Bab 6~Pacar Baru

Kayla duduk termenung sendirian, menunggu Kenzo berganti pakaian. Sungguh hal yang sangat membosankan bila harus menunggu seseorang. Mungkin itu yang dirasakan Kenzo ketika menunggunya masuk ke rumah dan kini gantian Kayla menunggu pemuda itu berganti pakaian.

Netra mutiara itu terus melirik jarum jam yang sudah menunjukan pukul lima lebih dua puluh menit. Itu artinya sebentar lagi pamannya akan pulang dari bekerja. Sementara dirinya masih di apartemen pemuda tengil ini.

"Lama banget sih, Ken! Aku harus cepet pulang," teriak Kayla sembari menggedor pintu kamar Kenzo.

Terdengar sahutan dari dalam kamar, seiring pintu yang terbuka.

Penampilan pemuda itu sungguh mempesona kaum hawa. Tak ada yang bisa menolak pesona seorang Kenzo, kecuali Kayla_gadis sederhana yang cuek serta judes.

Kenzo tersenyum ketika melihat Kayla nampak melongo menatapnya. Sepertinya gadis itu jatuh hati padanya, pikir Kenzo bangga. Namun tanpa di duga, gadis itu bertanya dengan ekspresi datar.

"Udah selesai dandannya?!"

What??

Kenzo mengangkat sebelah alisnya, menatap sengit gadis di hadapannya itu. Apa dia tak terpesona atau semacamnya sama penampilan gue, batin Kenzo kesal.

Kayla mengulang pertanyaannya lagi sampai Kenzo pun jengah. Ia melangkah terlebih dulu, lalu duduk di sofa ruang tamu.

Gadis itu mengekor di belakang sambil menggerutu. "Ken. Aku harus pulang cepet. Paman pasti marah kalo aku pulang terlambat. Lagian, kita mau kemana sih sampe harus pake baju samaan?!"

Bukannya menjawab, Kenzo malah berkata ketus. "Elu itu bawel ya ternyata. Nyesel gue minta tolong lu buat nemenin gue ke acara itu,"

Seperti mendapat celah untuk kabur, Kayla berusaha membujuk pemuda itu. "Makanya. Kalo gitu aku pulang, ya. Ajakin pacar kamu aja," usulnya sembari menaik-turunkan alisnya dengan mata berbinar.

Wajahnya terlihat imut ketika sedang membujuk, hingga Kenzo terdiam sejenak.

Pemuda itu lantas tersenyum sembari mengapitkan lengan di pundak Kayla. "Kan elu yang sekarang jadi pacar gue,"

"Naj!s," sahut Kayla ketus sambil melepaskan apitan lengan Kenzo di pundaknya. "Udah ah, buruan! Aku harus pulang cepet," ulangnya lagi memohon.

"Sabar napa, Onah. Gue nunggu temen-temen yang lain. Bentar lagi deh,"

"Tapi, ..." ucapan Kayla tak tersampaikan sebab Kenzo buru-buru beranjak dari duduknya.

Pemuda itu berjalan ke arah dapur, lalu masuk ke kamar mandi. Tepat ketika Kenzo menutup pintu kamar mandi, terdengar bunyi bel ditekan kuat oleh tamu yang datang.

Teng tong ...

Kayla melirik ke arah pintu, lalu menoleh ke arah dapur. "Ada tamu yang datang. Si Markoho lagi di kamar mandi," desisnya kebingungan.

Bel terus berbunyi nyaring dengan tamu yang tak sabaran karena terus menekannya berulang.

Kayla lekas menggedor pintu kamar mandi. "Markoho ... Jerapah burik. Itu ada tamu yang dateng!" teriaknya sembari terus menggedor.

"Bukain aja. Tanggung ini," sahut Kenzo dari dalam kamar mandi.

"Tapi ...!" tak ada sahutan lagi dari dalam karena suara keran yang sengaja diputar hingga yang terdengar hanya suara gemericik air.

Kayla kembali ke ruang tamu dengan hati yang menimang, antara membukakan pintu atau tidak bagi tamu yang datang itu. Ia takut dituduh macam-macam oleh mereka karena ketahuan berada di apartemen seorang pemuda. Apalagi, hari sudah menjelang sore.

Buka ... enggak? Buka ... enggak?

Kayla terus menatap handle pintu dengan ragu. Tapi, kemudian ia pun segera memutuskan untuk membuka pintu bagi tamu yang tak sabaran itu.

Ceklek

Pintu sudah terbuka lebar. Tamu yang sedari tadi menunggu di luar pun lantas segera masuk sambil menggerutu kesal.

"Kenapa pin nya diganti sih, Ken. Kita jadi susah kan buat masuk ke dalam." Salah satu pemuda berambut panjang sebahu menggerutu kesal.

Pemuda yang terdiri dari tiga orang itu pun nyelonong masuk tanpa melirik ke arah orang yang membukakan pintu.

"Tahu nih, anak. Mana lama banget lagi bukanya," timpal pemuda lain yang memiliki rambut pendek.

Kayla meringis mendengar gerutuan kesal mereka berdua. Sedangkan pemuda satunya lagi hanya melangkah kalem lalu duduk di sofa ruang tamu. Gadis itu segera menutup pintu ketika mereka bertiga sudah masuk sepenuhnya ke dalam apartemen.

Merasa diabaikan, kedua pemuda tadi lantas menoleh ke belakang. "Ken. Elu dengerin kita gak sih!" keduanya berbalik dengan kesal karena ocehannya tak dihiraukan sama sekali.

Namun saat keduanya berbalik, mereka terkejut dengan orang yang membukakan pintu.

"Kayla!"

Si pemilik nama nyengir sembari melambaikan tangan. "Haaaaaiii!"

Mendengar nama seorang yang dikenalinya, pemuda yang tengah duduk di sofa lantas reflek menoleh. "Sedang apa dia di sini?" batinnya dengan menatap penasaran.

Bagas dan Devian bertanya ketus. "Ngapain lu di sini? Lalu ... di mana Kenzo?" keduanya mengedarkan pandang ke seluruh ruangan.

"Aku karungin," sahut Kayla enteng. Ekspresi gadis itu terlihat menyebalkan di mata Bagas dan Devian hingga keduanya berdecih.

"Pertanyaan kita belom lu jawab tadi. Ngapain lu di sini?" cerca keduanya.

Helaan nafas pendek terdengar dari mulut gadis itu. Ia melangkah melewati kedua pemuda yang sama-sama menyebalkan seperti Kenzo itu. "Aku di sini gara-gara temen kalian. Kalo kalian gak suka, bilang ama temen kalian dong buat izinin aku balik." ujarnya masih belum sadar jika orang yang sedang duduk di sofa tengah memperhatikannya.

Frans masih anteng diam sambil memperhatikan Kayla. Pemuda itu sepertinya masih terkejut dengan kehadiran gadis pujaannya di apartemen Kenzo.

Kayla tersenyum penuh kemenangan karena bisa membungkam kedua teman si tengil yang sama-sama menyebalkan baginya. Namun, seketika kakinya berhenti melangkah ketika mendapati seorang pemuda yang selalu mengusik pikirannya. Kayla mendadak gugup saat kedua mata beradu pandang dengan Frans.

"Ka-kamu di sini juga?" gumamnya lirih tapi masih bisa didengar oleh Frans.

Pemuda itu mengangguk tanpa ekspresi apapun_mirip dengan Kenzo. Frans dan Kenzo bagaikan sebelas-dua belas, sama-sama dingin namun bedanya Kenzo memiliki sifat kasar dan tengil, sedangkan Frans kalem dan lembut.

Kayla menaruh hati pada pemuda itu, dan Frans pun memiliki perasaan yang sama. Tapi, keduanya sama-sama tak berani mengungkapkan perasaan masing-masing karena takut ditolak sebelum mengutarakan perasaannya.

"Nyampe juga kalian!" Kenzo terlihat keluar dari kamar mandi yang ada di dapur. Ia membenahi kemeja serta celananya, "Asyem banget. Perut gue mules," lanjutnya sembari duduk di samping Frans.

Semua orang lantas memperhatikannya, kemudian menoleh pada Kayla yang masih menunduk malu setelah melihat Frans di sana. Gadis itu bahkan tak bersuara ketika semua mata menatapnya penasaran.

Kenzo mendongak karena merasa diperhatikan. Ia tahu jika ketiga temannya itu pasti ingin bertanya perihal keberadaan Kayla di apartemennya. "Dia pacar baru gue," ungkap Kenzo enteng.

"Apa???" mereka terkejut, termasuk Kayla yang diakui sebagai pacar.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

seru nih antara Kenzo Kayla frans

2023-11-06

0

Junior aghata

Junior aghata

hei apaan itu😂😂😂😂

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!