YINNE : FOR FREEDOM (19)

"Nona! Nona...! Maafkan saya, saya... terlambat menemukan Nona...."

Pak Zient sangat terpukul melihat keadaan Vallene sekarang ini, dia memeluk erat Vallene dengan tangisan kecewa dan bersalah.

Maafkan saya Tuan Gaiyu, maafkan saya Nyonya Vellona... anda begitu baik kepada saya, hutang budi saya kepada anda sangat besar... tapi... tapi saya gagal menjaga putri kecil anda.

Terbayang dipikiran Pak Zient, memikirkan sosok seorang pria muda yang gagah dan tampan dan seorang gadis cantik yang sangat manis jika tersenyum.

Memang tidak begitu jelas sosok mereka berdua, tetapi saat memikirkan hal itu... Pak Zient makin sedih.

"Ini pasti menyakitkan, dunia begitu kejam terhadap kalian. Saya berjanji akan menjaga anda, maafkan kelalaian saya sekarang ini." Pak Zient menyesal.

***

"Eh? Nona Vallice, apa yang anda lakukan disini? Anda masih belum bersiap? Maaf, mari saya bantu anda bersiap sekolah." ucap pelayan.

"Aku tidak sekolah hari ini." ucap Vallice dengan tegas.

"Aa-apa...?" pelayan itu kebingungan.

"Mengapa kalian semua disini? Dan, kenapa ini? Ke-kenapa kamar ini dibersihkan? Kenapa barang barangnya dikeluarkan kan di bungkus?" Vallice.

Bukannya Bibi Miranda sedang sakit?

"Ah iya, tugas kami mengeluarkan barang barang ini untuk di kirim kepada keluarga Miranda." Pelayan menjelaskan.

"Dikirim pulang? Untuk apa? Bibi Miranda ingin beristirahat pulang? Bukannya dia sedang sakit?" Vallice khawatir.

"Eh...." desah pelayan.

Ah, jadi... Nona Vallice belum tau bahwa Miranda telah meninggal?

Vallice langsung menerobos masuk, disana dia melihat kamar itu sudah dikosongkan.

"Dimana...." desah Vallice.

Vallice kembali menoleh ke arah belakang, pelayan itu terlihat ragu dan tidak tega melihat tatapan Vallice.

"Dimana Bibi Miranda?" tanya Vallene kepada pelayan yang berada di depan dengan nada memelas.

"Miranda telah... meninggal dunia...." pelayan itu akhirnya memberanikan mengatakan hal ini, dengan menunduk hormat dan perasaan tidak enak.

Meninggal...?

"Kapan...?" Vallice tercengang, dia tidak percaya.

"Saat waktu tengah malam, awalnya kami mendengar batuk dan rintihan Miranda. Kami semua khawatir dan memilih untuk memeriksa keadaan Miranda.

Saat kami masuk, kami menemukan Miranda lemah dan menggigil kedinginan... badannya begitu panas dan tubuhnya menjadi biru. Saat kami membuka selimutnya, tangannya... membesar, seperti bengkak dan....

Sangat mengerikan, dan juga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Kami khawatir dan langsung mengobatinya, kami mengompres wajah dan badannya dan berusaha membersihkan tangannya.

Dia terus menerus menggigil kedinginan tapi disisi lain dia juga banyak mengeluarkan keringat, kami semakin panik. Akhirnya kami memutuskan membawa Miranda ke rumah sakit, disaat mobil dan kebutuhan lain disiapkan....

Keadaan Miranda makin memburuk disitu juga, badannya gemetar... dia juga berteriak teriak, matanya terus melotot. Kita tak tahu harus berbuat apa, kita semua ketakutan dan berjaga jarak sedikit.

Dan kita semua salah, kita semua terlambat... dia akhirnya diam, diam dengan mata terbuka. Kami kira dia telah tenang... disaat saya mencoba memeriksanya dan menyentuhnya, badannya dingin sekali... saat saya memanggil namanya, dia juga tidak menyahut.

Dan... ternyata dia sudah berpulang, saya membelai dan menutup matanya. Kami sangat sedih dan bersalah, andai saja kami membawanya ke dokter sejak awal." pelayan itu menjelaskan sambil menangis terisak-isak.

Secepat itukah Bibi...? Bagaimana dengan janji kita? Padahal, sebentar lagi aku akan lulus dan pergi ke Shopillia barat. Kita, aku, Bibi, dan kakak akan bersenang-senang di tempat baru....

Bagaimana dengan mimpi Bibi...? Menonton konser Hazelle Shi, bertemu dengan Hazelle Shi.

Vallice terdiam dan mematung, dia tidak bisa mengeluarkan air mata, tetapi dia sangat terpukul dengan kepergian Miranda. Tatapannya menjadi kosong, dia sangat terpukul.

"Kami akhirnya melaporkan hal itu kepada Nyonya Fred, Nona Fred sebelumnya memeriksa keadaan Miranda terlebih dahulu. Karena dia tidak percaya dengan apa yang kami ceritakan mengenai Miranda.

Nyonya mencoba memeriksanya, tetapi Nyonya juga kebingungan dan khawatir. Setelah itu, Nyonya langsung memerintahkan untuk memulangkan jasad Miranda ke kampung halamannya malam itu juga.

Sekarang Miranda telah dimakamkan di kampungnya, tugas kami sekarang membereskan barang barangnya untuk dipulangkan juga." ucap pelayan itu.

Sepertinya Nona Vallice sangat sedih mendengar berita ini, aku juga sangat terkejut... ini begitu tiba tiba. Rasanya baru kemarin siang dia pingsan, tapi setelah itu dia baik baik saja.

Sorenya dia juga masih bisa bercanda dan tertawa, tapi hari ini dia sudah tidak ada. Wajar jika Nona begitu sedih, karena Miranda paling dekat dengan Nona sejak kecil. Hmm, aku akan memberi Nona Vallice waktu.

"Baiklah Nona Vallice, saya mohon pamit." pelayan itu menyadari keadaan Vallice sekarang ini, dia menunduk dan pamit untuk pergi.

Sekarang... aku sendirian... kakak... ayah... bahkan sekarang Bibi juga pergi, pergi untuk selamanya.

"Maaf... maaf...." Vallice menangis, dia begitu menyesal.

***

"Bibi, aku tidak menyangka akan bertemu dengan Bibi seperti ini. Bibi berada di bawah kumpulan tanah yang diberi batu nisan yang bertuliskan namamu." Vallice.

Vallice dengan pakaian serba hitam, mengunjugi makam Miranda yang masih baru itu. Dia dengan wajah yang sedih dan bersalah memberikan bunga mawar putih dan meletakkannya disamping batu nisan.

"Maaf Bibi... sebenarnya, duri yang mengenai mu saat itu adalah duri yang sangat beracun. Duri dari tanaman sihir racun yang aku... tumbuhkan.

Meskipun berat aku mengakui ini, aku... aku sebenarnya tidak ingin Bibi terseret kedalam hal ini. Sekali lagi aku minta maaf, beristirahat dengan tenang... Bibi Miranda." Vallice.

....

"Baru kembali dari mana, Vallice?" Franschine.

Franschine mengamati seluruh tubuh Vallice yang menggunakan pakaian serba hitam.

Kenapa dia diam saja? Seperti ini... apakah dia, tau aku yang membunuh bocah brengsek itu? Tapi aku tidak yakin dia benar benar mati atau tidak.

Tapi melihat keadaannya kemarin, sepertinya memang ada kesempatan dia mati.

"Ada apa?" Franschine mulai khawatir.

Vallice tetap diam dan tidak menjawab pertanyaan dari ibunya itu. Franschine semakin kesal, dan dia menyentuh pundak Vallice, Vallice melirik dan melotot melihat tangan Franschine yang menyentuhnya.

"Tch!!!" dia menggertak dan menepis tangan Franschine. Kemudian dia berjalan meninggalkan Franschine, Franschine mengerutkan dahi dan mulai khawatir.

Apa apaan...?

***

"Hah... hari ini sangat melelahkan, kakak... sebenarnya kamu ini dimana? Aku sangat merindukanmu, sekarang aku berbaring di kasur mu.

Saat aku merasa lelah dan kecewa seperti ini, pasti kamu membujuk ku untuk bercerita! Kamu mendengarkan ceritaku dan kamu selalu memberikan belaian lembut dan solusi untuk semua masalah ku.

...

Sekarang... kamu dimana sebenarnya kak... aku sangat merindukanmu, apakah kamu tau! Sekarang ini aku memiliki dan menguasai sihir terkuat dan berbahaya, awalnya aku kira sihir Blue Rose adalah sihir bunga biasa.

Yang bisa merubah kemampuan sihir awal ku yang buruk, tapi aku salah. Ayah menghadiahkan bunga itu kepadaku, lalu ada sosok wanita! Wanita yang... aneh. Ta-tapi dia mirip seperti dirimu kak! Dari belakang...."

Vallice berbicara sendiri sambil memeluk bantal Vallene.

Aku ingat... kakak memiliki foto ibunya yang masih ia simpan, bila di ingat ingat lagi... wanita itu mirip dengan ibunya kakak!

"Kak Vallene, ini sangat membingungkan! Aku akan selalu menunggu kakak... selalu." ucap Vallice.

Episodes
1 YINNE : FOR FREEDOM (1)
2 YINNE : FOR FREEDOM (2)
3 YINNE : FOR FREEDOM (3)
4 YINNE : FOR FREEDOM (4)
5 YINNE : FOR FREEDOM (5)
6 YINNE : FOR FREEDOM (6)
7 YINNE : FOR FREEDOM (7)
8 YINNE : FOR FREEDOM (8)
9 YINNE : FOR FREEDOM (9)
10 YINNE : FOR FREEDOM (10)
11 YINNE : FOR FREEDOM (11)
12 YINNE : FOR FREEDOM (12)
13 YINNE : FOR FREEDOM (13)
14 YINNE : FOR FREEDOM (14)
15 YINNE : FOR FREEDOM (15)
16 YINNE : FOR FREEDOM (16)
17 YINNE : FOR FREEDOM (17)
18 YINNE : FOR FREEDOM (18)
19 YINNE : FOR FREEDOM (19)
20 YINNE : FOR FREEDOM (20)
21 YINNE : FOR FREEDOM (21)
22 YINNE : FOR FREEDOM (22)
23 YINNE : FOR FREEDOM (23)
24 YINNE : FOR FREEDOM (24)
25 YINNE : FOR FREEDOM (25)
26 YINNE : FOR FREEDOM (26)
27 YINNE : FOR FREEDOM (27)
28 YINNE : FOR FREEDOM (28)
29 YINNE : FOR FREEDOM (29)
30 YINNE : FOR FREEDOM (30)
31 YINNE : FOR FREEDOM (31)
32 YINNE : FOR FREEDOM (32)
33 YINNE : FOR FREEDOM (33)
34 YINNE : FOR FREEDOM (34)
35 YINNE : FOR FREEDOM (35)
36 YINNE : FOR FREEDOM (36)
37 YINNE : FOR FREEDOM (37)
38 YINNE : FOR FREEDOM (38)
39 YINNE : FOR FREEDOM (39)
40 YINNE : FOR FREEDOM (40)
41 YINNE : FOR FREEDOM (41)
42 YINNE : FOR FREEDOM (42)
43 YINNE : FOR FREEDOM (43)
44 YINNE : FOR FREEDOM (44)
45 YINNE : FOR FREEDOM (45)
46 YINNE : FOR FREEDOM (46)
47 YINNE : FOR FREEDOM (47)
48 YINNE : FOR FREEDOM (48)
49 YINNE : FOR FREEDOM (49)
50 YINNE: FOR FREEDOM (50)
51 YINNE FOR FREEDOM (51)
52 YINNE : FOR FREEDOM (52)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
YINNE : FOR FREEDOM (1)
2
YINNE : FOR FREEDOM (2)
3
YINNE : FOR FREEDOM (3)
4
YINNE : FOR FREEDOM (4)
5
YINNE : FOR FREEDOM (5)
6
YINNE : FOR FREEDOM (6)
7
YINNE : FOR FREEDOM (7)
8
YINNE : FOR FREEDOM (8)
9
YINNE : FOR FREEDOM (9)
10
YINNE : FOR FREEDOM (10)
11
YINNE : FOR FREEDOM (11)
12
YINNE : FOR FREEDOM (12)
13
YINNE : FOR FREEDOM (13)
14
YINNE : FOR FREEDOM (14)
15
YINNE : FOR FREEDOM (15)
16
YINNE : FOR FREEDOM (16)
17
YINNE : FOR FREEDOM (17)
18
YINNE : FOR FREEDOM (18)
19
YINNE : FOR FREEDOM (19)
20
YINNE : FOR FREEDOM (20)
21
YINNE : FOR FREEDOM (21)
22
YINNE : FOR FREEDOM (22)
23
YINNE : FOR FREEDOM (23)
24
YINNE : FOR FREEDOM (24)
25
YINNE : FOR FREEDOM (25)
26
YINNE : FOR FREEDOM (26)
27
YINNE : FOR FREEDOM (27)
28
YINNE : FOR FREEDOM (28)
29
YINNE : FOR FREEDOM (29)
30
YINNE : FOR FREEDOM (30)
31
YINNE : FOR FREEDOM (31)
32
YINNE : FOR FREEDOM (32)
33
YINNE : FOR FREEDOM (33)
34
YINNE : FOR FREEDOM (34)
35
YINNE : FOR FREEDOM (35)
36
YINNE : FOR FREEDOM (36)
37
YINNE : FOR FREEDOM (37)
38
YINNE : FOR FREEDOM (38)
39
YINNE : FOR FREEDOM (39)
40
YINNE : FOR FREEDOM (40)
41
YINNE : FOR FREEDOM (41)
42
YINNE : FOR FREEDOM (42)
43
YINNE : FOR FREEDOM (43)
44
YINNE : FOR FREEDOM (44)
45
YINNE : FOR FREEDOM (45)
46
YINNE : FOR FREEDOM (46)
47
YINNE : FOR FREEDOM (47)
48
YINNE : FOR FREEDOM (48)
49
YINNE : FOR FREEDOM (49)
50
YINNE: FOR FREEDOM (50)
51
YINNE FOR FREEDOM (51)
52
YINNE : FOR FREEDOM (52)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!