Bab 15~Menikah

"Kamu kenapa, Neng?" tangan nenek mengusap kepala Kayla dengan lembut.

Kayla hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum walau masih tersisa air mata di ujung matanya.

Melihat Kayla yang sedih, Kenzo pun berusaha mengalihkan perhatiannya.

"Eh, perasaan itu kaos gue kenal tuh!" Kayla langsung mendongak menatap Kenzo sambil cengengesan. "Berdiri lu!" titahnya kemudian.

Kayla rasanya enggan untuk berdiri, sebab ia tahu jika Kenzo bakal marah. "Ken, aku ..."

Kenzo mengerang kesal. "Cepetan berdiri! Kenapa lu cengengesan terus?!" bentaknya kemudian membelalakkan mata melihat pakaian yang dikenakan Kayla. "Baju gue,"

Salma menepuk lengan cucunya gemas. "Ish, Ken. Jangan gitu dong, Nak! Dengerin dulu perkataan Kayla," cucunya itu pun terdiam karena Salma melotot.

Kayla menjawab sambil menundukkan wajahnya, tak berani menatap Kenzo. "Baju aku basah, Ken. Jadi, aku terpaksa ngambil baju kamu yang di jemuran." sahutnya tak enak. "Aku udah bilang kok!" sambungnya.

Kenzo sebenarnya bukan marah. Ia hanya ingin Kayla tak sedih lagi. Melihat Kayla menangis, entah mengapa ia merasa kasihan kepada gadis itu. Ken hanya ingin Kayla tak sedih lagi, namun cara mengungkapkannya saja yang salah. Dia cenderung selalu membuat Kayla marah dengan tingkahnya yang menjengkelkan.

Itulah Markoho, kata Kayla.

"Kapan lu ngomong ama gue kalo lu pinjem kaos sama celana gue. Kedodoran lagi," ketus Kenzo dengan nada tinggi.

Kayla cengengesan. "A-aku bilangnya sekarang. Hehehe," Kenzo menepuk keningnya mendengar jawaban Kayla.

"Udah dipake baru ngomong," cibir Kenzo.

Nenek Salma hanya tersenyum melihat dua anak muda di depannya. Nenek sangat senang karena dengan Kayla, Kenzo banyak berbicara. Tidak seperti di rumah utama, Kenzo cenderung menyendiri dan banyak diam. Kecuali jika ada ketiga teman-temannya, Frans, Bagas, dan Devian.

"Sudah, lah. Kita makan lagi, yuk!" lerai nenek Salma.

Keduanya pun menurut dan mulai menghabiskan makanannya masing-masing dengan senyap.

Setelah selesai sarapan, Kayla membantu nenek dengan mencuci piring dan peralatan bekas masak tadi. Walaupun nenek Salma melarang, tapi Kayla tetap mencuci semuanya hingga selesai. Ia malah menyuruh nenek Salma duduk, tak melakukan apapun.

Semua pekerjaan bersih-bersih telah selesai dikerjakan, Kayla kini duduk bersama nenek Salma menikmati secangkir teh hangat sembari mengobrol santai.

Kenzo keluar dari kamar dengan pakaian rapih, stelan kaos oblong dan jeans panjang serta jaket levis. Pemuda itu sangat tampan saat mengenakan pakaian apapun, hingga Kayla sekejap terpana oleh karismanya.

"Onah, kita pergi yuk!" ajak Kenzo setelah melihat Kayla sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia terus mengulang perkataannya karena sedari tadi Kayla tak menyahut_hanya diam menatapnya. "Onah!" teriaknya kemudian.

"Hah? I-iya, ada apa?"

"Elu budeg ya," ejeknya. "Gue ajakin elu pergi," lanjut Kenzo kesal.

"Kemana?" tanya Kayla singkat.

Kenzo mengerutkan keningnya. "Elu gak mau pulang gitu?!" Kayla mengangguk dengan perkataan Kenzo. "Atau, elu malah betah tinggal satu rumah sama gue?" bisiknya menggoda dan Kayla dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Kenzo tergelak melihat wajah Kayla yang terlihat imut saat digoda olehnya. "Hahaha." pemuda itu segera pergi setelah berpamitan pada neneknya. "Pergi dulu, Nek!"

Kayla tak bergerak sedikitpun dari posisinya saat ini. Jujur, ia sangat kebingungan dengan penampilannya saat ini. Bagaimana bisa ia pulang dalam keadaan seperti ini?

Karena tak ada yang mengikuti, Kenzo pun menoleh ke belakang. "Gak mau balik?" tanyanya singkat.

"Pakaianku masih basah. Masa iya aku keluar pake baju dan celana kamu kek gini," Dia hanya menunduk karena malu.

Kenzo hanya menggelengkan kepala, kemudian mengambil sweater nya di kamar. Ia melemparkannya pada Kayla yang langsung menangkapnya.

"Tuh pake biar ketek lu gak kedinginan," cetusnya mengejek.

Kayla mengerucutkan bibirnya karena ledekan Kenzo. Dia langsung memakai sweater milik Kenzo yang pasti kedodoran di tubuh kecilnya.

"Pffttt, kek orang-orangan sawah" ejek Kenzo yang pasti membuat Kayla sebal.

Kayla mendengus kesal melihat Kenzo yang terkekeh meledeknya. Ia pun berjalan setelah berpamitan kepada nenek dan mengambil tas Selempang nya.

"Sialan," gerutunya sambil keluar dari apartemen Kenzo.

Sedangkan si pemilik mengekor di belakang sambil bersiul-siul dan sesekali menggodanya.

"Makanya, tumbuh tuh ke atas, jangan kesamping!" Kayla tak memperdulikan ledekan Kenzo yang sengaja memancing emosinya.

"Matanya picek kali. Emangnya aku gendut, pake dibilang tumbuh kesamping. Huuch." Kayla menggerutu sepanjang perjalanan ke luar.

Kenzo melangkah untuk mengambil motornya di parkiran, sedangkan Kayla terus berjalan untuk mencari taksi. Dia tidak mau jika Kenzo terus meledeknya, maka dari itu dia berinisiatif untuk pulang naik taksi saja.

Kenzo baru menyadari jika Kayla tak mengikutinya ke parkiran, dan malah melambaikan tangan untuk menghentikan taksi.

"Hei. Lu mau kemana?" cegah Kenzo saat Kayla akan segera naik taksi.

"Aku ya mau pulang lah," sahutnya ketus.

"Gue yang anter,"

"Ogah! Aku bisa balik sendiri. Jalan, Pak." ujarnya, namun Kenzo segera menghentikan supir saat akan menginjak gas.

Pemuda itu lantas menarik tangan Kayla hingga kembali ke luar. "Gak jadi, Pak! Maaf, istriku sedang ngambek." Kayla membulatkan mata mendengar kata 'istri' dari mulut Kenzo.

Supir taksi pun menggerutu kesal dan berlalu karena penumpangnya di cegah naik. "Huuuh, anak jaman sekarang, ribut jadi ngerugiin orang."

Kayla mendengus kesal sembari meronta. "Ih, kamu apa-apaan sih Ken? Kenapa kamu bilang kalau aku istrimu? Aku mau pulang sendiri," teriakan Kayla mengundang tatapan di sekitarnya.

Karena semua orang memperhatikannya, Kenzo pun mulai berakting.

"Sayang, maafin aku. Aku mengaku salah. Jadi, biarlah aku bertanggung jawab kepadamu." Ia berusaha memeluk Kayla namun dengan cepat gadis itu mendorongnya.

"Apa-apaan sih? Aku gak suka kamu kek gini! Aku mau pulang ... pulang ... pulang!" Kayla terus berteriak dan tak menyadari jika dirinya mengundang rasa penasaran semua orang.

Ibu-ibu yang lewat segera menghampiri "Sudah lah Dek, maafin saja dia. Kan dia sudah mengaku salah."

Seorang bapak tua ikut menimpali. "Iya Neng, maklumin saja. Lelaki memang seperti itu. Asalkan dia mau bertanggung jawab, ya tidak apa-apa!"

"Kamu harus bersyukur dengan dia yang mau bertanggung jawab setelah melakukannya. Coba kalau pemuda lain, mungkin dia akan mencampakkan gadis yang disentuhnya." yang lain ikut menyahut.

Ucapan para ibu dan bapak itu membuat Kayla menoleh tak mengerti. Gadis itu mengerutkan kening sembari menatap satu-persatu orang-orang yang mengerumuninya.

"Kami paham hanya dengan melihat keadaanmu seperti ini," mereka menyentuh pakaian yang dikenakan gadis polos itu.

Sweater laki-laki yang kedodoran dengan celana pendek sampai lutut, meyakinkan mereka jika gadis itu telah bermalam bersama seorang pemuda. Walaupun memang benar bahwa ia telah menginap di tempat seorang pemuda, namun tidak seperti yang mereka bayangkan.

"Segeralah menikah dengannya agar tak menjadi gunjingan orang," saran mereka hanya ditanggapi kebingungan oleh Kayla.

"Apa? Menikah? Yang bener aja,"

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

seru nih Thor pengen ketawa pun ada,,,, sedih juga ada🥰😢😁

2023-11-06

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

suka banget part ini 😍

2023-06-02

0

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!