Omelan Kiara

...***Mulai...

...Sabtu, Juni 2023...

...Jam : 08.01***...

Kiara masih celingak-celinguk mencari keberadaan sang kakak diparkiran sekolah, tapi sudah beberapa menit dirinya menunggu kakaknya itu tidak kunjung datang, jadi dia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dengan menaiki bus, karena jika dirinya masih menunggu sang kakak, dia tidak akan tau jam berapa nanti keduanya sampai dirumah.

" Benar-benar menyebalkan bang Rian tuh." gerutunya sembari berjalan menuju ke halte bus yang tidak jauh dari sekolah nya berada dan beruntung nya saat dirinya sampai dihalte bus itu bertepatan dengan kedatangan bus, sehingga dirinya tidak perlu menunggu bus datang.

Kiara melangkahkan kakinya menaiki bus itu dan dia memilih duduk didekat jendela mobil, karena dengan begitu dia bisa melihat pemandangan kota yang sangat indah.

Hanya memerlukan beberapa menit untuk dirinya sampai dihalte bus yang dekat dengan rumahnya, setelah bus berhenti dia memutuskan untuk turun dari bus dan tidak lupa dirinya juga membayarnya.

Kiara turun dari bus, setelahnya bus itu pergi meninggalkan nya dihalte bus yang dekat dengan rumahnya itu, Kiara pun melanjutkan jalan kaki menuju kearah rumahnya.

Sesampainya didepan gerbang rumah, dia langsung membuka gerbang dan melangkah memasuki pekarangan rumah kedua orangtuanya itu.

" AKU PULANG." teriaknya bahkan sebelum pintu itu terbuka, tapi sayang tidak ada yang menyahuti kepulangannya, sepertinya ibunya itu hari ini tampak sangat sibuk, padahal biasanya ibunya itu sudah ada dirumah sebelum dirinya dan sang kakak pulang.

Kiara langsung melepaskan sepatu dikedua kakinya, tidak lupa juga dia melepas kaus kaki dan menyimpannya didalam sepatu.

Cklek

Cklek

Suara pintu yang dibuka tidak membuat nya terganggu, Kiara memasuki rumah itu dan berjalan menuju kearah sopa, jujur saja dirinya cukup lelah, padahal dia naik bus, tapi yang namanya manusia pasti lelah itu ada, walaupun tidak mengerjakan apapun sekalipun.

Kiara mendudukan dirinya di sopa, sembari menyandarkan punggungnya di sopa, bahkan gadis itu sempat memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa lelahnya.

Cklek

Suara pintu yang dibuka kembali membuat Kiara membuka matanya dan menengok kearah pintu dan ternyata yang datang adalah sang kakak Rian.

Rian tampak berdiam diri didekat pintu sebelum memutuskan untuk pergi menuju kamarnya sendiri dan mengambaikan keberadaan adiknya itu.

" Kemarin malam kenapa kau berbicara seperti itu sama ayah." tanya Kiara yang tidak digubris sama sekali oleh Rian.

" Abang tau gak ibu sampe sedih, karena ngeliat kelakuan Abang." sambungnya.

" Lebih baik Abang perbaiki sikap Abang yang seperti itu, terutama sikap Abang sama ayah, itu tidak baik bang." jelasnya yang membuat Rian menatap tajam kearahnya.

" Tau apa kau soal sikap ku." tanyanya.

" Tapi bang setidaknya Abang tidak mengatakan hal yang menyakitkan untuk ayah."

" Terus dia bebas mengatakan hal yang menyakitkan untukku." tanya balik Rian yang membuat Kiara terbungkam.

" Dia bahkan tidak menyemangati ku seperti apa yang dia lakukan terhadapmu, hanya karena nilai ku jelek dia bisa bebas mengataiku, padahal aku juga sama anaknya bukan kau saja." jelasnya panjang lebar.

" Jadi jangan pertanyakan kenapa sikap ku begitu, perbaiki dulu sikap dia padaku maka aku akan bersikap demikian." sambungnya.

" Bang." panggil Kiara.

" Aku tidak ingin berbicara denganmu, asal kau tahu semua ini salah mu, karena kau selalu manja kepada mereka, membuat ku terlupakan, apa kau tau jika aku juga ingin diberi kasih sayang, bukan hanya kau saja." ujarnya dan beranjak pergi dari hadapan sang adik.

Sungguh Rian tidak ingin mendengar omelan adiknya itu, yang nantinya membuat nya menjadi marah terhadap gadis itu.

Sedangkan Kiara gadis itu hanya terdiam mencerna semua apa yang kakaknya katakan dan apakah benar ini semua salahnya, tapi bukan karena dirinya kasih sayang kedua orang tua diberikan kepadanya.

" Hah__ aku tidak menyangka bahwa bang Rian akan mengatakan hal itu." ujarnya.

" Sebaiknya aku pergi ke kamar buat ganti baju terus mandi." sambungnya dan mulai beranjak pergi meninggalkan ruang tamu, tanpa keduanya sadari bahwa sang ibu sudah pulang dan mendengar apa yang keduanya katakan.

Alianza, ibu dari keduanya hanya bisa mematung didepan pintu, karena dirinya masih tidak menyangka dengan apa yang putranya katakan.

" Apa selama ini kau merasa terlupakan Ian." batinnya.

" Maafkan ibu dan ayah karena sudah melupakan keberadaan mu, karena kesibukan kita masing-masing membuat kami lupa akan antensi dirimu." batinnya sedih.

" Aku harus membicarakan hal ini dengan mas Yuga, agar dia tidak memarahi Ian lagi, seperti apa yang dia lakukan kemarin." sambungnya.

Alianza pun memutuskan untuk pergi menuju kekamarnya dan membersihkan dirinya, karena dia harus segera memasak untuk makan malam nanti.

Sedangkan Rian, anak itu tampak duduk terdiam diatas kasurnya, dirinya masih kesal dengan Kiara, apalagi saat gadis itu sok tahu akan dirinya, sungguh Rian benar-benar tidak menyukai nya.

" Ini semua benar-benar salahmu Kiara." batinnya datar.

" Aku pastikan mereka tidak akan bisa menyayangi mu lagi, itu janjiku." sambungnya, setelahnya dia beranjak dari duduknya dan pergi menuju kearah kamar mandi, karena dirinya akan mandi sebelum jam makan malam tiba.

Beberapa menit kemudian Rian sudah selesai dengan acara mandinya, bahkan lelaki itu juga sudah memakai pakaian lengkap, karena tadi sebelum masuk kedalam kamar mandi dia membawa pakaian ganti kedalam kamar mandi, agar dirinya tidak terlalu repot untuk keluar masuk kamar mandi hanya untuk memakai pakaian.

Di melangkahkan kakinya menuju kearah cermin yang ada didalam kamar untuk melihat penampilan nya, bahkan dia mengering kan rambutnya, karena tadi dia memutuskan untuk keramas.

Setelah rambutnya kering dan menatanya dengan rapih dia memutuskan untuk duduk diam diri dimeja belajarnya, Rian langsung mengeluarkan ponsel miliknya dan mulai berselancar dimedia sosial dan entah apa yang dicarinya di media sosial.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu mengalihkan antensi nya dari ponselnya yang sejak tadi dia mainkan, Rian beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kearah pintu kamar miliknya.

Cklek

Pintu pun terbuka dan sang ibu lah yang berada dihadapannya sekarang ini, bahkan wanita paruh baya itu kini tersenyum teduh kearahnya yang membuat nya tertegun.

" Ada apa." tanya dingin bahkan tidak ada ekspresi sama sekali diwajahnya sangat datar.

" Waktunya makan malam." ujar sang ibu.

" Makanlah duluan ibu aku masih ada pr yang harus ku kerjakan, nanti aku akan menyusulmu setelah pekerjaanku selesai." balasnya yang membuat sang ibu tersenyum kecewa dan Rian pun melihat itu, tapi dia berusaha tidak peduli.

" Baiklah jangan terlalu lama." ujar Alianza yang hanya dibalas anggukan kepala oleh putranya itu.

Setelahnya wanita itu pergi meninggalkan Rian didepan pintu kamar miliknya, kemudian Rian masuk kembali kedalam kamarnya, hanya untuk terdiam dalam duduknya, karena sejujurnya dia tidak memiliki pekerjaan rumah sama sekali.

Rian hanya beralasan saja tadi, karena sesungguhnya Rian tidak ingin bertemu dengan ayahnya dan yang pasti akan berakhir dengan tidak baik seperti yang sebelumnya.

...***Selesai...

...Sabtu, 03 Juni 2023...

...Jam : 16.05...

...Dipublikasikan : Sabtu, 03 Juni 2023...

...Jam : 16.06***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!