YINNE : FOR FREEDOM (12)

"Yeire! Apa maksud Nona Vallene...." Jane terkejut dan langsung memalingkan muka, seketika Vallene khawatir.

"A-ada apa Bi?" Vallene.

Jane mengambil nafas panjang dan kemudian dia menatap Vallene, raut wajah Jane terlihat sedih.

"Sebenarnya aku tidak mau mengungkapkan kembali kejadian ini... tapi...." Jane bersedih hati.

"Tidak apa Bi Jane... mungkin anda perlu untuk di dengar, maka dari itu saya siap mendengarkan dan menemani Bi Jane... jangan sedih ya, ungkapan saja apa yang Bi Jane pendam selama ini." Vallene tersenyum tulus.

Dengan nada yang lembut Vallene memberi semangat kepada Jane. Vallene berusaha untuk membuat Jane menceritakan hal ada di benak Jane.

Maaf Bibi... tapi aku harus tau apa hal itu!

Jane pun tersenyum pahit, dia mengelus kepala Vallene dengan lambut. Jane siap menceritakan hal itu kepada Vallene.

"Pertama-tama saya ingin bertanya terlebih dahulu...

bagaimana Nona bisa tau soal sosok Yeire itu?" Jane penasaran.

"Ah...." Vallene.

***

"Maaf apabila saya menganggu waktu kalian semua. Saya adalah Perdana Menteri Fred, dan saya mengumpulkan kalian disini karena ada suatu alasan." teriak Malvech merapikan penduduk.

Franschine mengumpulkan penduduk desa yang sebagian besar masih berkerja, mereka terpaksa menghentikan perkejaan mereka dan berkumpul karena perintah dari Franschine.

Para penduduk yang berkumpul itu menjadi ricuh setelah Franschine mengatakan bahwa dia adalah Perdana Menteri Luria.

Malvech, salah satu penjaga Franschine kemudian dia maju dan mencoba menenangkan suasana ricuh yang dibuat oleh para penduduk. Para penduduk berhasil tenang, kemudian ada salah satu penduduk yang berteriak.

"Cepat katakan saja apa yang ingin Nyonya katakan! Ini adalah waktu kami berkerja, para buah dan sayur itu tidak bisa memanen dirinya sendiri Nyonya!" ujar penduduk dengan kesal.

Malvech dan Damian kaget mendengar perkataan salah satu penduduk itu, Damian dan Malvech menelan ludah dengan muka yang tegang.

Mereka melihat ke arah Tuannya, yaitu Franschine. Melihat Franschine yang terlihat begitu kesal dan wajah menahan amarah, otot wajahnya terlihat menonjol.

Ayolah! Orang itu seriusan berkata seperti itu kepada Nyonya? Dia ini tidak tau Nyonya ini siapa ya?

"Kalian...." Damian memperingati.

"Hentikan Damian, cukup! Maafkan saya karena telah mengganggu waktu kerja dan kegiatan bapak dan ibu. Tapi saya ingin bertanya apakah kalian melihat ada gadis kecil yang berkeliaran di sekitar sini?

Lebih jelasnya dia memiliki rambut lurus dan agak bergelombang berwarna putih perak. Pakaiannya lusuh sepertinya, dan kalau dilihat lebih detail.

Dia mempunyai mata merah Ruby." ucap Franschine dengan ekspresi datar.

Damian dan Malvech merasa lega karena Franschine bisa menahan amarahnya. Disisi lain, Damian merasa curiga terhadap salah satu kalimat yang diucapkan oleh Franschine.

Apa hanya aku saja yang merasa aneh? Bahwa saat ketika Nyonya mengucapkan "Dia mempunyai mata merah Ruby" nada bicaranya berubah, seperti mengatakan hal tersebut dengan ragu.

Kemudian ada seorang wanita yang maju menghadap Franschine dan menjelaskan sesuatu kepadanya.

"Maaf Nyonya Fred sepertinya kami tidak melihat gadis yang anda sebutkan. Awalnya mendengar penjelasan fisik dari anak tersebut kami semua merasa ragu apakah ada manusia berwujud seperti itu.

Dan kami semua tidak pernah sama sekali melihat gadis yang anda sebutkan. Jika Nyonya tidak percaya Nyonya bisa menyisir desa kami dan rumah rumah warga.

Kami berjanji jika ada sesuatu hal yang mencurigakan dan asing, kami akan melaporkan kepada kepala desa." ujar wanita itu.

Mendengar hal itu Franschine langsung pergi ke arah kudanya. Damian dan Malvech akhirnya memberi ucapan terimakasih dan menyuruh penduduk bubar untuk mengerjakan pekerjaan mereka masing masing.

Malvech dan Damian juga kembali ke kuda mereka masing masing, warga pun satu persatu bubar dan melanjutkan kegiatan mereka. Malvech dan Damian menyadari bahwa Franschine sedang dalam keadaan hati yang buruk.

"Kita pergi ke kota." tegas Franschine.

Damian dan Malvech terheran heran mendengar hal itu.

Kenapa tiba tiba sekali?

"Ke ko-kota? Kita selanjutnya memeriksa di kota?" Malvech terheran.

"Iya Malvech." jawab Franschine dengan singkat.

"Untuk apa mencari ke kota Nyonya... ma-maksud saya.. kota kan sangat besar, luas dan ramai. Mungkin kita akan kesusahan nanti, dan... mana mungkin kan anak itu pergi kesana...." oceh Damian.

"Tutup mulutmu Damian." Franschine membentak Damian.

"Eh-eh ma... emh! Emmh!" Damian.

Setelah Franschine mengatakan hal itu, tiba tiba mulut Damian tertutup dan dia tidak bisa berbicara.

Aih! Segila itu Damian? Selalu menjawab Nyonya, apa dia lupa kalau Nyonya kan mempunyai sihir hitam. Sihir dari perjanjian iblis.

Malvech hanya bisa membuang nafas melihat keadaannya Damian yang dibuat bisu oleh Franschine. Dan mereka pun bergerak, melanjutkan perjalanannya menuju ke kota.

***

"Saya pernah membaca salah satu buku usang haha... dan saya tidak sengaja, menemukan mahluk yang di gambarkan sangat gila dan hobi sekali membunuh. Buku itu membahas tentang mahluk itu." Vallene menjelaskan.

"Benar Nona Vallene... memang benar adanya, Yeire itu ada. Disaat saya masih kecil dahulu, Yeire menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang. Di zaman itu minimnya pencahayaan di malam hari membuat kita semua makin takut untuk keluar.

Yeire aktif di malam hari, dia akan membunuh siapapun yang dia temui... ibu saya dulu mengatakan hal itu, sehingga semua orang dilarang keluar rumah saat malam. Yeire adalah mahluk gila dan sangat gila, dikatakan bahwa setiap Yeire pasti mempunyai majikan.

Yeire akan mencari dan menghabisi siapapun dan apapun sesuai keinginan Tuan mereka. Satu hal yang membuatnya sangat mengerikan, yaitu... cara dari Yeire membunuh mangsanya. Dan itu benar benar nyata... karena kedua orang tua saya adalah korban.

Saya menyaksikan sendiri, menyaksikan secara langsung bagaimana ibu dan ayah saya tewas. Mereka sangat brutal dan tanpa ampun sama sekali menyerang orang tua saya. Disana saya hanya bisa terdiam, menahan nafas saya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Mendengar jeritan dan teriakan dari ayah dan ibu saya, hati saya semakin sakit. Air mata saya terus menerus menetes. Hingga ada benda yang menggelinding, benda itu menabrak kaki saya dan berhenti di bawah saya. Saat saya menunduk, saya menemukan bahwa benda itu ternyata adalah kepala ayah saya.

Yang sudah terpisah dari badannya, saya semakin panik dan gemetaran. Kemudian ada daging, kulit dan organ dalam yang sudah terkoyak menjadi kecil berceceran mengenai sebagai tubuh saya. Dan semua itu adalah tubuh milik ibu saya. Sepertinya saya pingsan di waktu itu juga.

Saya terbangun di tempat evakuasi, saat saya sadar saya di sambut dengan anak seumuran saya yang juga kehilangan orang tua mereka, yang telah tewas menjadi korban dari Yeire.

Satu satunya hal yang bisa saya ingat dari wujud Yeire... ternyata mereka adalah manusia. Saya tidak tau apakah wujud mereka memang seperti itu, tetapi saya melihat jelas secara fisik dan bentuk tubuhnya adalah manusia." Jane.

Vallene merasa kasihan terhadap Jane yang telah menceritakan kisah sedih dan menyakitkan baginya.

Melihat Jane menangis dia menepuk nepuk paha Jane untuk menenangkan Jane yang larut dalam kesedihan itu.

"Maafkan saya Bi Jane... saya tidak tahu...." Vallene merasa bersalah.

*Menghela nafas

"Tidak apa apa Vallene... saya sudah bisa merelakan kejadian itu. Saya bersyukur sekali di kemudian hari setelah kejadian itu, ada pahlawan yang telah menolong kami semua. Dia adalah Empress Gaiyu 3.

Lenore Gaiyu adalah sosok Ratu dan pemimpin yang berani dan mulia, beliau turun tangan langsung. Memerangi Yeire di seluruh dunia dan memusnahkannya.

Semua pemimpin dan wilayah kerajaan seperti Shopillia barat, Shopillia timur, Luria, La-Raish, Phena dan Kavleh menghormatinya dan memberikan penghargaan kepada beliau.

Sejak saat itu saya sudah tidak pernah mendengar berita tentang Yeire lagi, semua orang di dunia pun juga begitu. Merasa aman dan tentram kembali, tidak ada alasan lagi untuk takut keluar rumah di malam hari." ujar Jane.

Empress ketiga....

"Jadi bisa dikatakan bahwa Yeire itu telah punah ya Bi Jane?" Vallene.

Episodes
1 YINNE : FOR FREEDOM (1)
2 YINNE : FOR FREEDOM (2)
3 YINNE : FOR FREEDOM (3)
4 YINNE : FOR FREEDOM (4)
5 YINNE : FOR FREEDOM (5)
6 YINNE : FOR FREEDOM (6)
7 YINNE : FOR FREEDOM (7)
8 YINNE : FOR FREEDOM (8)
9 YINNE : FOR FREEDOM (9)
10 YINNE : FOR FREEDOM (10)
11 YINNE : FOR FREEDOM (11)
12 YINNE : FOR FREEDOM (12)
13 YINNE : FOR FREEDOM (13)
14 YINNE : FOR FREEDOM (14)
15 YINNE : FOR FREEDOM (15)
16 YINNE : FOR FREEDOM (16)
17 YINNE : FOR FREEDOM (17)
18 YINNE : FOR FREEDOM (18)
19 YINNE : FOR FREEDOM (19)
20 YINNE : FOR FREEDOM (20)
21 YINNE : FOR FREEDOM (21)
22 YINNE : FOR FREEDOM (22)
23 YINNE : FOR FREEDOM (23)
24 YINNE : FOR FREEDOM (24)
25 YINNE : FOR FREEDOM (25)
26 YINNE : FOR FREEDOM (26)
27 YINNE : FOR FREEDOM (27)
28 YINNE : FOR FREEDOM (28)
29 YINNE : FOR FREEDOM (29)
30 YINNE : FOR FREEDOM (30)
31 YINNE : FOR FREEDOM (31)
32 YINNE : FOR FREEDOM (32)
33 YINNE : FOR FREEDOM (33)
34 YINNE : FOR FREEDOM (34)
35 YINNE : FOR FREEDOM (35)
36 YINNE : FOR FREEDOM (36)
37 YINNE : FOR FREEDOM (37)
38 YINNE : FOR FREEDOM (38)
39 YINNE : FOR FREEDOM (39)
40 YINNE : FOR FREEDOM (40)
41 YINNE : FOR FREEDOM (41)
42 YINNE : FOR FREEDOM (42)
43 YINNE : FOR FREEDOM (43)
44 YINNE : FOR FREEDOM (44)
45 YINNE : FOR FREEDOM (45)
46 YINNE : FOR FREEDOM (46)
47 YINNE : FOR FREEDOM (47)
48 YINNE : FOR FREEDOM (48)
49 YINNE : FOR FREEDOM (49)
50 YINNE: FOR FREEDOM (50)
51 YINNE FOR FREEDOM (51)
52 YINNE : FOR FREEDOM (52)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
YINNE : FOR FREEDOM (1)
2
YINNE : FOR FREEDOM (2)
3
YINNE : FOR FREEDOM (3)
4
YINNE : FOR FREEDOM (4)
5
YINNE : FOR FREEDOM (5)
6
YINNE : FOR FREEDOM (6)
7
YINNE : FOR FREEDOM (7)
8
YINNE : FOR FREEDOM (8)
9
YINNE : FOR FREEDOM (9)
10
YINNE : FOR FREEDOM (10)
11
YINNE : FOR FREEDOM (11)
12
YINNE : FOR FREEDOM (12)
13
YINNE : FOR FREEDOM (13)
14
YINNE : FOR FREEDOM (14)
15
YINNE : FOR FREEDOM (15)
16
YINNE : FOR FREEDOM (16)
17
YINNE : FOR FREEDOM (17)
18
YINNE : FOR FREEDOM (18)
19
YINNE : FOR FREEDOM (19)
20
YINNE : FOR FREEDOM (20)
21
YINNE : FOR FREEDOM (21)
22
YINNE : FOR FREEDOM (22)
23
YINNE : FOR FREEDOM (23)
24
YINNE : FOR FREEDOM (24)
25
YINNE : FOR FREEDOM (25)
26
YINNE : FOR FREEDOM (26)
27
YINNE : FOR FREEDOM (27)
28
YINNE : FOR FREEDOM (28)
29
YINNE : FOR FREEDOM (29)
30
YINNE : FOR FREEDOM (30)
31
YINNE : FOR FREEDOM (31)
32
YINNE : FOR FREEDOM (32)
33
YINNE : FOR FREEDOM (33)
34
YINNE : FOR FREEDOM (34)
35
YINNE : FOR FREEDOM (35)
36
YINNE : FOR FREEDOM (36)
37
YINNE : FOR FREEDOM (37)
38
YINNE : FOR FREEDOM (38)
39
YINNE : FOR FREEDOM (39)
40
YINNE : FOR FREEDOM (40)
41
YINNE : FOR FREEDOM (41)
42
YINNE : FOR FREEDOM (42)
43
YINNE : FOR FREEDOM (43)
44
YINNE : FOR FREEDOM (44)
45
YINNE : FOR FREEDOM (45)
46
YINNE : FOR FREEDOM (46)
47
YINNE : FOR FREEDOM (47)
48
YINNE : FOR FREEDOM (48)
49
YINNE : FOR FREEDOM (49)
50
YINNE: FOR FREEDOM (50)
51
YINNE FOR FREEDOM (51)
52
YINNE : FOR FREEDOM (52)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!