"Pelan-pelan kalo makan!" Frans menyerahkan air mineral kepada Kayla sembari mengusap bibir gadis itu yang belepotan sisa makanan.
Kayla mendadak gugup mendapat perlakuan manis dari Frans, pemuda idamannya. "Ma-makasih!" Pemuda itu lantas tersenyum. "Kamu gak mau nyicip? Ini beneran enak lho!" ucapnya mengalihkan rasa gugup yang terus menyerang.
Tanpa berkata, Frans mendekatkan wajahnya seperti ingin mencium hingga gadis itu refleks memejamkan mata sembari melipat bibirnya ke dalam. Ia tersenyum melihat reaksi Kayla ketika dirinya mendekat, lalu ia pun berbisik di telinganya. "Kalo boleh aku malah ingin cicipi bibir kamu," desisnya dengan lirih membuat bulu kuduk merinding.
Kayla segera mendorong tubuh Frans dengan ekspresi marah. Tapi ternyata, pemuda itu tertawa terbahak mendapat reaksi tak terduga dari Kayla. "Bercanda," selorohnya hingga Kayla pun hanya bisa mengerucutkan bibirnya.
Dalam hati Frans ingin sekali memeluk gadis itu dan menggigit bibir monyong seksi yang menggoda imannya. Tapi, gadis itu bukan miliknya.
Kayla kembali melahap makanan tersebut dengan Frans yang sesekali mencicipinya. Pemuda itu tak begitu menyukai makanan manis, hanya beberapa tusuk sate dan siomay yang ia makan. Rasanya lumayan, batin Frans.
Setelah semuanya tandas, Frans pun meminta izin pulang. Tapi, Kayla tak mau ditinggal sendiri terlebih di tempatnya orang.
Akhirnya, mau tak mau Frans pun menemani Kayla di sini dan menunggu kepulangan pemilik apartemen, yaitu Kenzo.
Waktu berlalu begitu cepat. Jarum jam sudah menunjukan pukul dua belas lewat sepuluh menit. Kayla sudah tertidur dengan perut kekenyangan di sofa panjang ruang tamu, dengan kepala dipangkuan Frans.
Awalnya, gadis itu tidur sambil terduduk dengan kepala bersandar di sandaran sofa. Frans yang melihat kepala gadis itu hampir jatuh berulang kali lantas menjadi tak tega. Ia pun duduk dan menarik tubuh Kayla, lalu merebahkannya di sofa dan kepalanya ia taruh di pangkuannya.
Melihat wajah teduh yang sedang menutup mata itu, batin Frans mencelos. Andai gadis ini adalah kekasihnya, mungkin Frans akan memperlakukannya dengan istimewa.
Tangannya mengusap kepala Kayla dengan lembut hingga gadis itu makin terlelap ke dalam mimpi. Tak lama kemudian, dirinya pun ikut masuk menuju alam mimpi.
•
•
Setelah memastikan semua orang pergi, Kenzo langsung meminta izin pulang ke apartemen. Walaupun kedua orang tuanya tak mengizinkan, tapi pemuda itu bisa mencari alasan agar dirinya bisa ke apartemen.
Bukan tanpa sebab ia memaksa pulang ke apartemen, melainkan janjinya dengan Kayla. Juga, ia kesal terhadap kedua orang tuanya yang berniat menjodohkan dirinya dengan putri dari teman ayahnya.
Kenzo bukan pemuda yang bisa dipaksa atau dikekang. Apapun yang dia inginkan maka itu yang terjadi. Jadi, kedua orang tuanya pun tak bisa memaksa setelah ia berkata ingin fokus belajar dan menjadi dokter dulu seperti ibunya, Kelly.
Walaupun keduanya mengatakan tidak langsung menikah, tapi proses perkenalan atau tunangan dulu. Tetap saja Kenzo menolak dengan mengatakan ingin menikmati masa muda dengan bebas dan puas.
"Bisa-bisanya Daddy and Mommy maksain gue kawin! Gue kan masih pengen main-main kek gini," gerutunya kesal.
Kenzo diantar pulang dengan supir pribadi keluarganya. Padahal ia sudah menolak dan mengatakan memilih naik taksi. Tapi, ayah dan ibunya tak mengizinkan hingga menyuruh supir pribadinya untuk mengantar Kenzo sampai apartemen.
Setelah sampai, pak supir pun pulang kembali ke rumah majikannya dan Kenzo bergegas naik menuju apartemennya. Ia ingat jika Kayla disuruh menunggu di dalam apartemennya.
Dengan perasaan gembira, Kenzo masuk ke dalam apartemen. Namun, tak lama kemudian matanya membulat sempurna setelah menyaksikan pemandangan yang membuat hatinya panas.
Di sofa ruang tamu, Kayla tidur di pangkuan Frans sambil memeluk lengan pemuda itu dan tangan kiri Frans memegangi kepala Kayla. Emosi Kenzo naik. Ia sungguh marah dan benar-benar marah.
Walaupun dirinya dan Kayla tak resmi pacaran, hanya hubungan palsu yang berawal dari ancaman, tapi tetap saja pemandangan itu sungguh membuat darahnya mendidih.
Kenzo menjulurkan kakinya dan menendang-nendang kaki Frans untuk membangunkan pemuda itu. "Hei, bodoh! Bangun lu. Balik sono,"
Frans mengerjapkan mata dan melihat si pemilik apartemen sudah berdiri di hadapannya. "Jan berapa?" singkatnya bertanya. Suara serak ciri khas bangun tidur terdengar.
"Jam satu. Sono balik," Kenzo mengusir Frans kemudian.
Frans menunduk untuk melihat wajah gadis yang tengah tidur di pangkuannya. Ia tersenyum meledek Kenzo yang berstatus kekasih gadis itu.
Melihat hal itu, lantas membuat Kenzo semakin geram. Ia menarik tangan Frans agar temannya itu segera beranjak dari duduknya lalu pulang dari apartemen miliknya.
Frans beralasan jika dirinya tak bisa berdiri karena takut membangunkan Kayla yang tertidur pulas.
Namun, Kenzo tak kehabisan akal untuk mengusir temannya itu. Ia mengangkat tubuh Kayla dan membawanya ke kamar hingga Frans pun terkejut.
"Hei! Kok dibawa ke kamar sih?!"
"Biar lu bisa balik. Sono, gue mau istirahat!" sahut Kenzo yang sudah masuk ke kamar.
"Gila. Lu mau tidur bareng dia?!" Frans menjadi marah. Pemuda itu bahkan mengekor segera ke dalam kamar.
"Kenapa? Dia cewek gue sekarang," sahut Kenzo enteng.
"Tapi, elu gak bisa gini sama dia, Ken! Dia masih ..."
Ucapan Frans segera dipangkas Kenzo. "Bukan urusan lu! Sono balik," ia mendorong tubuh temannya sampai ke luar setelah membaringkan tubuh Kayla di ranjangnya.
Frans tak bisa berkata apapun lagi sebab Kenzo terus mendorongnya kuat. Percuma juga memberontak dan melawannya, pikir Frans. Pemuda itu termenung sekejap di depan pintu sebelum berlalu untuk pulang ke rumahnya sendiri.
Sementara Kenzo yang berada di dalam apartemen segera duduk di sofa dengan menjatuhkan tubuhnya sedikit keras. Sebuah beban yang mengganggu pikirannya semenjak tiba di huniannya tersebut.
Ucapan-ucapan ayah dan ibunya terus terngiang. Kenzo mengerang frustasi dengan menjambak rambutnya kasar.
Sebatang rokok ia nyalakan sebagai obat penghilang stres. Asapnya mengepul memenuhi ruangan yang sengaja tak menyalakan AC. Ia benar-benar frustasi.
Pikirannya melayang ke sana-kemari, memikirkan perkataan kedua orang tuanya dan juga teman-temannya ketika di pesta tadi.
Demi hak waris dari kakeknya, Kenzo dipaksa harus bertunangan dengan putri teman ayahnya. Di sisi lain, ia masih ingin bersenang-senang menikmati masa muda. Bergunta-ganti kekasih bila ia bosan.
Tapi kini, untuk berdekatan dengan para gadis seperti dulu, rasanya sungguh risih setelah kedekatannya dengan gadis jutek yang tengah menempati ranjang miliknya itu.
Kayla seperti memiliki daya tarik sendiri yang bisa menghipnotis Kenzo hingga dirinya hanya ingin berdekatan dengan gadis itu. Padahal gak ada yang menarik dari diri Kayla, pikir Kenzo frustasi.
...Bersambung ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rita Riau
nah kan bingung loe Kenzo
semangat thor 👍🏻🥰😁
2023-11-06
0
Elisabeth Ratna Susanti
lanjut 👍
2023-05-28
0