Bab 12~Luka

Waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari, namun Kenzo tak bisa menutup mata walau sekejap. Pikirannya berkeliaran entah ke mana dan pastinya membuat ia tak bisa tidur.

Tubuhnya hanya berguling ke sana-kemari mencari posisi nyaman tapi tetap matanya tak bisa terpejam. Dirinya kini berada di sofa panjang ruang tamu karena Kayla telah menguasai ranjang miliknya. Walaupun dirinya tengil, badung, dan juga petakilan, tapi ia tak pernah memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Gadis tomboi itu memang benar-benar urakan, bukan saat sedang sadar saja melainkan dalam keadaan tidur pun. Ranjang king size milik Kenzo habis tak menyisakan ruang karena gaya tidur Kayla yang uraka.

Tubuhnya tak berada di posisi yang benar dengan kepala di bagian bawah, lalu kaki dan tangannya terlentang berjauhan, terkadang ia miring memeluk guling_benar-benar bar-bar.

Kenzo bergidik melihat gaya tidur Kayla seperti orang yang ngajak berantem. Bisa dipastikan jika dirinya tidur di samping Kayla pasti akan terjungkal ke bawah akibat tertendang. Tidur anak gadis gak ada cantik-cantiknya, pikir Kenzo kesal sebab dirinya harus mengalah untuk tidur di sofa.

Waktu terus bergulir, hingga tak sadar Kenzo pun memejamkan mata karena kelelahan. Namun, ia harus kembali terjaga setelah mendengar suara benda jatuh.

Prang

Kenzo terperanjat kaget. Suara yang berasal dari dapurnya menyita perhatian hingga ia pun melangkah dengan lebar.

Ketika sampai di sana, dahinya mengerut saat melihat bayangan sosok berambut panjang itu tengah menunduk di kegelapan. Sepertinya dia sedang memungut sesuatu.

Siapa dia? Apa dia maling atau hantu?

Ah, tidak mungkin! Mana ada hantu di dunia ini, Kenzo menampik pikiran konyolnya.

Pemuda itu mendadak lupa jika Kayla masih berada di rumahnya.

Antara takut dan juga penasaran, akhirnya kaki jenjang itu melangkah menghampiri lebih mendekat. Ia harus memasang mata lebar-lebar untuk melihat dengan jelas dan mempersiapkan mental saat menangkap basah sosok berambut panjang itu.

Perlahan tapi pasti, kakinya melangkah dengan mengendap-endap layaknya maling yang takut ketahuan, Kenzo terus mendekati sosok tersebut yang mulai berdiri.

Tangannya terulur_siap menyergap sosok tersebut agar tak bisa kabur darinya.

Hampir dekat ... lebih dekat ... dan ...

"Aarrrgghh!" Kenzo berteriak kesakitan karena kakinya tertusuk pecahan beling.

Sosok tersebut yang ternyata adalah Kayla. Gadis itu refleks menoleh ketika mendengar jeritan seseorang di belakangnya. "Kenzo? Kamu kenapa?" bertanya kebingungan.

"Kayla? Ngapain lu di sini?" ia malah balik bertanya.

"Aku kehausan tadi, makanya cari minum. Pas mau ambil air, eh gelasnya kesenggol dan pecah deh!" sahutnya menjelaskan.

Dengan terpincang, Kenzo berjalan dan menyalakan lampu dapur. Matanya membelalak sempurna ketika melihat pemandangan di depan sana. Kayla pun sama. Ia terkejut melihat darah berceceran di lantai dan itu berasal dari telapak kaki Kenzo.

"Astaga, Ken!" bergegas Kayla menghampiri. "Tuh kan, kamu nginjek beling. Aduh, itu pasti sakit ya." wajahnya mendadak cemas karena melihat darah yang terus menetes dari telapak kaki Kenzo. "Sini Ken, aku bantu bersihin!" ujarnya seraya memapah tubuh jangkung itu.

Kayla merasa bersalah kepada pemuda itu karena kecerobohannya kini Kenzo terluka. Sedangkan Kenzo? Jangan ditanya! Pemuda tengil itu memanfaatkan kecemasan Kayla demi kepentingannya sendiri. Dirinya harus bisa mengerjai gadis itu hingga ia tak bisa berkata jutek atau menolak keinginannya.

Walaupun lukanya cukup dalam, tapi sebenarnya itu tak membuatnya kesakitan. Tapi, demi bisa menjahili gadis di hadapannya itu, Kenzo pun mulai berakting dengan memasang wajah menyedihkan karena kesakitan.

"Ssttt ... A-aargh, kaki gue." lirihnya kesakitan. Kakinya yang terluka sengaja ia angkat dan memperlihatkannya kepada Kayla bahwa ia benar-benar terluka cukup parah.

Mendengar desis kesakitan Kenzo, Kayla sontak menunduk mengamati lukanya yang terus mengeluarkan darah.

Setelah memapah Kenzo untuk duduk, dengan cepat Kayla mengambil air hangat untuk membersihkan luka serta mencari kotak P3K untuk mengobatinya.

Pecahan beling itu segera dicabutnya, lalu ia membersihkan dengan kain yang dicelupkan air hangat. Setelah itu, Kayla meneteskan antiseptik agar tidak infeksi.

Terlihat Kenzo mengerang kesakitan hingga Kayla meniup luka tersebut. "Tahan dikit napa. Kamu 'kan cowok," ejeknya kesal.

Walaupun terlihat kesal, namun Kayla tetap memberikan perhatian kecil dengan terus mengusap dan meniup luka tersebut.

Tanpa sadar bibir Kenzo melengkung menyunggingkan senyum manisnya. Ia terlihat bahagia ketika mendapatkan perhatian kecil tersebut, karena Kayla melakukannya dengan tulus bukan untuk sekedar mencari perhatian dari Kenzo saja.

Tak ada protes dari pemuda itu, Kayla lantas mendongakkan wajahnya namun bergegas Kenzo mengubah ekspresinya seperti sedang meringis menahan sakit. Bibir bawahnya digigit sedikit dengan mata sedikit menyipit. "Dih, jeleknya!" ejek Kayla lagi.

"Ini sakit woi!" pekiknya tertahan. Kayla hanya mencibir lewat gerakan bibirnya. "Monyong-monyong gitu gue cium juga lu!"

"Hei! Enak aja,"

"Lagian sih, ngejek gue mulu! Lu rasain nih kalo ketusuk beling kek gue gini sakit apa kagak?!" ketus Kenzo.

Kayla hanya menghela nafas sembari memutar bola matanya jengah. "Aku pernah lebih dari itu, Ken. Aku sering dihukum Paman dengan menyayat silet ke punggung, gegara Rania nangis. Huh, rasanya itu sakit bercampur perih." tutur Kayla keceplosan.

Kenzo sontak membulatkan mata mendengar pernyataan Kayla yang mendapatkan hukuman begitu kejam dari pamannya. "Apa?" Ia syok karena ternyata dibalik juteknya sikap gadis itu ternyata kehidupannya begitu menderita.

Tanpa berkata, Kenzo membalikan tubuh Kayla hingga membelakanginya. Pemuda itu langsung menurunkan resleting dress yang dikenakan Kayla sampai membuat gadis itu memekik terkejut.

"Hei, apa yang kamu lakukan?" Kayla memberontak namun Kenzo tetap menahannya. Sepertinya ia tak percaya sebelum membuktikannya.

Ketika resleting dress itu turun, Kenzo membelalakkan mata melihat pemandangan tersebut. Kulit putih itu ternodai dengan bekas luka sayatan serta sabetan pecut. Noda tersebut memang sudah memudar, hingga hanya terlihat garis hitam memenuhi punggungnya. Kenzo yakin luka itu didapat Kayla sejak kecil.

"Brengsek," pekik Kayla memberontak lalu memukul dada Kenzo, tapi pemuda itu tak membalasnya. Ia hanya menatap nanar dengan keterkejutannya.

"Sejak kapan lu dapet luka itu?"

"Apa urusan kamu!" Kayla membenahi resletingnya sembari beranjak menjauhi Kenzo. "Kamu udah bersikap kurang ajar sama aku, Ken!" hardiknya sembari melayangkan tendangannya, tapi Kenzo sangat gesit menangkap kaki Kayla.

Wajahnya memerah menahan amarah. "Sejak kapan elu dapet luka itu?" ulangnya dengan nada tinggi hingga Kayla terjingkit takut.

"Se-sejak kecil," sahutnya lirih sembari menunduk.

"Orang tua lu gak marah saat Paman lu itu melakukan kekerasan?"

Wajah Kayla mendongak, kemudian menunduk lebih dalam. Terlihat kesedihan di sana dengan mata yang mulai berembun. "Mungkin mereka akan marah," sahutnya menahan tangis. Kenzo mendongak menatap gadis di hadapannya yang sedang menunduk itu. "Orang tua mana sih yang gak akan marah jika anaknya disiksa?!" suaranya makin lirih bahkan sedikit serak. Kenzo yakin gadis itu sebentar lagi menangis.

Pemuda itu lantas berdiri dan menghampiri, lalu memeluk tubuh Kayla dengan erat. "Menangislah! Gue siap jadi tempat curhat buat lu," cetusnya lembut.

Namun Kenzo salah, karena Kayla tak secengeng itu. Gadis itu meninju perut Kenzo dengan keras dan menunjukan wajah garangnya. "Air mataku udah lama mengering, Ken. Jangan pernah membuatnya jatuh lagi!"

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

kadek15

kadek15

tragis kali nasib kayla

2023-11-06

1

Selena Agustin

Selena Agustin

kayla gadis tangguh👍👍

2023-06-01

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

next 👍

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!