Alphiella

“Albert, apakah semuanya sudah siap?”

“Semuanya sudah saya cek sesuai dengan yang anda minta, nyonya.”

Beberapa hari telah berlalu, kini Leana sudah siap untuk pergi ke Alphiella. Mengetahui kondisi di sana, Leana sudah menyiapkan cukup banyak perlengkapan untuk kepergian panjangnya. 

Meskipun terlihat berlebihan, tapi mereka tetap harus waspada pada kemungkinan yang akan terjadi di sana.

Begitu selesai mengecek daftar perlengkapan, Leana segera bersiap untuk pergi. Adde juga ikut dengannya di

kereta kuda yang sama.

“Kalau begitu aku akan berangkat. Jika ada sesuatu langsung saja hubungi aku.”

“Saya mengerti nyonya.”

Saat Albert memberikan salam terakhir, kereta kuda mereka berjalan meninggalkan kediaman Grandall.

Leana yang menatap keluar kemudian melirik kearah Adde yang seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Sepertinya ada sesuatu yang ingin kau katakan, Adde?” Leana tersenyum dengan perubahan ekspresi Adde yang kini menatapnya jengkel.

“Apakah nyonya akan menjawab semua pertanyaan saya jika saya bertanya?”

“Jika yang kau tanyakan adalah mengenai tugasmu maka aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Jika mengenai Alphelia maka aku sarankan agar kau melihatnya dengan matamu sendiri sebelum bertanya.”

“Pada akhirnya saya tidak dapat bertanya…”

Adde pasrah menghadapi Leana yang terus menutup-nutupi rencananya.

“Adde, kau adalah orang yang jeli dan dapat membaca situasi dengan baik. Mungkin kau tidak akan percaya tapi sejujurnya aku cukup percaya padamu.”

“Nyonya berbicara seakan kita sudah kenal lama…”

“Jika memang begitu bagaimana?”

“Jangan mulai melantur nyonya.”

Jika dirinya di kehidupan pertama melihat mereka saat ini, Leana yakin dirinya tidak bisa mempercayai bahwa kali ini ia dapat benar-benar menjahili Adde sebagai seseorang yang lebih muda darinya.

Dahulu meskipun Adde lebih muda tetapi karena senioritasnya yang masuk lebih dahulu ke organisasi bayangan darinya, mau tidak mau Leana tidak dapat sepenuhnya menjahili Adde. Pada akhirnya Leana dan Adde hanya dapat beradu sebagai rekan diluar dari umur mereka.

Sebagai orang yang menyelamatkan Adde, Leana dapat merasakan dinding yang jauh berbeda dari apa yang ia rasakan sebelumnya.

Meskipun mereka tetap menjadi rekan tetapi Leana merasakan rasa kesepian karena hubungan mereka tidak akan pernah sama seperti dahulu.

‘Untuk meraih yang lebih baik, maka diperlukan sebuah pengorbanan…’

Sebagai ganti dari keputusannya dalam mencuri asset Grand Duke Volfelance dan membuat anggota bayangannya sendiri, ia mengorbankan hubungannya dengan Grand Duke Volfelance dan rekan bayangannya di kehidupan ini.

Kini ia akan dipandang berbeda dari pada saat itu. Meskipun ia masih memegang gelar yang sama di kehidupannya sekarang, Leana akan tetap menjadi Leana Grandall dan bukan yang lain. Pemikirannya tersebut membuatnya sedikit sedih dan kesepian.

Saat Leana merenung, Adde melirik majikannya yang memasang ekspresi kesepian. Ia tidak tahu apa alasannya namun ia merasa seakan majikannya sedang mencoba untuk merelakan sesuatu yang penting dan Adde hanya dapat terdiam pada posisinya yang masih ambigu.

***

“ini… Alphiella…”

Sekeluarnya dari hutan yang menjadi jalan masuk ke wilayah Alphiella, yang menyambut mereka adalah hamparan tanah tandus tanpa ada satupun tanaman yang menghiasi. Seakan menunukan bahwa tempat tersebut telah dikutuk.

Leana yakin tidak hanya Adde, namun semua orang yang dibawanya juga kaget melihat kondisi Alphiella.

Ia yakin kini persiapannya tidaklah berlebihan melainkan sudah mencukupi sebagaimana mereka tidak sehari dua hari berada disana.

Dari perjalanan mereka masuk, butuh beberapa kilometer hingga mencapai kota mati di Alphiella dan beberapa kilometer lagi sebelum memasuki wilayah kediaman penguasa Alphiella.

Siapa yang menyangka wilayah yang terkenal dengan keasriannya dahulu kini telah menjadi wilayah mati yang terlupakan.

Leana yakin mereka yang memiliki sejarah di Alphiella hanya dapat pasrah dan merelakan rumah tercinta mereka.

Namun kali ini, Leana punya cara untuk mengembalikan Alphiella ke kondisinya dahulu. Ia dapat melakukannya.

“Nyonya, kita sudah sampai.”

Saat Adde membuka mulut, kesatria yang berjalan paling depan tengah berjuang membuka gerbang mansion yang terkunci dan terpaksa menghancurkannya.

Leana sudah memberikan izin sebelumnya karena ia juga berencana untuk memperbaiki tempat tersebut.

Mansion Alphiella. Kali ini ia akan menarik keluar keajaiban yang terkubur di dalamnya.

Memasuki mansion tersebut, Leana disambut dengan aula luas yang penuh dengan debu dan gelap. Sesuai arahannya, pelayan yang dibawa segera bekerja tanpa berpikir panjang.

“Nyonya, saya akan pergi terlebih dahulu untuk menyiapkan ruang utama.” Vivy maju membawa beberapa pelayan wanita dibelakangnya.

“Aku mengerti, utamakan yang aku perintahkan saja untuk hari ini. Jika masih ada waktu baru kalian boleh mulai di tempat lain.”

“Saya mengerti nyonya.”

Dengan izinnya, Vivy pun pergi menuju ruang utama.

Perintah pertama yang diberikan Leana adalah untuk membersihkan mansion Alphiella dan melaporkan kerusakan yang ada di tempat tersebut.

Di saat para pelayan membersihkan isi mansion, para kesatria akan membersihkan aula latihan dan kamar kesatria yang ada di tempat tersebut.

Tempat yang diutamakan untuk dibersihkan pada hari itu juga oleh Leana adalah ruang utama, kamar pelayan, kamar mandi, dapur dan ruang makan.

Diluar dari itu, tempat lain dapat dibersihkan di lain hari. Leana juga memberitahu mereka untuk tidak membuka beberapa ruangan di sana tanpa seizinnya, terutama ruangan yang terkunci.

Meskipun Alphiella disebut sebagai mansion tempat tersebut memiliki banyak ruang rahasia. Saat ia menemukannya bersama dengan rekan bayangannya, jumlah ruang rahasia di tempat itu sangatlah tidak normal.

Pada saat itu mereka mencurigai bahwa alasan mengapa kondisi Alphiella menjadi seperti itu adalah bentuk karma yang diberikan kepada penguasa Alphiella yang berencana untuk menusuk kekaisaran Solfilyan dari belakang, artinya mereka berencana untuk berkhianat.

Karena mengetahui fakta ini, keluarga kaisar tidak turun tangan dan membiarkan Alphiella menemui ajalnya bahkan tidak segan-segan untuk menghapusnya dari peta kekaisaran.

Sejujurnya jika teori itu benar maka surat permintaan untuk menghidupkan Alphiella ke pihak kekaisaran akan menjadi sulit sebagaimana mereka bisa mencurigai Leana yang mungkin berkomplot dengan penguasa terdahulu Alphiella.

Terlebih belum lama ini Leana hanyalah seorang wanita yang mengurung dirinya di kamar tanpa melakukan apapun. 

Jika tiba-tiba Leana keluar dan menunjukan kemampuannya yang tidak diketahui banyak orang, tidak aneh jika mereka akan mencurigai Leana dan orang yang kemungkinan berada di belakangnya.

Leana tidak pernah berencana untuk menarik perhatian darimana pun, mengetahui ia akan memegang sebuah organisasi super rahasia seperti organisasi bayangan.

‘Jika dipikir-pikir, Grand Duke Volfelance sungguh hebat dapat menjaga keberadaan organisasi bayangannya. Mengingat posisinya yang tinggi dan diketahui banyak orang.’

Semua orang tahu kalau keahlian Grand Duke Volfelance adalah pada koneksi informasinya yang luas dan rahasia namun tidak ada yang mencurigainya memiliki organisasi bayangan dibawahnya.

Mungkin saja karena posisinya itulah, organisasi bayangan dibawah perintahnya tidak diketahui. Atau bisa jadi organisasi bayangan Grand Duke begitu kompeten dalam pekerjaan mereka.

Karena pada dasarnya organisasi bayangan menyamarkan diri sebagai pembunuh bayaran atau orang bayaran sehingga orang-orang awam tidak akan mengetahui nama asli mereka kecuali anggota mereka sendiri.

“Adde, ikut aku.”

“Baik nyonya.”

Keduanya berjalan ke  sebuah ruang kerja di sana. Ruang kerja tersebut terhubung ke ruangan seperti perpustakaan yang luasnya dua kali dari ruangan sebelumnya.

Ruangan tersebut memiliki dua tingkat dan hampir seluruhnya di kelilingin oleh lemari buku serta berkas.

Di belakang sebuah meja kerja besar adalah kaca raksasa yang menjulang dari ujung atas ke ujung bawah dan menampilkan pemandangan Alphiella secara luas.

Ruangan tersebut tidaklah dirahasiakan namun memiliki beberapa tempat tersembunyi yang hanya diketahui oleh pemilik kediaman tersebut.

Jika menghadap ke arah kaca raksasa, terdapat lemari buku di dekat dinding dengan sebuah celah dengan ukuran yang cukup untuk tangan dapat memasukinya.

Dengan menggenggam segulung kertas di tangan kirinya, Leana meraba ke dalam celah tersebut dengan tangan kanannya dan mencoba meraih suatu titik di sana.

Saat salah satu jarinya mencapai titik tersebut, ia menggesekan jarinya ke bagian tajam disana hingga darah menodai area tersebut.

Tidak lama kemudian cahaya muncul dari celah tersebut untuk sesaat dan Leana mengeluarkan tangannya.

Ia pun menempelkan jarinya yang terluka di atas sebuah cap dalam dokumen tersebut dan cap tersebut pun menghilang.

Adde mengeluarkan sapu tangan untuk membersihkan luka tersebut dan membalutnya.

“Apa itu tadi nyonya?”

“Aku baru saja mengubah kepemilikan Alphiella. Kini aku sudah resmi menjadi pemilik baru Alphiella.”

Leana sangat bersyukur karena gulungan di tangan kirinya yang merupakan dokumen kepemilikan Alphiella adalah dokumen yang asli.

Untuk mengubah suatu kepemilikan wilayah diperlukan cap resmi dan darah dari pemilik tersebut. Kemudian untuk menggantinya adalah dengan menimpa cap tersebut dengan darah pemilik yang baru.

Saat cap tersebut telah di timpa, cap yang berada pada dokumen tersebut akan menghilang dan hanya dapat di ganti jika cap baru di tempelkan pada dokumen tersebut.

'Kalaupun dokumen asli menghilang, pemilik yang terdaftar tidak akan berubah selama pemilik tersebut belum menempelkan kembali cap dan darah baru pada dokumen tersebut. Jika dokumen asli hancur, pemilik yang terdaftar harus membuat ulang dokumen tersebut dengan tinta yang dicampur dengan darahnya sendiri. Sungguh cara yang ekstrim.’

Mengingat bahwa ia mengetahui hal tersebut karena mengamati pekerjaan dari Duke Leon, Leana mejadi sedikit kesal.

Ia kemudian mengetuk lemari itu dengan sebuah kode lalu detik selanjutnya lemari tersebut terlihat transparan dan menampilkan sebuah lorong gelap dibelakangnya. Leana kembali menatap Adde.

“Adde, saat kita sampai di ujung lorong, aku akan menjelaskan semuanya.”

Saat keduanya telah sepenuhnya memasuki lorong tersebut, Leana mengetuk kembali dinding lorong dengan kode yang sedikit berbeda dan mengubah lemari buku kembali ke keadaan sebelumnya, menutup jalur tersembunyi dibelakangnya.

Terpopuler

Comments

Ni Ketut Patmiari

Ni Ketut Patmiari

wuih mantap... yang kayak gini aku suka... MC nya pinter n kuat juga bisa belajar dr hidup sebelum nya... semangat Thor💪

2023-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 The Broken Path
2 Determination
3 Contribution
4 The First Step
5 Finding Adde
6 Saving Adde
7 In a Pinch
8 Leaving No Mark
9 Abandoned Territory
10 Shadow's Shield
11 Alphiella
12 Recruiting Adde
13 Old Friend
14 Plan to Kidnap The Genius Magic Inventor
15 Invitation to a Genius Magic Inventor
16 Reunion
17 Confusion
18 To Make A Deal
19 Deal Failed Successfully
20 Awkwardness
21 Redemption
22 Progression
23 Foiled Attempt
24 Grandall's Heirloom
25 Grandall's Secret
26 Preparation
27 Celebration Party
28 First Dance
29 Confronting The Past
30 Thorn
31 Let The Work Begin!
32 Kidnapped Delegation Envoy
33 Crazy Step
34 Secret Deal
35 Reviewing
36 Tricking The Grand Shadow
37 The Grand Deal
38 Alphiella Shadow’s Life
39 Bad Habit
40 Rotten Connection
41 Inspection
42 Date
43 To Cut a bad String
44 Little Talk
45 New Light Festival
46 Explosion Incident
47 First Meeting
48 Briefing
49 Third Phase
50 Turning Point
51 Silver Dust
52 Grandall Unique Skill
53 The Labyrinth
54 Trap
55 Alliance
56 Going Home
57 The Great Labyrinth
58 Path of Light
59 Missing Piece
60 Rage
61 Abandoned Faith
62 Ignited Spark
63 Acknowledgement
64 New Step
65 Sudden Approach
66 Apparent Truth
67 Rescue Team
68 Last Glow
69 Ambush
70 Report
71 The Emperor
72 The Empress
73 The Imperial Family
74 Tea Party
75 Confirmation
76 Melancholy
77 Advance Order
78 The Grand Meeting
79 The Grand Plan
80 The Grand Ball
81 New Impression
82 Relation
83 Owner of The Magic Tower
84 Little Spring
85 Distraction
Episodes

Updated 85 Episodes

1
The Broken Path
2
Determination
3
Contribution
4
The First Step
5
Finding Adde
6
Saving Adde
7
In a Pinch
8
Leaving No Mark
9
Abandoned Territory
10
Shadow's Shield
11
Alphiella
12
Recruiting Adde
13
Old Friend
14
Plan to Kidnap The Genius Magic Inventor
15
Invitation to a Genius Magic Inventor
16
Reunion
17
Confusion
18
To Make A Deal
19
Deal Failed Successfully
20
Awkwardness
21
Redemption
22
Progression
23
Foiled Attempt
24
Grandall's Heirloom
25
Grandall's Secret
26
Preparation
27
Celebration Party
28
First Dance
29
Confronting The Past
30
Thorn
31
Let The Work Begin!
32
Kidnapped Delegation Envoy
33
Crazy Step
34
Secret Deal
35
Reviewing
36
Tricking The Grand Shadow
37
The Grand Deal
38
Alphiella Shadow’s Life
39
Bad Habit
40
Rotten Connection
41
Inspection
42
Date
43
To Cut a bad String
44
Little Talk
45
New Light Festival
46
Explosion Incident
47
First Meeting
48
Briefing
49
Third Phase
50
Turning Point
51
Silver Dust
52
Grandall Unique Skill
53
The Labyrinth
54
Trap
55
Alliance
56
Going Home
57
The Great Labyrinth
58
Path of Light
59
Missing Piece
60
Rage
61
Abandoned Faith
62
Ignited Spark
63
Acknowledgement
64
New Step
65
Sudden Approach
66
Apparent Truth
67
Rescue Team
68
Last Glow
69
Ambush
70
Report
71
The Emperor
72
The Empress
73
The Imperial Family
74
Tea Party
75
Confirmation
76
Melancholy
77
Advance Order
78
The Grand Meeting
79
The Grand Plan
80
The Grand Ball
81
New Impression
82
Relation
83
Owner of The Magic Tower
84
Little Spring
85
Distraction

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!