Di dalam sana terdengar suara riuh gemuruh tepuk tangan ketika Kenzo meniup lilin dan memotong kue ulang tahunnya. Sementara di luar, lebih tepatnya di dalam mobil milik Kenzo yang terparkir apik di parkiran. Kayla merasa bosan hingga ia pun ingin keluar untuk jalan-jalan.
Namun, ketika kakinya menapak di tanah, terlihat beberapa teman satu kelasnya berjalan ke arahnya hingga Kayla pun masuk kembali ke dalam mobil. Ia takut mereka bergosip yang tidak-tidak perihal dirinya turun dari mobil milik Kenzo.
Langkah kaki terdengar mendekat dan berhenti tepat di depan pintu mobil. "Sepertinya tadi aku melihat Kayla masuk ke sini deh!" ucap salah satu teman sekelasnya sembari menunjuk.
"Masa sih? Gak mungkinlah! Kamu salah lihat kali," sahut yang lain.
"Enggak. Aku gak mungkin salah lihat. Dia turun, lalu masuk ke dalam lagi setelah melihat kita." keukeuh orang itu.
"Kita buktikan saja kalau penglihatan kamu itu benar atau salah," usul salah satunya untuk menghentikan perdebatan kedua temannya tadi.
Mereka pun setuju dan melongo ke kaca mobil yang gelap tersebut. Dari luar tak terlihat apapun yang ada di dalam, berbeda jika dari dalam bisa melihat jelas siapa saja yang berdiri di luar.
"Kayla ... Kayla ...! Kamu ada di dalam 'kan? Ayo, buka pintu mobilnya!" ujar salah satu sembari mengetuk kaca mobil.
Cukup lama mereka mengetuk sembari berteriak memanggil, dan Kayla tetap bertahan tak mau keluar.
"Tunggu! Bukankah ini mobilnya Kenzo!" salah satunya menghentikan ketukan dengan memperhatikan mobil tersebut, lalu melihat plat nomor yang bertuliskan K 3 N Z 0, sama dengan motor sportnya.
"Ah, iya. Ini punya Kenzo. Gak mungkin Kayla yang ada di dalam! Mereka kan musuh bebuyutan,"
"Benar. Itu pasti cewek barunya Kenzo. Udah yuk, kita pergi! Takutnya ada yang liat dan lapor sama Ken, kalo kita gangguin pacar barunya." semua membenarkan perkiraan temannya yang masuk akan menurutnya.
Mereka pun lekas pergi menjauh meninggalkan Kayla yang tetap bertahan di dalam dan mengabaikan teman-temannya. Gadis itu bisa bernafas lega setelah kepergian mereka. "Untung aja,"
Kayla memegangi perutnya yang keroncongan. Cacing-cacing di dalam sudah mulai mengadakan konser hingga Kayla merasakan sakit akibat nyanyian mereka. Secepatnya harus nyari makanan ini, batin Kayla.
Tapi, gimana caranya pergi dari sini?
Setiap kali ia keluar, ada saja orang yang melihatnya hingga Kayla kembali naik dan mengunci pintu mobil kembali.
"Haaaaaaaaaaa, perutku sakit!" keluhnya sembari menengadahkan kepala.
Bosan terkurung dalam mobil dengan perut yang kelaparan, akhirnya Kayla pun tertidur dengan tubuh meringkuk di jok belakang. Ia tak tahu jika sudah ada orang yang duduk di sampingnya sambil tersenyum.
Wajah dingin pemuda itu tak pernah terlihat ramah atau tersenyum kepada orang lain. Tapi kini ada yang berbeda darinya. Wajah yang biasanya menatap datar dengan ekspresi yang biasanya terlihat marah ketika bertatapan dengan semua orang, serta mata elangnya yang sering menatap tajam, kini meneduh dengan senyum manis menghiasi bibirnya.
Frans mengulurkan tangan untuk membelai kepala Kayla dengan lembut, serta menyingkirkan anak rambut yang menutupi mata gadis tersebut.
Tak ada kata yang keluar dari mulut pemuda itu. Ia hanya diam sambil mengagumi kecantikan wajah natural tanpa polesan make-up itu.
Merasakan ada pergerakan dari Kayla, Frans mengubah posisi duduknya dengan menghadap ke depan dan ekspresinya kembali datar_tanpa senyum atau apapun itu.
Melihat ada yang duduk di sampingnya, Kayla bergegas duduk dengan tersentak. "Oh, F-Frans!" pekiknya refleks. "Maaf, aku ketiduran! Apa acaranya udah kelar?" bertanya sembari melongo keluar kaca.
"Belum. Aku ke sini bawain makanan buat kamu. Kamu pasti lapar," sahutnya tanpa menoleh sedikitpun. Ia hanya menunjuk piring yang ada di tangannya. "Makanlah!" ucapnya lagi sembari menyerahkan piring tersebut.
Kayla senang bukan kepalang. Sedari siang ia belum makan hingga sekarang sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Tadi siang pas istirahat, ia hanya makan roti pemberian Kenzo yang ternyata menggiringnya ke tempat ini. Jika tahu akan seperti ini, Kayla bakal nolak pemberian Kenzo tadi.
"Makasih!" disambarnya piring berisikan makanan tersebut, lalu memakannya dengan lahap hingga tandas. Sesekali ia tersedak dan meminum minuman yang disodorkan Frans padanya.
"Hati-hati! Jangan terburu-buru gitu! Gak ada yang bakal rebut juga," kata Frans dan Kayla tak memperdulikan tegurannya.
Gadis itu makan dengan mulut menggembung seperti ikan buntal. Tak ada cantik-cantiknya sama sekali. Namun, Frans justru terkekeh melihat cara makan Kayla yang menurutnya urakan.
"Kamu ketawa, ya!" tuding Kayla saat sekilas melihat Frans terkekeh dengan memalingkan wajahnya ke samping.
"Siapa yang ketawa? Emangnya kamu lucu, bisa bikin aku ketawa?!" elak Frans masih memalingkan wajahnya_tak mau menatap Kayla.
Tanpa menghiraukan pemuda itu lagi, Kayla melanjutkan makan hingga semua makanan yang dibawakan Frans habis tak tersisa. Bahkan gadis itu bersendawa setelah menegak habis minuman terakhir. "Eugh, kenyang nya."
"Idih, jorok!" cibir Frans terlihat jijik.
"Bodoh amat, emang aku pikirin!" ujar Kayla sembari mengelap mulutnya dengan tisu, lalu melemparkannya ke dalam tong sampah yang ada di dalam mobil.
Setelah itu, mereka terdiam kembali dengan pikiran masing-masing. Cukup lama suasana dalam mobil itu hening, dengan dua orang yang saling membelakangi.
Frans memberanikan diri dengan bertanya, walaupun wajahnya masih enggan untuk menatap. "Apa kalian benar-benar pacaran?" tanyanya penasaran.
Kayla terkejut mendapat pertanyaan tersebut. Sesungguhnya ia bingung harus menjawab jujur atau bohong, sebab telah melakukan perjanjian sebelumnya bersama Kenzo. "Hemh ... itu__"
Pemuda itu tersenyum kecut. Dirinya tak menyangka jika gadis galak nan ketus seperti Kayla itu ternyata bisa bungkam dan gugup bila ditanya perihal urusan pribadi. Padahal, Frans berharap jika dirinya bisa menyatakan perasaan kepada Kayla jika ternyata Kenzo berbohong tentang hubungan mereka.
Frans memiliki perasaan tulus terhadap gadis itu dania benar-benar ingin melindungi serta memberikan perhatiannya pada Kayla. Frans ingin bisa bersama gadis itu selamanya. "Gosah menutupi apapun dariku! Aku tahu bagaimana sifat Kenzo yang asli. Jadi, apapun itu, ku harap kamu bisa jujur mengatakannya!" ujarnya.
Kayla menoleh menatap wajah tampan namun dingin itu dengan tatapan sulit diartikan. Sesungguhnya ia ingin menampik bahwa dirinya bukan kekasih baru Kenzo, melainkan musuhnya.
Seandainya bisa, Kayla ingin jujur kepada Frans bahwa dirinya menyukai pemuda di hadapannya itu dan ingin menjadi kekasih Frans. Tapi, ia takut kepedean dengan mengungkapkan isi hatinya pada pemuda yang tak mudah tersentuh oleh gadis manapun itu.
"Sebenarnya ... kami cuma ..." belum sempat ia berucap, sebuah suara menginterupsi.
"Cuma menyembunyikan hubungan dari kedua orang tua gue," Kayla dan Frans sontak menoleh ke samping. Di sana, sudah berdiri Kenzo menatap keduanya dengan tatapan datar. Ia masuk ke mobil dan menarik tubuh Kayla ke dalam pelukannya. "Gue gak mau barang milik gue diganggu siapapun, termasuk lu!" ujarnya menatap sengit pada Frans.
Frans malah terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Sejak kapan elu jadi posesif, Ken? Gue masih inget, elu yang suka nawarin barang-barang milik lu sama kita bertiga, termasuk cewek." sahutnya santai.
Kenzo mengerang kesal, sedangkan Frans masih terlihat santai. Untuk Kayla, jangan ditanya. Gadis itu cemberut menanggapi kedua pemuda yang tengah saling menatap sengit di sampingnya.
...Bersambung ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rita Riau
nah ini mungkin karma sedang otw untuk Kenzo 🥰😁
2023-11-06
0
Laskar Pelangi
dikira barang kali ah ditawarin
2023-05-29
0
Laskar Pelangi
🤣🤣🤣 bikin ilfil klo gitu mah kay
2023-05-29
0