Leana menceritakan insiden perbudakan yang menimpanya, namun yang ia ceritakan adalah cerita buatan yang sudah ia siapkan.
Mengenai bagaimana Iscan dan Hardie yang bergerak menyelamatkan para budak yang ditahan atas perintahnya dan bukannya Leana yang terjun secara langsung.
Ia juga menjelaskan detail kejanggalan yang dirasakannya untuk memberikan alibi dari tindakan gegabahnya tersebut. Ini adalah cerita buatan yang sama seperti yang ia sampaikan kepada Iscan dan Hardie.
Leana juga menceritakan bagaimana ia memutuskan untuk mengambil alih para budak dan memberi mereka tempat.
Leana yang menyadari kemampuan mereka dan menjadikan gedung penampungan yang ia siapkan sebagai tempat tinggal sekaligus tempat bekerja mereka.
Forde mendengarkan cerita Leana dengan serius sementara Leana yang akhirnya selesai bercerita terus berdoa agar suaminya dapat mempercayai ceritanya tersebut.
“Apakah alasan kenapa Albert sulit untuk menjelaskan hal ini kepadaku…”
“Aku memintanya untuk tutup mulut karena aku berencana untuk menjelaskan hal ini padamu secara langsung.”
Terutama karena Leana terlibat langsung dalam insiden tersebut dan ia harus menutupi tindakannya itu.
Forde menghela napas dan memijit pelipisnya sebelum kembali menatap Leana dengan sedikit kesal.
“Leana, istriku, kamu tahu bahwa tindakanmu itu sangatlah gegabah dan berbahaya?”
Leana sedikit panik mendengar nada bicara Forde yang berubah namun ia tidak dapat mengelak.
“Se, seperti yang ku bilang, aku merasakan sesuatu yang aneh…”
“Tapi tetap saja, jika sesuatu terjadi padamu bagaimana? Bagaimana jika kamu terlibat dalam ledakan itu?”
Leana menyadari bahwa Forde kini memegang sebuah lembar laporan ditangannya.
Ah. sepertinya saat Leana menjelaskan panjang lebar, Forde membaca laporan insiden tersebut dari laporan Albert.
“Tapi aku tidak terluka—”
“Bajumu rusak cukup parah di beberapa tempat, Leana.”
‘Albert! Apa yang kau tulis dalam laporan itu!!’ Leana berseru dalam benaknya.
Lagipula sikap Forde sedikit aneh. Leana tahu tindakan yang dilakukannya gegabah tapi seharusnya itu tidak cukup untuk membuatnya semarah ini hanya karena bajunya yang rusak.
Melihat Leana yang tenggelam dalam pikirannya, Forde menghela napas dan menyimpan laporan ditangannya.
“Sepertinya kamu masih belum mengerti, Leana.”
Secara refleks Leana menegapkan posisinya. Nada menekan seperti sudah muak yang pernah ia temui di satu titik dalam hidupnya kini datang kepadanya.
Apakah ini akhirnya?
“Leana aku harap kamu tidak lagi melakukan tindakan gegabah, apa lagi terlibat dalam insiden yang tidak-tidak.” Forde menatapnya dengan serius.
Ahh, Forde sepertinya benar-benar marah kepada Leana.
“Masih lebih baik kamu tidak terlibat atau sekalian saja mengabaikannya.”
Tidak. Leana tidak mungkin mengabaikan seseorang yang membutuhkan bantuan. Apa lagi ketika ia punya kekuatan untuk menolong mereka.
Kalaupun yang ditemuinya pada saat itu bukanlah Adde, mungkin ia akan tetap memilih jawaban yang sama. Namun ia tidak dapat mengeluarkan pemikirannya itu kepada Forde.
“Jika seperti ini, aku lebih memilih kamu terus berada di kamarmu seterusnya…”
Leana melebarkan matanya sementara Forde memasang wajah jengkel.
Hah? Apa?
Meskipun kata-kata diakhir menggunakan nada yang sangat pelan hingga hampir tidak mampu terdengar, Leana merasa ia baru saja mendengar pernyataan yang tidak masuk akal dari suaminya.
Benar. Itu pasti perasannya saja.
‘Untuk saat ini lebih baik aku menurutinya saja. Lagi pula dari awal aku berencana bergerak dari belakang tanpa sepengetahuannya.’
Leana bersyukur pilihannya dalam menyembunyikan rencananya adalah pilihan yang tepat. Melihat reaksi Forde membuatnya menjadi sangat yakin.
“Aku mengerti. Setidaknya aku tidak akan bergerak sendirian dan akan meminta orang lain yang melakukannya.”
Forde masih menatapnya dengan tidak puas namun ia kembali menghela napas seakan menyerah.
“Leana, dengarkan aku. Aku melakukan ini karena aku sangat khawatir.”
Mengingat Leana adalah istri yang selalu mengurung diri selama satu tahun dan tiba-tiba saja keluar kemudian terlibat dalam suatu insiden. Tentu saja semua suami akan khawatir dengan rentetan kejadian itu.
“Jika sesuatu terjadi padamu, aku tidak akan memaafkan mereka meskipun mereka tidak sepenuhnya bersalah.”
Hm?
“Tolong ingat bahwa alasan mengapa aku tidak melakukan apapun sekarang adalah satu, karena aku tidak ada disana bersamamu, dan dua, karena aku tidak sepenuhnya mempunyai informasi tentang mereka saat ini.”
Leana merasakan sesuatu yang berbahaya akan terjadi dan hanya dapat menerima penjelasan dari Forde tanpa pikir panjang.
“Aku mengerti.” Mau sampai kapan ia akan merasakan aura panas dingin ini?
Forde kemudian mengambil laporan mengenai Alphiella dari mejanya dan suasana kembali menjadi sedia kala. Saat suasana kembali tenang, Leana mengingat tujuan lain dari kesepakatan ini.
“Benar juga, mengenai kontrak perpisahan…” Forde langsung menatap Leana dengan tajam.
Ah, Leana menyadari sesuatu yang salah dari kata-katanya.
“Kontrak perpisahan? Apa maksudnya itu?” kilatan amarah kembali muncul di mata Forde.
Ups! Mulut sialan ini!
“M-Maksudku mengenai jadwal… karena aku harus pergi ke Alphiella… dua minggu dalam setiap bulannya…”
“Hah? Kenapa kamu harus melakukan itu?”
‘Kamu bercanda?’ Adalah yang terpancar di mata Forde.
“Aku tidak setuju. Pergi ke Alphiella memerlukan waktu berhari-hari.”
“Ta, tapi ini sudah kewajibanku sebagai tuan rumah Alphiella.”
“Sebelum kamu menjadi Alphiella kamu adalah nyonya Grandall, Leana. Kamu adalah Istriku.”
Leana terdiam.
“Aku tidak akan menyetujui jadwal tidak masuk akal itu. Dua minggu? Jangan bercanda.”
Aah… apa yang harus ia lakukan…
“Kirim saja orang untuk memantau atau melakukan pekerjaan yang kamu inginkan ke sana. Beri saja mereka tugas dan perintahmu. Sampai kondisi Alphiella stabil, kamu tidak perlu repot-repot untuk pergi ke sana secara langsung.”
Dibalik tekanan nada bicara dan mata Forde yang memancarkan cahaya berbahaya. Tidak lama saat ia kebingungan dengan sikap Forde kepadanya, Leana mengingat hal penting yang ia lupakan. Suatu fakta penting yang cukup mengejutkannya bahkan hingga saat ini.
Fakta bahwa Forde sebenarnya telah jatuh hati pada Leana jauh sebelum pertemuan mereka saat keluarga Wordlock memperkenalkannya kepada Forde Grandall.
Tentu saja Leana tidak mengingat kapan dan bagaimana mereka bertemu jauh sebelum itu. Saat ia menjadi Riana pun, ia tidak mempercayai apa yang dibacanya.
Ia masih dapat mengingat reaksinya yang kesal bercampur tidak percaya seakan baru saja membaca cerita dengan plot twist tidak masuk akal.
Sejujurnya kalaupun Forde tidak memiliki perasaan cinta kepada Leana, selama ia menghargainya maka Leana akan membantu suaminya.
Tentu saja dengan tujuan agar ia dapat hidup dengan damai tanpa gangguan. Ia akan membantu dan memperkuat Grandall seperti rencananya sedari awal.
Tapi satu kenyataan itu tidak bisa ia elak dan membuat stabilitas mentalnya yang tidak dapat ia kendalikan seakan menjadi rintangan tersendiri bagi Leana.
Ia memang berencana untuk menghadapi dan menerima Forde dengan serius, tapi ia tidak pernah mempertimbangkan perasaan ambigu seperti cinta di dalamnya.
“Dari laporan ini, kamu sepertinya memasok suplai dan akan mengirimnya ke sana.”
“Itu.. Aku… Forde…”
Forde melanjutkan percakapan mereka namun Leana yang syuk tidak mampu berpikir dengan jernih.
“Tapi dari laporan Albert, aku tidak melihat adanya dana yang berkurang dari uang kas Grandall.”
“Forde… aku…”
“Jika kamu menggunakan uang sakumu, aku akan segera mengembalikannya. Kedepannya pun, gunakanlah uang Grandall jika kamu memerlukannya.”
“—!”
Leana dengan gelagapan mencoba untuk kabur dari pandangan Forde. Melihat tingkahnya yang aneh, Forde menjadi kebingungan.
“Ada apa? Wajahmu tiba-tiba merah, apakah kamu tidak enak badan—”
“A-Aku akan segera memberikan laporan mengenai Alphiella kepada Albert! Kalau begitu aku permisi!”
Tanpa membiarkan Forde melanjutkan kata-katanya, Leana segera pergi dari ruang kantor dan meninggalkan Forde yang tertegun. Kemudian Forde tertawa kecil melihat sikap istrinya yang baru saja ia ketahui.
“Lucu sekali.”
Senyuman lembut menghiasi wajah tampan Forde yang tengah berpikir apa yang sekiranya akan ia lakukan untuk istrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Hasan
🤣🤣🤣lea jantungnya sudah ga mau diajak kerja sama ya
2023-06-17
2