YINNE : FOR FREEDOM (10)

"Ini Nona, semua hidangan telah siap! Silahkan anda makan siang...." dengan wajah yang gembira. Makanan diletakkan satu persatu oleh Miranda, dipersilahkan Vallice untuk memakannya.

"Terimakasih Bi, sekarang Bibi panggilkan kakak dan antarkan dia kesini. Aku ingin makan siang bersamanya." Vallice.

Ah bagaimana ini....

"Ahaha~ Sepertinya Vallene sudah makan siang deh! Tadi aku melihat Pak Zient pergi ke atas! Sudahlah Nona makan dengan tenang saja ya!" alasan lain.

Vallice mengerutkan dahinya, dia terlihat kesal sekarang dengan kelakuan Miranda yang terus beralasan untuk menolak Vallice bertemu dengan Vallene.

Apa apaan bibi ini, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu.

Miranda berjalan kembali menuju dapur sambil mengoceh. Vallice yang kesal akhirnya membuntuti Miranda dari belakang, saat Miranda berjongkok untuk mengambil lada hitam. Di situlah tiba tiba Vallice membungkam mulut Miranda dengan kedua tangannya.

Dengan sekuat tenaga Vallice menekankan dan tangannya mengeluarkan asap tipis berwarna biru tua. Miranda perlahan lahan lemas dan akhirnya jatuh.

Bagaimana aku bisa melakukan ini....

"Hah!" Vallice tersadar apa yang telah ia perbuat, dia tidak menyangka dia akan berbuat hal seperti itu. Terkejut melihat keadaan Miranda yang tergeletak dengan mata melotot dan mulut terbuka.

Apakah Bibi akan baik baik saja? Sepertinya aku merasa dikendalikan....

"Bibi... Bibi...." Vallice khawatir.

Vallice mencoba membangunkan Miranda, tetapi Miranda tidak merespon. Vallice memeriksa apakah Miranda masih bernafas atau tidak.

Huft... syukurlah bibi masih bernafas, aku harap dia baik baik saja. Aku harus menemui kak Vallene!

Dengan ragu, terpaksa Vallice meninggalkan Miranda dengan keadaan seperti itu di lantai dapur. Dapur waktu ini sangat sepi karena sebagian pelayan sedang beristirahat siang.

***

Apa? Membunuh... membunuh seseorang?

Dia yang sedang membungkuk, dia yang sedang menangis histeris, dan dia yang sedang memegang ku ini... adalah seorang pembunuh!

Dia... sama saja seperti Franschine kejam itu!

"Menyingkir!!!" Vallene.

Dengan tatapan benci, Vallene berteriak dan menjauh dari Cicaline. Vallene sangat terkejut mendengar hal itu. Cicaline makin sedih mendengar kata kata Vallene.

"Bukannya kamu adalah teman ku ya! Kamu masih menganggap ku teman kan? *Terengah-engah" seru Cicaline

Bagaimana bisa berteman lagi! Kamu kan sama jahatnya dengan Fred kejam tidak berakal sehat itu!

Vallene perlahan berjalan mundur menjauhi Cicaline. Melihat keadaan Cicaline semakin memburuk dan meringkuk, akhirnya dia jadi merasa kasihan.

"Cica... kamu tidak apa apa kan...." Vallene.

"Ahaa... hahahaa! Kamu ternyata sama saja seperti mereka hahahaha! Tidak ada cara lain lagi...." Cicaline.

Dia ke-kenapa? Kenapa dia menjadi seperti ini? Kenapa dia tertawa sendiri....

"A-aku...." Vallene.

"DIAM!!!" Cicaline membentak Vallene dengan keras, Vallene kaget dan detak jantungnya berdegup kencang. Keringat Vallene bercucuran melihat apa yang Cicaline pegang.

Sejak kapan ada gunting berada di tangannya!

Vallene semakin panik dan ketakutan, kakinya menjadi kaku dan tubuhnya gemetaran.

Perasaan ini... kenapa aku menjadi panas dingin seperti ini... apakah karena aku sedang ketakutan?

"Cica! Tolong sadarlah!"

Vallene berteriak kepada Cicaline, anehnya Cicaline dari tadi terus menerus tersenyum dan tertawa yang sangat aneh, menyeramkan sekali.

"Pa-padahal... kita sudah berjanji akan menjadi teman kan... tapi kenapa kamu menjauhi ku? Kenapa? KENAPA!!!" seru Cicaline.

Vallene merasa bingung dengan apa yang dikatakan Cicaline, dia mencoba mencari sesuatu untuk menghentikan Cicaline. Cicaline yang menatap Vallene dengan mengerikan mulai berdiri mendekati Vallene.

Tidak! Dia berjalan kesini! Apa yang akan dia lakukan kepadaku? Kenapa dia juga membawa gunting? Dimana bi Jane! Apakah ini sengaja agar aku menjadi tumbal atau lain lain?

"Aa-aahk...!" Vallene.

Aku sangat takut! Dia perlahan semakin mendekat kesini... kakiku tidak bisa bergerak! Apakah aku akan mati ditangannya? Itu berarti... aku tidak bisa bertemu kembali dengan Vallice dan Pak Zient!

Dan aku tidak bisa memenuhi janjiku kepada diriku dan ibu untuk aku akan memiliki hidup yang lebih baik! Aku akan mati konyol ditangannya? Tidak! Aku ingin hidup yang lebih lama lagi! Maaf Cicaline.

Vallene memberanikan dirinya untuk melawan Cicaline, dia menatap Cicaline dengan serius. Vallene mengeluarkan kupu kupu perak dari genggamannya.

Hah? Siapa yang berada di depan ku sekarang ini? Itu kan Vallene... tapi kenapa....

"Hei hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan!!! Ke-kenapa kamu menatap ku seperti itu? Apakah kamu segitunya membenciku?" teriak ketakutan.

Vallene tidak merespon Cicaline, dia tetap dengan tajam menatap Cicaline.

Matanya menjadi berwarna merah... lebih merah dan terang dari sebelumnya.....

Cicaline yang sepertinya tidak sadar dan gila itu tidak menyadari keberadaan kupu kupu kecil yang berterbangan disekitarnya. Tepat disaat kupu kupu itu berada di belakang tubuh Cicaline.

...

Eh? Kemana dia? Kok tiba tiba menghilang?

"Va-vallene...." Cicaline.

Tiba tiba Vallene sudah berada di belakang Cicaline, terkejut Cicaline langsung menoleh kebelakang. Terlambat, Vallene memukul kepala Cicaline. Cicaline pingsan dan tergeletak di lantai.

"Kamu ini sebenarnya apa? Kenapa kamu mempunyai kepribadian ganda?" Vallene menyadari mata Cicaline berubah warna menjadi kuning saat itu.

"Berubah menjadi kuning! Apakah Cicaline adalah...."

***

"Kakak! Kakak! Buka pintunya dong, ayo kita main! Aku punya sesuatu hal yang mau aku tanyakan kenapa kakak lho!" Vallice.

*Dok *Dok *Dok

Vallice mengetuk pintu kamar Vallene, setelah beberapa saat dia menyadari tidak ada jawaban sama sekali dari dalam.

Tidak ada jawaban? Dimana kakak?

Vallice yang curiga, menggunakan kekuatan sihir yang dia miliki untuk membuka pintu kamar kakaknya. Dia memegang gagang pintu dan tiba tiba gagang pintu itu menjadi berduri.

Pintu pun terbuka lebar, Vallice masuk kedalam kamar. Ajaibnya meskipun gagang pintu itu menjadi berduri, Vallice sama sekali tidak terluka.

"Kakak! Kakak?"

Gelap banget, kakak memang tidak ada disini. Kemana kakak? Taman belakang? Atau pergi ke sungai? Aku cari saja!

Vallice keluar dari kamar Vallene, dia turun dari lantai ke lantai. Saat sampai di lantai bawah, pelayan berkumpul dan ribut di area dapur. Vallice menyadari bahwa semua pelayan telah menemukan Miranda yang telah ia buat pingsan.

"Ya Tuhan Miranda! Huhu... kenapa kamu bisa begini...." Para pelayan heboh dan ribut, terdengar teriakan histeris pelayan dan bisikan betapa mereka terkejutnya melihat keadaan Miranda. Vallice menoleh kearah sana dan memalingkan muka, dia merasa bersalah.

Dia pun dengan cepat dan segera berlari keluar, sampai diluar dia mencari cari Pak Zient. Dia memeriksa apakah Pak Zient sedang berada diluar. Tidak menemukan apa yang dia cari, dia bertanya kepada tukang kebun.

"Pak Kebun... apakah bapak melihat Pak Zient akhir akhir ini? Oh, apakah Pak Zient belum kembali dari kerajaan?" Vallice.

"Eh Nona, maaf ya Nona saya sedikit kotor. Pak Zient telah kembali bersama Nyonya tadi pagi pagi sekali Nona. Kebetulan tadi saya melihat Nyonya pergi bersama dua penjaga pribadi Nyonya, mereka masing masing menaiki kuda.

Setau saya mereka akan menuju ke pedesaan di kaki gunung. Dan tiga penjaga lain di kirim ke arah wilayah Utara." ujar Pak Kebun.

Mama? Berkuda bersama penjagaannya? Dan desa pegunungan itu jauh sekali... mengapa tidak membawa mobil?

"Lalu bagaimana kelanjutannya pak?" Vallice.

"Eh setelah mereka berangkat, pak Zient juga ikut pergi membawa mobil pribadinya sendirian Nona. Untuk itu emm... maaf Nona saya tidak tau tujuan Pak Zient... tapi kalau tujuan Nyonya adalah mencari Vallene. Katanya dia kabur....

Itu sedikit membuat keributan di pagi tadi. Dan sepertinya Nyonya merasa kesal sehingga langsung pergi secepatnya."

Vallice membuka matanya dengan lebar mendengar apa yang pak kebun katakan.

KAKAK KABUR?

Episodes
1 YINNE : FOR FREEDOM (1)
2 YINNE : FOR FREEDOM (2)
3 YINNE : FOR FREEDOM (3)
4 YINNE : FOR FREEDOM (4)
5 YINNE : FOR FREEDOM (5)
6 YINNE : FOR FREEDOM (6)
7 YINNE : FOR FREEDOM (7)
8 YINNE : FOR FREEDOM (8)
9 YINNE : FOR FREEDOM (9)
10 YINNE : FOR FREEDOM (10)
11 YINNE : FOR FREEDOM (11)
12 YINNE : FOR FREEDOM (12)
13 YINNE : FOR FREEDOM (13)
14 YINNE : FOR FREEDOM (14)
15 YINNE : FOR FREEDOM (15)
16 YINNE : FOR FREEDOM (16)
17 YINNE : FOR FREEDOM (17)
18 YINNE : FOR FREEDOM (18)
19 YINNE : FOR FREEDOM (19)
20 YINNE : FOR FREEDOM (20)
21 YINNE : FOR FREEDOM (21)
22 YINNE : FOR FREEDOM (22)
23 YINNE : FOR FREEDOM (23)
24 YINNE : FOR FREEDOM (24)
25 YINNE : FOR FREEDOM (25)
26 YINNE : FOR FREEDOM (26)
27 YINNE : FOR FREEDOM (27)
28 YINNE : FOR FREEDOM (28)
29 YINNE : FOR FREEDOM (29)
30 YINNE : FOR FREEDOM (30)
31 YINNE : FOR FREEDOM (31)
32 YINNE : FOR FREEDOM (32)
33 YINNE : FOR FREEDOM (33)
34 YINNE : FOR FREEDOM (34)
35 YINNE : FOR FREEDOM (35)
36 YINNE : FOR FREEDOM (36)
37 YINNE : FOR FREEDOM (37)
38 YINNE : FOR FREEDOM (38)
39 YINNE : FOR FREEDOM (39)
40 YINNE : FOR FREEDOM (40)
41 YINNE : FOR FREEDOM (41)
42 YINNE : FOR FREEDOM (42)
43 YINNE : FOR FREEDOM (43)
44 YINNE : FOR FREEDOM (44)
45 YINNE : FOR FREEDOM (45)
46 YINNE : FOR FREEDOM (46)
47 YINNE : FOR FREEDOM (47)
48 YINNE : FOR FREEDOM (48)
49 YINNE : FOR FREEDOM (49)
50 YINNE: FOR FREEDOM (50)
51 YINNE FOR FREEDOM (51)
52 YINNE : FOR FREEDOM (52)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
YINNE : FOR FREEDOM (1)
2
YINNE : FOR FREEDOM (2)
3
YINNE : FOR FREEDOM (3)
4
YINNE : FOR FREEDOM (4)
5
YINNE : FOR FREEDOM (5)
6
YINNE : FOR FREEDOM (6)
7
YINNE : FOR FREEDOM (7)
8
YINNE : FOR FREEDOM (8)
9
YINNE : FOR FREEDOM (9)
10
YINNE : FOR FREEDOM (10)
11
YINNE : FOR FREEDOM (11)
12
YINNE : FOR FREEDOM (12)
13
YINNE : FOR FREEDOM (13)
14
YINNE : FOR FREEDOM (14)
15
YINNE : FOR FREEDOM (15)
16
YINNE : FOR FREEDOM (16)
17
YINNE : FOR FREEDOM (17)
18
YINNE : FOR FREEDOM (18)
19
YINNE : FOR FREEDOM (19)
20
YINNE : FOR FREEDOM (20)
21
YINNE : FOR FREEDOM (21)
22
YINNE : FOR FREEDOM (22)
23
YINNE : FOR FREEDOM (23)
24
YINNE : FOR FREEDOM (24)
25
YINNE : FOR FREEDOM (25)
26
YINNE : FOR FREEDOM (26)
27
YINNE : FOR FREEDOM (27)
28
YINNE : FOR FREEDOM (28)
29
YINNE : FOR FREEDOM (29)
30
YINNE : FOR FREEDOM (30)
31
YINNE : FOR FREEDOM (31)
32
YINNE : FOR FREEDOM (32)
33
YINNE : FOR FREEDOM (33)
34
YINNE : FOR FREEDOM (34)
35
YINNE : FOR FREEDOM (35)
36
YINNE : FOR FREEDOM (36)
37
YINNE : FOR FREEDOM (37)
38
YINNE : FOR FREEDOM (38)
39
YINNE : FOR FREEDOM (39)
40
YINNE : FOR FREEDOM (40)
41
YINNE : FOR FREEDOM (41)
42
YINNE : FOR FREEDOM (42)
43
YINNE : FOR FREEDOM (43)
44
YINNE : FOR FREEDOM (44)
45
YINNE : FOR FREEDOM (45)
46
YINNE : FOR FREEDOM (46)
47
YINNE : FOR FREEDOM (47)
48
YINNE : FOR FREEDOM (48)
49
YINNE : FOR FREEDOM (49)
50
YINNE: FOR FREEDOM (50)
51
YINNE FOR FREEDOM (51)
52
YINNE : FOR FREEDOM (52)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!