Jadi Curiga

...***Mulai...

...Minggu, 18 Juni 2023...

...Jam : 13.09***...

Kiara langsung keluar dari kamar sang kakak, setelah dirinya mendengar kata pengusiran dari mulut kakaknya itu, bahkan gadis itu menghentak-hentakkan kakinya kesal, karena selain kesal kepada sang kakak, dirinya juga kesal kepada dirinya sendiri, karena tidak berhasil menemukan jam tangan itu.

" Lain kali, aku benar-benar akan berhasil untuk menemukan jam tangan itu." gerutunya dan mulai menghentikan langkah kakinya saat dirinya sudah sampai didepan pintu kamar miliknya.

Kiara memasuki kamarnya itu, setelah dia membuka pintu kamar dan menutup nya kembali, bahkan Kiara menguncinya, agar kakaknya tidak mengganggunya saat dirinya tidur, ya karena terkadang kakaknya itu suka jahil, walaupun banyak diemnya kek patung pancoran.

Kiara menidurkan tubuhnya diatas ranjang miliknya dengan berbagai macam pikiran yang bersarang di dalam kepalanya, gadis itu masih penasaran dengan jam tangan milik kakaknya itu.

" Mungkin aku salah lihat." batinnya tidak yakin.

" Sial kenapa aku terus memikirkan nya sih." kesal Kiara bahkan gadis itu mengacak-acak rambutnya sangking frustasi nya dia, karena terus memikirkan jam tangan sang kakak yang cukup mencurigakan untuknya.

" Aku jadi curiga kan." gerutunya.

" Hais sebaiknya aku tidur, besok pikirkan lagi deh." sambungnya dan mulai menarik selimut miliknya untuk menutup tubuhnya, kemudian mata itu mulai terpejam dan pada akhirnya Kiara terlelap dalam tidurnya.

Sedangkan disisi lain Rian, lelaki itu masih menatap lekat pintu kamarnya yang masih terbuka, setelah nya dia menghela napas dan mulai berjalan kearah pintu dengan niatan untuk menutupnya kembali, tidak lupa dia mengunci pintu kamarnya lagi.

" Aku ceroboh sekali, untungnya dia sangat bodoh." batinnya.

Rian benar-benar kaget tadi saat mendengar jawaban Kiara yang terlampau jujur itu dan menurut Rian itu adalah tindakan yang bodoh.

Pada akhirnya Rian memutuskan untuk tidur, karena besok pagi dia harus kesekolah pagi-pagi sekali, karena dirinya terlalu malas jika harus berangkat kesekolah dengan sang adik, biarkan saja ayahnya yang mengantar gadis itu.

Waktu bergulir dengan cepat, kini sinar mentari datang untuk menyapa dan Kiara, gadis itu dengan ajaibnya sudah terbangun dari tidurnya bahkan anak itu sudah memakai seragam sekolahnya dengan atribut lengkap.

" Hoooaamm." Kiara tiba-tiba menguap, karena dirinya merasa masih mengantuk, maklum Kiara kan bangunnya suka sedikit siang, bukan bangun di jam 5 pagi, dimana langit masih hitam kelabu.

" Aku ingin tidur kembali." gumamnya.

Tidak lama kemudian gadis itu langsung menggeleng ribut, karena dirinya tidak boleh tidur kembali, walaupun sejak tadi matanya terus-menerus tutup buka, karena sangking ngantuk nya dia.

Kiara sebenarnya tidak ingin bangun di pagi buta begini, tapi dirinya terpaksa harus bangun pagi, karena dirinya tidak ingin tinggal kembali oleh sang kakak, bukan karena dirinya tidak mau di antar oleh sang Ayah, hanya saja dirinya terlalu segan dengan sang ayah, karena arah yang mereka tempuh sangatlah berlawanan.

" Hmm__ terpaksa banget bangun jam segini, karena aku yakin bang Rian pasti akan meninggalkan ku lagi, seperti kemarin." gerutunya dan setelah nya gadis itu mulai berjalan kearah pintu kamar miliknya.

Cklek

Pintu dibuka dan ditutup dengan pelan, dirinya berjalan menuju kelantai bawah dan dirinya berniat untuk membantu sang ibu menyiapkan sarapan pagi, atau mungkin menonton tv untuk menghilangkan rasa jenuh.

Kiara berjalan dengan tenang menuruni satu persatu anak tangga, dengan ransel yang dia sampirkan dipundaknya dan entah kenapa dirinya merasa keren.

" Udah kaya Bad Girl aja gayaku." kekehnya karena merasa lucu dengan apa yang dirinya katakan barusan.

Sesampainya dilantai dasar Kiara mengurungkan niatnya untuk pergi keruang makan dan membantu sang ibu menyiapkan makanan, karena ternyata tv lebih menggoda untuk dia tonton.

" Oh kau sudah bangun." suara sang ibu membuat Kiara terlonjak kaget.

" Ibu kau mengagetkan ku." ujarnya sembari mengelus dada kirinya, dimana detak jantungnya sedang bertalu, karena keterkejutannya sedangkan sang ibu hanya tersenyum merasa bersalah, karena sudah membuat sang anak terkejut.

" Maafkan ibu, ibu hanya kaget melihat mu sudah rapih sepagi ini." ujar sang ibu yang membuat Kiara mengerucutkan bibirnya lucu, dirinya merasa tersindir.

" Ibu." rengeknya yang membuat sang ibu terkekeh.

" Baiklah ibu tidak akan menggoda dirimu lagi." balasnya masih dengan kekehannya.

" Oh ya Bu, apa ibu perlu bantuan ku." tanya Kiara.

" Bantuan apa." tanya balik sang ibu

" Ya menata makanan diatas meja makan mungkin." sontak balasan Kiara itu membuat sang ibu mendengus tidak habis pikir dengan pikiran sang anak.

" jika kau memang berniat membantu ibu, kau pasti langsung menghampiri ibu didapur, bukan malahnya melimpir keruang tamu." sindirnya yang membuat Kiara cengengesan tidak jelas.

" Sudah ah, ibu mau membangunkan Abang mu sama ayah mu dulu." sambungnya dan langsung pergi meninggalkan Kiara sendirian diruang tamu.

Kiara hanya mengangguk untuk membalas perkataan sang ibu, lagipula ibunya sudah pergi jadi tidak perlu dia jawab.

" Langsung keruang makan aja kali ya." batinnya.

" Ya udah deh langsung keruang makan aja, terus duduk nungguin ibu sama ayah" sambung nya.

Kiara yang tadinya berniat untuk menonton tv menjadi tidak jadi, karena teguran sang ibu, jadi sekarang gadis itu memutuskan untuk pergi menuju ke ruang makan, setelah gadis itu melepas tas ransel yang sejak tadi berada di pundaknya, karena cukup pegal juga jika dia harus membawa tas raselnya kemana-mana.

Dan disinilah Kiara, duduk dengan tenangnya dimeja makan sembari menunggu kedatangan sang ayah dan juga sang ibu, oh jangan lupakan kakak dinginnya itu juga dia tunggu.

Beberapa menit kemudian ketiga datang dan menduduki tempat duduk mereka masing-masing dan sang ibu mulai mengambil makanan-makanan yang ada dimeja makan untuk disimpan dipiring sang ayah, setelahnya di piring milik ibu nya sendiri, sedangkan Kiara dan Rian, keduanya mengambil piring dan nasi beserta lauknya sendiri, setelah kedua orang tua keduanya selesai mengambil makanannya.

Lagi-lagi hening yang Kiara rasakan dan benar-benar membuat nya tidak nyaman akan keheningan ini, ingin bersuara tapi takut dengan sang ayah, apalagi jika ayahnya ribut kembali dengan sang kakak, oh no Kiara tidak ingin itu terjadi, karena pada akhirnya dirinya akan ditinggal kembali oleh sang kakak yang membuat nya terpaksa diantar oleh sang ayah.

Sedangkan Rian, lelaki itu tampak acuh dengan sekitar, dirinya benar-benar fokus dengan makanan yang ada dihadapannya, tanpa memperdulikan Kiara yang tampak ingin sekali berbicara.

" Tenang sekali dan aku sangat menyukai ini." batinnya senang.

" Seharusnya sejak dulu aku merasakan ketenangan seperti ini, tapi tidak masalah jika aku baru merasakan nya sekarang, yang penting aku merasakan ketenangan." sambungnya.

Beberapa menit kemudian ke empatnya sudah selesai makan dan sang ibu langsung beranjak dari duduknya dan mulai membereskan piring-piring kotor yang akan dia bawa ke wastafel untuk dirinya cuci nanti sebelum dirinya berangkat bekerja.

...***Selesai...

...Rabu, 21 Juni 2023...

...Jam : 20.02...

...Dipublikasikan: Rabu, 21 Juni 2023...

...Jam : 20. 06***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!