Saat Leana memasuki ruang kantor, hal pertama yang ia lihat adalah ketampanan suaminya, Forde, yang ia sempat kagumi kemarin kembali menghantui mentalnya.
Sebuah filter seakan selalu muncul setiap kali melihat wajah tersebut membuatnya ingin segera menghantamkan kepalanya ke dinding terdekat.
Namun tidak lama kemudian ia menyadari sosok Albert yang menatapnya dengan berkaca-kaca. Apa yang terjadi dengannya?
“Tuan Forde, seperti yang saya katakan kemarin, ada yang perlu saya bicarakan.”
Leana melirik Albert dan ia dengan sigap segera mengambil posisi untuk mengundurkan diri.
“Kalau begitu saya permisi untuk undur diri, Tuan Forde, Nyonya Leana.”
Albert pun menghilang dibalik pintu dibelakangnya. Di ruangan yang hanya ada Forde dan Leana, kecanggungan mulai menyelimuti dirinya. Leana sendiri mulai kepanikan untuk memulai pembicaraan mereka.
“Bagaimana kalau kamu duduk terlebih dahulu?”
Leana menatap Forde yang sedang membereskan dokumen di mejanya. Ekspresi pria di hadapannya masih tetap tenang dan dingin seperti yang ia ingat. Leana pun mengikuti kata-katanya.
“Iya, baiklah.”
Merasa kembali sedikit tegang, Leana duduk di sofa dihadapan meja kerja Forde. Ia sedikit terkejut ketika Forde juga ikut duduk di sofa di hadapannya dan menatapnya dengan serius.
“Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?” tanya Forde.
Leana diam-diam mulai menyadari lagi ketampanan suaminya namun ia segera mengelak pikiran tersebut. Leana sedikit menarik napas dan kemudian menatap lurus Forde di hadapannya.
“Tuan Forde, saya ke sini untuk membuat kesepakatan dengan anda.”
Dengan pernyataan tersebut, Leana tidak sedikit pun melewati perubahan ekspresi Forde yang terkejut mendengarnya.
‘Apa-apaan ekspresinya itu?’
Ekspresi Forde dihadapannya memanglah terkejut tapi disaat yang sama ia merasakan kilatan amarah di matanya.
“Kesepakatan apa yang kamu maksud?”
Berbeda dari pikirannya, nada yang dikeluarkan Forde sangatlah tenang.
Leana menyadari sesuatu sedari awal penyambutan kepulangan suaminya itu, tetapi bukankah tutur bicara Forde kepada Leana terdengar akrab? Perasaannya saja?
“Aku tidak tahu apakah Albert sudah memberitahukan anda tetapi saat saya sedang memeriksa beberapa dokumen lama, saya menemukan dokumen kepemilikan sah wilayah Alphiella.”
“Iya, Albert sempat membicarakan hal tersebut tadi.”
Karena suasana mereka bagus, Leana melanjutkan kata-katanya.
“Kesepakatan yang ingin saya buat adalah saya ingin anda memberikan tanggung jawab penuh atas kepemilikan Alphiella kepada saya, sebagai gantinya saya akan membantu anda dalam mengurus kediaman Grandall. Jika anda berkenan tidak hanya selama kepergian anda saja, namun disetiap waktu anda membutuhkan saya.”
‘Yosh! Kelar!’ batin Leana bersorak ria atas pencapaiannya dalam menjelaskan kesepakatannya tersebut.
Namun ia merasa seakan Forde terdiam menunggu kelanjutan kata-katanya sehingga Leana kembali memberikan penjelasan lain.
“Awalnya saya hanya penasaran seperti apa wilayah Alphiella karena saya tidak pernah melihat dan mendengarnya dimana pun, namun ketika mengeceknya secara langsung saya menemukan sesuatu yang dapat menghidupkan kembali Alphiella.”
Forde masih menatap Leana yang diam-diam menyembunyikan rasa lelahnya saat menjelaskan, namun dengan tenang ia berjalan mengikuti arah pembicaraan mereka.
“Jadi kamu menemukan sesuatu di sana dan berencana untuk mengembalikan kondisi Alphiella seperti sedia kala, itu kah yang kamu maksudkan?”
“Benar sekali.”
Sepertinya Forde dapat menangkap dengan cepat maksud dari tujuan Leana.
‘Setelah ini, aku juga akan membuat kontrak sebagai jaminan jika kami berpisah. Aku yakin setidaknya Forde akan memberikanku tempat di Alphiella setelah kontribusi yang ku lakukan disana.’
Mata Leana berbinar-binar melihat proposalnya mendapat kesan cukup baik untuk Forde dan ia tersenyum melihat reaksi Leana yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
“Tidak masalah. Aku akan memberikan hak kepemilikan penuh wilayah Alphiella kepadamu.”
“Benarkah! Terima kasih Tuan Forde!”
Melihat Leana yang kegirangan dengan jawabannya membuat Forde senang, namun ada satu hal yang mengganggunya.
“Namun aku harus memberikanmu satu syarat.”
“Eh?” Kesenangan Leana terhenti. Leana mulai menjadi panik dengan syarat yang akan di keluarkan oleh suaminya.
“Tutur katamu, bukankah terlalu formal denganku? Hentikan itu.”
Huh? Apa?
Apa yang baru saja ia dengar? Leana berkedip beberapa tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
Entah kenapa ia merasakan aura kekanak-kanakan dari penyataannya itu. Perasaannya saja kah?
“Anu, Tuan Forde—”
“Panggil aku Forde, Leana.”
Dengan tatapan serius diwajah Forde, Leana dapat merasakan cahaya menyilaukan dari wajah tampannya itu. Ingin rasanya ia melindungi kedua matanya dari cahaya tersebut.
“Uhh, Tuan—”
“Forde, Leana. Forde.”
“Fo…”
“Forde.” Suaminya tidak sedikitpun memalingkan pandangannya dari Leana, seakan ia menikmati reaksinya. Leana merasa seperti sedang dipermainkan.
Dengan sekuat tenaga ia mulai membuka mulutnya.
“For…de…”
Forde pun tersenyum puas sementara Leana merasakan wajahnya memanas. Jika wajahnya terlihat merah seperti di cerita yang pernah ia lihat, ia ingin segera mengubur dirinya.
“Itu… Forde… saya…”
“Leana…” Wajah Forde seketika kembali lesu dan matanya memancarkan kilatan kesedihan. Leana mengatup mulutnya dengan rapat dan menahan hasrat ingin berteriak.
Ia tidak dapat menghadapi kecepatan dalam perubahan hubungan mereka saat ini. Dan ia juga merasa bahwa ada sesuatu yang ia lupakan.
“Iya itu… Aku… kesepakatan sebelumnya, terima kasih.”
Leana mencoba mengalihkan pandangannya untuk menyembunyikan rasa malunya. Forde pun mengangguk tanpa menghilangkan senyum simpulnya kemudian ia pun berkata.
“Leana, jika kamu memintanya tanpa kesepakatan pun aku akan memberikannya.”
‘Eh? Semudah itu?’
Tidak mungkin. Sebelum Leana kembali angkat bicara, Forde sudah kembali membuka suara.
“Aku memang tidak punya banyak ingatan mengenai Alphiella, namun dahulu sebelum aku mengambil marga Grandall, aku mempunyai ingatan cukup bagus mengenai wilayah itu.”
Saat Forde masih menjadi bagian dari prajurit bayaran, ia sempat mengunjungi Alphiella dalam misinya dan menikmati nuansa disana. Namun hal tersebut tidaklah diketahui oleh Leana.
Leana tertegun melihat ekspresi tenang Forde yang bernostalgia. Forde pun menambahkan “Aku mungkin tidak pernah bercerita, tapi…”
“Alphiella seperti tempat masa kecil bagiku, jadi aku senang jika kamu ingin mengurusnya meskipun mengetahui kondisinya sekarang.”
Leana tidak menyangka akan mendengar cerita masa lalu yang bahkan tidak diceritakan di novel yang dibacanya. Tersadar, Leana segera mencari bahan pembicaraan lain.
“Ah benar juga, Tuan—” Leana kembali merasakan tatapan menusuk dari Forde. “—Forde…”
Ia mengalihkan sejenak pandangannya untuk membenarkan kata-katanya.
“Aku telah menjadikan tuan Iscan sebagai pengawal pribadiku dan aku juga telah merekomendasikan tuan Hardie untuk bergabung dalam misimu nanti.”
“Oh, ini adalah sesuatu yang belum aku dengar dari Albert.”
“Iya, aku melihat kemampuan keduanya saat mengawalku ke kota Adreandel…”
Saat mendengar penjelasan Leana, ekspresi Forde tiba-tiba mengeras. Leana yang keheranan mengulang kata-katanya di kepalanya dan mengingat ekspresi Albert sebelumnya. Seketika ia seperti menyadari sesuatu yang salah.
“Aku sudah dengar. Sepertinya kamu terlibat dalam suatu insiden.”
“Ah, tidak, itu…”
“Terlebih insiden tersebut bersangkutan dengan organisasi illegal perbudakan.”
Leana merasakan tekanan misterius yang membuatnya langsung menutup mulut dengan rapat. Ia merasa alasan apapun yang akan dikeluarkannya akan memiliki dampak sebaliknya.
“Aku belum sempat mendengar laporan insiden itu secara lengkap. Jika kamu tidak keberatan, bisakah kamu menjelaskannya, Leana?”
Forde tersenyum namun matanya tidak. Leana hanya dapat membalasnya dengan senyuman yang dipaksakan.
Haruskah Leana berakting atau kah ia mengatakan sejujurnya saja? kedua pilihan itu beradu tiada henti di benaknya.
Cepat atau lambat Forde akan mengetahui asal usul dari Adde dan pekerja lainnya di Alphiella, ia merasa tidak masalah jika ia memberitahu sebagian kebenaran dari insiden tersebut.
“Aku… akan menceritakannya.” Leana menyerah pada tekanan yang diberikan oleh suaminya.
Sungguh pria yang kejam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Hasan
yo itu suami lu loh lea🤣🤣
2023-06-17
3