Invitation to a Genius Magic Inventor

Tiga hari sebelum kepulangan Leana ke Grandall, Adde dan Leana atau sekarang adalah Dean dan Rein, kini sedang mengawasi menara sihir.

Lebih tepatnya mereka sedang mencari satu celah agar bisa menemukan target mereka.

Berkat kegigihan Adde, dalam waktu kurang dari dua minggu ia telah menguasai hampir sebagian besar dari teknik bayangan meskipun tidaklah sempurna.

Sungguh, Leana tidak bisa berhenti untuk menempelkan kata jenius di punggung Adde. Bahkan dalam misi pertamanya saat ini, Dean tidaklah terlihat gugup.

“Apakah kau yakin ini akan berhasil?”

“Aku sendiri tidak pernah mengujinya, tapi jika cerita tersebut benar adanya maka seharusnya kita dapat masuk.”

“Kau sadar kalau kata-kata itu sama sekali tidak membantu situasi ini, Rein?”

“Berisik.”

Target mereka adalah seorang penyihir jenius bernama Alscan. Ia adalah inventor dari berbagai alat sihir inovatif yang digunakan anggota bayangan Grand Duke Volfelance dalam menjalankan misi mereka.

Alscan sendiri diketahui keberadaannya oleh Grand Duke Volfelance saat ia menjadi salah satu dari beberapa penyihir yang mengikuti acara delegasi yang akan diadakan tiga tahun dari sekarang.

Pada saat itu Grand Duke Volfelance mendapatkan informasi bahwa Alscan membuat berbagai penemuan namun tidak dapat dikeluarkan karena menara sihir tidak mengakui penemuan tersebut.

Dengan menggunakan posisinya, Grand Duke Volfelance mengirimkan surat untuk mempekerjakan Alscan sebagai penyihir pribadinya.

Meskipun Alscan tidak diakui oleh rekan dan para tetua di menara sihir karena selalu berkesimpung dalam pembuatan alat sihir, namun kemampuannya dalam sihir tradisional sudah mendapatkan sertifikat tingkat tinggi.

Artinya kekuatan Alscan sebagai penyihir dapat diakui kepastiannya dengan sangat baik. Oleh karena itulah Alscan dapat dengan mudah dilepaskan oleh menara sihir untuk bekerja dengan Grand Duke Volfelance.

Pada masanya sebagai bayangan, Rein tidak selalu bertemu dengan Alscan namun karena terkadang alat sihir perlu melakukan perawatan rutin sehingga ia harus membawa alat tersebut ke tempat Alscan yang tidak mau keluar dari lab kerjanya.

Saat menunggu, terkadang keduanya berbincang dan berbagi cerita. Salah satu ceritanya adalah mengenai sebuah retakan dari pelindung yang melapisi menara sihir.

Retakan tersebut terjadi karena dahulu sempat ada kejadian dimana sebuah ledakan sihir besar  terjadi di salah satu ruangan praktek.

Namun sampai beberapa tahun kedepan pun tidak ada yang mengetahui mengenai retakan tersebut kecuali Alscan yang terkadang menggunakan ruangan tersebut untuk diam-diam membuat alat sihir.

Lokasi retakan berada tepat di jendela ruangan tersebut yang memungkinkan seseorang untuk keluar dan masuk tanpa ketahuan oleh sensor dari sihir pelindung selama mereka tidak menyentuh lapisan pelindung yang masih melapisi bagian luar pada bingkai jendela.

Alscan tidak memperbaiki serta tidak melaporkan retakan tersebut dan hanya menyembunyikannya dengan harapan retakan tersebut mampu membantunya di masa depan.

“Jendela yang terletak di bagian tengah menara sihir, memiliki warna berbeda dari jendela lainnya, dan terdapat garis retakan di sekitar jendela…”

“Ah, ketemu, ada di sana.”

Dean menunjuk kearah pukul dua dari posisi mereka berada. Berbeda dari jendela lain yang terlihat pudar bagaimana pun mereka menajamkan pandangannya, jendela yang hanya ditutup dengan tirai tersebut terlihat sangat jelas.

Dean dan Rein harus berpindah tempat dan menaiki pohon lebih tinggi  tepat berada dibawah jendela untuk mencapai tempat tersebut.

Namun setelah mereka berpindah pun, mereka masih tidak dapat mencapai ketinggian jendela tersebut.

Teknik bayangan ‘light jump’ mungkin mampu membawanya keatas sana tetapi Dean masih belum dapat sepenuhnya melakukan teknik tersebut.

“Bagaimana menurutmu, Dean?”

“Sepertinya aku hanya mampu melompat setengah dari posisi kita saat ini, kecuali ada seseorang yang mendorongku dari bawah untuk memberikan tenaga lebih atau menarikku dari atas agar aku dapat memanjat.”

Menarik atau mendorong Dean. Apa solusi terbaik untuk mereka.

“Jika aku menarikmu dari atas, aku memerlukan sebuah tongkat yang cukup kuat serta panjang dan memasangkan tali  di ujungnya agar kau bisa memanjat tanpa perlu menyentuh dinding menara.”

“Berarti satu-satunya cara adalah kau memberiku tenaga tambahan agar lompatanku mampu sampai ke jendela itu.”

Rein dan Dean mengangguk secara bersamaan. Sepertinya mereka tidak punya pilihan lain.

“Baiklah aku akan menopangmu jadi bersiaplah.”

Rein mulai mempersiapkan kekuatan tangannya agar dapat menopang dan memberi dorongan tambahan kepada Dean.

Berkat latihan mereka yang ketat, Rein berhasil mendapatkan hampir separuh stamina dan kekuatannya kembali sehingga ia sanggup untuk melakukan aksi mereka saat ini.

“Sebelum mulai, kau ingat apa yang harus dilakukan ketika bertemu seseorang?”

“Buat mereka tidak sadarkan diri atau bungkam mereka, bukan? Aku mengerti.”

Bersiap dengan posisinya, Dean segera melompat dan mendaratkan satu kakinya di tangan Rein.

Bersamaan dengan Dean yang menggunakan teknik ‘light jump’, Rein memberikan dorongan tambahan kepada Dean yang melompat kearah jendela tujuan mereka.

Sampai di jendela, Dean segera meraih bagian dalam jendela dan menarik tubuhnya masuk ke ruangan tersebut. Melihat Dean yang sukses masuk ke menara, Rein pun ikut menyusul. Saat ia sudah hampir mendekati jendela…

PRAGH!

Sebuah suara terdengar dari ruang itu.

Rein segera masuk dan menyingkirkan tirai yang menghalangi pandangannya. Ia mendapati Dean sedang membungkam mulut seorang penyihir. Melihat Dean yang ingin menidaksadarkan penyihir tersebut, Rein segera menghentikannya.

“Tunggu! Berhenti!”

Rein berteriak dengan nada pelan dan Dean menghentikan pergerakannya. Penyihir dalam dekapan Dean terlihat pucat karena syok. Ia sangat bersyukur penyihir itu tidak memberontak dan membuat suara.

Karena jika seseorang datang maka rencana mereka akan gagal. Rein pun membuka mulut dan membuat gestur ramah.

“Ekhm, pertama-tama dengarkan kami dulu. Kami bukan orang jahat.”

Penyihir itu melotot kearah Rein seakan ia tidak ingin ditipu. Sungguh sebuah keberuntungan mereka dapat menemukan target mereka langsung tanpa memasuki menara sihir lebih dalam.

“Hmmph! Hmmph!”

“Ah, kami kesini untuk bertemu dengan anda, jika anda berjanji untuk tidak kabur dan membuat keributan maka kami akan melepaskan anda.”

Saat penyihir itu mengangguk cepat. Rein menatap Dean dan ia pun melepaskan dekapannya terhadap penyihir tersebut.

Untuk meyakinkan targetnya bahwa mereka bukan musuh, Rein membuka tudung jubahnya dan Dean yang terkejut melihat tindakan gegabahnya itu hanya memukul dahi dan menghela napas pasrah.

Penyihir itu dengan hati-hati menjaga jarak namun tidak melakukan hal mencurigakan lainnya selain menunggu kata-kata dari mereka. Rein segera melanjutkan.

“Pertama-tama jika boleh saya memastikan, apakah anda benar adalah penyihir menara bernama Alscan?”

“I, iya, betul…” Ia menjawab dengan ragu-ragu.

“Tidak perlu waspada. Perkenalkan saya adalah Rein. Saya diutus untuk menyampaikan pesan dari tuan saya kepada anda.”

“Pesan… untuk saya?”

“Tuan saya ingin mempekerjakan anda sebagai penyihir pribadinya.”

Alscan kaget mendengar hal tersebut. Dean yang ingin angkat bicara berhenti karena Rein memandangnya dan menggelengkan kepalanya.

Meminimalisir orang lain untuk mengetahui karakteristik anggota bayangan bahkan dari suara pun adalah salah satu prinsip bayangan. Dean hanya mengernyit melihat sinyal tersebut.

Dengan tubuh sedikit bergemetar, Alscan membuka mulut.

“Ke, kenapa harus saya… saya tidak pernah menunjukan diri keluar untuk diketahui oleh orang lain…”

“Saya tidak dapat menjelaskan lebih dalam untuk saat ini, namun saya dapat meyakinkan bahwa tuan saya butuh kekuatan dan pengetahuan anda.”

Rein melirik kearah barang sihir di dekat mereka yang berhamburan di lantai dan Alscan melebarkan matanya.

“Tidak mungkin…!”

“Jika anda ingin bebas melakukan proyek anda dan memiliki pertanyaan lebih lanjut, anda bisa langsung tanyakan saja pada tuan saya.”

Rein mengeluarkan sebuah amplop berisi surat dari balik jubahnya dan memberikannya kepada Alscan.

“Alphiella…?”

“Tuan saya akan memperkenalkan dirinya melalui surat tersebut. Jika anda sudah selesai, tolong bakar surat tersebut.”

Alscan mengangguk dan menyimpan surat tersebut di dalam tas pinggangnya.

“Tuan saya berencana untuk mengirimkan surat permintaan dan rekomendasi pemekerjaan anda ke menara sihir beberapa hari kedepan. Tolong putuskan pilihan anda saat surat tersebut tiba.”

Rein mengisyaratkan kepergian mereka kepada Dean dan keduanya berjalan menuju jendela. Melihat itu Alscan segera menghentikan mereka.

“T-Tunggu dulu!”

Rein dan Dean berhenti dan menoleh mendengar panggilan Alscan.

“S-Saya harus mengikuti ujian akhir petinggi seminggu lagi. J-Jika boleh, bisakah surat tersebut dikirimkan satu bulan dari sekarang saat hasil dari ujian saya keluar?”

Rein hanya mengangguk dan keduanya segera pergi meninggalkan Alscan sendirian.

***

“Satu bulan dari sekarang, huh…”

“Pada saat itu kau sudah harus berada di Grandall untuk menyambut marquis yang baru saja kembali dari misinya.”

Rein dan Dean yang sedang dalam perjalan pulang mereka dengan menunggangi kuda berbincang mengenai Alscan.

Satu bulan dari sekarang Rein sudah akan berada di kediaman Grandall dan menyambut kepulangan Forde Grandall. Pertemuan ini adalah menjadi tanda awal dan penentu nasibnya kedepan.

‘Aku tidak bisa kembali ke Wordlock dan untuk mendapatkan kekuasaan atas Alphiella aku harus menjadi bagian dari Grandall.’

Meskipun rencananya berjalan engan lancar sampai pada saat ini, ia tidak dapat berhenti khawatir dengan kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Apakah rencananya akan baik-baik saja mengingat tindakannya setelah ia sadar di kehidupan ketiganya ini terlihat sangat tidak masuk akal dan seenaknya?

Dean mengernyit melihat Rein lesu memikirkan sesuatu dan terus menghela napas.

“Aku akan mengurus Alphiella mewakilimu, jadi tidak perlu khawatir. Beri saja perintah yang kau inginkan kepadaku.” Ucap Dean mencoba untuk menenangkan Rein.

“Dean…”

Entah mengapa membayangkan bahwa kini Leana akan mengandalkan Adde dalam menjalankan rencananya, ia merasakan hal tersebut menggelitik harga dirinya dan ia menjadi sedikit kesal.

Terpopuler

Comments

Ni Ketut Patmiari

Ni Ketut Patmiari

ceritanya sangat menarik... semangat thor... kembangkan terus imajinasimu💪

2023-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 The Broken Path
2 Determination
3 Contribution
4 The First Step
5 Finding Adde
6 Saving Adde
7 In a Pinch
8 Leaving No Mark
9 Abandoned Territory
10 Shadow's Shield
11 Alphiella
12 Recruiting Adde
13 Old Friend
14 Plan to Kidnap The Genius Magic Inventor
15 Invitation to a Genius Magic Inventor
16 Reunion
17 Confusion
18 To Make A Deal
19 Deal Failed Successfully
20 Awkwardness
21 Redemption
22 Progression
23 Foiled Attempt
24 Grandall's Heirloom
25 Grandall's Secret
26 Preparation
27 Celebration Party
28 First Dance
29 Confronting The Past
30 Thorn
31 Let The Work Begin!
32 Kidnapped Delegation Envoy
33 Crazy Step
34 Secret Deal
35 Reviewing
36 Tricking The Grand Shadow
37 The Grand Deal
38 Alphiella Shadow’s Life
39 Bad Habit
40 Rotten Connection
41 Inspection
42 Date
43 To Cut a bad String
44 Little Talk
45 New Light Festival
46 Explosion Incident
47 First Meeting
48 Briefing
49 Third Phase
50 Turning Point
51 Silver Dust
52 Grandall Unique Skill
53 The Labyrinth
54 Trap
55 Alliance
56 Going Home
57 The Great Labyrinth
58 Path of Light
59 Missing Piece
60 Rage
61 Abandoned Faith
62 Ignited Spark
63 Acknowledgement
64 New Step
65 Sudden Approach
66 Apparent Truth
67 Rescue Team
68 Last Glow
69 Ambush
70 Report
71 The Emperor
72 The Empress
73 The Imperial Family
74 Tea Party
75 Confirmation
76 Melancholy
77 Advance Order
78 The Grand Meeting
79 The Grand Plan
80 The Grand Ball
81 New Impression
82 Relation
83 Owner of The Magic Tower
84 Little Spring
85 Distraction
Episodes

Updated 85 Episodes

1
The Broken Path
2
Determination
3
Contribution
4
The First Step
5
Finding Adde
6
Saving Adde
7
In a Pinch
8
Leaving No Mark
9
Abandoned Territory
10
Shadow's Shield
11
Alphiella
12
Recruiting Adde
13
Old Friend
14
Plan to Kidnap The Genius Magic Inventor
15
Invitation to a Genius Magic Inventor
16
Reunion
17
Confusion
18
To Make A Deal
19
Deal Failed Successfully
20
Awkwardness
21
Redemption
22
Progression
23
Foiled Attempt
24
Grandall's Heirloom
25
Grandall's Secret
26
Preparation
27
Celebration Party
28
First Dance
29
Confronting The Past
30
Thorn
31
Let The Work Begin!
32
Kidnapped Delegation Envoy
33
Crazy Step
34
Secret Deal
35
Reviewing
36
Tricking The Grand Shadow
37
The Grand Deal
38
Alphiella Shadow’s Life
39
Bad Habit
40
Rotten Connection
41
Inspection
42
Date
43
To Cut a bad String
44
Little Talk
45
New Light Festival
46
Explosion Incident
47
First Meeting
48
Briefing
49
Third Phase
50
Turning Point
51
Silver Dust
52
Grandall Unique Skill
53
The Labyrinth
54
Trap
55
Alliance
56
Going Home
57
The Great Labyrinth
58
Path of Light
59
Missing Piece
60
Rage
61
Abandoned Faith
62
Ignited Spark
63
Acknowledgement
64
New Step
65
Sudden Approach
66
Apparent Truth
67
Rescue Team
68
Last Glow
69
Ambush
70
Report
71
The Emperor
72
The Empress
73
The Imperial Family
74
Tea Party
75
Confirmation
76
Melancholy
77
Advance Order
78
The Grand Meeting
79
The Grand Plan
80
The Grand Ball
81
New Impression
82
Relation
83
Owner of The Magic Tower
84
Little Spring
85
Distraction

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!