Bab 2~Tiba-tiba datang

Bel istirahat berbunyi dan semua siswa-siswi bubar. Ada yang pergi ke kantin, ke lapangan, atau bahkan duduk diam di kelas. Seperti Kayla sekarang. Dia memilih diam di kelas merasakan keletihannya, karena kakinya yang terasa pegal hingga membuatnya ingin tidur.

Delisa menoleh ke belakang, menatap temannya itu. "Kay, kamu gak ke kantin?" bertanya sembari menyenggol tangan yang bertumpu di meja.

Kayla mendongak. "Aku males, Del. Rasanya aku capek banget," sahutnya malas.

"Emang kamu gak laper gitu?" tanya Delisa lagi.

Hembusan nafas kasar terdengar dari mulut Kayla sebelum menyahut. "Perut aku laper banget ini. Tapi, kalah sama kakiku yang sakit karena lari dari rumah ampe sekolah, gara-gara gak ada angkot yang lewat." keluhnya.

"Astaga! Kamu lari dari rumah ke sekolah? Bukannya kamu punya motor?!" Delisa terlihat mengerutkan keningnya.

"Motornya udah dipake Rania. Jadinya aku lari deh," sahut Kayla tanpa sadar.

"Rania? Kenapa dia pakai motor kamu?" Pertanyaan Delisa seketika menyadarkan kalau Kayla salah bicara. Semua orang tak tahu jika mereka satu rumah.

"Ah, iya. Apa tadi kamu bilang, Del? Aku gak ngeh. Hehehe!" Kayla jadi salah tingkah karena panik.

Gawat kalau sampai mereka tahu bahwa Kayla dan Rania satu rumah. Bisa-bisa Rania marah karena semua orang tahu bahwa mereka berdua saudara sepupu.

Delisa kembali berbicara. "Tadi kamu bilang motor kamu dipake Rania," ulangnya.

"Kamu salah denger kali. Karena perut yang laper, aku jadi ngelantur. Udah ah, aku mau tidur dulu. Bangunin aku kalau guru sudah masuk kelas," kilah Kayla agar Delisa tak melanjutkan pertanyaannya lagi.

Delisa ingin sekali kembali bertanya, namun tak jadi setelah melihat mata Kayla terpejam. "Haish, dia ini." Ia pun melangkah meninggalkan Kayla yang tertidur di meja dengan tangan yang menelungkup sebagai bantalan.

Beberapa saat, keadaan menjadi sepi. Tak ada suara yang terdengar lagi membuat Kayla semakin nyenyak tertidur. Tiba-tiba seseorang duduk di samping Kayla dengan wajah ditekuk. Tapi, ia sempat tersenyum melihat wajah Kayla yang tengah tertidur pulas.

Wajahnya terlihat sangat tampan ketika tersenyum_sangat indah.

Dengan satu tangannya memangku dagu dan satu tangan lagi terulur menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Kayla. Ia terus menatap wajah teduh gadis itu dengan senyuman yang tak hilang. "Cantik." satu kata yang keluar dari bibirnya.

Merasakan suatu pergerakan yang mengusik tidurnya, Kayla perlahan mengerjapkan mata hingga terbuka sempurna. Betapa terkejutnya Kayla setelah melihat wajah seseorang tepat di depannya. "Astaga!" pekik Kayla sembari mendorong tubuh orang tersebut hingga terjungkal ke belakang.

"Whoaa!" jerit pemuda tersebut sebelum bokongnya mendarat keras di lantai.

Brak

"Aduh, panta*t gue!"

Melihat orang tersebut terjatuh akibat ulahnya, Kayla pun hendak menolong dengan mengulurkan tangan. Namun, tangannya hanya menggantung di udara karena Kenzo tak menyambutnya. "Anjir lu," ketusnya kesal sembari menepis tangan Kayla dengan keras.

"A-aku gak sengaja! Lagian, ngapain kamu di sini? Aku kan jadi terkejut," elak Kayla membela diri.

"Duduk lah. Lu kira gue lagi joged," sahut Kenzo ketus.

Kayla berdecak sebal. "Tadi kan kamu gak masuk kelas. Kenapa tiba-tiba nongol depan aku sih?"

"Suka-suka gue lah! Mau masuk jam berapapun itu urusan gue," kata Kenzo sembari berusaha berdiri namun kakinya terpeleset kembali hingga membuatnya jatuh. "Aduh, kaki gue terkilir keknya." keluhnya lagi. "Kalau elu benci gue ya bilang. Setidaknya gue bisa pindah bangku sebelum lu celakain, Markonah."

"Kamu yang dateng tiba-tiba malah nyalahin aku lagi." Kayla terus membela dirinya sambil berkacak pinggang. "Salah sendiri kenapa wajah jelek kamu nongol depan wajahku?" lanjutnya kemudian.

Kenzo membulatkan matanya. "Apa? Hei, mata lu picek ya. Semua gadis ngejar-ngejar gue karena ketampanan gue. Lah elu malah bilang kalau gue jelek." cerca Kenzo.

"Hei, Tuan tampan. Semua gadis ngejar kamu pasti pengen nimpuk muka sok cakep itu. Dasar Markoho," ucap Kayla tak kalah sengit.

"Apa? Markoho? Elu itu ..."

Keduanya terus ribut dengan nama panggilan masing-masing yang saling menjelekan. Namun, Kayla yang tak mau kalah membuat Kenzo mengalah. Ken yang terpojok langsung merubah mimik wajahnya.

"A-aduuhh. Bokong sama kaki gue sakit banget," keluhnya dengan memelas. Wajahnya berekspresi sesedih mungkin agar Kayla bersimpati.

Dan benar saja. Melihat Kenzo kesakitan, Kayla pun meluluh. Ia meminta maaf sembari mengulurkan tangannya kembali untuk membantu Kenzo berdiri.

"Aduh. Badan kamu berat banget sih kek gajah," Kayla berusaha mengangkat tubuh Ken yang sengaja tak mau beranjak.

Kenzo kembali membulatkan matanya. "Apa? Gajah? Lu pikir gue gendut, heh! Kurang ajar sekali lu, jelek." hardik Kenzo kesal. "Kalau lu gak mau bantu gue, gue bakal lapor sama Guru jika elu udah menganiaya gue!" ancam Kenzo.

"Ah, hehehe. Maaf!" Kayla malah cengengesan. Dalam hati ia membatin, jika Kenzo itu adalah pemuda mengesalkan yang bisanya hanya mengancam.

Kenzo meminta Kayla untuk membantunya, namun ia tak bergerak sedikitpun karena ingin mengerjai Kayla. Dia merasa senang melihat gadis itu kepayahan mengangkat tubuhnya yang tinggi menjulang.

Kayla mengeluh dengan nafas terengah. Sungguh sial hari ini baginya yang sedari pagi sudah kelelahan karena berlari ke sekolah, dan sekarang harus mengangkat tubuh jangkung Kenzo.

Setelah tubuh Ken terangkat, Kayla duduk di bangku sembari memijat tangan dan kakinya. Tindakannya itu mengundang rasa penasaran Kenzo untuk bertanya.

"Bukan urusan kamu!" sahut Kayla ketus.

"Cih, dasar Markonah. Elu itu ...!" sebelum Kenzo menuntaskan ucapannya, suara lain menghentikannya.

Perut Kayla berbunyi di waktu yang tak tepat, hingga keduanya saling pandang dengan pikiran masing-masing.

Wajah Kayla memerah menahan malu, sedangkan Kenzo menahan tawanya. Pemuda itu pun tak bisa menahan tawanya lagi saat melihat Kayla memalingkan wajahnya ke samping.

"Hahaha! Ya Tuhan, Markonah. Makanya, jangan suka marah! Perut elu jadi ikutan marah bukan?!" Kenzo terpingkal menertawakan Kayla.

"Ish, dasar Markoho. Senengnya ngeledekin terus," tangan Kayla melayang memukul lengan Kenzo yang terus menertawakannya.

Melihat Kayla memegangi perutnya yang sedang kelaparan, Kenzo tersenyum sambil menyodorkan makanan yang diambil dari tasnya. Roti selai nanas dan minuman dingin ia berikan kepada Kayla sambil berkata, "makanlah!"

"Hah?!" Kayla tak mengerti maksud dari perkataan Kenzo.

"Ckk, kalau gak mau lu bisa membuangnya." ucap Ken cuek tanpa menoleh ke arahnya.

"Dibuang? Sayang sekali! Mending buat aku aja," Kayla langsung membuka plastik bungkusan roti dan memakannya.

"Enak?" tanya Kenzo singkat.

Kayla mengangguk dengan pertanyaan Kenzo. "Ya. Ini sangat enak, Ken. Dari pagi aku belum makan apapun. Makasih ya," Ia tersenyum senang.

Kenzo tersenyum penuh arti. "Itu gak gratis lho!"

"Ukhuk ... ukhuk! Maksud kamu?"

"Maksud gue ..." pemuda itu menyeringai dengan senyum culas, siap melancarkan rencana busuknya terhadap Kayla.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

kadek15

kadek15

pepet terus ken😆😆

2023-11-06

1

Pendak Wah

Pendak Wah

Baru mulai baca,aku sdh mrs tertarik dng ni Novel 🥰
lanjut Thorr

2023-11-06

1

Rita Riau

Rita Riau

duch kenzo,,, jgn kelewatan donk sama Kayla ntar bisa bucin lho🥰😁

2023-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!