Bab 11~Bimbang

"Pelan-pelan kalo makan!" Frans menyerahkan air mineral kepada Kayla sembari mengusap bibir gadis itu yang belepotan sisa makanan.

Kayla mendadak gugup mendapat perlakuan manis dari Frans, pemuda idamannya. "Ma-makasih!" Pemuda itu lantas tersenyum. "Kamu gak mau nyicip? Ini beneran enak lho!" ucapnya mengalihkan rasa gugup yang terus menyerang.

Tanpa berkata, Frans mendekatkan wajahnya seperti ingin mencium hingga gadis itu refleks memejamkan mata sembari melipat bibirnya ke dalam. Ia tersenyum melihat reaksi Kayla ketika dirinya mendekat, lalu ia pun berbisik di telinganya. "Kalo boleh aku malah ingin cicipi bibir kamu," desisnya dengan lirih membuat bulu kuduk merinding.

Kayla segera mendorong tubuh Frans dengan ekspresi marah. Tapi ternyata, pemuda itu tertawa terbahak mendapat reaksi tak terduga dari Kayla. "Bercanda," selorohnya hingga Kayla pun hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

Dalam hati Frans ingin sekali memeluk gadis itu dan menggigit bibir monyong seksi yang menggoda imannya. Tapi, gadis itu bukan miliknya.

Kayla kembali melahap makanan tersebut dengan Frans yang sesekali mencicipinya. Pemuda itu tak begitu menyukai makanan manis, hanya beberapa tusuk sate dan siomay yang ia makan. Rasanya lumayan, batin Frans.

Setelah semuanya tandas, Frans pun meminta izin pulang. Tapi, Kayla tak mau ditinggal sendiri terlebih di tempatnya orang.

Akhirnya, mau tak mau Frans pun menemani Kayla di sini dan menunggu kepulangan pemilik apartemen, yaitu Kenzo.

Waktu berlalu begitu cepat. Jarum jam sudah menunjukan pukul dua belas lewat sepuluh menit. Kayla sudah tertidur dengan perut kekenyangan di sofa panjang ruang tamu, dengan kepala dipangkuan Frans.

Awalnya, gadis itu tidur sambil terduduk dengan kepala bersandar di sandaran sofa. Frans yang melihat kepala gadis itu hampir jatuh berulang kali lantas menjadi tak tega. Ia pun duduk dan menarik tubuh Kayla, lalu merebahkannya di sofa dan kepalanya ia taruh di pangkuannya.

Melihat wajah teduh yang sedang menutup mata itu, batin Frans mencelos. Andai gadis ini adalah kekasihnya, mungkin Frans akan memperlakukannya dengan istimewa.

Tangannya mengusap kepala Kayla dengan lembut hingga gadis itu makin terlelap ke dalam mimpi. Tak lama kemudian, dirinya pun ikut masuk menuju alam mimpi.

Setelah memastikan semua orang pergi, Kenzo langsung meminta izin pulang ke apartemen. Walaupun kedua orang tuanya tak mengizinkan, tapi pemuda itu bisa mencari alasan agar dirinya bisa ke apartemen.

Bukan tanpa sebab ia memaksa pulang ke apartemen, melainkan janjinya dengan Kayla. Juga, ia kesal terhadap kedua orang tuanya yang berniat menjodohkan dirinya dengan putri dari teman ayahnya.

Kenzo bukan pemuda yang bisa dipaksa atau dikekang. Apapun yang dia inginkan maka itu yang terjadi. Jadi, kedua orang tuanya pun tak bisa memaksa setelah ia berkata ingin fokus belajar dan menjadi dokter dulu seperti ibunya, Kelly.

Walaupun keduanya mengatakan tidak langsung menikah, tapi proses perkenalan atau tunangan dulu. Tetap saja Kenzo menolak dengan mengatakan ingin menikmati masa muda dengan bebas dan puas.

"Bisa-bisanya Daddy and Mommy maksain gue kawin! Gue kan masih pengen main-main kek gini," gerutunya kesal.

Kenzo diantar pulang dengan supir pribadi keluarganya. Padahal ia sudah menolak dan mengatakan memilih naik taksi. Tapi, ayah dan ibunya tak mengizinkan hingga menyuruh supir pribadinya untuk mengantar Kenzo sampai apartemen.

Setelah sampai, pak supir pun pulang kembali ke rumah majikannya dan Kenzo bergegas naik menuju apartemennya. Ia ingat jika Kayla disuruh menunggu di dalam apartemennya.

Dengan perasaan gembira, Kenzo masuk ke dalam apartemen. Namun, tak lama kemudian matanya membulat sempurna setelah menyaksikan pemandangan yang membuat hatinya panas.

Di sofa ruang tamu, Kayla tidur di pangkuan Frans sambil memeluk lengan pemuda itu dan tangan kiri Frans memegangi kepala Kayla. Emosi Kenzo naik. Ia sungguh marah dan benar-benar marah.

Walaupun dirinya dan Kayla tak resmi pacaran, hanya hubungan palsu yang berawal dari ancaman, tapi tetap saja pemandangan itu sungguh membuat darahnya mendidih.

Kenzo menjulurkan kakinya dan menendang-nendang kaki Frans untuk membangunkan pemuda itu. "Hei, bodoh! Bangun lu. Balik sono,"

Frans mengerjapkan mata dan melihat si pemilik apartemen sudah berdiri di hadapannya. "Jan berapa?" singkatnya bertanya. Suara serak ciri khas bangun tidur terdengar.

"Jam satu. Sono balik," Kenzo mengusir Frans kemudian.

Frans menunduk untuk melihat wajah gadis yang tengah tidur di pangkuannya. Ia tersenyum meledek Kenzo yang berstatus kekasih gadis itu.

Melihat hal itu, lantas membuat Kenzo semakin geram. Ia menarik tangan Frans agar temannya itu segera beranjak dari duduknya lalu pulang dari apartemen miliknya.

Frans beralasan jika dirinya tak bisa berdiri karena takut membangunkan Kayla yang tertidur pulas.

Namun, Kenzo tak kehabisan akal untuk mengusir temannya itu. Ia mengangkat tubuh Kayla dan membawanya ke kamar hingga Frans pun terkejut.

"Hei! Kok dibawa ke kamar sih?!"

"Biar lu bisa balik. Sono, gue mau istirahat!" sahut Kenzo yang sudah masuk ke kamar.

"Gila. Lu mau tidur bareng dia?!" Frans menjadi marah. Pemuda itu bahkan mengekor segera ke dalam kamar.

"Kenapa? Dia cewek gue sekarang," sahut Kenzo enteng.

"Tapi, elu gak bisa gini sama dia, Ken! Dia masih ..."

Ucapan Frans segera dipangkas Kenzo. "Bukan urusan lu! Sono balik," ia mendorong tubuh temannya sampai ke luar setelah membaringkan tubuh Kayla di ranjangnya.

Frans tak bisa berkata apapun lagi sebab Kenzo terus mendorongnya kuat. Percuma juga memberontak dan melawannya, pikir Frans. Pemuda itu termenung sekejap di depan pintu sebelum berlalu untuk pulang ke rumahnya sendiri.

Sementara Kenzo yang berada di dalam apartemen segera duduk di sofa dengan menjatuhkan tubuhnya sedikit keras. Sebuah beban yang mengganggu pikirannya semenjak tiba di huniannya tersebut.

Ucapan-ucapan ayah dan ibunya terus terngiang. Kenzo mengerang frustasi dengan menjambak rambutnya kasar.

Sebatang rokok ia nyalakan sebagai obat penghilang stres. Asapnya mengepul memenuhi ruangan yang sengaja tak menyalakan AC. Ia benar-benar frustasi.

Pikirannya melayang ke sana-kemari, memikirkan perkataan kedua orang tuanya dan juga teman-temannya ketika di pesta tadi.

Demi hak waris dari kakeknya, Kenzo dipaksa harus bertunangan dengan putri teman ayahnya. Di sisi lain, ia masih ingin bersenang-senang menikmati masa muda. Bergunta-ganti kekasih bila ia bosan.

Tapi kini, untuk berdekatan dengan para gadis seperti dulu, rasanya sungguh risih setelah kedekatannya dengan gadis jutek yang tengah menempati ranjang miliknya itu.

Kayla seperti memiliki daya tarik sendiri yang bisa menghipnotis Kenzo hingga dirinya hanya ingin berdekatan dengan gadis itu. Padahal gak ada yang menarik dari diri Kayla, pikir Kenzo frustasi.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

nah kan bingung loe Kenzo
semangat thor 👍🏻🥰😁

2023-11-06

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

lanjut 👍

2023-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!