Leana meninjau kembali rencananya. Dalam poin pertama yang harus ia lakukan pertama kali ada dua yaitu menghindari perceraian dengan Marquis Forde dan mencegah kematiannya dalam misi penaklukan labirin nanti.
Untuk menghindari perceraian, ia sudah bertekad untuk meyakinkan suaminya dengan membantunya mengurus kediaman Grandall dan untuk berjaga ia juga akan membuat sebuah kesepakatan dengan kontrak.
Selain itu karena ia berencana untuk tinggal sebagai Grandall, bukankah tidak ada salahnya melakukan pendekatan kepada suaminya?
Leana menambahkan hal tersebut dalam catatannya. Selanjutnya adalah menghindari kematian Forde dalam misinya.
Tujuh tahun dari sekarang, Forde Grandall akan gugur saat menaklukan labirin. Dalam perjuangannya menyelamatkan rekan dan bawahannya, ia mengorbankan dirinya untuk melawan monster dengan spesies baru.
Tanpa informasi dan persiapan, Forde hanya dapat mempercayai diri dan kekuatannya dalam menghadapi monster tersebut meskipun ia terpaksa ikut gugur sebagai gantinya.
Berdasarkan hal tersebut, Leana sedikit bimbang apakah ia harus menyewa prajurit tambahan ataukah ia harus turun tangan.
Mengingat bahwa Leana juga mempunyai pengalaman sebagai bayangan yang mampu untuk bertarung.
Leana berpikir keras namun di kepalanya ia telah memutuskan satu pilihan yang paling tepat.
‘Ugh, aku tidak mau memakai cara ini, tapi aku tidak punya pilihan lain. Maafkan aku wahai guruku!’
Guru yang dimaksud adalah ketua bayangan Grand Duke Volfelance, Illiam. Dia juga adalah salah satu orang yang berhasil melihat kemampuan terpendam Leana. Dalam arti yang lain.
Cara paling bagus untuk melindungi Forde dalam misinya adalah dengan membuat organisasi bayangan miliknya sendiri dan kandidat pertama paling pas adalah Adde!
Adde adalah rekan sejawatnya yang masuk ke dalam bayang beberapa bulan sebelum Leana.
Kekuatan dari Adde sendiri adalah kecepatannya dalam beradaptasi dan memahami lingkungan sekitarnya hanya dalam waktu yang singkat.
Kemampuannya inilah yang menjadikan Adde kandidat penerus Illiam kedepannya.
Adde ditemukan dalam organisasi perbudakan yang pada saat itu menjadi satu-satunya yang bertahan setelah perintah keras kaisar untuk memburu semua organisasi perbudakan hingga ke akarnya.
Tempat perbudakan yang mengurung Adde akan terus ada sampai pada 9 tahun mendatang, jadi pada saat ini Adde masih ada dalam sirkulasi perbudakan.
Tapi pertanyaannya adalah, bagaimana Leana dapat menemukannya?
Satu petunjuk yang bisa ia ingat adalah cerita Adde mengenai waktu dimana tidak pernah dibeli oleh siapapun untuk 9 tahun kedepan dan ia menghabiskan banyak waktunya di kota Adreandel 4 tahun sebelum akhirnya dibawa pergi ke tempat lain.
Sungguh petunjuk itu adalah hal yang harus disyukuri karena Adreandel merupakan kota yang menjadi wilayah kekuasaan Grandall. Terlebih alasan yang ia perlukan untuk pergi ke tempat tersebut kebanyakan tidak akan memiliki kesan mencurigakan.
Dari dua poin utama lainnya, sebenarnya Leana sangat ingin balas dendamnya kepada Duke Leon yang telah mengkhianati dirinya, tetapi selama ia mengetahui jalan rencananya secara lengkap maka semua dapat di urus nanti.
Jadi Balas dendam kepada Duke Leon ada di prioritas terakhir, Yeay!
Berarti prioritas kedua adalah membuat koneksi dengan organisasi bayangan Grand Duke Volfelance.
Leana sebenarnya tidak ingin memiliki koneksi langsung dengan Grand Duke mengingat sifatnya yang sangat sulit saat berhadapan dengan orang asing, tetapi anggota bayangan sangatlah setia kepadanya hingga tidak menyisakan kebohongan sedikit pun.
Karena Leana mengetahui sifat gurunya, jadi mau tidak mau ia harus membuat aliansi rahasia dengan Grand Duke.
Ugh, pasti akan sulit.
Membawa lembaran rencana di tangannya, Leana bergerak menuju kamarnya. Di luar ruang kerja, ia berpapasan dengan Albert. Sungguh kebetulan yang sangat bagus.
“Nyonya, makan malam anda sudah tersedia di kamar.”
“Baiklah. Ah Albert, besok aku akan jalan-jalan ke Adreandel sebentar.”
Albert berkedip mendengar kata-kata Leana. Sudah berapa kali ia dikejutkan dengan tindakan majikannya tersebut dalam satu hari ini.
“Kalau boleh tahu ada urusan apa anda di kota?”
“Aku hanya ingin jalan-jalan dan berbelanja. Sudah lama aku tidak keluar soalnya.” Leana tersenyum. Mendengar jawaban Leana Albert pun mengangguk.
“Baiklah besok akan saya siapkan kereta dan dua pengawal untuk anda.”
‘Ah, pengawal ya…’
“Baik, Terima kasih Albert.”
Dan keduanya pun berpisah.
***
Seperti rencananya, Leana mulai bersiap-siap untuk pergi ke kota Adreandel untuk mencari rekan bayangannya, Adde.
Tentu saja ia tidak berpikir untuk menemukannya dalam sehari atau dua hari, tapi lebih cepat akan lebih baik karena ia memiliki waktu yang terbatas.
Saat keluar mansion, di dekat kereta yang akan digunakannya terdapat kedua kesatria Grandall dan Albert yang telah menunggu kedatangannya.
Entah kenapa Leana terasa familiar dengan salah satu dari kedua kesatria tersebut.
Saat leana tiba di hadapan mereka, Albert membuka suara.
“Selamat pagi nyonya. Sebelumnya akan saya perkenalkan terlebih dahulu, mereka adalah kedua kesatria yang akan mengawal anda selama anda pergi ke Adreandel.”
Kesatria dengan rambut ungu muda yang menjulang hingga ke bahunya tersenyum sambil menyimpan tangan kanan di dadanya. Mata peraknya menatap Leana dengan antusias.
“Salam kenal nyonya, perkenalkan nama saya Iscan Trian.”
Satu lagi kesatria dengan rambut merah yang menggelap di ujung bawahnya juga memperkenalkan dirinya.
Mata merah gelapnya terlihat sangat bersemangat dan juga gugup secara bersamaan.
“Dan saya adalah Hardie Opaline. Kami bersumpah akan menjaga anda selama perjalanan ke kota Adreandel dengan selamat.”
‘Ah aku ingat!’
Iscan Trian adalah salah satu kesatria yang nantinya akan menjadi ajudan Forde dua tahun nanti.
Pada awalnya ajudan terdekat Forde adalah Weiss Camelin, namun ia gugur pada salah satu misinya.
Pria yang terlihat polos dihadapannya ini adalah ajudan Iscan yang selalu terlihat serius dan tegas itu??
Terkadang setiap bertemu dengan dirinya saja Leana selalu berpikir apakah Iscan membencinya. Ajudan Iscan di kehidupan pertamanya selalu terlihat geram setiap mata mereka bertemu.
“Anu, Nyonya…?”
Leana segera tersadar saat Albert memanggilnya. Kini ketiganya menatap bingung Leana yang sedari terdiam
karena tenggelam dalam pikirannya sendiri.
‘Ah, Gawat.’
Leana segera membenahi dirinya.
“Ekhm, maaf. Perkenalkan juga saya adalah Marchioness, Leana Grandall. Senang bertemu dengan anda. Sepertinya ini pertama kalinya saya melihat kalian.”
“Keduanya adalah kesatria dari rekrut terbaru dan sedang dalam masa pelatihan. Selama pasukan inti marquis Grandall menjalankan misi keluar, para rekrut baru ditugaskan menjaga kediaman Grandall.” Jelas Albert.
“Anda juga tidak perlu khawatir karena kekuatan mereka dapat dipastikan.” Tambahnya dan diiringi dengan anggukan Iscan serta Hardie.
“Ternyata begitu. Saya akan percayakan keselamatan saya kepada kalian, kalau begitu ayo kita langsung berangkat saja.”
“Baik nyonya!”
Dengan segera mereka berangkat menuju Adreandel. Dalam perjalanannya Leana memikirkan cara agar dapat terhindar dari pengawasan Iscan dan Hardie namun hal tersebut tidak membuahkan hasil hingga mereka sampai di kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments