Bab 10~Perhatian

"Sebenarnya ... kami cuma ..." belum sempat ia berucap, sebuah suara menginterupsi.

"Cuma menyembunyikan hubungan dari kedua orang tua gue," Kayla dan Frans sontak menoleh ke samping. Di sana, sudah berdiri Kenzo menatap keduanya dengan tatapan datar. Ia masuk ke mobil dan menarik tubuh Kayla ke dalam pelukannya. "Gue gak mau barang milik gue diganggu siapapun, termasuk lu!" ujarnya menatap sengit pada Frans.

Frans malah terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Sejak kapan elu jadi posesif, Ken? Gue masih inget, elu yang suka nawarin barang-barang milik lu sama kita bertiga, termasuk cewek." sahutnya santai.

Kenzo mengerang kesal, sedangkan Frans masih terlihat santai. Untuk Kayla, jangan ditanya. Gadis itu cemberut menanggapi kedua pemuda yang tengah saling menatap sengit di sampingnya.

Ketiganya hanya diam tanpa ada seorang pun yang berniat membuka suara, sampai kedatangan Bagas dan Devian. "Bro. Elu dicariin BoNyok tuh," ujar keduanya ketika masuk mobil.

"Bawa Kayla ke apartemen gue. Tapi inget! Elu bertiga harus balik setelah nganterin dia ke sana. Gue bakal balik sebentar lagi," ujar Kenzo tanpa mengalihkan pandang dari Kayla.

Ketiga temannya mengerutkan dahi bingung, apalagi Kayla yang langsung protes. "Ken. Aku harus pulang," ucapan Kayla dibenarkan ketiga pemuda itu.

"Benar, Ken. Gak baik buat dia kalo nginep di tempat lu,"

Kenzo berdecih sebal. "Emang bakal gue apain Kayla? Gue masih waras, Bro!"

"Iya tapi kan, dia harus balik ke rumahnya, Ken. Mungkin saja kedua orang tuanya bakal nyari," ketiganya berusaha membujuk Kenzo agar mengizinkan Kayla pulang. "Ayolah, Ken! Dia itu cewek,"

"Siapa bilang dia cowok? gue masih ada urusan ama dia. Lagian dia kan cewek gue," Kenzo tetap tak ingin dibantah. "Tungguin gue di apartemen! Sebentar aja ya," kini wajahnya menatap Kayla dengan tatapan menggoda_mengedipkan mata sembari tersenyum manis.

Tak dapat menolak. Kayla pun mengangguk lesu sembari berkata, "Jangan lama-lama!" desisnya.

Pemuda itu malah menjawil dagunya gemas di hadapan ketiga temannya. "Ditinggal bentar aja udah kangen," ledeknya mulai menggoda. "Aiiiih, pacarnya gue!" selorohnya seraya keluar mobil. "Janji," mengacungkan jari kelingking, kemudian melangkah menjauh.

Ketiga pemuda di dalam mobil hanya bisa memutar bola matanya jengah menanggapi tingkah Kenzo yang sengaja dibuat-buat hanya untuk menggoda Kayla. Temannya itu jadi berubah semenjak bersama gadis tomboi bernama Kayla.

Devian segera melajukan mobil Kenzo, melesat kembali di jalan beraspal menuju apartemen. Dalam perjalanan, keempat orang itu hanya diam. Sesekali Devian dan Bagas melirik spion tengah untuk mencuri pandang ke arah gadis yang tengah duduk di samping Frans.

Wajahnya terlihat cantik, namun sayang dia itu judes dan galak kalo diganggu, batin keduanya mencelos.

"Kay. Sejak kapan sih elu jadian sama Ken? Perasaan, kemaren dia masih sama Dona!" ujar Bagas mulai menyelidik.

Kayla melirik ke depan, kemudian memalingkan wajahnya lagi ke samping. "Kepo," singkatnya.

"Idih. Gue nanya bener-bener, elu jawabnya gitu doang! Gue serius Nona jutek," lanjut Bagas kesal. Gadis itu tak membuka suaranya dan hanya melihat jalanan yang ramai akan kendaraan.

Ibu kota memang seperti itu. Semakin malam, semakin ramai kendaraan. Banyak pedagang kaki lima yang mangkal di pinggir jalan dengan asap mengepul menebar bau sedap.

Sepanjang perjalanan, ada berapa puluh gerobak yang terlewati dengan berbagai macam makanan, dari yang berat sampai yang ringan.

Kayla yang melihat itu lantas memegangi perutnya dengan mulut mengecap. "Keknya enak tuh!" gumamnya lirih.

Kedua pemuda yang duduk di jok depan pasti tak mendengar gumaman Kayla. Tapi, Frans yang duduk di samping mendengar jelas apa yang digumamkan gadis tersebut.

"Berhenti!" Frans menghentikan laju mobil.

Ketiganya pun serempak menoleh. "Kenapa?" bertanya dengan bingung.

"Gue laper," sahutnya sembari turun dari mobil.

Devian dan Bagas mengerutkan keningnya. "Laper? Bukannya elu udah makan tadi?!" teriak keduanya namun tak dihiraukan. "Lah bocah, tumben amat jajan di pinggir jalan kek gini? Biasanya dia paling anti," desis keduanya.

Kayla hanya hanya mengedikan kedua bahunya acuh, lalu kembali bersandar dan memejamkan mata. Rasanya kantuk pun mulai menyerang, sebab waktu juga sudah menunjukan pukul sebelas malam.

Tak lama kemudian Frans kembali ke mobil dengan menenteng berbagai jenis jajanan. Ada martabak manis, sate kambing, nasi goreng, sop buah, dan juga siomay. Masing-masing dua porsi.

Bagas dan Devian yang melihat itu kembali mengerutkan keningnya keheranan. "Elu kesambet setan apa? Kok tumben banget sih beli jajanan ginian?" Frans lagi-lagi mengabaikan pertanyaan keduanya dan memilih mengedikan kedua bahunya. "Ckk, dasar!"

Mobil pun melaju kembali menuju apartemen Kenzo. Sesampainya di sana, ketiga pemuda itu berpamitan pada Kayla untuk pulang setelah memastikan gadis itu berada di dalam apartemen Kenzo.

"Baek-baek lu dimari," seloroh Bagas menggoda.

"Jangan petakilan. Ingat! Apartemen ini ada CCTV," Devian ikut menimpali.

"Apaan sih kalian? Emang aku mau ngapain di tempat orang," sahut Kayla sebal. Ingin rasanya memukul wajah kedua teman si tengil andai Frans gak ada di sana.

"Ya udah, kita balik ya. Nih kunci mobil Kenzo," ujar Devian seraya menyerahkan kunci mobil pada Kayla. Gadis itu menerimanya sambil cemberut.

Keduanya sudah melangkah pergi meninggalkan apartemen Kenzo untuk pulang ke rumah. Namun, Frans masih termenung di depan pintu sembari menunduk. Setelah melihat kedua temannya tak terlihat lagi, Frans segera mendorong tubuh Kayla untuk masuk ke dalam dan menutup pintunya.

Kayla tersentak kaget dengan pergerakan Frans yang menurutnya tiba-tiba. "A-ada apa Frans?"

Pemuda itu memejamkan mata sembari terdiam cukup lama. Entah apa yang ada dalam pikirannya, sebab ia hanya diam tanpa bersuara membuat Kayla kebingungan.

Setelah lima menit berlalu, ia pun mulai menengadahkan wajahnya menatap gadis cantik di hadapannya. "Yuk, makan! Aku beli banyak tadi," desisnya kemudian.

Mendengar ajakan makan, wajah Kayla berubah sumringah. Ia mengangguk cepat dan menarik tangan Frans untuk duduk di sofa. "Emang kamu tadi beli apaan?" tanyanya antusias.

Frans tersenyum sembari menyerahkan semua bungkusan tadi. "Pilihlah mana yang kamu suka,"

"Ah, aku mah bukan orang yang pemilih. Makanan apapun aku sikat," selorohnya seraya membuka bungkusan. "Waah, martabak manis! Aku suka yang ini," Kayla mencomot potongan martabak dan langsung melahapnya dalam sekali hap.

Seperti biasa, Frans tertawa kecil melihat mulut Kayla menggembung seperti ikan buntal. Ia pun membuka bungkusan yang lain dan menyerahkan pada gadis itu, "Coba yang ini!"

"Wah, ada siomay juga!" Kayla langsung melahapnya tanpa peduli jika pemuda itu tengah tertawa melihat tingkahnya. Disela-sela makan, Kayla bertanya dengan mulut penuh. "Kamu gak makan?" Frans hanya menggelengkan kepala. "Ku kira kamu beli ini semua buat makan sendiri,"

"Enggak! Ini semua khusus buat kamu," sahutnya sembari menampilkan senyuman termanis hingga Kayla pun dibuat tersedak.

"Ukhuk! Apa? Khusus buat aku?"

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

semoga Frans jadi pelindung Kayla

2023-11-06

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

suka 😍

2023-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!