Bab 16~Malu

Sweater laki-laki yang kedodoran dengan celana pendek sampai lutut, meyakinkan mereka jika gadis itu telah bermalam bersama seorang pemuda. Walaupun memang benar bahwa ia telah menginap di tempat seorang pemuda, namun tidak seperti yang mereka bayangkan.

"Segeralah menikah dengannya agar tak menjadi gunjingan orang," saran mereka hanya ditanggapi kebingungan oleh Kayla.

"Apa? Menikah? Yang bener aja,"

Kenzo menyeringai kegirangan setelah melihat wajah bodoh yang ditunjukan Kayla ketika menanggapi ocehan orang-orang di sekitar mereka. Sungguh, saat ini hatinya sangat puas karena secara tidak langsung bisa mengerjai gadis jutek itu.

Setelah puas mendengar ocehan orang-orang tersebut, dengan cepat Kayla menarik tangan Kenzo menuju motor sport merahnya. Dia memberikan helm kepada Kenzo dengan sedikit kasar. Gadis itu juga menginjak kaki Kenzo sebelum melangkah tadi, hingga pemuda itu mengerang penuh amarah.

"Pake dan cepetan kita pergi dari sini. Dasar Markoho jelek," umpatnya. Kayla mendengus kesal karena Kenzo malah tertawa menanggapi ocehan mereka saat dirinya dibuat malu.

Motor sport merah itu perlahan bergerak dan melaju dengan cepat di jalanan beraspal membuat Kayla langsung memeluk tubuh Kenzo dari belakang.

"KENZO ... Kamu mau aku mati ya," pekik Kayla ketakutan. Tanpa sadar ia terus memeluk tubuh Kenzo sambil memejamkan matanya.

Sedangkan Kenzo sendiri hanya tersenyum saat melihat tangan Kayla yang melingkar di perutnya. "Jangan peluk-peluk gue! Lepasin," Ia berpura-pura marah.

"Enggak mau! Kurangi dulu kecepatannya biar aku gak peluk kamu. Aku takut, Ken!" teriak Kayla.

Pemuda itu menyeringai di balik helm full face miliknya, "Keknya elu emang seneng banget peluk gue," tuding Kenzo seenaknya.

"Siapa bilang? Aku cuma gak mau ..." belum sempat Kayla melanjutkan ucapannya, laju motor itu kembali melesat malah lebih cepat dari sebelumnya. "KENZOOOOOOO!" teriakan Kayla tersamarkan oleh angin yang menerpa mereka karena kecepatan laju motornya.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya motor sport merah itu berhenti di sebuah pelataran toko pakaian.

"Turun lu!" titah Kenzo, tapi Kayla belum menyadari jika motornya sudah berhenti bergerak hingga ia tetap memeluk tubuh Kenzo dengan erat.

"Aku gak mau turun! Apa kamu ingin aku mati?" rengeknya manja.

Kenzo terkekeh karena mendapat sebuah ide jahil di pikirannya. "Iya, gue mau elu mati sekarang juga!" cetusnya kasar. Tangan Kayla yang melingkar di perutnya sengaja dilepas paksa olehnya, sehingga Kayla menjerit histeris sambil merapatkan tubuhnya ke punggung Kenzo dengan tangan yang melingkar. "Haaaaaaaaaaa, jangan Ken!"

Kenzo yang berhasil mengerjai Kayla hanya tertawa puas, "Jadi, elu senang kan meluk gue kek gini?"

Seketika mata Kayla terbuka dan ia bisa melihat orang di sekitarnya tersenyum kearah mereka. "Eh?" dia pun melepaskan pelukannya sambil tersenyum kaku.

Rupanya si Markoho jelek itu mengerjai dirinya hingga Kayla harus terus memeluk tubuh Kenzo dan berteriak ketakutan. Pemuda itu sengaja melakukannya dan membuat malu Kayla agar terlihat jika dirinya posesif kepada pasangan.

Dasar menyebalkan.

Kayla bergegas turun dari motor Kenzo sambil cemberut. Sementara si pemilik motor terus tergelak menertawakan tingkah Kayla yang menurutnya lucu karena malu ditertawakan orang-orang yang berlalu lalang di sana.

"Aku mau pulang!" rengeknya sembari menunduk.

Kenzo menghentikan tawanya sambil menggandeng bahu Kayla. "Sabar dong, Onah. Kita masuk dulu buat nyari sesuatu!" ajaknya kemudian.

"Eh, mau ngapain?"

Kenzo tak menjawab pertanyaan Kayla dan terus merangkul bahunya sampai kedalam toko. Keduanya disambut pelayan toko yang cantik dan seksi.

"Selamat datang, Kakak! Silahkan masuk dan dilihat-lihat dulu! Kami menyediakan model terbaru di toko ini, silahkan!" sambut mereka dengan ramah.

Kenzo tak berkata apapun. Ia terkesan dingin dan cuek kepada siapa saja, namun Kayla tersenyum sambil mengangguk pelan.

Toko pakaian itu terbilang cukup ramai di hari minggu, sehingga mereka harus berdesak-desakan dengan orang lain. Pemuda yang bernama Kenzo itu tak suka dengan keadaan seperti ini, hingga ia pun menarik tangan Kayla menuju lantai dua yang terdapat pakaian edisi terbaru.

"Pilih baju mana yang cocok buat elu!" Kenzo berkata sambil memperhatikan baju-baju yang tergantung. "Eh, ini bagus keknya, cocok buat lu. Sana coba!" mengambil apa yang tadi diperhatikannya lalu menyerahkan pada Kayla agar dipake.

Baju itu keluaran terbaru dan harganya pasti sangat mahal, hingga Kayla tampak ragu mengambilnya. Sesungguhnya ia tak sanggup membayar harga yang tertera di label dress tersebut, dan ia juga tak mau menerima terus pemberian Kenzo.

"Aku gak mau menerima lagi pemberian kamu. Pasti kamu bakal meminta sesuatu lagi sama aku," tukas Kayla sembari melipat tangan di dada.

Kenzo menatap wajah yang sedang cemberut di hadapannya itu sambil tersenyum. "Minta apa? Elu kan pacar gue dan gue berhak ngambil apapun dari lu, termasuk ciuman lagi." bisik Kenzo.

Plak

Tangan Kayla melayang di udara dan mendarat tepat di pipi Kenzo dengan mata yang menatapnya tajam.

"Kamu pikir aku ini gadis kek gimana? Apa aku ini keliatan kek cewek gampangan yang dengan mudah kasih kamu segalanya dan bakal diem aja saat kamu ngerjain aku terus? Kamu salah mengira, Ken. Aku bukan gadis seperti itu dan jangan mengaku kalau kita pacaran!" tegasnya sembari berlalu meninggalkan Kenzo yang masih terdiam di tempatnya.

Kayla melangkah dengan kesal dan tak menghiraukan beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka.

Sedangkan Kenzo tersenyum sambil mengusap pipinya yang memerah akibat tamparan Kayla. "Gadis bodoh itu," gumamnya lirih.

Tatapan tajam Kenzo ditujukan kepada mereka yang sedang berkasak-kusuk membicarakan dirinya dan Kayla barusan, sehingga mereka seketika bungkam.

"Lu akan jatuh kedalam pelukan gue, Markonah." gumam Kenzo sambil berjalan dengan santai, memasukan tangan ke dalam kantong jeansnya.

Belum jauh ia melangkah, seorang gadis terlihat mengejar dari belakang. Ternyata, itu mantan pacarnya Kenzo. "Ken!"

Si pemilik nama pun menoleh, "Sindi!"

Sindi segera merangkul lengan Kenzo dengan manja begitu sampai di posisi pemuda itu. "Ken. Lagi ngapain kamu di sini?" bertanya dengan manja ala-ala cewek centil.

Sebenarnya Kenzo sudah malas meladeni gadis centil dan manja ini. Sindi selalu meminta dibelikan barang-barang mahal saat menjadi pacarnya dulu. "Lagi liat-liat," sahutnya malas.

"Mau aku temani!" tawarnya. Pasti dibalik itu dia akan meminta sesuatu untuk dibelikan.

"Enggak usah! Gue mau balik," sahut Kenzo datar.

"Kalo gitu, kita jalan-jalan yuk! Mumpung hari minggu, kita makan di cafe yang lagi hits baru-baru ini. Aku traktir deh,"

"Sorry, gue sibuk!" tolak Kenzo sembari melangkah pergi.

"Ish, Kenzo. Jangan begitu dong! Kita baru ketemu lagi setelah beberapa bulan yang lalu," rengek Sindi sambil mengekor di belakang.

Ternyata Kayla masih di parkiran toko pakaian tersebut sedang mencari taksi untuk pulang. Kenzo menyeringai menampakan senyum jahat saat melihat Kayla yang masih termenung sendirian.

"Awas lu, Onah. Lu bakal menyesal udah bikin gue malu di depan orang-orang," batin Kenzo mendendam. Pemuda itu lantas menoleh ke belakang, lalu menarik tangan Sindi. "Ya udah, elu yang tunjukin jalannya dan elu boleh pesen makanan apapun di cafe itu." nada bicara Kenzo sengaja keras agar terdengar oleh Kayla.

"Beneran, Ken?" Kenzo mengangguk. "Oh, makasih sayang!" Sindi merangkul lengan Kenzo sembari menyandarkan kepala di bahu pemuda itu. Keduanya beriringan menuju motor sport merah yang terparkir di sana.

Kayla menoleh sekilas karena mendengar suara Kenzo, lalu kembali menatap jalanan sambil sesekali celingukan mencari taksi yang kosong.

"Namanya buaya yang tetep aja buaya," Kayla berdecih sembari menggelengkan kepala melihat Kenzo yang sedang memakaikan helm ke kepala Sindi.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

cuekin aja Kay,,, biar Kenzo yg jungkir balik ngejar kamu 🙏🌹🥰

2023-11-06

1

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

🤣🤣🤣🤣 pasangan ini bikin kesel sekaligus ketawa

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!