Bab 20~Mendadak baik

Rania menatap Kayla dengan kesal dan penuh emosi. Dia tak bisa berkata apapun sebab memang benar kenyataannya bahwa memang rumah dan uang yang dipakai dirinya dan ayahnya adalah hasil kerja Kayla.

Tanpa berkata, Rania pun pergi dari kamar Kayla sambil menggerutu. "Kurang ajar!"

Sementara Kayla menghela nafas berat, menatap kepergian saudara sepupunya dari kamar. Sungguh, ujian hidup Kayla sangat berat karena harus tinggal satu rumah dengan paman serta saudara sepupu seperti Rania yang serakah dan jahat itu.

Kayla membaringkan tubuh di ranjang dengan pikiran yang kacau-balau. Emosinya terus diuji oleh mereka-mereka yang tak tahu diri, menurutnya. Kayla sungguh geram kepada orang-orang yang sok berkuasa seperti Kenzo, Frans, juga Rania. Ketiga orang itu benar-benar cocok, cemooh Kayla.

Pagi menjelang.

Suara kokok ayam jantan terdengar nyaring di telinga, mengusik tidur sang pemimpi yang masih terlelap dalam gumulan selimut tebal.

Setelah mengerjap perlahan, kedua kaki mulai turun dan bersiap melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat ini, Kayla sudah bersiap akan berangkat ke sekolah. Dia membereskan piring di meja bekas sarapan berdua bersama Rania, karena pamannya belum pulang dari luar kota.

Di luar sudah tampak Rania sedang menunggunya di samping motor matic Kayla.

Gadis itu tersenyum manis ketika melihat Kayla ke luar rumah. "Kay, gue nebeng ke sekolah ya," ucapnya lembut.

Ada yang aneh dengan saudara sepupunya itu. Tidak biasanya Rania berkata lembut sambil tersenyum manis padanya, setelah Kayla membentaknya habis-habisan! Apa dia salah minum obat? Kayla yakin jika gadis licik itu merencanakan sesuatu kali ini.

"Boleh gak, Kay?"

Kayla mengangguk sedikit sambil menjawab, "Iya. Bentar, aku kunci dulu pintunya!" Ia pun berbalik dan mengunci pintu rumah terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.

Biasanya Rania membawa motor Kayla secara diam-diam tanpa sepengetahuan Kayla. Tapi sekarang, dia bahkan menunggu karena ingin nebeng dan bicaranya pun sambil tersenyum manis.

Kayla menyalakan mesin si kuda besi, lalu melesat di jalan beraspal menuju sekolah SMAN 04 Nusa Bangsa.

Sepanjang perjalanan, Rania cemberut sembari mencibir Kayla di belakangnya. Dia terpaksa melakukan hal baik kepada Kayla atas perintah ayahnya agar gadis itu kembali luluh lagi, juga Rania pun ingin mengetahui ke manakah Kayla sampai tak pulang kemarin malam.

Rania tersenyum jahat di belakang punggung Kayla yang fokus menatap jalanan. Ia teringat pesan ayahnya kemarin saat mengadukan sikap Kayla yang berani membentaknya.

Ayahnya meminta Rania untuk bersikap baik dulu dengan tujuan agar mereka tetap bisa tinggal di rumah dan ia bisa bersekolah dengan tenang. Makan enak dan tidur nyenyak tanpa memikirkan apapun, karena semua biaya ditanggung oleh Kayla.

Bagaimana Kayla mempunyai uang? Bukankah dia juga masih sekolah?

Ya, Kayla bekerja di cafe sehabis pulang sekolah sampai jam sepuluh malam. Ia bekerja banting tulang hanya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup tanpa ingin merepotkan siapa-siapa.

Tapi ternyata, paman dan sepupunya itu yang membuatnya kerepotan hingga memaksa Kayla bekerja keras. Motor adalah benda terakhir peninggalan ayahnya yang menjadi tunggangan ke sekolah dan bekerja selain rumah ini.

Uang dari hasil menjual kebun dan asuransi kematian ayah dan ibunya dihabiskan oleh mereka berdua tanpa Kayla memakainya sepeserpun.

Perjalanan ke sekolah memakan waktu dua puluh menit saja dari rumah Kayla jika ditempuh menggunakan motor. Kayla memarkirkan motornya setelah sampai di parkiran.

"Yuk Kay, kita masuk!" ajak Rania ramah.

Tumben bener!

"Umm, duluan aja Ran. Aku ada perlu," tolak Kayla lembut.

Rania mengangguk sembari tersenyum. "Kalo gitu gue duluan ya, Kay. Daaaahh!" Rania pun berlalu sambil melambaikan tangannya.

Setelah meninggalkan Kayla, Rania tertawa mengejek sembari memutar bola matanya. Kalau bukan karena takut di usir dari rumah, mungkin dia tidak akan bersikap baik kepada Kayla.

Rania berlalu ke ruang kelas tanpa menoleh ke belakang lagi, sedangkan Kayla masuk beberapa menit bersama Delisa dan Afika. Ketiganya bertemu saat di parkiran tadi.

"Kay, kemarin malam kita tungguin kok gak dateng?!" kata Afika bertanya.

"Iya, Kay. Tahu gak sih? Kenzo kelihatan ganteng banget," Delisa berbicara dengan antusias diikuti reaksi Afika yang berlebihan. "Frans, Bagas, dan Devian juga gak kalah ganteng!" lanjutnya kemudian.

Kayla menggelengkan kepala, tak mengerti sikap kedua temannya yang begitu memandang keempat pemuda itu secara berlebihan.

Memang Kayla akui keempatnya tampan, tapi sekarang tak ada yang bisa menarik perhatiannya sebab Kayla sudah tahu watak mereka berempat_sama-sama menyebalkan.

Sepanjang perjalanan ke kelas, mereka berdua terus mengoceh memuji ketampanan Kenzo and the genk, serta pesta ulang tahun Kenzo yang mewah. Padahal, Kayla sudah melihatnya sendiri baik penampilan maupun pesta ulang tahun si Markoho jelek.

Mereka saja yang tak tahu jika dirinya berada di sana bahkan di dalam mobil milik si bintang utama acara kemarin malam itu. Bukan cuma melihat, Kayla juga mencicipi semua makanan jamuan yang ada di pesta karena Frans yang membawakan untuknya.

Pelajaran pertama dimulai. Guru sudah datang untuk memberikan materi pembelajaran. Semua siswa-siswi nampak belajar dengan serius, dan tak ada yang mengobrol. Pelajaran kedua pun dimulai dengan hal yang seperti sebelumnya, sampai jam istirahat tiba.

Rania terlihat menghampiri. "Kay, ayo kita makan di kantin!" ajakan Rania membuat sahabat Kayla maupun sahabatnya mengerutkan kening.

Kayla mendongakkan wajah menatap Rania, kemudian melirik para sahabatnya. "Emm, duluan aja deh Ran! Aku belum laper. Mau beresin tugas ini dulu, biar tenang!" tolak Kayla secara halus.

"Tapi 'kan tugas IPA di kumpulinnya hari kamis. Masih lama, kali. Yuk, kita makan dulu!" ajak Rania memaksa sembari menarik tangan Kayla.

Kayla melepaskan tangan Rania sembari menggelengkan kepala. "Enggak apa-apa! Walaupun masih lama di kumpulinnya, aku kan harus ngerjain secepat mungkin biar bisa kerja dengan tenang." sahutnya.

Rania mengerucutkan bibirnya seperti merajuk. "Baiklah kalau gitu! Nanti gue beliin makanan buat lu deh. Bye, Delisa ... Afika, gue duluan!" Rania pun melangkah keluar dengan menggandeng tangan Lisa.

Setelah Rania dan Lisa keluar, kedua teman Kayla langsung menghampiri bangkunya. Mereka penasaran dengan apa yang baru saja disaksikan. "Kenapa Rania jadi baik sama kamu? Bukankah biasanya dia jutek dan sinis tiap hari?"

Kayla tersenyum mendengar pertanyaan keduanya. "Mungkin dia udah berubah," sahutnya masih sibuk menulis.

"Hemh, aneh dia. Kamu jangan percaya dulu sama dia, Kay. Mungkin aja dia punya maksud tertentu!" cetus Delisa.

"Iya, Kay. Kamu tahu sendiri kan dia gimana setiap hari sama kamu," timpal Afika.

"Biarin lah, dia mau ngapain aja. Syukur-syukur kalau dia berubah, 'kan!" kata Kayla yang tetap fokus pada buku-bukunya.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Rania diam mendengarkan percakapan mereka dari balik pintu. Dia ingin tahu jawaban apa yang diberikan Kayla ketika di belakangnya. Apa Kayla menjelek-jelekan dirinya?

Afika memangku wajah dengan kepalan tangan. "Eh Kay, Kenzo gak masuk kelas ya." Kayla mengedikan kedua bahu, tak peduli dengan urusan yang berhubungan dengan pemuda itu. "Denger-denger dari Kakakku, katanya Kenzo dijodohin ama anak temen ayahnya." gadis itu mulai bergosip.

"Serius kamu, Fi? Masa iya Kenzo udah dijodohin?" Delisa bertanya dengan penasaran, sedangkan Kayla terlihat masih cuek.

"Serius. Kamu tahu sendiri kan, tamu undangan kemaren itu kebanyakan rekan kerja ayah dan ibunya Kenzo. Mungkin aja mereka membahas masalah itu pas kita udah balik," tutur Afika.

Diam-diam Kayla ikut menyimak obrolan keduanya. Pantas saja pemuda itu menyuruh Kayla dan teman-temannya pulang lebih dulu, ternyata itu alasan Kenzo pulang larut malam.

Delisa mendekati Kayla dan berbisik di telinganya. "Kay, apa Frans datang nemuin kamu?" Kayla menoleh dengan dahi mengkerut. Delisa cengengesan sebelum berkata, "Kemaren aku bilang kalo kamu menyukainya,"

"Apa?"

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

Rania dan ayah nya memang ga tau malu,,,

2023-11-06

0

Selena Agustin

Selena Agustin

rania bermuka dua

2023-06-05

0

NAIM NURBANAH

NAIM NURBANAH

lanjutkan say... semangat

2023-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!