dan saya juga memberi tahu bahwa Vallene menghilang." Tukang kebun.

Ekh! Dia ini....

"Bagaimana kamu bisa memberitahu hal seperti itu kepada Nona! Dia pasti akan sangat sedih!" Miranda.

Miranda marah kepada tukang kebun, tukang kebun merasa kebingungan dengan sikap Miranda.

"Ma-maaf saya tidak tau...." Tukang kebun.

"Haish... anda pulang saja." Miranda.

Tukang kebun langsung kabur dan berjalan dengan cepat. Miranda terlihat sangat khawatir, dia langsung berlari keluar untuk mencari keberadaan Vallice.

Kira kira dimana dia?

***

"Jadi bisa dikatakan bahwa Yeire itu telah punah ya Bibi Jane?" Vallene.

"Iya, seperti itulah." Jane.

Jane menoleh ke Cicaline yang terpejam itu dan mengelus kepalanya.

"Baiklah Nona Vallene, tolong anda tunggu Nona Cicaline disini ya. Saya akan membuat teh hangat untuk anda dan Nona Cicaline."

Vallene sedikit menganggukkan kepalanya.

"Baik Bi Jane...." Vallene.

...

"Hmm... pusing... ekh...." merintih.

Cicaline sadar, pelan pelan ia membuka mata. Vallene dengan khawatir menunggu Cicaline, saat Cicaline membuka matanya secara sempurna, dia melihat Vallene di depannya.

"Vallene...?" Cicaline.

"Cica! Kamu tidak apa apa kan? Adakah bagian yang sakit?" Vallene khawatir.

Awalnya Cicaline hanya terdiam dan tidak mengatakan apapun, tapi setelah dia melihat muka Vallene menjadi kecewa akhirnya pun dia berbicara.

"Ya, aku tidak apa apa. Hanya sedikit merasa pusing." jawab Cicaline.

Mereka saling diam satu sama lain, gugup ingin bertanya dan sebenarnya mereka sama sama tidak enak.

Aku jadi merasa jadi canggung di depan Cicaline.

"Ah sebenarnya...." Vallene.

"Maaf." Cicaline.

Ehh?

"Aku juga salah... aku juga minta maaf ya." Vallene.

Cicaline yang awalnya tidak ingin melihat Vallene, pelan pelan pun dia berani. Saat mereka saling bertatapan mereka juga bertukar senyum.

"Teman?" Cicaline memelas.

"Iya, teman." Vallene tersenyum.

Jujur, ini adalah kali pertama aku berteman dengan seorang pembunuh. Di tambah lagi dia adalah Yeire, hal yang paling ditakuti oleh kematian.

Tapi mari kita lihat! Memangnya apasih kelebihan berteman dengan seorang kriminal?

"Kamu tidur saja Cica, kamu merasa pusing kan? Sebentar, Bi Jane sedang membuatkan teh hangat." ujar Vallene dengan lembut.

Cicaline kembali ke dalam posisi tidurnya, saat suasana tiba menjadi sunyi kembali. Cicaline mengatakan sesuatu.

"Vallene... kamu besok ikut aku saja ya! Aku tau kamu mendapatkan kekerasan dari seseorang yang memiliki perjanjian dengan iblis kan?" ucap Cicaline dengan tiba tiba.

Soal aku mendapatkan kekerasan itu memang benar, tapi... seseorang yang memiliki perjanjian dengan iblis? Franschine Fred itu...?

"Aa-apa maksudmu Cica, kamu konyol sekali! Ini luka yang aku dapatkan karena... emm, karena...." Vallene menghindar.

Dia mencoba bohong ya?

"Ya karena mendapat pukulan, cakaran dan teriakan. Sudah deh jujur saja!" Cicaline.

Kecurigaan ku semakin besar, sekarang aku bukan yakin atau tidak yakin saja. Tapi aku tau dia adalah mahluk yang disebut Yeire itu.

"Siapa yang memberimu ide untuk melakukan hal itu?" Vallene.

"Aa-apa maksudmu Vallene... hahaha, kamu ini bisa bercanda juga ya!" Cicaline menghindari topik.

Cicaline terlihat panik dan gugup dalam nada bicaranya. Dia bahkan berulang kali memalingkan tatapannya dari Vallene.

"Sudah deh jujur saja... Cica!" Vallene.

Dia menunjukkan sifat mendominasi ini lagi!

"Hah... iya, iya aku menyerah!!! Hei! Berhentilah menunjukan wajahmu yang seperti itu!" Cicaline.

"Hehe...." Vallene tersenyum.

"Aku tidak mengenal siapa dia, aku juga tidak tau siapa dia...." Cicaline.

Vallene agak merasa ragu dengan perkataan Cicaline, dia menyipitkan mata dan menaikkan alisnya.

Ekh! Dia tidak percaya?

"Aku jujur!!! Seriusan! Aku tidak berbohong kali ini!" Cicaline.

Hmm....

"Baiklah lanjutkan." Vallene mengangkat alis.

"Aku diperlakukan seperti itu oleh mereka disekolah memang sudah sejak lama, bahkan belum seminggu sejak aku pindah disini. Awalnya aku rasa mereka cuma ingin bercanda biasa.

Tapi... semakin hari lelucon mereka semakin parah, itu tidak lucu. Tanpa aku sadari selama ini itu aku telah dipermalukan. Aku sebenarnya berani melawan mereka!

Tapi... tapi... mereka berempat dan aku hanya sendirian! Jika aku melawan mereka, mereka akan tidak terima dan membalas ku lebih. Dan disana... tidak ada yang mau membantu ku....

Mereka seperti menutup mata atas keberadaan ku... itu sangat tidak adil.... Kemudian aku memutuskan untuk tidak melawan dan menerima apa saja yang mereka lakukan kepadaku, mereka memang berkuasa di lingkungan sekolah sehingga tak ada yang bisa melawan mereka.

Bahkan guru... mereka menyuruh ku melupakan saja perbuatan buruk mereka kepadaku, bahkan... bahkan... aku diancam agar tidak mengadu kepada keluarga ku.

Perilaku mereka, sudah sampai memberi kekerasan fisik kepadaku. Itu berjalan cukup lama, dan dihari itu... mereka menjadikan ku sebagai pemuas amarah dan kekesalan mereka atas nilai buruk yang mereka dapatkan.

Hari itu... banyak rambutku yang rontok dijambak oleh mereka, tubuhku menerima pukulan terus menerus... kulit ku rasanya rakit... darahku keluar dari dagingku yang robek, dari hidungku dan dari mulutku. Yang aku ingat selain rasa sakit di hari itu....

Tubuhku sudah ambruk, tergeletak dengan mata yang perih dan bengkak. Aku juga melihat mereka satu persatu pergi menjauh, tapi salah satu dari mereka sempat menginjak kepalaku dahulu.

Setelah itu mereka pun akhirnya pergi, dan aku... aku merasa bahagia... tapi disisi lain aku juga merasa sakit, marah dan... geram. Aku belum punya tenaga untuk bangun, aku memutuskan untuk terbaring lebih lama lagi.

Disaat aku merasa sangat marah dan kesal, ada seseorang yang berbisik kepadaku. Dia berkata....

"Bunuh saja orang orang seperti itu. Mereka membuat mu rugi kan? Maka, kamu harus membalas mereka lebih dari kerugian mu."

Aku hanya bisa terdiam karena sama sekali tidak ada tenaga bahkan untuk berbicara sekalipun. Dia berkata lagi....

"Membunuh itu tidak salah kok! Bunuh saja siapa yang menganggu dan siapa saja yang kau mau. Jika kamu merasa membunuh adalah hal yang jahat, apakah mereka yang lakukan sekarang juga bukan hal jahat?"

Setelah itu aku mendengar jejak kakinya yang semakin mendekati ku, dia memegang tanganku dan memberikan ku sebuah tongkat. Tongkat tersebut dia genggam ke tangan ku.

Setelah itu dia berkata lagi.

"Percayalah kepadaku... membunuh itu menyenangkan lho! Aku pergi dulu ya, bilang terimakasih nya nanti saja bila mereka telah tewas ditangan mu."

Dia pun tiba tiba menghilang begitu saja. Dia pergi, dan aku melakukan apa yang dia katakan di keesokan harinya." Cicaline.

"Bagaimana perasaan mu setelah melakukan hal itu? Apakah kamu tau berita tentang... sekarang mereka yang telah menganggu mu itu... sudah mati?" Vallene menatap Cicaline.

Episodes
1 YINNE : FOR FREEDOM (1)
2 YINNE : FOR FREEDOM (2)
3 YINNE : FOR FREEDOM (3)
4 YINNE : FOR FREEDOM (4)
5 YINNE : FOR FREEDOM (5)
6 YINNE : FOR FREEDOM (6)
7 YINNE : FOR FREEDOM (7)
8 YINNE : FOR FREEDOM (8)
9 YINNE : FOR FREEDOM (9)
10 YINNE : FOR FREEDOM (10)
11 YINNE : FOR FREEDOM (11)
12 YINNE : FOR FREEDOM (12)
13 YINNE : FOR FREEDOM (13)
14 YINNE : FOR FREEDOM (14)
15 YINNE : FOR FREEDOM (15)
16 YINNE : FOR FREEDOM (16)
17 YINNE : FOR FREEDOM (17)
18 YINNE : FOR FREEDOM (18)
19 YINNE : FOR FREEDOM (19)
20 YINNE : FOR FREEDOM (20)
21 YINNE : FOR FREEDOM (21)
22 YINNE : FOR FREEDOM (22)
23 YINNE : FOR FREEDOM (23)
24 YINNE : FOR FREEDOM (24)
25 YINNE : FOR FREEDOM (25)
26 YINNE : FOR FREEDOM (26)
27 YINNE : FOR FREEDOM (27)
28 YINNE : FOR FREEDOM (28)
29 YINNE : FOR FREEDOM (29)
30 YINNE : FOR FREEDOM (30)
31 YINNE : FOR FREEDOM (31)
32 YINNE : FOR FREEDOM (32)
33 YINNE : FOR FREEDOM (33)
34 YINNE : FOR FREEDOM (34)
35 YINNE : FOR FREEDOM (35)
36 YINNE : FOR FREEDOM (36)
37 YINNE : FOR FREEDOM (37)
38 YINNE : FOR FREEDOM (38)
39 YINNE : FOR FREEDOM (39)
40 YINNE : FOR FREEDOM (40)
41 YINNE : FOR FREEDOM (41)
42 YINNE : FOR FREEDOM (42)
43 YINNE : FOR FREEDOM (43)
44 YINNE : FOR FREEDOM (44)
45 YINNE : FOR FREEDOM (45)
46 YINNE : FOR FREEDOM (46)
47 YINNE : FOR FREEDOM (47)
48 YINNE : FOR FREEDOM (48)
49 YINNE : FOR FREEDOM (49)
50 YINNE: FOR FREEDOM (50)
51 YINNE FOR FREEDOM (51)
52 YINNE : FOR FREEDOM (52)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
YINNE : FOR FREEDOM (1)
2
YINNE : FOR FREEDOM (2)
3
YINNE : FOR FREEDOM (3)
4
YINNE : FOR FREEDOM (4)
5
YINNE : FOR FREEDOM (5)
6
YINNE : FOR FREEDOM (6)
7
YINNE : FOR FREEDOM (7)
8
YINNE : FOR FREEDOM (8)
9
YINNE : FOR FREEDOM (9)
10
YINNE : FOR FREEDOM (10)
11
YINNE : FOR FREEDOM (11)
12
YINNE : FOR FREEDOM (12)
13
YINNE : FOR FREEDOM (13)
14
YINNE : FOR FREEDOM (14)
15
YINNE : FOR FREEDOM (15)
16
YINNE : FOR FREEDOM (16)
17
YINNE : FOR FREEDOM (17)
18
YINNE : FOR FREEDOM (18)
19
YINNE : FOR FREEDOM (19)
20
YINNE : FOR FREEDOM (20)
21
YINNE : FOR FREEDOM (21)
22
YINNE : FOR FREEDOM (22)
23
YINNE : FOR FREEDOM (23)
24
YINNE : FOR FREEDOM (24)
25
YINNE : FOR FREEDOM (25)
26
YINNE : FOR FREEDOM (26)
27
YINNE : FOR FREEDOM (27)
28
YINNE : FOR FREEDOM (28)
29
YINNE : FOR FREEDOM (29)
30
YINNE : FOR FREEDOM (30)
31
YINNE : FOR FREEDOM (31)
32
YINNE : FOR FREEDOM (32)
33
YINNE : FOR FREEDOM (33)
34
YINNE : FOR FREEDOM (34)
35
YINNE : FOR FREEDOM (35)
36
YINNE : FOR FREEDOM (36)
37
YINNE : FOR FREEDOM (37)
38
YINNE : FOR FREEDOM (38)
39
YINNE : FOR FREEDOM (39)
40
YINNE : FOR FREEDOM (40)
41
YINNE : FOR FREEDOM (41)
42
YINNE : FOR FREEDOM (42)
43
YINNE : FOR FREEDOM (43)
44
YINNE : FOR FREEDOM (44)
45
YINNE : FOR FREEDOM (45)
46
YINNE : FOR FREEDOM (46)
47
YINNE : FOR FREEDOM (47)
48
YINNE : FOR FREEDOM (48)
49
YINNE : FOR FREEDOM (49)
50
YINNE: FOR FREEDOM (50)
51
YINNE FOR FREEDOM (51)
52
YINNE : FOR FREEDOM (52)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!