Bab 17~Diantar pulang

Kayla menoleh sekilas karena mendengar suara Kenzo, lalu kembali menatap jalanan sambil sesekali celingukan mencari taksi yang kosong.

"Namanya buaya yang tetep aja buaya," Kayla berdecih sembari menggelengkan kepala melihat Kenzo yang sedang memakaikan helm ke kepala Sindi.

Kenzo terlihat mengerang kesal karena usaha untuk membuat Kayla cemburu ternyata tak berhasil. Tapi, ia terus memperlihatkan kemesraan terhadap Sindi agar Kayla marah. Namun nyatanya, gadis itu terlihat cuek bahkan tak memandang ke arah mereka hingga Kenzo lah yang dibuat uring-uringan.

"Kenapa taksinya pada penuh semua sih? Apa karena hari ini adalah hari minggu?" gerutu Kayla kesal.

Gadis itu menggerak-gerakan kakinya seperti menendang, namun tak lama kemudian ia meringis kesakitan sampai berjongkok untuk membuka sepatunya."Aduh, sial banget aku hari ini. Huaaaaa!"

Kayla mengerucutkan bibirnya ketika melihat telapak kakinya yang terluka. Pantas saja gadis itu meringis kesakitan saat tak sengaja menginjak batu kerikil. Alas sepatu tersebut sudah sangat tipis, bahkan bolong ketika Kayla tak sengaja menginjak kerikil tadi.

Gadis itu memakai kembali sepatunya sambil meringis menahan sakit di telapak kakinya, lalu melangkah menyusuri trotoar. Sedangkan Kenzo hanya memperhatikannya dari kejauhan. Dia menggelengkan kepala melihat tingkah Kayla yang sok jaim dan galak menurutnya.

"Kenapa gue lebih suka gadis bodoh kek dia sih? Dia gak cantik dan juga gak seksi, tapi tingkahnya bikin hati gue bahagia." tanpa sadar Kenzo menyunggingkan senyumnya.

Melihat Kayla mulai pergi meninggalkan pelataran toko, Kenzo mulai melajukan motornya perlahan mengikuti dari belakang dan sedikit jauh. Ketika Sindi bertanya kenapa gak biasanya Kenzo membawa motor perlahan, dan ia pun menjawab biar terlihat romantis. Padahal, dia hanya beralasan agar bisa memantau Kayla dari kejauhan.

Pas belokan pertama, Kenzo sengaja berhenti karena melihat Kayla yang tiba-tiba berhenti. Sepertinya gadis itu akan menyebrang.

"Kenapa, Ken? Kok berhenti?!" Sindi sengaja memeluk tubuh Kenzo dari belakang.

Pemuda itu tampak risih dengan Sindi yang terus menempel macam perangko, tapi tak ada yang bisa dilakukannya sebab Kayla bisa saja melihatnya.

Belum sempat gadis itu menyebrang, tiba-tiba sebuah motor sport terlihat menghampiri. "Hai! Ngapain di sini?" Frans membuka helm full face menampakan wajah tampannya.

Kayla tampak terkejut. "Eh, kamu? Ngapain di sini?" ia balik bertanya.

Frans mendengus sembari menghela nafas panjang. "Naiklah" kata Frans kemudian.

"Hah? Ta-tapi ... aku ..."

"Naik!" ulang Frans sembari mengulurkan tangannya, namun Kayla tetap diam. "Kamu gak malu berkeliling kota dengan pakaian kek gitu?!" cibirnya kemudian.

Kayla menunduk memperhatikan penampilannya. Ia baru ingat jika sedari tadi pakaian yang dikenakannya adalah pakaian Kenzo. Pantas semua orang terus memperhatikannya dengan tatapan aneh.

"Jadi, mau enggak aku anter?" tanya Frans.

"Mau. A-aku mau." sahut Kayla terbata.

Frans mendekat sembari berbisik. "Kamu mau jadi pacar aku?" ia tersenyum menggoda.

"Heh? Enggak lah!"

"Lah, ku kira kamu setuju. Kan tadi bilangnya mau," ujarnya terus menggoda.

Kayla mendengus kesal karena Frans terus menggodanya_mirip si Markoho jelek itu. "Tadi kan kamu nawarin aku tumpangan buat pulang, bukan nawarin aku jadi pacarmu!" serunya geram.

"Ya, sapa tau kan sekalian kamu terima aku jadi pacar." selorohnya lagi.

Kayla tampak cemberut menanggapi celotehan Frans yang terus menggoda membuat hatinya kesal. Rasanya ingin sekali menendang pemuda tampan itu karena terus menggodanya.

Frans terkekeh sembari menggelengkan kepala. Tangannya menyentuh pipi Kayla dan mencubitnya sedikit, lalu memakaikan helm di kepalanya. "Gitu aja cemberut," ejeknya.

Perlahan, senyum Kayla mengembang seiring tarikan tangan Frans. Dengan cepat gadis itu naik ke atas motor tanpa Frans berkata lagi.

Frans tersenyum melihat tingkah Kayla yang menurutnya lucu. Pemuda itu menarik tangan Kayla hingga melingkar di perutnya karena gadis itu hanya memegang sedikit ujung jaketnya, tapi Kayla segera melepaskan tangannya lagi hingga Frans mengerang kesal.

"Kamu mau jatoh di jalan raya dan aku disalahin karena bikin kamu celaka?" Kayla segera menggelengkan kepala. "Makanya, pegangan yang bener dong!" ujarnya kemudian.

"Bawa motornya pelan-pelan aja bisa kan, Frans?!" pinta Kayla.

"Hemh, terserah."

Baru bicara terserah, tapi Frans langsung memacu laju kendaraannya dengan sedikit cepat dan Kayla pun langsung memeluknya dari belakang.

"FRAAAAAAAANS." teriak Kayla saat motor itu membelah padatnya jalanan, sementara Frans tetap tersenyum sambil fokus menatap jalan.

Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di depan rumah Kayla.

"Terima kasih, Frans!" ucap Kayla tulus setelah kakinya menapak di tanah.

Frans mengangguk sembari memperhatikan rumah sederhana itu. "Kamu gak mau ngajakin aku mampir dulu?" tanya Frans kemudian.

Kayla mendongak menatap wajah Frans lalu menoleh ke arah rumahnya. "Di-di rumah aku gak ada apa-apa yang bisa disuguhin buat kamu, Frans. A-aku malu."

Gadis itu tak ingin jika Frans sampai masuk ke rumah dan menemukan Rania di dalam. Nanti malah dirinya yang terkena amarah Rania, walaupun memang benar juga di rumahnya tak ada yang bisa disuguhkan untuk tamu.

"Walaupun cuma minum?" keukeh Frans sengaja agar dirinya masuk ke dalam rumah Kayla.

Kayla pun tak enak karena Frans sudah mengantarnya pulang. Hanya air minum saja tak masalah bukan? "Ba-baiklah. Tapi kamu tunggu di luar ya," ujarnya sedikit ragu.

"Hemh," hanya deheman sebagai jawaban Frans.

Motor sport Frans dibawa masuk ke pekarangan rumah Kayla, sedangkan Kayla sendiri berjalan cepat masuk ke rumahnya. Ia tak ingin Frans mengikutinya masuk ke rumah.

Tangannya mendorong pintu namun ternyata rumahnya terkunci. Berarti Rani tak ada di rumah dan Kayla pun merasa lega sebab saudara sepupunya itu tak ada di rumah. Mungkin ia sedang pergi bersama teman-temannya, pikir Kayla.

Segera ia mengambil kunci rumah yang biasa ditinggalkan di bawah keset jika penghuni rumah sedang pergi.

Frans yang melihat itu pun terheran sebab Kayla dianggap ceroboh menurutnya. Mengapa benda penting seperti kunci rumah hanya dibiarkan tergeletak di bawah keset? Bagaimana jika ada orang yang tahu dan membobol rumahnya? Bagaimana kalau hilang dan ia tak bisa masuk ke rumah?

Banyak sekali pertanyaan yang terus mengusik pikiran Frans saat ini hingga pemuda itu segera bertanya. "Kenapa kamu simpen kunci di situ? Emangnya gak takut hilang?"

Kayla tersentak karena ketahuan oleh Frans saat mengambil kunci dari bawah keset. "A-aku suka lupa, Frans. Justru karena itu aku taroh di sini, kalo dibawa pasti hilang." sahutnya berbohong. Frans hanya membulatkan mulut sambil mengangguk. "Ya udah, tunggu sebentar! Aku buatkan minum dulu!" Kayla melangkah masuk ke dalam rumah sementara pemuda itu diam memperhatikan tampilan rumah sederhana dari teras.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

Ken,,,, Ken percaya diri kamu tinggi bgt yg ada uring" sendiri 🥰😁

2023-11-06

1

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

lah ko jadi frans yg anter pulang

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!