YINNE : FOR FREEDOM (8)

"Baik ibu, hati hati ya ibu! Ingat anda masih mempunyai dua anak yang sedang menunggu mu pulang!" Cicaline.

Olivia terkekeh pelan, kemudian dia langsung berdiri dan pergi. Olivia membuka pintu dan sebelum itu dia melambaikan tangan kepada kedua anak anak itu. Kedua anak anak itu juga melambaikan tangan.

"Kamu sudah selesai makan Vallene?" tanya Cicaline.

Dia menoleh kearah Vallene, menggelengkan kepalanya ke kanan, jari telunjuknya di letakkan di bibir bawah. Vallene kemudian mengangguk angguk, tetapi Vallene tidak tau kalau Cicaline sedang memberi tau dia bahwa ada sisa makanan yang menempel di bibir bawahnya.

"Kamu ini... nah! Maksudku sisa makanan ini!" sambil mengelap bibir Vallene.

Vallene tersipu dan wajahnya menjadi merah. Cicaline merasa Vallene sangat lucu dan dia tertawa.

"Jangan malu-malu ya... kita kan sudah menjadi teman! Ayo ikut aku ke kamar ku Vallene! Aku rasa kamu tidak terlalu cocok menggunakan pakaian seperti ini!" Cicaline.

"Eh benarkah? Aku terlihat jelek ya?" Vallene.

"Tidak kok! Aku hanya tidak suka melihat kamu menggunakan ini. Kamu sepertinya akan terlihat lebih cocok menggunakan pakaian seperti...

INI!!!" Cicaline.

Cicaline turun dari kursi dan berdiri dengan tangannya yang terlentang. Menunjukan baju dan aksesoris yang dia kenakan.

Sweater yang lebih besar dari ukuran tubuhnya, celana pendek diatas lutut, bajunya masuk dan menggunakan ikat pinggang. Kaos kaki yang panjang sampai menutupi lutut, bersepatu....

"Aku rasa kamu adalah seorang... IDOL?!!!" Vallene.

***

"Selamat datang Nona Vallice." sambut pelayan.

Bahkan dia masih berada di mobil, belum saja memasuki gerbang masuk dan sudah mendapatkan ucapan selamat datang dari dua penjaga yang berjaga gerbang masuk kediaman.

Mobil itupun masuk, berjalan kembali dan kemudian sampai di depan rumahnya, yang di kenal dengan kediaman Fred atau kediaman Perdana Menteri Fred. Salah satu rumah yang sangat mewah, besar dan bergengsi di Luria.

Supir turun dan membukakan pintu untuk mempersilahkan tuannya turun.

"Selamat datang nona Vallice." supir.

Vallice pun turun disana ia sudah di sambut oleh satu bibi pelayan yang membawakan tas milik Vallice.

"Hai Bi Miranda! Tadi pagi kenapa bibi tidak membangunkan ku? Tadi pagi hanya ada bibi Dorothy dan seorang pelayan baru kurasa." Vallice.

Mana mungkin aku berkata jika aku kabur karena tidak tega melihat muka nona yang bersedih.

"Maafkan Bibi Nona, huhuhu... tadi bibi sibuk di dapur membersihkan peralatan dapur." Miranda.

Sifat Bibi Miranda selalu saja begini, kekanak kanakan hihi. Tapi dia lucu dan baik hati.

"Ah begitu ya, tidak apa apa kok Bi." Vallice tersenyum.

"Hehe, sini Bibi bawakan tasnya!" Miranda.

Mereka berdua pun berjalan masuk. Dibukalah pintu utama dan Vallice mendapatkan sambutan selamat datang yang ketiga kalinya.

"Selamat datang Nona Vallice." sambut pelayan.

Hmm, kadang juga tidak nyaman mendapatkan hal seperti ini.

"Terimakasih...." Vallice.

Mereka kembali berjalan menuju kamar Vallice yang berada di lantai dua, sepanjang itu Miranda mengoceh tentang idolanya kepada Vallice. Vallice yang sudah terbiasa dengan hal itu hanya mengiyakan dan pura pura kaget disaat ada hal yang tak terduga.

Bi Miranda selalu saja membicarakan tentang idolanya, seorang penyanyi kecil dari Shopillia barat.

Dia selalu mengatakan betapa kagumnya dia dengan penyanyi itu. Selalu bermimpi pergi ke Shopillia barat untuk menemui idolanya itu.

"Eh bi, apakah mama pergi lagi untuk berkerja? Kali ini mama katanya bertugas dimana? Di kerajaan lagi atau departemen?" Vallice bertanya.

Duh... bagaimana ini... apa aku bilang kalau Nyonya pergi mencari Vallene yang kabur? Vallene adalah kesayangan Nona Vallice, jika dia tau apakah dia akan tambah sedih lagi? Ayahnya pergi, Vallene pergi, apakah aku juga ikutan pergi saja ikut mereka!

"Bi? Kenapa diam saja?" Vallice.

Bilang seadanya!

"Sa-saya... saya... saya tidak tau Nona!" jawab gugup Miranda.

Emm? Ada apa dengan Bi Miranda? Bukannya dia yang paling tau tentang berita apapun ya, istilahnya dia adalah koran kabar dadakan.

"Ah... emm, baiklah." Vallice merasa aneh.

Miranda membantu Vallice mengganti baju, dia telah menyiapkan gaun untuk Vallice. Saat Miranda melepaskan seragam sekolah Vallice, Miranda menyadari bahwa Vallice memakai pin berbentuk bunga mawar biru.

"Eh sejak kapan Nona suka menggunakan pin seperti ini! Ahahaha~ Nona terlihat sangat cantik loh~" Miranda memuji.

Vallice langsung tersadar dan dia menyuruh Miranda untuk keluar, sengaja dengan beralasan dia ingin mengganti pakaian sendiri.

"Emm, Bi Miranda... aku ingin mengganti baju sendiri saja. Aku ingin... ingin belajar mandiri! Iya! Aku ingin belajar mandiri hehe, kan aku bulan depan akan berusia 11 tahun!" Vallice.

Miranda terharu dia menangis bahagia mendengar hal itu, dia mengoceh ceria sambil menangis.

"Nona! Huaaa... tidak saya sangka Nona sudah menjadi remaja ya..... Huaaa, kenapa rasanya cepat sekali~" Miranda.

Bibi Miranda selalu saja berlebihan....

"Hahaha... cepat sekali ya." Vallice.

"Huhuhu, perasaan baru kemarin Nona belajar berjalan bersama saya. Dan sekarang, lihat! Nona sudah sebesar ini! Kenapa aku tidak menyadarinya selama ini.... *Sambil terus menangis." Miranda.

"Emm, haha... ayolah Bibi keluar dong, kapan aku ganti bajunya?" Vallice

"Hehehe iya iya, saya menyiapkan makan siang dulu ya. Kalau sudah siap nanti saya panggil Nona. Okay?" Miranda.

Miranda mengacungkan jempolnya, Vallice tersenyum dan memberikan acungan jempol kepada Miranda. Miranda akhirnya keluar.

Haih... akhirnya aku sendiri.

"Aku tak menyangka sihir dari Blue Rose sekuat ini. Aku bahkan tadi tidak sengaja melukai salah satu temanku...." Vallice.

Kira kira dia baik baik saja gak ya? Semoga saja dia tidak jatuh terlalu keras tadi.

***

"Wah! Kamu dukun ya? Kok kamu bisa menebak semudah itu sih?" Cicaline terkejut.

Vallene tertawa dan menjulurkan lidahnya. Dia berikutnya turun dari kursi dan mengangkat tangannya seperti ini (🤟🏼)

"Wah! Kamu... kamu...." tangan sambil menunjuk Vallene karena tidak menyangka.

"Aku juga seorang fans idol lho, hehe." Vallene.

"Kyaa!!! KITA SAMA!!!" sorak Cicaline.

Vallene tersenyum melihat Cicaline loncat loncat kegirangan.

"Heh Vallene, kamu mengecat rambut mu ya?" tanya Cicaline.

"Eh tidak kok ini warna asli tau! Ibuku juga memiliki warna rambut yang sama kok. *Mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Sebentar... nah lihat foto ini! Ini adalah ibuku!" menunjukan.

Cicaline mengambil foto itu dan melihatnya secara serius, kemudian dia melihat Vallene lagi. Beberapa kali seperti itu dan akhirnya dia meminta Vallene menghadap belakang.

"Vallene coba kamu menghadap belakang deh." Cicaline.

"Baiklah." Vallene menuruti.

Vallene pun menghadap belakang, Cicaline kembali memandangi foto itu lagi dan sepertinya dia sedang mencocokkan Vallene dan foto ibu Vallene.

Bener sih, mirip.

"Iya! Kamu sangat mirip dengan ibumu! Tapi kamu versi dia yang masih kecil. Emm, mungkin saja ibumu dulu mengecat rambutnya dan akhirnya kamu juga terlahir sama!" teori Cicaline.

"Eh bisa begitu ya?" Vallene terkejut.

"Ya aku bukannya sok tau sih, tapi itu menurutku penjelasan paling masuk akal! Mana mungkin orang berambut putih asli kan, manusia biasa rambutnya juga akan memutih bila usianya sudah tua." Cicaline.

Masuk akal? Cat rambut bisa menurun ternyata ya.

Vallene percaya saja apa yang dikatakan Cicaline, dia bahkan mendengarkan ocehan Cicaline secara serius.

"Kalau begitu Cica, apakah bibi Olivia waktu muda dulu juga mengecat rambutnya? Sehingga rambutmu menjadi warna pirang?" Vallene.

Episodes
1 YINNE : FOR FREEDOM (1)
2 YINNE : FOR FREEDOM (2)
3 YINNE : FOR FREEDOM (3)
4 YINNE : FOR FREEDOM (4)
5 YINNE : FOR FREEDOM (5)
6 YINNE : FOR FREEDOM (6)
7 YINNE : FOR FREEDOM (7)
8 YINNE : FOR FREEDOM (8)
9 YINNE : FOR FREEDOM (9)
10 YINNE : FOR FREEDOM (10)
11 YINNE : FOR FREEDOM (11)
12 YINNE : FOR FREEDOM (12)
13 YINNE : FOR FREEDOM (13)
14 YINNE : FOR FREEDOM (14)
15 YINNE : FOR FREEDOM (15)
16 YINNE : FOR FREEDOM (16)
17 YINNE : FOR FREEDOM (17)
18 YINNE : FOR FREEDOM (18)
19 YINNE : FOR FREEDOM (19)
20 YINNE : FOR FREEDOM (20)
21 YINNE : FOR FREEDOM (21)
22 YINNE : FOR FREEDOM (22)
23 YINNE : FOR FREEDOM (23)
24 YINNE : FOR FREEDOM (24)
25 YINNE : FOR FREEDOM (25)
26 YINNE : FOR FREEDOM (26)
27 YINNE : FOR FREEDOM (27)
28 YINNE : FOR FREEDOM (28)
29 YINNE : FOR FREEDOM (29)
30 YINNE : FOR FREEDOM (30)
31 YINNE : FOR FREEDOM (31)
32 YINNE : FOR FREEDOM (32)
33 YINNE : FOR FREEDOM (33)
34 YINNE : FOR FREEDOM (34)
35 YINNE : FOR FREEDOM (35)
36 YINNE : FOR FREEDOM (36)
37 YINNE : FOR FREEDOM (37)
38 YINNE : FOR FREEDOM (38)
39 YINNE : FOR FREEDOM (39)
40 YINNE : FOR FREEDOM (40)
41 YINNE : FOR FREEDOM (41)
42 YINNE : FOR FREEDOM (42)
43 YINNE : FOR FREEDOM (43)
44 YINNE : FOR FREEDOM (44)
45 YINNE : FOR FREEDOM (45)
46 YINNE : FOR FREEDOM (46)
47 YINNE : FOR FREEDOM (47)
48 YINNE : FOR FREEDOM (48)
49 YINNE : FOR FREEDOM (49)
50 YINNE: FOR FREEDOM (50)
51 YINNE FOR FREEDOM (51)
52 YINNE : FOR FREEDOM (52)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
YINNE : FOR FREEDOM (1)
2
YINNE : FOR FREEDOM (2)
3
YINNE : FOR FREEDOM (3)
4
YINNE : FOR FREEDOM (4)
5
YINNE : FOR FREEDOM (5)
6
YINNE : FOR FREEDOM (6)
7
YINNE : FOR FREEDOM (7)
8
YINNE : FOR FREEDOM (8)
9
YINNE : FOR FREEDOM (9)
10
YINNE : FOR FREEDOM (10)
11
YINNE : FOR FREEDOM (11)
12
YINNE : FOR FREEDOM (12)
13
YINNE : FOR FREEDOM (13)
14
YINNE : FOR FREEDOM (14)
15
YINNE : FOR FREEDOM (15)
16
YINNE : FOR FREEDOM (16)
17
YINNE : FOR FREEDOM (17)
18
YINNE : FOR FREEDOM (18)
19
YINNE : FOR FREEDOM (19)
20
YINNE : FOR FREEDOM (20)
21
YINNE : FOR FREEDOM (21)
22
YINNE : FOR FREEDOM (22)
23
YINNE : FOR FREEDOM (23)
24
YINNE : FOR FREEDOM (24)
25
YINNE : FOR FREEDOM (25)
26
YINNE : FOR FREEDOM (26)
27
YINNE : FOR FREEDOM (27)
28
YINNE : FOR FREEDOM (28)
29
YINNE : FOR FREEDOM (29)
30
YINNE : FOR FREEDOM (30)
31
YINNE : FOR FREEDOM (31)
32
YINNE : FOR FREEDOM (32)
33
YINNE : FOR FREEDOM (33)
34
YINNE : FOR FREEDOM (34)
35
YINNE : FOR FREEDOM (35)
36
YINNE : FOR FREEDOM (36)
37
YINNE : FOR FREEDOM (37)
38
YINNE : FOR FREEDOM (38)
39
YINNE : FOR FREEDOM (39)
40
YINNE : FOR FREEDOM (40)
41
YINNE : FOR FREEDOM (41)
42
YINNE : FOR FREEDOM (42)
43
YINNE : FOR FREEDOM (43)
44
YINNE : FOR FREEDOM (44)
45
YINNE : FOR FREEDOM (45)
46
YINNE : FOR FREEDOM (46)
47
YINNE : FOR FREEDOM (47)
48
YINNE : FOR FREEDOM (48)
49
YINNE : FOR FREEDOM (49)
50
YINNE: FOR FREEDOM (50)
51
YINNE FOR FREEDOM (51)
52
YINNE : FOR FREEDOM (52)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!