...Mulai...
...Minggu, 11 Juni 2023...
...Jam : 21.57...
Kiara, gadis itu tampak celingak-celinguk untuk memastikan keadaan, setelah merasa aman gadis itu masuk kedalam kamar kakaknya semakin dalam dan mulai mencari benda yang membuat dirinya penasaran, tapi kenapa jam tangan itu tidak ada diatas meja belajar sang kakak.
" Dimana dia menyimpan jam tangan itu." batinnya dan mulai mencari ketempat lain selain dimeja belajar milik Rian, bahkan gadis itu sesekali akan menengok kebelakang untuk memastikan bahwa sang kakak masih berada didalam kamar mandi.
Sungguh Kiara merasa jantung nya akan melompat saat itu juga, karena dirinya benar-benar tidak ingin ketahuan oleh Rian.
Kiara terus mencari jam tangan itu, bahkan lacipun tidak luput dari pencarian nya, tapi tetap saja hasilnya nihil, dia tidak menemukan apapun disana.
" Masa dibawah kasur sih." gumamnya.
" Tapi bisa jadikan disana." sambungnya.
Kiarapun mulai menurunkan tubuhnya dan kepalanya mulai melongok kebawah ranjang, tidak lupa dia juga menyalakan flash kamera sebagai penerangan untuk memudahkan nya mencari jam tangan itu.
Sedangkan Rian masih dalam urusan panggilan alamnya, alias buang air besar sembari dirinya bermain game online, maklum dirinya terlalu gabut jika hanya berdiam sambil duduk di kloset duduknya, jadi untuk menghilangkan rasa gabutnya dia memutuskan untuk bermain game online.
" Ini orang maki-maki terus." gerutunya, karena masalahnya teman main gamenya itu banyak omong dengan ketikan yang menghujatnya, karena tidak bisa bermain, hanya karena hero miliknya mati terus, jadi kena maki.
" Main bener tuh harusnya dia, bacot mulu perasaan dari tadi." gerutunya lagi.
" Oke aku kasih liat aja gimana aku main, liat aja ya." ujarnya sombong dan mulai bermain dengan serius tanpa dirinya sadari bahwa dirinya sudah tidak mengeluarkan ampas makanan lagi.
30 menit kemudian akhirnya Rian menyelesaikan acara bermain gamenya, karena dia sudah menjadi pemenang nya, bahkan dialah yang menjadi MPV nya, dibandingkan dengan orang yang banyak omongnya tadi.
Rian memutuskan untuk menaruh ponselnya disaku bajunya dan mulai memberikan area yang kotor hingga bersih, setelahnya dia berdiri dan mulai menyiram kleset duduk miliknya itu, dia lupa kalau disana ada tombol yang bisa membuat hajatnya itu dengan cepat, maklum dia terlalu bersemangat untuk bermain game kembali jadi buru-buru dia siram.
" Aduh oon banget, aku kan tinggal pencet ini." gerutunya dan mulai menekan tombal yang ada diatas kloset duduknya itu.
Swor
Suara air yang mengalir itu membuat nya merasa lega, setelah nya Rian mulai membenarkan celana milikinya, setelah merasa sudah cukup rapih dan enak dipakai dia memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan kakinya terasa kebas, karena terlalu lama duduk diatas kloset.
Kiara masih mencari jam tangan itu dibawah ranjang, dirinya terus menyorot kesegala penjuru bawah ranjang itu, hingga sampai suara pintu yang dibuka membuat terkejut dan replek dirinya mengangkat kepalanya sehingga terbentur papan ranjang.
Cklek
Rian membuka pintu kamar mandi dan mulai melangkah kakinya menuju kearah ranjangnya sendiri, karena lelaki itu bermaksud untuk berbaring disana sembari bermain game, tapi dirinya malah dikejutkan dengan suara aduh dari bawah ranjangnya, jadi dia memutuskan untuk mengintip kebawah ranjangnya itu.
"Aduh sakit sekali." ujar Kiara.
Rian berada didekat ranjang miliknya dan mulai merunduk untuk melihat apakah dirinya salah dengar atau tidak dan saat dirinya sudah merunduk betapa terkejutnya dia saat dirinya mendapati Kiara yang tampak kesal.
" Kiara." ujarnya sontak hal itu membuat Kiara mendongak kearahnya.
" Apa yang kau lakukan di kamarku dan juga dibawah ranjang ku." tanya nya dingin yang membuat Kiara meneguk ludahnya kasar.
Rian pun berdiri kembali di ikuti oleh Kiara yang keluar dari bawah ranjangnya dan ikut berdiri dengan kepala yang menunduk, seperti maling yang ketahuan ingin mencuri.
" Aku bertanya kepada mu Kiara." ujarnya.
" Apa yang kau lakukan di kamarku." tanyanya dengan nada yang semakin dingin dan membuat bulu kuduk Kiara meremang, bahkan gadis itu merutuki kebodohannya.
" Kenapa harus ketahuan sih." batinnya tanpa membalas pertanyaan sang kakak yang mana hal itu membuat Rian menjadi marah.
" KIARA KAU TULI ATAU BAGAIMANA, JAWAB PERTANYAAN KU." teriak nya kesal yang membuat Kiara berjengit kaget dan tersadar dari lamunannya.
" A__a__aku, a__a__anu." Kiara gelagapan sungguh kakaknya itu sekarang sangatlah menyeramkan.
Dengan mata yang memelototi nya dengan tajam, kemudian ekspresi wajahnya yang datar dan semakin datar itu membuat nya menciut, padahal biasanya dia sangat suka meledek kakaknya itu, tapi sekarang keberaniannya menciut apalagi saat dirinya mendengar bentakan dari sang kakak.
" Anu apa, jawab yang bener." sela Rian.
" Aku lagi nyari jam tangan yang kemaren bang." jawab Kiara jujur dan langsung merutuki dirinya sendiri didalam hati.
" Kenapa aku harus menjawab nya dengan jujur sih." batinnya kesal.
Rian menaikan alisnya butuh penjelasan dengan apa yang Kiara katakan dan dirinya juga harus memastikan bahwa pendengarannya itu berfungsi dengan benar, saat Kiara mengatakan bahwa gadis itu sedang mencari sebuah jam tangan yang gadis itu temukan dikamar ini tempo hari.
" Maaf aku hanya ingin memeriksanya." sambungnya dan hal itu membuat Rian mendengus tidak suka.
" Untuk apa kau memeriksa jam tangan itu, lagipula tidak ada apa-apa dijam tangan itu, jadi apa yang harus kau periksa, dan bahkan jam tangan itu masih berfungsi dengan baik."jelas Rian yang membuat Kiara berdeham dan dilema.
" Aku tidak mungkin mengatakan apa yang aku lihatkan." batinnya karena Kiara merasa bahwa kakaknya pasti akan marah.
" Hais sudahlah aku hanya tertarik saja sama jam tangannya,siapa tahu cocok untukku, daripada kau buang kan." ujarnya mengalihkan pembicaraan dan malah membuat Rian menatapnya penuh curiga.
" Kalau begitu keluarlah dari kamar ku." usirnya
" Lagipula sampai subuhpun kau tidak akan bisa menemukan jam tangan itu." sambungan nya.
" Tapi bang aku pengen jam tangannya, buat aku aja ya, lagian Abang kan cowo masa pake jam tangan merah jambu." ujar Kiara berusaha membujuk sang kakak, agar jam tangan itu diberikan kepadanya.
" Tidak ada." balas Rian acuh.
" Kok tidak, pasti bohong ya, sangking gak maunya aku rebut harus banget disembunyiin." ujar Kiara kesal yang membuat Rian lagi-lagi harus menghela napas lelah.
" Aku sudah membuangnya kau puas." ujarnya kesal yang membuat Kiara melotot kaget.
" Kok dibuang." tanyanya.
" Kalau tidak mau, setidaknya berikan padaku, jadi aku bisa memakainya." sambungnya dan Rian hanya menghedigkan bahunya acuh.
" Bisa kah kau pergi sekarang, aku ingin tidur." usir Rian dan tidak menggubris apa yang Kiara katakan kepadanya.
" Ck__ ya ya ini juga aku keluar gak usah ngusir." gerutunya yang tidak tanggapi sama sekali oleh sang kakak.
...***Selesai...
...Minggu, 18 Juni 2023...
...Jam : 13.08...
...Dipublikasikan : Minggu, 18 Juni 2023...
...Jam : 13.09***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments