...***Mulai...
...Selasa, 23 Mei 2023...
...Jam : 21.43***...
Kiara kini sudah berada didalam kamarnya, bahkan dia sedang tiduran ditempat tidurnya tanpa mengganti seragam sekolahnya, dirinya masih kesal dengan perkataan kakaknya Rian yang cukup menyakitkan itu.
" Hais__ bisa stres lama-lama, jika setiap hari debat terus dengannya." gerutunya kesal bahkan kakinya menendang-nendang udara dengan tidak beraturannya.
Hooaam
" Aku mengantuk, sebaiknya aku tidur dulu deh, sebelum makan malam." gumamnya dan mulai memejamkan matanya dan menyelam kedalam mimpi indahnya.
Beberapa menit kemudian pintu kamar Kiara diketuk dari luar, bahkan mungkin sudah menjadi gedoran, karena gadis itu tidak bangun sama sekali dan membuat si pengetuk pintu menjadi kesal.
" Kiara bangun." teriaknya dan ternyata sang pelaku pengetuk itu adalah ibunya Kiara yang sudah pulang dari pekerjaan.
" Kiara bangun, kalau kau tidak mau bangun juga, ibu akan memotong uang jajan mu besok." sambungnya dan ajaibnya itu berhasil membuat Kiara bangun dari tidurnya.
Cklek
suara pintu yang dibuka menghentikan langkah kaki ibunya Kiara yang berniat pergi kearah dapur untuk membawa air segayung, dengan niat untuk membangunkan Kiara dengan disiram oleh air.
" Hooaaamm_aku sudah bangun." ujarnya sembari menguap.
" Giliran mau di kurangin uang jajannya kamu bangun." sidir sang ibu membuat Kiara cengengesan tidak jelas.
" Ya gimana ya Bu, kalau soal uang aku paling cepat bereaksi hehehe." balasnya yang membuat sang ibu menghela napas lelah dengan kelakuan anaknya itu.
" Pergi ke kamar kakakmu dan bangunkan dia, ibu harus menyelesaikan pekerjaan ibu yang tertunda." ujarnya.
Kiara yang mendengar hal itu dari sang ibu melotot kaget, kenapa giliran kakaknya ibunya itu sangat lunak, sedangkan dirinya selalu saja diancam uang jajannya yang akan dipotong.
" Pilih kasih sekali." gumamnya.
" Kau mengatakan sesuatu." tanya sang ibu yang mendengar gumaman Kiara yang tidak jelas dia dengar.
Kiara yang mendengar pertanyaan sang ibu langsung gelagapan, dirinya takut bahwa sang ibu mendengar perkataannya dan membuatnya semakin kena omelan.
" Hehehe_ tidak ada Bu, aku akan membangunkan bang Rian, tapi aku mau mandi dulu." ujarnya.
" Seharusnya sejak tadi kau sudah mandi, ini malah tidur, terus gak ingat waktu lagih, sudah sana mandi jangan lama-lama." titahnya yang langsung di angguki kepala oleh Kiara.
Setelah kepergian sang ibu, Kiara memutuskan untuk kembali kekamarnya dan pergi menuju kekamar mandi untuk mandi dan langsung mengganti pakaiannya disana, karena dia juga membawa pakaian ganti kedalam kamar mandi.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Kiara, gadis itu sudah selesai mandi dan juga perkaian, bahkan gadis itu kini tampak segar tidak lusuh seperti tadi setelah dirinya bangun tidur, dengan keadaan rambut yang awut-awutan macam gelandangan.
" Apa aku harus membangunkan bang Rian." batinnya.
" Masalahnya aku sedang kesal kepadanya dan aku benar-benar malas jika harus membangunkan tembok berjalan itu." gerutunya.
" Tapi jika aku tidak membangunkannya, aku pasti dimarahi ibu, hais merepotkan sekali." sambungnya.
Kiara yang tidak ingin menunda waktu lebih lama lagi, dia memutuskan untuk pergi kekamar kakaknya dan membangunkannya, jika orang itu masih tidur dan dia juga berniat akan membangunkan Rian, dengan disiram oleh air sebagai acara balas dendamnya.
Kiara melangkahkan kakinya menuju kearah kamar kakaknya dan setelah sampai didepan pintu, dia mengetuk pintu itu terlebih dahulu dan memanggil Rian.
" Bang Rian bangun, waktunya makan malam." teriaknya tapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar itu, membuat Kiara mengerutkan dahinya kesal.
" Bang Rian." teriaknya lagi.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari sang kakak, Kiara memutuskan untuk masuk kedalam kamar kakaknya.
Cklek
Pintu yang terbuka lebar itu membuat Kiara senang, karena dirinya pikir pintu itu terkunci, tapi ternyata tidak, setelah terbuka Kiara langsung memasuki kamar kakaknya itu dan dirinya tidak mendapati kakaknya sama sekali didalam kamar itu.
" Kemana dia." ujarnya bingung.
" Bang Rian." teriaknya lagi, tapi tidak ada sahutan sama sekali dari kakaknya itu.
" Dimana sih dia." kesalnya.
Crik crik
suara gemericik air mengalihkan antensi Kiara dan membuat gadis itu menoleh dan menatap pintu kamar mandi yang ada didalam kamar kakaknya itu.
" Oalah mandi ternyata, kirain kemana." gumamnya.
" Sudahlah nanti juga dia turun sendiri, sebaiknya aku turun kebawah supaya ibu tidak marah seperti tadi." batinnya.
Kiara yang berniat meninggalkan kamar kakaknya langkahnya terhenti, saat dengan tidak sengaja matanya menangkap sesuatu dimeja belajar kakaknya, karena penasaran Kiarapun menghampiri meja belajar kakaknya itu dan mendapati sebuah jam tangan berwarna merah muda.
" Ini jam tangan bang Rian." bingungnya sembari memperhatikan jam tangan itu.
" Tapikan bang Rian cowok, masa pakai jam tangan warna merah muda begini, atau itu punya pacar dia ya." ujarnya.
" Eh tapi dia tidak punya pacar, jadi jam ini punya siapa dong kalau bukan punya bang Rian atau pacarnya dia." sambungnya dan mulai berpikir, tapi tiba-tiba dahi itu mengernyit heran saat dirinya melihat warna merah dijam itu.
" Sejak kapan warna merah ini ada disini dan ini seperti darah yang mengering." batinnya lagi.
Karena penasarannya yang semakin tinggi Kiara berniat untuk melihat noda merah itu dari dekat, tapi pergerakan tangannya langsung terhenti saat seseorang dari arah belakang menggenggam tangannya yang ternyata itu adalah tangan Rian.
Lelaki itu sudah selesai dengan acara mandinya dan hanya memakai celana jeans pendek saja yang hanya sebatas lutut, karena dia lupa membawa pakaian ke kamar mandi, jadi dengan terpaksa dirinya keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada.
Tapi saat dirinya keluar kamar mandi, dirinya dikejutkan dengan keberadaan adiknya dikamar dan bahkan adiknya itu seperti ingin mengambil sesuatu dimeja belajarnya, sontak hal itu membuat Rian membolakkan matanya saat dirinya mengingat bahwa dirinya menyimpan sebuah jam tangan disana.
Jadi dengan cepat Rian menghampiri adiknya itu yang sepertinya tidak menyadari keberadaan dirinya disana, karena mungkin terlalu fokus dengan apa yang dia lihat didepannya itu.
" Kau mau ngapain." ujar Rian dingin yang membuat Kiara terlonjak kaget, karena kedatangannya yang tiba-tiba.
" Aku hanya ingin mengambil jam tangan itu." balasnya jujur.
" Untuk apa kau mengambilnya, barang ini bukan milikmu jadi jangan mengambil barang orang sembarangan." ujarnya sarkas.
" Tapi kan itu tidak mungkin milikmu juga kan bang, masa Abang pake jam tangan warnanya merah muda."
" Aku tidak peduli, pergilah aku tidak ingin bertengkar denganmu." ujarnya berusaha sabar.
" Tapi_." Perkataan Kiara langsung dipotong oleh Rian yang mulai terlihat kesal, bahkan telinganya tampak memerah, karena sejak tadi menahan kekesalannya kepada Kiara.
" Tidak ada kata tapi." potongnya.
" Cepat pergi jika tidak ada urusan lagi dikamar ku." sambunya.
" Cih__ kalau bukan karena ibu yang menyuruh ku untuk membangunkan mu, aku tidak akan pernah mau datang kekamar mu ya." sungut Kiara.
" Aku tidak peduli." balas Rian yang membuat Kiara semakin kesal kepada kakaknya itu, jadi Kiara langsung pergi begitu saja dari kamar kakaknya itu, walaupun dirinya masih penasaran dengan jam tangan merah muda itu.
...***Selesai...
...Rabu, 24 Mei 2023...
...Jam : 11.37...
...Dipublikasikan : Rabu, 24 Mei 2023...
...Jam : 11.39***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
•Rifa_Fizka
Hallo kakak mampir juga dong di novel aku ,yang berjudul kekuatan hati wanita ceritanya seruuu
2023-06-27
0