Segera ia mengambil kunci rumah yang biasa ditinggalkan di bawah keset jika penghuni rumah sedang pergi.
Frans yang melihat itu pun terheran sebab Kayla dianggap ceroboh menurutnya. Mengapa benda penting seperti kunci rumah hanya dibiarkan tergeletak di bawah keset? Bagaimana jika ada orang yang tahu dan membobol rumahnya? Bagaimana kalau hilang dan ia tak bisa masuk ke rumah?
Banyak sekali pertanyaan yang terus mengusik pikiran Frans saat ini hingga pemuda itu segera bertanya. "Kenapa kamu simpen kunci di situ? Emangnya gak takut hilang?"
Kayla tersentak karena ketahuan oleh Frans saat mengambil kunci dari bawah keset. "A-aku suka lupa, Frans. Justru karena itu aku taroh di sini, kalo dibawa pasti hilang." sahutnya berbohong. Frans hanya membulatkan mulut sambil mengangguk. "Ya udah, tunggu sebentar! Aku buatkan minum dulu!" Kayla melangkah masuk ke dalam rumah sementara pemuda itu diam memperhatikan tampilan rumah sederhana dari teras.
Setelah Kayla masuk, Frans sengaja mengikutinya ke dalam. Diperhatikannya seluruh isi di dalam rumah sederhana tersebut namun bersih dan rapi.
Tak sengaja netra elang itu menangkap sebuah gambar berbingkai yang terpajang di ruang tamu. Dua orang paruh baya yang diyakini adalah orang tua Kayla, dan gadis kecil dengan rambut panjang dikucir dua serta memiliki gigi ompong di depan, sedang tersenyum bahagia bersama.
"Ini Kayla waktu kecil? Lucu juga," gumam Frans tersenyum jahil. Pemuda itu lantas mengeluarkan ponselnya, lalu mengambil gambar menggunakan benda pipih tersebut.
Cekrek
Bukan hanya foto semasa kecil Kayla, Frans juga mengambil gambar saat gadis itu mulai beranjak remaja sampai sekarang. Setelah puas mengambil foto, Frans segera memasangnya menjadi wallpaper layar ponselnya. Senyuman indah melengkung sempurna di bibir seksinya.
Kayla datang dengan segelas air untuk Frans. Gadis itu terkejut mendapati Frans sudah di dalam rumah sedang tersenyum melihat ponselnya sendiri. "Kamu lagi ngapain di sini, Frans?"
"Duduk. Kamu kira lagi joged," sahut Frans cuek.
"Ta-tapi, bukannya aku nyuruh kamu nunggu di luar?"
Frans menoleh ke arahnya, kemudian berdiri lalu mendekat. "Kenapa? Apa aku gak boleh masuk ke sini?" Kayla diam sembari menunduk. Melihat hal itu, Frans segera berbalik dan melangkah ke luar. "Ya sudah, aku pergi.
Dengan cepat Kayla menarik tangan Frans sembari menggenggamnya erat. "Bukan gitu! Aku ..." genggaman tangan segera dilepas begitu saja saat melihat Frans menatap ke arah tangannya. "Oh, maaf!" ucapnya sungkan.
Frans kembali duduk dan meneguk air minum yang dibawakan Kayla hingga tandas sembari melirik ke arah gadis itu untuk melihat ekspresi yang ditunjukan Kayla. Wajah cantik yang memiliki mata belo itu terlihat gelisah membuat Frans penasaran.
"Kenapa? Kamu kek gak tenang gitu," selidik Frans.
Kayla mendongakkan wajah menatap pemuda di hadapannya dengan perasaan yang sulit diartikan. "Ng-enggak apa-apa kok, Frans!" sahutnya gugup.
Melihat dari ekspresi yang ditunjukan gadis itu, Frans yakin jika ada yang disembunyikan oleh Kayla. Tapi, apa?
Frans terus memperhatikan raut wajah gelisah Kayla yang nampak di depan matanya. Sementara Kayla terus bergumam dalam hati dengan rasa takutnya_takut jika sampai Rania atau pamannya pulang dan mendapati Frans sedang berada di rumah ini.
Bagaimana jadinya nanti?
Kayla meremat jari-jemari dengan perasaan gelisah dan tak karuan. Sesekali, matanya pun melirik keluar pagar takut Rania atau pamannya tiba-tiba datang.
Melihat hal itu lantas membuat Frans semakin tak enak hati. Ia berpikir jika sikap yang Kayla tunjukan semata karena takut tetangga memergoki mereka di dalam rumah berduaan. Secara, Kayla 'kan tinggal seorang diri, batin Frans. Ia tak tahu jika Kayla tinggal bersama paman dan saudara sepupunya di rumah sederhana itu, begitupun teman-teman yang lain.
Frans berpamitan kepada Kayla untuk pulang setelah terdiam beberapa saat. Keduanya tak terlibat obrolan apapun sebab Kayla banyak diam karena terus memperhatikan ke luar rumah.
"Ya udah Kay, aku balik deh. Keknya kamu emang gak mau kita berduaan kek gini," pemuda itu bersikap seolah sedang marah hingga Kayla pun menjadi tak enak hati.
"Umm, maafin aku, Frans! A-aku gak bermaksud ..."
"Udah, gak apa-apa!" pungkas Frans cepat. "Oh iya, besok masuk sekolah 'kan?" bertanya seraya melangkah.
Kayla mengekor ke luar sembari mengangguk. "Pasti dong! Gak ada alesan aku buat gak masuk sekolah," sahutnya lalu melanjutkan ucapan lagi. "Oh iya, Frans!" si pemilik nama pun menoleh. "Makasih udah nganterin aku pulang!"
Frans tersenyum sembari mengangguk. "Gak masalah! Oke deh, aku balik dulu. Besok kita ketemu di sekolah," ucapnya. Pemuda itu segera menaiki motornya setelah mengenakan helm.
"Heemh," Gadis itu mengangguk sembari melambaikan tangan.
Frans menyalakan mesin motornya, tapi kendaraan tersebut belum juga keluar dari halaman rumah Kayla hingga mengundang rasa penasaran dari si pemilik rumah.
"Ada apa, Frans? Apa ada yang ketinggalan atau jatoh gitu?" tanya Kayla sembari celingukan mengamati ke bawah, barang kali ada sesuatu milik Frans yang terjatuh.
Frans menghela nafas panjang, lalu turun lagi dari motornya. Pemuda itu mendorong tubuh Kayla sampai membentur dinding hingga membuat Kayla terkejut. "A-ada apa?"
Tak memperdulikan pertanyaan Kayla, Frans terus memajukan wajahnya lebih dekat dan mengurung tubuh gadis itu dengan kedua tangan bertumpu di dinding. "F-F-Frans," lirihnya gugup.
Sontak Kayla mendorong dada bidang Frans agar menjauh, namun dengan cepat pemuda itu menangkap kedua tangan Kayla dan menariknya ke belakang tubuh, serta mendekapnya lebih erat.
"Lepasin aku, Frans!" Kayla terus meronta meminta lepas dari pelukan Frans, namun pemuda itu tak mau melepasnya sama sekali.
"Apa kamu hanya bisa menerima Kenzo jadi pacarmu? Dia gak baik buatmu, Kay!" ujarnya lirih. Kayla mengerutkan kening sebab tak mengerti apa yang diucapkan Frans hingga ia menoleh ke arah pemuda itu. "Bisakah kamu putusin dia dan terima cintaku?"
"Apa?"
Frans tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya lagi. "Aku gak tahu alasan kamu terima Kenzo jadi pacar, tapi aku tahu kalo kamu sebenarnya menyukai aku 'kan?!" tuturnya percaya diri.
Kayla berdecih sembari memalingkan wajah. Gadis itu tak menyangka jika Frans akan mengatakan hal tersebut secara blak-blakan. Memang benar jika selama ini Kayla menyukai dan mengagumi sosok Frans. Tapi untuk cinta, ia pun tak yakin akan hal itu sebab rasa cinta hanya akan membuatnya lemah dan menangis.
Cukup sudah Kayla meneteskan air mata setelah kehilangan kedua orang tua dan merasakan penyiksaan dari pamannya yang begitu kejam. Dirinya tak ingin menangisi apapun apalagi, terlebih itu masalah laki-laki.
Biarlah Frans beranggapan jika dirinya dan Kenzo pacaran, toh mereka sebentar lagi akan berpisah setelah kelulusan.
Gadis itu tersenyum mencibir. "Pede amat sih kamu, Frans. Kamu pikir aku suka sama kamu ataupun Kenzo? Cih,"
Mendengar ucapan sarkas Kayla membuat Frans mengerang kesal. Ditariknya tengkuk Kayla, lalu mendaratkan kecupan di bibir manis itu secara paksa. "Hmmmppphhh,"
...Bersambung ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rita Riau
kasihan kayla,,,, Ken dan Frans main sosor aja,,😢
2023-11-06
0
Selena Agustin
waduh bingung ini mau kenzo atau frans
2023-06-03
1
Laskar Pelangi
apaan sih ini. masa kay dikecup ken ma frans
2023-06-03
2