Bab 9~Lapar

Di dalam sana terdengar suara riuh gemuruh tepuk tangan ketika Kenzo meniup lilin dan memotong kue ulang tahunnya. Sementara di luar, lebih tepatnya di dalam mobil milik Kenzo yang terparkir apik di parkiran. Kayla merasa bosan hingga ia pun ingin keluar untuk jalan-jalan.

Namun, ketika kakinya menapak di tanah, terlihat beberapa teman satu kelasnya berjalan ke arahnya hingga Kayla pun masuk kembali ke dalam mobil. Ia takut mereka bergosip yang tidak-tidak perihal dirinya turun dari mobil milik Kenzo.

Langkah kaki terdengar mendekat dan berhenti tepat di depan pintu mobil. "Sepertinya tadi aku melihat Kayla masuk ke sini deh!" ucap salah satu teman sekelasnya sembari menunjuk.

"Masa sih? Gak mungkinlah! Kamu salah lihat kali," sahut yang lain.

"Enggak. Aku gak mungkin salah lihat. Dia turun, lalu masuk ke dalam lagi setelah melihat kita." keukeuh orang itu.

"Kita buktikan saja kalau penglihatan kamu itu benar atau salah," usul salah satunya untuk menghentikan perdebatan kedua temannya tadi.

Mereka pun setuju dan melongo ke kaca mobil yang gelap tersebut. Dari luar tak terlihat apapun yang ada di dalam, berbeda jika dari dalam bisa melihat jelas siapa saja yang berdiri di luar.

"Kayla ... Kayla ...! Kamu ada di dalam 'kan? Ayo, buka pintu mobilnya!" ujar salah satu sembari mengetuk kaca mobil.

Cukup lama mereka mengetuk sembari berteriak memanggil, dan Kayla tetap bertahan tak mau keluar.

"Tunggu! Bukankah ini mobilnya Kenzo!" salah satunya menghentikan ketukan dengan memperhatikan mobil tersebut, lalu melihat plat nomor yang bertuliskan K 3 N Z 0, sama dengan motor sportnya.

"Ah, iya. Ini punya Kenzo. Gak mungkin Kayla yang ada di dalam! Mereka kan musuh bebuyutan,"

"Benar. Itu pasti cewek barunya Kenzo. Udah yuk, kita pergi! Takutnya ada yang liat dan lapor sama Ken, kalo kita gangguin pacar barunya." semua membenarkan perkiraan temannya yang masuk akan menurutnya.

Mereka pun lekas pergi menjauh meninggalkan Kayla yang tetap bertahan di dalam dan mengabaikan teman-temannya. Gadis itu bisa bernafas lega setelah kepergian mereka. "Untung aja,"

Kayla memegangi perutnya yang keroncongan. Cacing-cacing di dalam sudah mulai mengadakan konser hingga Kayla merasakan sakit akibat nyanyian mereka. Secepatnya harus nyari makanan ini, batin Kayla.

Tapi, gimana caranya pergi dari sini?

Setiap kali ia keluar, ada saja orang yang melihatnya hingga Kayla kembali naik dan mengunci pintu mobil kembali.

"Haaaaaaaaaaa, perutku sakit!" keluhnya sembari menengadahkan kepala.

Bosan terkurung dalam mobil dengan perut yang kelaparan, akhirnya Kayla pun tertidur dengan tubuh meringkuk di jok belakang. Ia tak tahu jika sudah ada orang yang duduk di sampingnya sambil tersenyum.

Wajah dingin pemuda itu tak pernah terlihat ramah atau tersenyum kepada orang lain. Tapi kini ada yang berbeda darinya. Wajah yang biasanya menatap datar dengan ekspresi yang biasanya terlihat marah ketika bertatapan dengan semua orang, serta mata elangnya yang sering menatap tajam, kini meneduh dengan senyum manis menghiasi bibirnya.

Frans mengulurkan tangan untuk membelai kepala Kayla dengan lembut, serta menyingkirkan anak rambut yang menutupi mata gadis tersebut.

Tak ada kata yang keluar dari mulut pemuda itu. Ia hanya diam sambil mengagumi kecantikan wajah natural tanpa polesan make-up itu.

Merasakan ada pergerakan dari Kayla, Frans mengubah posisi duduknya dengan menghadap ke depan dan ekspresinya kembali datar_tanpa senyum atau apapun itu.

Melihat ada yang duduk di sampingnya, Kayla bergegas duduk dengan tersentak. "Oh, F-Frans!" pekiknya refleks. "Maaf, aku ketiduran! Apa acaranya udah kelar?" bertanya sembari melongo keluar kaca.

"Belum. Aku ke sini bawain makanan buat kamu. Kamu pasti lapar," sahutnya tanpa menoleh sedikitpun. Ia hanya menunjuk piring yang ada di tangannya. "Makanlah!" ucapnya lagi sembari menyerahkan piring tersebut.

Kayla senang bukan kepalang. Sedari siang ia belum makan hingga sekarang sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Tadi siang pas istirahat, ia hanya makan roti pemberian Kenzo yang ternyata menggiringnya ke tempat ini. Jika tahu akan seperti ini, Kayla bakal nolak pemberian Kenzo tadi.

"Makasih!" disambarnya piring berisikan makanan tersebut, lalu memakannya dengan lahap hingga tandas. Sesekali ia tersedak dan meminum minuman yang disodorkan Frans padanya.

"Hati-hati! Jangan terburu-buru gitu! Gak ada yang bakal rebut juga," kata Frans dan Kayla tak memperdulikan tegurannya.

Gadis itu makan dengan mulut menggembung seperti ikan buntal. Tak ada cantik-cantiknya sama sekali. Namun, Frans justru terkekeh melihat cara makan Kayla yang menurutnya urakan.

"Kamu ketawa, ya!" tuding Kayla saat sekilas melihat Frans terkekeh dengan memalingkan wajahnya ke samping.

"Siapa yang ketawa? Emangnya kamu lucu, bisa bikin aku ketawa?!" elak Frans masih memalingkan wajahnya_tak mau menatap Kayla.

Tanpa menghiraukan pemuda itu lagi, Kayla melanjutkan makan hingga semua makanan yang dibawakan Frans habis tak tersisa. Bahkan gadis itu bersendawa setelah menegak habis minuman terakhir. "Eugh, kenyang nya."

"Idih, jorok!" cibir Frans terlihat jijik.

"Bodoh amat, emang aku pikirin!" ujar Kayla sembari mengelap mulutnya dengan tisu, lalu melemparkannya ke dalam tong sampah yang ada di dalam mobil.

Setelah itu, mereka terdiam kembali dengan pikiran masing-masing. Cukup lama suasana dalam mobil itu hening, dengan dua orang yang saling membelakangi.

Frans memberanikan diri dengan bertanya, walaupun wajahnya masih enggan untuk menatap. "Apa kalian benar-benar pacaran?" tanyanya penasaran.

Kayla terkejut mendapat pertanyaan tersebut. Sesungguhnya ia bingung harus menjawab jujur atau bohong, sebab telah melakukan perjanjian sebelumnya bersama Kenzo. "Hemh ... itu__"

Pemuda itu tersenyum kecut. Dirinya tak menyangka jika gadis galak nan ketus seperti Kayla itu ternyata bisa bungkam dan gugup bila ditanya perihal urusan pribadi. Padahal, Frans berharap jika dirinya bisa menyatakan perasaan kepada Kayla jika ternyata Kenzo berbohong tentang hubungan mereka.

Frans memiliki perasaan tulus terhadap gadis itu dania benar-benar ingin melindungi serta memberikan perhatiannya pada Kayla. Frans ingin bisa bersama gadis itu selamanya. "Gosah menutupi apapun dariku! Aku tahu bagaimana sifat Kenzo yang asli. Jadi, apapun itu, ku harap kamu bisa jujur mengatakannya!" ujarnya.

Kayla menoleh menatap wajah tampan namun dingin itu dengan tatapan sulit diartikan. Sesungguhnya ia ingin menampik bahwa dirinya bukan kekasih baru Kenzo, melainkan musuhnya.

Seandainya bisa, Kayla ingin jujur kepada Frans bahwa dirinya menyukai pemuda di hadapannya itu dan ingin menjadi kekasih Frans. Tapi, ia takut kepedean dengan mengungkapkan isi hatinya pada pemuda yang tak mudah tersentuh oleh gadis manapun itu.

"Sebenarnya ... kami cuma ..." belum sempat ia berucap, sebuah suara menginterupsi.

"Cuma menyembunyikan hubungan dari kedua orang tua gue," Kayla dan Frans sontak menoleh ke samping. Di sana, sudah berdiri Kenzo menatap keduanya dengan tatapan datar. Ia masuk ke mobil dan menarik tubuh Kayla ke dalam pelukannya. "Gue gak mau barang milik gue diganggu siapapun, termasuk lu!" ujarnya menatap sengit pada Frans.

Frans malah terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Sejak kapan elu jadi posesif, Ken? Gue masih inget, elu yang suka nawarin barang-barang milik lu sama kita bertiga, termasuk cewek." sahutnya santai.

Kenzo mengerang kesal, sedangkan Frans masih terlihat santai. Untuk Kayla, jangan ditanya. Gadis itu cemberut menanggapi kedua pemuda yang tengah saling menatap sengit di sampingnya.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

nah ini mungkin karma sedang otw untuk Kenzo 🥰😁

2023-11-06

0

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

dikira barang kali ah ditawarin

2023-05-29

0

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

🤣🤣🤣 bikin ilfil klo gitu mah kay

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!