YINNE : FOR FREEDOM (11)

"Ahh!!! Ada apa ini? Kenapa Nona Cicaline pingsan? Apa yang sebenarnya terjadi Vallene?" Jane yang tidak sengaja melihat hal ini menjadi terkejut melihat Cicaline tergeletak di lantai.

Akhirnya Bi Jane datang juga, ya meskipun itu sudah terlambat.

"Tenang dulu Bi Jane... Cicaline hanya pingsan saja kok. Tolong bantu saya mengantarkan Cicaline ke kamarnya ya?" Vallene menenangkan keadaan.

"Baik Nona Vallene...." Jane berusaha menenangkan diri. Singkat cerita, Jane meletakkan Cicaline dengan lembut di tempat tidurnya. Dia masih merasa khawatir dan bingung.

"Sebenarnya apa yang terjadi Nona Vallene, kenapa Nona Cicaline pingsan?" Jane.

Melihat Jane yang begitu khawatir dan kebingungan, Vallene menyadari bahwa Jane tidak tau tentang kepribadian lain dari Cicaline.

Aku rasa Bi Jane tidak tau mengenai sisi lain Cicaline.

"Bi, saya mau bertanya apakah Cicaline biasanya bersikap aneh? Emm, maksud saya... apakah Cicaline pernah merubah sifatnya begitu cepat?" Vallene.

Jane terdiam dan dia duduk di samping Cicaline yang terbaring itu, dia menepuk pelan kasur dan sepertinya menyuruh Vallene untuk duduk disebelahnya. Kemudian dia mulai bercerita.

"Saya paham maksud Nona Vallene, benar.... Terkadang Nona Cicaline cukup sulit dimengerti. Pernah suatu hari dia pulang dari sekolah dengan seragam dan tangannya yang penuh bercak darah.

Saat itu Lady Olivia dan saya sangat terkejut melihat keadaan Nona seperti itu, Nona terlihat lesu dan tatapannya kosong. Setelah itu dipanggilkan dokter untuk memeriksa Nona Cicaline.

Dokter mengatakan Nona Cicaline tidak terluka sama sekali, hanya saja sepertinya keningnya terbentur benda keras... tapi itu tidak berakibat buruk.

Setelah itu Nona Cicaline menjadi pendiam dan terlihat seperti depresi, akhirnya Lady Olivia memutuskan untuk mengantar Nona Cicaline kepada psikiater. Tapi hasilnya percuma saja, spesialis tidak tau apa yang terjadi kepada Nona Cicaline.

Karena Nona Cicaline tidak berbicara, tidak merespon dan bahkan tidak melihat muka dari psikiater sama sekali. Hari demi hari Nona tidak kunjung sembuh, dia selalu diam dengan tatapan kosong. Tak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya.

Hingga suatu hari, Lady ingin menjemput Nona Cicaline secara pribadi tanpa menggunakan supir.

Seperti biasa saya menyambut kedatangan mereka, tiba tiba ada seekor kucing galak yang berlari dan tidak sengaja mencakar Nona.

Lady dan saya kaget dan langsung menghampiri Nona, tapi kita berhenti karena terkejut melihat Nona memegang dan mencekik kucing itu. Kucing itu mengeong keras, kami tidak berani mendekati Nona.

Saya mencoba menenangkan Lady Olivia yang lemas melihat Nona Cicaline mencekik dan menganiaya kucing itu dengan wajah yang bahagia. Saya disana juga ketakutan melihat hal itu. Saya tidak percaya kalau itu adalah Nona Cicaline, saya pikir dia adalah orang yang berbeda.

Darah kucing itu mengalir dan membasahi tangan Nona Cicaline, kucing yang awalnya melawan kemudian menjadi diam. Kucing itupun mati... dan tiba tiba Nona Cicaline tertawa terbahak-bahak sendiri tanpa alasan yang jelas.

Disitu Lady Olivia pingsan. Setelah Lady Olivia sadar Nona Cicaline sepertinya juga telah berubah. Menjadi ceria dan aktif lagi seperti biasanya, saya senang juga sekaligus heran. Tetapi saya bersyukur ibu dan anak itu bisa berkomunikasi kembali."

Ini... apakah Cicaline benar benar....

"Bi Jane... apakah anda mengamati warna bola mata Cicaline yang berperilaku aneh? Apakah anda menyadari kalau pupilnya berganti warna atau semacamnya?" Vallene.

"Untuk itu saya tidak tau Nona Vallene... memangnya kenapa...?" Jane penasaran.

"Ah tidak apa apa, saya hanya ingin bertanya. Dan... apakah ada hal lain yang mengganjal Bi Jane?" Vallene.

"Setelah itu yang saya ingat Lady Olivia mengatakan bahwa ada empat murid dari sekolah yang sama dengan Nona Cicaline, ditemukan terluka parah di gang sempit. Lady mengatakan bahwa informasi dari sekolah menginformasikan bahwa mereka adalah korban bully.

Satu dari mereka ditemukan tewas di tempat dan tiga lainya terluka parah. Korban yang tewas ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan, katanya tengkorak kepalanya hancur beserta isi didalam kepalanya.

Polisi mengatakan korban yang meninggal di tempat itu telah di pukul dengan benda tumpul, tapi karena luka yang dihasilkan sangat parah, tidak mungkin seseorang bisa memukul dengan sekuat itu. Beberapa teori mengatakan bahwa anak itu seperti korban jatuh dari lantai delapan.

Tapi mereka ditemukan di dalam gang sempit, gang yang biasanya digunakan untuk membuang sampah.

Kasus ini menjadi teror dan teka-teki bagi anak-anak dan orang tua. Keesokan harinya, saat hari itu juga tiga korban lain dikabarkan meninggal saat menjalani pengobatan.

Hal aneh yang saya rasakan adalah saat mendengar berita itu Nona Cicaline tampaknya merasa bahagia. Saya tau karena mimik wajahnya menunjukkan kegembiraan tersendiri, seperti telah mendapatkan apa yang dia inginkan." Jane menjelaskan.

Ah kasus ini... aku tau kasus ini! Ini kan kasus yang terjadi di sekolah Vallice! Ternyata Cicaline satu sekolah dengan Vallice.

"Maaf nona Vallene, saya hanya bisa mengingat beberapa hal saja. Saya sudah tua, mohon dimaklumi...." Jane.

Vallene tersenyum kepada Jane, dan Vallene menanyakan suatu hal kepada Jane.

"Bi Jane... apakah bibi pernah mendengar cerita tentang Yeire?" Vallene.

***

"Terimakasih ya Pak Kebun atas informasinya!"

"Eehh! Sama-sama Nona...." Pak Kebun terlihat senang bisa membantu Vallice.

Vallice sangat khawatir dan cemas karena mendengar kakaknya kabur. Karena dia tidak percaya dia berlari menuju ke sungai terdekat, sungai yang biasanya dikunjungi Vallene untuk menghabiskan waktu.

Tempat yang biasanya mereka kunjungi, tempat yang biasanya mereka buat bermain. Tempat dimana mereka selalu mereka datangi untuk berbagi cerita, menjalin hubungan saudara bagaikan kakak dan adik. Melepaskan sejenak status sosial antara mereka sebagai seorang bangsawan dan seorang budak.

Meskipun dari fisik dan keluarga yang berbeda mereka selalu tetap akrab dan bersama selayaknya saudara kandung.

Mengingat semua kenangan kebersamaannya bersama Vallene selama ini, Vallice menangis bersedih. Tidak percaya jika kakaknya telah meninggalkannya. Dia terus berlari dan berlari hingga sampailah Vallice di pinggir sungai.

"KAKAK! KAKAK! DIMANA KAMU!"

Disini sepi....

Vallice sangat kecewa karena ternyata Vallene tidak berada disana, Vallice terus mengeluarkan air mata. Dia duduk di bawah pohon rindang di pinggiran sungai, tempat dimana dia dan Vallene selalu bermain.

Aku akan menunggu mu kakak!

Saat air matanya jatuh di rerumputan yang ada di bawanya, rumput rumput itu langsung layu dan mengering.

Ternyata benar apa yang kakak katakan dulu. Disaat seseorang menguasai sihir bunga secara berlebihan, maka apapun yang keluar dari tubuhnya adalah racun.

"Jadi sekarang... keringat ku, air mataku, rambutku yang rontok dan air liurku adalah racun...." Vallice ketakutan.

Padahal aku berpikir bila aku bisa memiliki sihir ini aku akan bisa menumbuhkan bunga cantik di tanah yang aku sentuh.

Vallice menyentuh tanah dari rumput layu itu dan tumbuhlah tanaman dengan cepat di tanah itu.

"Dan sekarang aku menumbuhkan bunga yang jelek, berduri dan bau. Dan yang pastinya bunga ini sangat beracun....

Aku sadar aku sekarang bukan memiliki sihir bunga, tapi yang ku miliki adalah sihir racun." Vallice murung dan dia menyenderkan kepalanya dan tubuhnya di pohon rindang itu.

Aku akan menunggumu disini kakak! *Memejamkan mata.

Terpopuler

Comments

ellena_17

ellena_17

wahhhh!, Yeire tu apa ya kak

2023-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 YINNE : FOR FREEDOM (1)
2 YINNE : FOR FREEDOM (2)
3 YINNE : FOR FREEDOM (3)
4 YINNE : FOR FREEDOM (4)
5 YINNE : FOR FREEDOM (5)
6 YINNE : FOR FREEDOM (6)
7 YINNE : FOR FREEDOM (7)
8 YINNE : FOR FREEDOM (8)
9 YINNE : FOR FREEDOM (9)
10 YINNE : FOR FREEDOM (10)
11 YINNE : FOR FREEDOM (11)
12 YINNE : FOR FREEDOM (12)
13 YINNE : FOR FREEDOM (13)
14 YINNE : FOR FREEDOM (14)
15 YINNE : FOR FREEDOM (15)
16 YINNE : FOR FREEDOM (16)
17 YINNE : FOR FREEDOM (17)
18 YINNE : FOR FREEDOM (18)
19 YINNE : FOR FREEDOM (19)
20 YINNE : FOR FREEDOM (20)
21 YINNE : FOR FREEDOM (21)
22 YINNE : FOR FREEDOM (22)
23 YINNE : FOR FREEDOM (23)
24 YINNE : FOR FREEDOM (24)
25 YINNE : FOR FREEDOM (25)
26 YINNE : FOR FREEDOM (26)
27 YINNE : FOR FREEDOM (27)
28 YINNE : FOR FREEDOM (28)
29 YINNE : FOR FREEDOM (29)
30 YINNE : FOR FREEDOM (30)
31 YINNE : FOR FREEDOM (31)
32 YINNE : FOR FREEDOM (32)
33 YINNE : FOR FREEDOM (33)
34 YINNE : FOR FREEDOM (34)
35 YINNE : FOR FREEDOM (35)
36 YINNE : FOR FREEDOM (36)
37 YINNE : FOR FREEDOM (37)
38 YINNE : FOR FREEDOM (38)
39 YINNE : FOR FREEDOM (39)
40 YINNE : FOR FREEDOM (40)
41 YINNE : FOR FREEDOM (41)
42 YINNE : FOR FREEDOM (42)
43 YINNE : FOR FREEDOM (43)
44 YINNE : FOR FREEDOM (44)
45 YINNE : FOR FREEDOM (45)
46 YINNE : FOR FREEDOM (46)
47 YINNE : FOR FREEDOM (47)
48 YINNE : FOR FREEDOM (48)
49 YINNE : FOR FREEDOM (49)
50 YINNE: FOR FREEDOM (50)
51 YINNE FOR FREEDOM (51)
52 YINNE : FOR FREEDOM (52)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
YINNE : FOR FREEDOM (1)
2
YINNE : FOR FREEDOM (2)
3
YINNE : FOR FREEDOM (3)
4
YINNE : FOR FREEDOM (4)
5
YINNE : FOR FREEDOM (5)
6
YINNE : FOR FREEDOM (6)
7
YINNE : FOR FREEDOM (7)
8
YINNE : FOR FREEDOM (8)
9
YINNE : FOR FREEDOM (9)
10
YINNE : FOR FREEDOM (10)
11
YINNE : FOR FREEDOM (11)
12
YINNE : FOR FREEDOM (12)
13
YINNE : FOR FREEDOM (13)
14
YINNE : FOR FREEDOM (14)
15
YINNE : FOR FREEDOM (15)
16
YINNE : FOR FREEDOM (16)
17
YINNE : FOR FREEDOM (17)
18
YINNE : FOR FREEDOM (18)
19
YINNE : FOR FREEDOM (19)
20
YINNE : FOR FREEDOM (20)
21
YINNE : FOR FREEDOM (21)
22
YINNE : FOR FREEDOM (22)
23
YINNE : FOR FREEDOM (23)
24
YINNE : FOR FREEDOM (24)
25
YINNE : FOR FREEDOM (25)
26
YINNE : FOR FREEDOM (26)
27
YINNE : FOR FREEDOM (27)
28
YINNE : FOR FREEDOM (28)
29
YINNE : FOR FREEDOM (29)
30
YINNE : FOR FREEDOM (30)
31
YINNE : FOR FREEDOM (31)
32
YINNE : FOR FREEDOM (32)
33
YINNE : FOR FREEDOM (33)
34
YINNE : FOR FREEDOM (34)
35
YINNE : FOR FREEDOM (35)
36
YINNE : FOR FREEDOM (36)
37
YINNE : FOR FREEDOM (37)
38
YINNE : FOR FREEDOM (38)
39
YINNE : FOR FREEDOM (39)
40
YINNE : FOR FREEDOM (40)
41
YINNE : FOR FREEDOM (41)
42
YINNE : FOR FREEDOM (42)
43
YINNE : FOR FREEDOM (43)
44
YINNE : FOR FREEDOM (44)
45
YINNE : FOR FREEDOM (45)
46
YINNE : FOR FREEDOM (46)
47
YINNE : FOR FREEDOM (47)
48
YINNE : FOR FREEDOM (48)
49
YINNE : FOR FREEDOM (49)
50
YINNE: FOR FREEDOM (50)
51
YINNE FOR FREEDOM (51)
52
YINNE : FOR FREEDOM (52)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!