...***Mulai...
...**Rabu, 21 Juni 2023**...
...Jam : 20.06***...
Kiara dan Rian sudah beranjak dari duduknya dan mulai berjalan menuju keruang tamu untuk menemui ayah mereka yang sudah pergi lebih dulu karena selesai makan duluan.
" Ayah kami berangkat dulu." ujar Kiara setelah dirinya sampai diruang tamu dimana sang ayah berada.
Aryuga langsung mendongak dan melihat kearah Kiara, setelahnya matanya bergulir kearah Rian yang tampak acuh kepadanya dan hal itu membuat nya menghela napas lelah dengan kelakuan putranya itu.
" Ini uang jajan kamu dan ini untuk mu." balas sang ayah dan memberikan dua lebar uang berwarna biru kearah Kiara dan dua lebar biru kearah Rian yang diterima dengan baik oleh lelaki itu.
" Terimakasih ayah." ujar Kiara berterima kasih karena sudah diberi uang jajan, padahal uang yang kemarin ayahnya berikan masih tersisa banyak, tapi tidak masalah bukankah ini membuat nya untung.
" Terimakasih." balas Rian datar yang langsung dibalas anggukan kepala dari sang ayah, setelah mendapatkan balasan dari sang ayah Rian berbalik dan mulai pergi meninggalkan ruang tamu, bahkan lelaki itu tidak berpamitan sama sekali kepada sang ayah.
" Ayah aku sama Abang berangkat dulu." ujar Kiara dan mengalihkan perhatian sang ayah yang sejak tadi melihat kearah dimana sang kakak pergi dan entah kenapa dirinya merasa tidak suka dengan perhatian ayahnya kepada sang kakak, ya anggap saja Kiara itu sangat manja dan selalu mencari perhatian kedua orangtuanya, tanpa memperdulikan perasaan Rian yang juga sama-sama butuh perhatian kedua orang tua keduanya.
Kiara sedikit berlari kearah luar rumah kedua orangtuanya, karena dirinya tidak ingin ditinggal oleh Rian, sedangkan Rian lelaki itu terpaksa berangkat dengan sang adik, karena dirinya terlalu malah untuk berdebat dengan sang ayah, hanya karena dirinya tidak ingin pergi bersama sang adik kesekolah dan itu sangat merepotkan untuknya.
Kiara sudah sampai didekat motor sang kakak dan dirinya langsung disodori helm milik kakaknya yang selalu dia pakai, tanpa sepatah kata Kiara memakai helm itu dengan mudahnya, tidak seperti dua hari yang lalu dirinya tampak kesusahan untuk memasang helm, mungkin dirinya terlalu gugup dan takut kesiangan yang membuatnya susah memakai helm itu.
Setelah selesai memakai helm Kiara menaiki motor sang kakak dan Rian langsung menjalankan motornya dengan kecepatan biasa, karena hari ini masih pagi jadi keduanya tidak akan kesiangan.
Diperjalanan kali ini hanya ada keheningan yang menyelimuti keduanya, karena biasanya Kiara cerewet alias banyak bicara, ada saja yang akan gadis itu bahas walaupun selalu diacuhkan oleh sang kakak, tapi kini gadis itu tampak menutup mulutnya serapat mungkin untuk tidak mengeluarkan suara dan bercerita ini itu kepada kakaknya itu.
Beberapa menit kemudian Kiara dan Rian sudah sampai disekolah, Rian memarkirkan motornya diparkiran khusus motor dan siswa, setelah mematikan mesinnya Rian menunggu Kiara yang turun dari motornya, setelah Kiara turun baru dirinya turun dari motor dan melepas kunci motor nya yang kemudian dia masukkan kedalam saku celananya.
Kiara dan Rian berjalan berdampingan, beberapa orang tampak melihat kearah keduanya dan merasa kagum dengan ketampanan dan kecantikan yang keduanya pancarkan.
Kiara, gadis itu tiba-tiba menghentikan langkah kakinya saat dirinya merasakan getaran dari saku rok miliknya, sedangkan Rian, lelaki itu tidak peduli sama sekali dengan Kiara yang berhenti berjalan, karena menurutnya itu bukanlah urusannya.
Kiara merogoh saku rok miliknya dan mengambil benda pipih itu, kemudian dia melihat ada sebuah notifikasi dari nomor ponsel yang sangat familiar untuknya, langsung saja Kiara membantu kunci ponselnya dan menekan notifikasi itu.
" Temui aku di taman belakang sekolah." itulah isi pesan yang dia baca, Kiara langsung mengernyitkan alisnya bingung kenapa orang itu menyuruhnya ketaman belakang sekolah.
" Oke." Kiara langsung membalas iya dan mulai pergi menuju kearah taman belakang sekolah mumpung masih sepi.
Sesampainya dia disana, Kiara bisa melihat bahwa orang yang menyuruhnya datang kesana sedang duduk dengan manisnya disebuah bangku yang ada disana.
" Ada apa." tanya nya dan mendudukan diri disebelah orang itu yang ternyata seorang gadis yang merupakan sahabatnya sendiri.
Sedangkan gadis yang ditanya langsung mengangkat alisnya sebelah, sebagai respon terhadap pertanyaan Kiara.
" Apa kau melupakan sesuatu." tanyanya balik.
Kiara yang ditanya tentu saja semakin dibuat bingung, setelahnya dia mulai memeriksa semua atribut sekolah miliknya, bahkan gadis itu membongkar isi tasnya sendiri, untuk memastikan apakah dirinya melupakan sesuatu atau tidak dan tindakannya itu membuat gadis yang ada dihadapannya itu hanya bisa menghela napas berat.
" Sepertinya kau tidak mengerti apa yang ku tanyakan." ujarnya dan menghentikan pergerakan Kiara yang masih mengobrak-abrik isi tasnya itu.
" Hehehe." Kiara hanya bisa cengengesan tidak jelas, karena sungguh dirinya benar-benar tidak mengerti dengan apa yang gadis itu katakan padanya.
" Kau mengatakan padaku, kalau kau ingin mencaritahu soal kasus pembunuhan itu, tapi kenapa saat aku ingin mendapatkan informasi lanjutan darimu, kau malah seperti orang kebingungan seperti itu." jelasnya panjang lebar yang membuat Kiara terbelalak kaget, karena dirinya benar-benar melupakan niatnya itu, gara-gara adanya konflik antara dirinya dan sang kakak.
" Coba kutebak kau pasti belum melakukan apapun untuk kasus ini." sambungnya.
" Hehehe__ maaf aku benar-benar melupakan nya, soalnya aku ada problem sedikit sama bang Rian." ujarnya meminta maaf yang membuat gadis dihadapannya itu berdeham sebentar untuk menetralkan detak jantungnya.
" Hmmm_ tidak masalah." balasnya.
" Jadi kapan kau akan mulai mencari tahu." sambung nya, Kiara mendapatkan pertanyaan seperti itu tampak berpikir sebentar.
" Mungkin hari ini aku akan memulainya." balas Kiara yang langsung dibalas anggukan kepala oleh gadis dihadapannya itu.
" Kalau begitu berjuanglah, semoga kau bisa mendapatkan petunjuknya." ujarnya dan mulai beranjak dari duduknya yang membuat Kiara menatap kearahnya, apalagi gadis itu mulai berjalan menjauhi nya, tapi gadis itu menghentikan langkah kakinya sebentar.
" Dan berhati-hati lah, kurasa dia akan menyadari kita yang sedang mencari bukti kejahatan nya." sambungnya tanpa menoleh kearah Kiara dan berjalan kembali melanjutkan perjalanan yang tertunda.
Selepas kepergian gadis itu, Kiara tampak merenung dan mulai memikirkan apa yang telah gadis itu katakan kepadanya.
" Apa dia tahu orangnya, kenapa dia bisa seyakin itu bahwa pelaku nya akan sadar akan keberadaan kita berdua." gumamnya.
" Jika itu benar, kenapa dia tidak mengatakannya padaku." sambungnya.
" Hais dan kenapa aku bisa melupakan niatku ini." gerutunya.
" Ini semua gara-gara bang Rian, jadinya aku melupakan niatku untuk mencari tahu soal kasus pembunuhan ini." ujar Kiara yang lagi-lagi menyalahkan sang kakak atas semua kesalahannya sendiri.
Ah Kiara, gadis itu terlalu menyalahkan orang lain terutama sang kakak, tanpa tahu dengan konsekuensi yang akan dirinya dapatkan dikemudian hari.
...Selesai...
...Rabu, 21 Juni 2023...
...Jam : 21.24...
...Dipublikasikan : Rabu, 21 Juni 2023...
...Jam : 21.26...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments