“Tuanku, organisasi budak nomor lima telah dimusnahkan. Tidak ada satupun yang selamat kecuali budak yang kabur.”
Berbeda dengan saat ia berada di hadapan orang lain, Osca berbicara dengan lancar dan teratur dihadapan majikan sesungguhnya.
Dihadapannya yang bersimpuh menyampaikan laporannya, seorang pria dengan rambut kekuningan meliriknya dengan tatapan sinis menggunakan mata hijaunya.
Pria tersebut meletakan pena di tangannya dan mulai bersandar di kursinya.
“Bagaimana mereka bisa kabur? Bukankah seharusnya tempat kelima adalah yang terbaik dari tempat lainnya?”
Dengan nada menyalahkan yang dilontarkan kepadanya, Osca hanya mampu menelan ludah. Ia hanya dapat menundukan kepalanya.
“Ada penyusup yang masuk ke dalam, sepertinya seorang budak kabur dan membawa penyusup itu masuk.”
Keheningan menyambut mereka untuk sesaat. Tatapan majikannya itu menusuk dirinya untuk menumpahkan keseluruhan kejadian lebih lanjut.
“Penyusup yang saya temui bukanlah penyusup biasa namun juga tidak dapat saya identifikasikan. Dari kejadian tersebut saya mencurigai bahwa penyusup tersebut adalah seorang bayangan.”
Pada dasarnya hanya sedikit orang saja yang mengetahui eksistensi organisasi bayangan. Secara umum bayangan selalu disamakan atau disalahartikan dengan pembunuh bayaran.
Meskipun dapat melakukan pekerjaan yang sama seperti pembunuh bayaran, bayangan lebih mengutamakan bekerja untuk informasi dibandingkan untuk memusnahkan target.
“Hanya saja… Ada sesuatu yang menarik dari penyusup ini.”
Mendengar kata-katanya, majikannya itu menunjukan sebuah ketertarikan.
“Sesuatu yang menarik katamu… sungguh tidak biasa.”
“Penyusup ini adalah seorang wanita. Karena meskipun menggunakan jubah, pakaian bagian bawahnya mengembang seperti menggunakan sebuah gaun.”
Majikannya mendengus mendengar penjelasannya.
“Kupikir wanita dalam bayangan tidaklah terlalu aneh, tapi menggunakan gaun? Apakah kau yakin ia adalah seorang bayangan? Bukankah sangat ceroboh baginya menyusup dengan pakaian seperti itu?” Osca mengangguk.
“Saya juga awalnya mengira bahwa ia hanyalah seorang penyusup yang tersesat namun kemampuannya dalam bertarung dan mengatasi situasi tidak dapat di remehkan. Jadi saya mencurigai bahwa ia adalah seorang bayangan.”
“Jika memang tujuannya adalah untuk menyembunyikan identitasnya maka ada satu hal yang mengganggu saya.” Tambah Osca.
“Apa itu?”
“Meskipun jubah yang digunakannya terlihat seperti kain lusuh namun gaun yang digunakannya terlihat mahal seperti yang digunakan oleh bangsawan.”
“Hoo…”
Majikannya tersenyum mendengar penjelasannya. Matanya memancarkan ketertarikan yang tidak pernah Osca lihat pada majikannya.
Seorang bayangan wanita yang mengaburkan identitasnya secara setengah-setengah. Atau malah sengaja dibuat seperti itu untuk mengelabui musuhnya.
Sampai mereka tahu siapakah sosok sebenarnya dari penyusup itu, maka tidak akan ada yang mengetahui jawabannya.
“Sungguh menarik.” Pria tersebut tertawa pelan.
“Apakah perlu saya mencarinya, tuan?”
Majikannya berdiam untuk berpikir sebentar sebelum akhirnya menjawab.
“Tidak perlu. Setelah kehilangan nomor lima, kita tidak bisa gegabah menunjukan diri lagi. Lagi pula para budak itu hanya mengetahui Harsled sebagai pemilik organisasi perbudakan jadi seharusnya tidak ada bahaya meskipun mereka kabur. Jadi untuk saat ini kita akan melanjutkan saja seperti yang sudah di rencanakan.”
“Baik tuanku.”
“Ah, dan satu lagi…”
Majikannya berdiri dan berjalan kearah jendela tidak jauh dari tempatnya tadi. Membelakangi Osca yang sudah berdiri dari simpuhnya, ia menunggu kelanjutan kata-kata dari majikannya itu.
“Saat kau bertemu lagi dengan wanita bayangan itu untuk kedua kalinya…”
GLEGAR!
Sebuah petir muncul dan menerangi seisi ruangan. Dengan cahaya tersebut Osca kini mampu melihat sosok majikannya secara keseluruhan.
“…Pada saat itulah, seret wanita itu kepadaku tanpa terkecuali. Kegagalan tidak akan dimaafkan.”
Bersamaan dengan ekspresi senang majikannya yang menghilang seiring dengan cahaya petir yang meredup, Osca menghilang berbaur dengan gelapnya bayangan. Hanya suaranya yang tertinggal dan perlahan ikut menghilang.
“Akan saya laksanakan. Dengan seluruh sumpah dan janji saya kepada anda, wahai Duke Leon Gwertivare.”
***
Setelah insiden organisasi perbudakan, kini Leana sedang beristirahat di kamarnya. Ia hanya diam berbaring di kasurnya tanpa memiliki apapun untuk di kerjakan. Matanya pun sama sekali tidak mengantuk.
Leana pun mengingat kejadian tempo hari.
Sekeluarnya ia dari organisasi perbudakan tersebut, Ia disambut oleh Adde dan Iscan yang sepertinya sudah berencana untuk menyusulnya segera setelah ledakan terjadi.
Adde tampaknya baik-baik saja dan Iscan juga menjaga budak yang mereka selamatkan dengan aman.
Tidak lama, Hardie dengan membawa pasukan keamanan datang untuk mengamankan mereka semua dan meninggalkan bangunan dibelakang mereka runtuh seiring berjalannya waktu.
Leana segera memberitahu Iscan dan Hardie mengenai rencananya untuk memberikan informasi yang ia buat ketika pihak lain bertanya mengenai kejadian tersebut kepada mereka.
Meskipun awalnya ragu, keduanya menuruti keinginan majikannya tersebut dan Leana juga berjanji untuk menjelaskan semuanya di kemudian hari.
Sementara yang lain pergi bersama dengan pihak keamanan ke tempat yang telah disediakan, Leana bersama dengan Adde, Iscan, dan Hardie kembali ke kediaman Grandall.
Meskipun bajunya sedikit compang camping, Leana tidak memiliki luka di tubuhnya sehingga saat Albert terkejut melihat kondisinya ia tidak mencurigai informasi buatan yang ia berikan kepada Albert.
Leana meminta Albert untuk membawa Adde ke kamar tamu dan membersihkan dirinya sementara Leana akan pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
Atas permintaan Leana, Iscan dan Hardie diberikan satu sampai dua hari untuk beristirahat dan akan menunggu panggilan darinya di kemudian hari.
Saat Albert datang ke kamar Leana untuk memberikan laporan seputar Adde, ia beberapa kali mendengus kesal dan khawatir melihat kondisi majikannya. Pada akhirnya Leana hanya dapat menerima protes dari butlernya itu.
“Saat melihat nyonya pulang dengan kondisi compang camping, saya kira jantung saya akan melompat keluar pada saat itu juga.”
“Albert, kau berlebihan. Aku sama sekali tidak terluka bahkan lecet juga tidak.”
“Tapi tetap saja nyonya! Terlibat dalam insiden mengerikan seperti itu pasti membuat anda syok.”
Kata-kata Albert mengingatkan dirinya kepada sosok Leana di pandangan penghuni Grandall saat ini.
‘Ahh, benar juga…’
Saat ini mereka menganggap Leana sebagai wanita yang baru keluar rumah setelah sekian lama mengunci diri di kamar. Mengingat fakta tersebut membuatnya merelakan kesannya yang telihat lemah di mata Albert.
“Apakah kau benar-benar akan melaporkan kejadian ini kepada tuan Forde?”
“Nyonya, jika tuan tahu bahwa anda terluka dan saya menyembunyikannya, kepala saya tidaklah aman.” Rengek Albert.
‘Segitunya?’ Leana bingung melihat reaksi Albert yang seperti dilebih-lebihkan.
“Kalau begitu setidaknya tolong laporkan saat ia sudah kembali dari misinya.”
“Tapi nyonya…!”
“Jika ia tahu bahwa istrinya terlibat dalam sebuah insiden disaat ia tidak ada, aku khawatir itu akan mengganggu konsentrasinya dalam menjalankan misinya. Terlebih aku juga ingin menjelaskan kejadian ini secara langsung kepadanya.”
“Jadi, tolonglah Albert…” menggunakan kesan memelas, Albert hanya dapat menghela napas pasrah dan menerima permintaan Leana.
“Saya mengerti nyonya. Saya akan tetap menulis laporan mengenai insiden ini dan memberikannya kepada marquis. Jadi tolong sayangilah jantung saya yang lemah ini…”
‘jantungmu lemah??’ Leana menatap Albert yang merundung dengan kebingungan. Ia tahu maksud dari kata-katanya namun ia tidak tahu apakah Albert sedang mencoba untuk bercanda atau tidak.
“Aku mengerti, Albert. Maafkan aku juga yang tidak dapat membantumu untuk sementara waktu…”
“Tolong prioritaskan kesehatan anda, nyonya. Saya siap menunggu seberapa lama pun asal anda sehat sejahtera.” Ucap Albert antusias. Leana pun tersenyum.
“Terima kasih, Albert. Aku akan memanggilmu lagi jika aku membutuhkanmu.”
“Baik nyonya, nikmatilah waktu istirahatmu.”
Setelah membungkuk, Albert pergi meninggalkan Leana dan dengan isyarat darinya, Vivy juga mengikuti Albert pergi keluar.
Leana kembali berbaring menatap langit-langit kamarnya. Meskipun ia sedang dalam masa istirahat, ia sama sekali tidak terluka. Berdiam diri perlahan membuatnya jenuh.
Leana pun mengeluarkan kertas dan pena yang disimpannya di laci di samping kasurnya dan menuliskan langkah yang harus dilakukan selanjutnya.
Pertama, karena kini ia telah mendapatkan Adde sebagai calon anggota bayangannya, kini yang Adde butuhkan adalah sebuah identitas.
Oleh karena itulah ia akan meminta Albert untuk melatih Adde sebagai butler dalam jangka waktu dua minggu kedepan.
Hal itu diperlukan sebagai bentuk penyamaran Adde nantinya. Ia akan menjadikan Adde sebagai butler di sebuah mansion di wilayah yang keberadaannya telah dilupakan oleh semua orang yaitu Alphiella.
Alphiella adalah salah satu wilayah kekuasaan Grandall yang telah ditinggalkan oleh warganya karena kekeringan hebat yang menjadi malapetakan bagi wilayah tersebut.
Karena kejadian tersebut wilayah tersebut kini terlupakan tidak hanya oleh orang-orang yang dahulu tinggal disana tetapi juga oleh kekaisaran Solfilyan itu sendiri.
Di kehidupan pertamanya saat Leana menjadi bayangan, Iliam berhasil mendapatkan informasi mengenai mansion terbengkalai milik Grandall yang terlupakan tersebut dan secara diam-diam menjadikan tempat tersebut sebagai tempat mereka berkumpul.
Meskipun area tersebut dikenal sebagai wilayah mati, setelah beberapa bulan menjadikan mansion tersebut sebagai markas rahasia mereka, Leana dan anggota bayangan lainnya menemukan rahasia di dalam mansion tersebut yang dapat menghidupkan kembali wilayah Alphiella.
Yang menjadi masalah, penemuan itu terjadi pada 9 tahun dari sekarang. Ia tidak tahu apakah hal yang ditemukannya di mansion tersebut di masa depan akan ada pada masa saat ini juga. Mau tidak mau Leana harus memastikannya sendiri dengan pergi ke sana.
‘Ngomong-ngomong aku belum mencari surat kepemilikan tanah tersebut.’
Leana kemudian bertekad akan mencarinya segera setelah ia selesai beristirahat.
Yang kedua adalah menjadikan Iscan sebagai pengawal pribadinya. Meskipun Hardie juga mengetahui sebagian kejadian dari insiden kemarin, ia tetap harus meminimalisir orang-orang yang memungkinkan akan mengetahui pergerakannya di belakang.
Sehingga nantinya Hardie akan diberi surat rekomendasi agar masuk dalam tim inti setelah melakukan tes pada kemampuannya oleh pasukan inti.
Meskipun terlihat sedikit kikuk namun Hardie memiliki kesergapan dalam menghadapi situasi yang cukup bagus serta dapat memecahkan perintah tersembunyi dengan sedikit petunjuk, jadi seharusnya ia dapat lulus dalam tes tersebut.
Yang ketiga adalah memberikan tempat untuk menampung budak yang mereka selamatkan. Walau pihak keamanan dapat mengurusnya dengan mengirim mereka ke tempat penampungan atau ke panti asuhan, Leana berpikir bahwa mengambil tanggung jawab atas mereka dapat meningkatkan kepercayaan Adde kepadanya.
Tidak hanya itu, jika apa yang ia ingat dari cerita Adde dahulu benar maka seharusnya ada beberapa orang yang mempunyai potensi cukup bagus dalam beberapa bidang yang ia butuhkan dalam rencananya sehingga keputusannya tersebut tidak akan merugikan dirinya.
Yang terakhir adalah penyihir yang memiliki bakat tersembunyi dari menara sihir bernama Alscan. Ia adalah penyihir jenius dalam membuat alat sihir inovatif yang digunakan oleh anggota bayangan Grand Duke Volfelance dalam misi mereka.
Menyadari bahwa ia akan banyak merebut asset Grand Duke untuk kedepannya maka mulai dari saat ini ia akan meminta maaf secara tulus kepada penyelamatnya itu di dalam benaknya.
Seselesainya, Leana menyimpan alat tulisnya ke dalam laci dan kembali beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Hasan
🤣🤣kl semua elu embat ntar guru lu yg dimasa lalu itu dpt apa donk lea
2023-06-17
5