“Ah!”
Saat Leana memasuki ruang kerja, di sana Forde sedang terduduk sambil memegangi dokumen di kedua tangannya.
Keduanya menatap satu sama lain dengan canggung dan kemudian Leana perlahan mundur menutup pintu.
“A-aku kebiasaan pergi ke sini. Aku akan segera pergi, maaf mengganggu.”
Sebelum mampu berbicara, Leana sudah menutup pintu dan meninggalkan Forde yang masih terdiam membeku.
Tidak lama kemudian Albert muncul dari pintu sambil memandang Forde dan Leana secara bergantian.
“Tuan, apakah anda baik-baik saja? Saya baru saja melihat Nyonya pergi…”
“…”
Forde memasang wajah jengkel dan meletakan dokumen di tangannya. Ia memijit pelipisnya seakan kelelahan. Melihat majikannya yang tidak menjawab, Albert kembali bertanya.
“Apakah ada sesuatu diantara tuan dan nyonya tadi?”
“Haaa… tidak ada. Apakah ada sesuatu, Albert?”
“Ah, iya. Ada yang perlu saya laporkan kepada anda mengenai suatu masalah, tapi saya tadi diminta untuk membawakan beberapa dokumen kepada nyonya ke perpustakaan jadi saya akan izin untuk pergi sebentar.”
“Begitu ya… Aku mengerti.”
Keheningan kembali menyambut ruangan itu. Albert dengan canggung pergi ke meja disamping meja kerja dan mengambil beberapa dokumen.
“Saya akan segera kembali.”
Saat Albert meninggalkan ruangan, Forde kembali menghela napas dan memutar kursinya menghadap kearah jendela dibelakangnya.
Semenjak percakapan penting mereka, ia merasa Leana seperti tengah menjauhinya. Meskipun hubungan mereka tidak terlalu dekat, Forde tidak ingin membayangkan Leana membencinya karena sesuatu yang ia lakukan.
Ia mencoba untuk memutar kembali memorinya dan mencari kesalahan yang dibuatnya namun ia tidak dapat menemukannya.
‘Apa yang sebaiknya aku lakukan?’
Sembari melanjutkan pekerjaannya, Forde tidak bisa berhenti memikirkan sikap Leana di belakang kepalanya.
***
“Alscan lulus sebagai penyihir dari ujian petinggi tahun ini dengan nilai terbaik kedua dan segera setelahnya ia menerima tawaran pekerjaan sebagai penyihir pribadi untuk nyonya Grandall (di Alphiella).”
Dua minggu telah berlalu semenjak percakapannya dengan Forde. Rencananya dalam membuat kesepakatan serta kontrak gagal total namun ia dengan sukses mendapatkan kuasa kepemilikan atas Alphiella. Rencana (luar)nya dalam membangun Alphiella pun juga mendapatkan respon positif darinya.
Namun suaminya tersebut tidak mengizinkannya keluar bebas ke Alphiella sehingga kini Adde, dengan terpaksa, datang membawakan laporan langsung kepadanya ke kediaman Grandall.
Sehari setelah percakapannya dengan Forde adalah hari dimana Leana mengirimkan surat penawaran pekerjaan kepada Alscan dan dengan segera Leana mengirim seseorang untuk membawa surat kepada Adde untuk mengabarkan situasi mereka saat ini.
Tiga hari setelahnya Leana mendapatkan laporan tertulis dari Adde yang menyatakan bahwa Alscan tiba di Alphiella pada hari yang sama dan dengan segera diberikan lembaran tugas yang telah disiapkan oleh Leana.
Ia dapat membayangkan seberapa syoknya Alscan namun ia juga bisa membayangkan bagaimana Alscan akan kegirangan saat melihat tugas pemberiannya tersebut.
Sebagai tambahan, Leana memberikan prioritas utama terbaru pada surat pertamanya yaitu alat sihir teleportasi yang akan digunakannya untuk berpindah tempat dari Grandall ke Alphiella.
Leana selalu memberikan tenggat waktu ‘segera’ ke semua tugas Alscan namun ia tidak akan mendorong penyelesaian alat tersebut kecuali sangat dibutuhkan.
Lalu satu minggu kemudian Leana menjemput Adde di Alphiella untuk memberikan laporan secara langsung kepada Leana.
Tiga hari setelahnya Adde tiba di Grandall dengan senyuman yang menutupi aura kekesalannya kepada Leana di belakangnya.
Kini mereka sedang berada di perpustakaan besar kediaman Grandall dan Adde melaporkan kebutuhan serta kejadian yang terjadi di Alphiella.
“Saya sudah menjelaskan rasio suplai makanan kepada Alscan jadi seharusnya ia dapat merawat dirinya sendiri meskipun saya tinggal sendirian selama seminggu.”
Benar. Kini Alphiella masih hanya memiliki Adde dan Alscan.
“Bersamaan dengan kepergianmu nanti, aku akan mengirimkan beberapa pekerja untuk memperbaiki mansion. Pastikan kau memantau mereka dengan cermat agar mereka melakukan pekerjaan terhadap ruangan yang sudah ditandai saja.”
“Jika ada ruangan yang sekiranya akan berhubungan dengan ruangan yang tidak di tandai, tolong tunda ruangan tersebut dan alihkan ke tempat lain. Alscan yang akan memperbaiki ruangan tersebut dengan sihir.” Tambah Leana.
‘Bukankah sedari awal akan lebih baik jika Alscan saja yang memperbaiki seluruh mansion?’ adalah yang terlintas di benak Adde, namun pertanyaannya itu ia telan setelah memikirkan kemungkinan bahwa majikannya sengaja menggunakan cara yang umum untuk menutupi riwayat kegiatan dan pergerakan di Alphiella.
“Saya mengerti nyonya.”
Adde mengambil dokumen yang diberikan Leana dan mengecek kembali isinya.
“Nyonya, mengenai tugas saya dalam mencari anggota bayangan yang lain…”
“Ada apa?”
“Apa tidak apa-apa jika saya menjalankan tugas tersebut setelah Alscan selesai memasang sihir pengaman di sekitar mansion?”
Karena Alphiella tidak memiliki kesatria untuk menjaga mansion, Alscan menyarankan untuk melapisi seluruh area mansion dengan sihir perlindungan.
“Kapan pemasangan itu akan selesai?”
“Alscan mengatakan pemasangan tersebut akan memakan satu minggu dan ia akan memulainya besok.”
“Aku mengerti. Sepertinya tidak masalah.”
“Terima kasih nyonya.”
Adde membereskan dokumen ditangannya begitu juga dengan Leana.
Leana menatap kearah pintu perpustakaan dimana Iscan tengah berdiri disampingnya.
Ketika mata mereka bertemu, Iscan berjalan mendekatinya.
“Apakah ada yang bisa saya bantu, nyonya?”
“Bagaimana kabar Hardie?”
Dua minggu lalu saat ia mengangkat nama Iscan dan Hardie, pembahasan mengenai rekomendasinya terpotong oleh topik insiden perbudakan jadi Leana tidak mengetahui bagaimana kabar Hardie setelahnya.
“Saya dengar Hardie akan mengikuti tes untuk masuk ke tim inti yang akan diadakan dalam tiga bulan dari sekarang.”
“Tiga bulan? Bukankah itu cukup lama?”
“Kami sebagai anggota baru masih harus mengikuti beberapa minggu latihan sebelum dapat sepenuhnya di akui sebagai bagian dari Grandall. Berbeda dari Hardie yang akan bertarung di luar dimana bahaya jauh lebih besar, posisi saya sekarang ini masih relatif aman meskipun masih belum sepenuhnya diakui.”
Ternyata ada hal seperti itu di sini. Leana tidak menyangka bahwa terdapat pelatihan dan pengakuan yang diperlukan untuk menjadi bagian dari pasukan kesatria.
“Jangan salah paham nyonya, dari awal kegiatan ini diperlukan sepenuhnya demi keselamatan tiap orang di masa depannya.”
Penjelasan Iscan ada benarnya. Tanpa adanya pelatihan khusus maka seseorang bisa saja menjadi korban. Grandall sendiri adalah pasukan yang sering ditugaskan keluar karena wilayah kekuasannya yang meliputi area perbatasan dekat tebing.
“Saya mengerti. Saya harap tugas ini tidak mengganggu latihanmu juga.”
“Tenang saja nyonya. Saya mendapat regulasi baru yang disesuaikan untuk tugas saya sekarang ini.”
Leana mengangguk pada penjelasan Iscan. Tidak lama Iscan menambahkan.
“Dan, nyonya…”
“Hmm, ada apa?”
“Saya juga mendengar kabar bahwa dua bulan dari sekarang keluarga kekaisaran akan mengadakan pesta untuk merayakan keberhasilan penaklukan labirin di istana. Apakah anda akan menghadirinya?”
Leana mengedip beberapa kali kemudian memegangi kepalanya.
Benar juga. Di kehidupan pertamanya Leana sama sekali tidak keluar untuk mengikuti pesta sepenting apapun itu. Ia selalu mengurung diri di kamar dan menyerahkan semuanya kepada suaminya, Forde.
Sebenarnya salah satu alasan mengapa ia tidak ingin pergi adalah karena ia takut dengan rumor dan bibir yang akan muncul dengan kemunculannya untuk pertama kalinya selain pesta debutnya.
Kini ia tidak terlalu memikirkan pembicaraan orang tentang dirinya namun apakah Forde akan memperbolehkannya untuk mengikuti pesta penting tersebut?
“Soal pesta itu… Saya belum mendengarnya dari Forde. Jika ia mengizinkannya mungkin saya akan ikut menghadirinya.” Iscan menatap Leana dengan bingung.
“Bukankah memang biasanya nyonya dan tuan pergi bersama ke pesta sepenting itu?”
Kata-kata Iscan sedikit menusuk hatinya.
Adde tahu mengenai sejarah Leana yang mengurung diri jadi ia hanya mendengus tidak peduli namun Iscan yang merupakan anggota baru Grandall hanya mengetahui rumor yang beredar jadi ia tidak terlalu mengerti maksud dari kata-kata Leana.
“Yang pasti jika keputusan akhirnya nanti kami akan pergi bersama, aku akan memberitahumu.”
“Saya mengerti, nyonya.”
Saat ini Iscan masih hanya mengetahui rencana Leana diatas air tanpa tahu isinya meski begitu ia mempercayai Leana tanpa mempertanyakan banyak hal.
Seseorang yang dahulu menatapnya dengan sinis kini melayaninya dengan tulus dan setia. Apakah mereka juga tidak akan memandang Leana sebagaimana dahulu mereka memandang dirinya?
Leana tidak akan tahu sampai ia menemui mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Hasan
titip jejak thor🤭🤭
2023-06-17
0