Bab 13~Menginap

Pemuda itu lantas berdiri lalu memeluk tubuh Kayla dengan erat. "Menangislah! Gue siap jadi tempat curhat buat lu," cetusnya lembut.

Namun Kenzo salah, karena Kayla tak secengeng itu. Gadis itu meninju perut Kenzo dengan keras dan menunjukan wajah garangnya. "Air mataku udah lama mengering, Ken. Jangan pernah membuatnya jatuh lagi!"

"Argh ... ukhuk ... ukhuk!" Kenzo mengerang karena pukulan Kayla di perutnya hingga menyebabkan ia terus batuk. Tubuhnya ambruk di lantai membuat gadis di hadapannya itu kebingungan.

Apa dia berpura-pura lagi? batin Kayla tak percaya.

Namun, melihat reaksi kesakitan yang ditunjukan Kenzo sepertinya ia memang tersiksa. Kayla sadar jika dirinya terlalu emosi hingga mengeluarkan pukulan sekuat tenaga, itu semua karena Kenzo tiba-tiba memeluknya dan membuatnya kesal dari tadi. Tapi, sebenarnya ia tak bermaksud mencelakai pemuda itu kok.

Setelah beberapa menit, Kayla membungkuk memeriksa kondisi Kenzo yang masih meringkuk di lantai. "Ka-kamu jangan bercanda, Markoho! Tenagaku gak dikeluarin sepenuhnya kok," ujarnya menatap khawatir.

"Apanya yang gak sepenuhnya? Perut gue sakit banget sampe gak bisa nafas," rengek Kenzo sembari mengerang.

"Ng-gak bi-bisa nafas? Aduh, gimana dong?!" Kayla menekan dada Kenzo berulang, bermaksud agar pemuda itu bisa bernafas lega.

Tingkah Kayla bikin Kenzo tambah marah. "Elu mau bunuh gue?" gadis itu refleks menggelengkan kepala. "Kasih nafas buatan," ujarnya.

"Nafas buatan? Nyarinya di mana?" entah Kayla sedang panik atau ia memang tak tahu, gadis itu berdiri dan celingukan mencari kotak obat.

Kenzo menepuk keningnya pelan. Ia tak menyangka jika gadis yang sedang bersamanya itu ternyata bodoh. Pemuda itu berdiri lalu menarik tangan Kayla hingga berbalik, setelah itu ia berkata. "Nafas buatan itu kek gini," bibirnya menyambar bibir ranum Kayla dengan rakusnya, bahkan Kenzo menggigit bibir bawah Kayla hingga terbuka lebar agar lidahnya bisa menguasai rongga mulut gadis itu.

Kayla yang mendapat serangan Kenzo hanya mematung karena terkejut. Ia tak memberikan reaksi apapun sampai dirinya yang kehabisan nafas lalu memukul dada Kenzo. "Brengsek kamu, Ken! Kamu mau membunuhku?!" umpatnya dengan nafas terengah. Kayla bahkan mengusap bibirnya yang basah dan sedikit bengkak akibat ulah si Markoho ini.

Tapi, orang yang di umpatnya malah cuek. Dia duduk santai di kursi sambil melipat bibirnya ke dalam, merasakan manisnya bibir ranum Kayla. "Salah sendiri ngasih nafas buatan sambil nahan nafas," sahutnya enteng.

Gadis itu membulatkan mata mendengar jawaban enteng dari Kenzo. "Itu bukan minta nafas buatan! Kamu justru manfaatin buat nyuri ciuman pertamaku," hardiknya kesal seraya berkacak pinggang.

"Ukhuk ... serius itu ciuman pertama elu?"

Namun Kayla mengabaikan pertanyaan Kenzo dan memilih berlalu begitu saja dari hadapan pemuda itu. Sungguh kesal rasanya bila terus berhadapan dengan pemuda tengil macam Kenzo itu, bisa membuat tekanan darahnya naik.

Kenzo mengejar gadis itu hingga ke pintu sebelum tangannya sempat menarik handle pintu. "Mau kemana lu jam segini?" tanya Kenzo sembari menarik tangan Kayla hingga berbalik menghadapnya.

"Balik," sahutnya singkat lalu melanjutkan perkataannya lagi. "Kamu kira aku akan tinggal di sini selamanya sama kamu?" ketus Kayla kesal.

Kenzo mencengkram dagu Kayla hingga wajahnya mendongak ke atas. "Elu mau balik jam segini? Liat! Udah jam berapa sekarang? Gak ada kendaraan yang lewat di jam segini. Apa lu mau jalan kaki ke rumah lu?" Kayla terdiam sambil cemberut.

Kenzo kembali duduk di sofa dan melanjutkan ucapannya lagi. "Gue bilangin ya, di ujung jalan sana itu tempatnya angker, banyak cowok mabok yang pada nongkrong di jembatan. Elu masih mau balik sekarang?!" bertanya untuk memastikan.

Kayla tertunduk lesu tak bisa berbuat apapun. Gimana kalau perkataan Kenzo memang benar? Kalau kendaraan tak ada, lalu Kayla pulang naik apa? Kenzo bilang tadi banyak cowok mabok yang nongkrong. Kayla masih bisa menghadapi jika mereka berniat mengganggunya. Tapi, gimana kalau pas lewat ternyata mereka lebih dari dua orang?

Argh, sial bener!

"Udah nginep aja. Gue anterin lu pas subuh deh," tawarnya lalu berdiri dan berbisik tepat di telinga Kayla. "Kalo elu maksa pulang, gue bakal lakuin sesuatu yang lebih sama lu." seringai menakutkan tanda bahaya mulai menyala. "Dari pada digarap para brengsek itu, mending sama gue yang udah jelas. Iya 'kan," Kayla bergidik ketika menatap wajah pemuda di hadapannya itu.

"Sialan," umpat Kayla. "Memangnya aku mau menyerahkan kehormatan sama kamu atau orang-orang itu?!"

"Barang kali aja," nada bicara Kenzo bikin muak dan kesal. "Ya udah, elu tidur lagi sana! Mau di kamar apa di sofa? Atau ... tidur bareng gue di karpet sambil pelukan? Pasti anget lho!" kerlingan mata Kenzo memancing emosi Kayla. Memang dasarnya pemuda itu sangat menyebalkan.

"Aku di sofa aja biar kamu tidur di kamar sana!" didorongnya tubuh Kenzo hingga ke kamar, lalu menutup pintunya dengan keras. "Huh, si brengsek itu!" umpatnya kesal.

Kepala Kenzo menyembul kembali di balik pintu. "Yakin gak mau tidur bareng gue?" ucapnya dengan nada menggoda.

Sebagai jawaban Kayla melayangkan tinjunya hingga kepala Kenzo refleks ditarik dan menutup pintunya.

Kayla menarik nafas berulang, menahan amarahnya. Ingin sekali dirinya ngamuk dan mengacak-ngacak apartemen pemuda tengil itu agar Kenzo tahu amarahnya. Namun, ia urungkan sebab Kayla sadar jika barang-barang di sini sangatlah mahal harganya dan ia pasti tak bisa mengganti rugi.

"Haaaaaaaaaaa, dasar Markoho!" teriaknya geram.

Kayla mengerjapkan mata berulang sebelum terkejut dengan kehadiran seseorang yang tengah duduk menatapnya.

Wajah yang sudah keriput itu tersenyum ramah dengan mata yang sedikit menyipit, membuat Kayla penasaran.

"Maaf!" ucapnya singkat. Dengan cepat Kayla bangun dan lekas duduk karena merasa tak enak kepada wanita tua tersebut. Pandangannya menyapu sekitaran yang ternyata dirinya berada di sebuah kamar dengan ranjang empuk.

Nenek itu tersenyum ke arahnya. "Namamu siapa, Neng?"

"Kayla," sahutnya membalas senyuman nenek.

"Nama yang cantik seperti orangnya," Puji nenek itu. "Kamu teman sekelas Ken atau beda sekolah?" lanjut nenek bertanya.

"Kami sekelas, Nek. Bukan sekelas lagi, tapi kami teman sebangku," jawab Kayla dengan ramah.

Nenek tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya. "Semenjak Kenzo pindah ke sekolah itu, ia lebih terlihat ceria dibanding sekolahnya yang dulu. Sekarang nenek tahu alasan dibalik keceriaannya." walaupun tak mengerti maksud perkataan nenek, Kayla tetap tersenyum.

Nenek menerawang ke dalam lamunan, mengingat suatu kejadian di masa lampau ketika Kenzo masih kecil. Terlukis sebuah kesedihan di raut wajah yang sudah menua tersebut. "Nenek sekarang bisa tenang karena dia kini memilikimu di sampingnya," ujarnya kembali menoleh ke arah Kayla.

"Hah? Ma-maksud Nenek apa? A-aku ..."

"Sifat Kenzo berubah lebih baik dan ceria Nenek yakin itu semua karena kamu," pungkas nenek.

Blush

Wajah Kayla memerah bak kepiting rebus. Menanggapi perkataan nenek yang sebenarnya itu bohong belaka baginya. Tidak mungkin jika Kenzo berubah karena dirinya. Jelas-jelas mereka berdua adalah musuh yang setiap bertemu selalu saja bertengkar_tak ada kerukunan satu sama lain di antara keduanya.

Mungkin nenek salah mengartikan keceriaan cucunya selama ini. Ya. Kenzo bahagia jika dirinya telah mengerjai Kayla habis-habisan.

Kayla hanya tersenyum kecut dan menunduk. Ia mengingat kejadian semalam yang di lakukan Kenzo kepadanya. Kenzo selalu bersikap semaunya sendiri dan memerintah tanpa mau dibantah hingga Kayla jengah menanggapi sikapnya.

Kayla menyesal telah mengikuti perintah Kenzo untuk ikut kemari dan menunggunya sendiri. Ternyata, ia dimanfaatkan pemuda itu.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

Kay,,,, Kenzo itu cinta sama kamu,,,
dia gitu pasti caper aja ke kamu

2023-11-06

1

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

dikerjain teros ya kay

2023-06-01

0

Selena Agustin

Selena Agustin

lah dia yang ambil keuntungan sendiri😒

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!