Cukup sudah Kayla meneteskan air mata setelah kehilangan kedua orang tua dan merasakan penyiksaan dari pamannya yang begitu kejam. Dirinya tak ingin menangisi apapun apalagi, terlebih itu masalah laki-laki.
Biarlah Frans beranggapan jika dirinya dan Kenzo pacaran, toh mereka sebentar lagi akan berpisah setelah kelulusan.
Gadis itu tersenyum mencibir. "Pede amat sih kamu, Frans. Kamu pikir aku suka sama kamu ataupun Kenzo? Cih,"
Mendengar ucapan sarkas Kayla membuat Frans mengerang kesal. Ditariknya tengkuk Kayla, lalu mendaratkan kecupan di bibir manis itu secara paksa. "Hmmmppphhh,"
Frans *****@* habis bibir ranum itu dengan rakusnya, hingga Kayla sangat emosi. Gadis itu memberontak lalu menampar pipi mulus si tampan dengan sangat keras.
Plak
Wajah Frans memerah akibat tamparan Kayla. Tapi bukannya marah, Frans justru malah tersenyum miring sambil mengusap pipi bekas tamparan gadis itu.
"Kurang ajar kamu, Frans. Lancang. Kamu pikir aku cewek apaan?!" bentak Kayla kemudian mendorong tubuh pemuda itu hingga ke halaman rumahnya seraya berkata. "Pergi! Aku gak mau liat kamu lagi," lalu Kayla masuk dan membanting pintu dengan sangat keras hingga menimbulkan suara nyaring.
Nafasnya memburu dengan dada yang naik-turun karena menahan emosi. Kayla sangat marah atas sikap Frans yang seenaknya seperti itu.
"Brengsek ... brengsek ... brengsek!" erangnya meluapkan emosi.
Tak dipungkiri, Kayla memang menyukai Frans dari pada Kenzo karena sikap dan sifat keduanya yang berbeda. Kenzo terkenal paling nakal, playboy, tengil, usil, serta sombong, sedangkan Frans orang yang kalem dan tak banyak bicara, walaupun keduanya sama-sama dingin bila berhadapan dengan orang asing.
Sementara Frans yang berada di luar rumah hanya diam mematung menatap pintu rumah yang tertutup karena dibanting keras oleh si pemilik. Ia tak menyangka jika Kayla akan se'marah itu saat dirinya berbuat lancang seperti tadi.
Awalnya ia hanya ingin menggoda Kayla saja ketika tahu bahwa gadis itu menyukainya dari Delisa. Mungkin saja Kayla merespon dan mau menerima dirinya dari pada Kenzo. Tapi ternyata dugaannya salah. Kayla memang benar-benar menyukai Kenzo dan hanya mengagumi dirinya saja.
Senyum mencemooh ditunjukan untuk dirinya sendiri. Frans segera memakai helm lalu pergi meninggalkan Kayla yang sedang marah di dalam rumah.
•
Malam ini, ketiga teman si tengil tengah berkumpul di apartemen Kenzo. Seperti biasa, mereka berempat sedang bermain game kesukaan_play station.
Saat ini giliran Devian dan Bagas yang bermain, sedangkan Kenzo dan Frans duduk di sofa memperhatikan mereka sembari menyesap sebatang rokok di tangan.
"Awas lu Dev, gua bikin lu KO!" seru Bagas sembari terus menggerakkan stik menggunakan kedua jempolnya.
"Jangan harap lu!" Devian berucap menantang. Keduanya pun kembali ke dalam pertarungan di layar kaca tersebut.
Di sofa, baik Kenzo maupun Frans hanya terdiam dengan lamunannya masing-masing.
Kenzo meniupkan asap rokok membumbung ke udara dengan pikiran kacau. Ia teringat tamparan Kayla ketika di toko pakaian, saat dirinya berusaha menggoda. Gadis itu berani menolaknya blak-blakan bahkan di depan umum hingga Kenzo merasa marah sekaligus malu dibuatnya.
Namun, yang membuat Kenzo sangat geram ialah Frans datang tiba-tiba dan mengantarkan Kayla sampai rumahnya.
Sebenarnya ketika tadi dirinya bersama Sindi, Kenzo melihat Frans mendekati Kayla. Ia pun menurunkan paksa Sindi di tengah jalan, lalu mengikuti sampai ke rumah Kayla. Kenzo melihat segalanya termasuk saat Frans mencium paksa bibir Kayla.
Entah mengapa hati Kenzo sangat resah melihat kedekatan dan kemesraan keduanya, padahal dia tak mencintai Kayla sepenuhnya. Bagi Kenzo, cinta hanya sebuah permainan dan itu bisa dilakukan kepada siapa saja, bukan hanya dengan Kayla.
Tapi, mengapa saat melihat Frans mendekati Kayla membuatnya cemburu?
Apa benar dirinya tak mencintai gadis tomboi dan judes itu?
Argh, bikin pusing aja!
Kenzo sangat frustasi saat ini.
Sementara Frans melamun mengingat kejadian saat dirinya ditampar sesudah mencuri ciuman Kayla. Memang, Kenzo dan Frans tak ada bedanya_sama-sama ditampar.
Tapi, yang membuat Frans melamun ialah perkataan Kayla tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Delisa. Delisa bilang jika Kayla menyukainya, tapi gadis itu tak mengakui dan malah terlihat membencinya.
Apa Delisa membohongi Frans? Padahal, dia sangat senang ketika Delisa mengatakan bahwa lelaki yang disukai Kayla adalah dirinya.
Tapi kini apa yang terjadi? Dia bahkan terlihat marah dan benci kepadanya.
Argh, astaga!
Kedua pemuda itu terus termenung mengingat kejadian yang dialaminya masing-masing dengan gadis yang sama. Jika dipikir, mereka itu terlalu bodoh karena menginginkan gadis tomboi dan judes itu.
Kayla tidak seperti gadis lain yang terus mendekati pemuda tampan dan kaya seperti Kenzo ataupun Frans. Gadis itu tak mudah tersentuh oleh siapapun. Maka dari itu, ia akan bereaksi jika seseorang sampai melecehkannya.
Tapi entah mengapa saat kedua pemuda itu mendekatinya, hatinya seakan enggan untuk menolak. Walaupun ia berusaha sekuat tenaga, namun sikap kedua pemuda itu memiliki daya tarik tersendiri di hatinya hingga ia pun sulit untuk mengenyahkan.
***Di rumah Kayla***.
Gadis itu termenung di jendela kamar mengingat kejadian saat bersama Kenzo maupun Frans. Berkali-kali ia menghembuskan nafas secara kasar agar bisa mengurangi amarah di hati. Namun, semakin ia mencoba untuk membuang pikiran tentang keduanya, semakin terbayang wajah Kenzo dan Frans di pelupuk mata.
"Astaga, pergi kalian!" pekiknya sembari menunduk dengan telapak tangan menutupi kedua telinganya.
Saat sedang berusaha menghilangkan kedua pemuda itu dari pikirannya, tiba-tiba saja Rania datang setelah mendobrak pintu kamar hingga membuatnya terlonjak kaget.
**Brak**
"Ke mana aja lu dari kemarin gak pulang?" todong Rania.
Kayla menoleh sekilas, kemudian kembali menatap ke luar jendela. "Bukan urusanmu," sahutnya cuek.
Rania menjadi geram. Ditariknya tangan Kayla dengan kencang sampai si empunya berbalik menghadapnya. "Bagus. Elu sekarang udah belajar menjadi wanita jal\*ng yang menjajakan diri kepada pria hidung belang!" tuduh Rania.
Mendengar tuduhan yang tak sesuai kenyataan itu memancing amarah Kayla hingga tanpa sadar tangannya pun melayang mengenai pipi sepupunya tersebut. Untuk ketiga kalinya dalam sehari ia menampar pipi orang lain.
**Plak**
"Jaga ucapanmu, Rania Suherman! Aku bukan gadis seperti yang kamu tuduhkan. Berani sekali kamu memfitnahku dengan begitu kejam," cerca Kayla kesal.
Suara Kayla lantang terdengar di telinga Rania hingga gadis itupun terkejut dibuatnya. Tak pernah ia melihat Kayla se'marah itu untuk hal apapun meski dirinya disiksa atau dipojokkan oleh dirinya.
"Ingat, Rania! Kamu gak perlu tahu apapun yang aku lakukan dan aku perbuat, karena kamu tinggal di rumahku dan hidup dengan tenang di sini atas jerih payahku. Kamu dan ayahmu bahkan tak pernah mengerjakan apapun selain berpoya-poya, dan uangnya dari hasil kerjaku." hardik Kayla penuh emosi. Dia bahkan dengan terang-terangan menunjukan taring walaupun sebenarnya takut jika pamannya akan marah dan menghukumnya lagi.
Tapi, jika dirinya terus-terusan tak melawan, maka bisa dipastikan Kayla akan terus tersiksa oleh paman dan sepupunya yang jahat itu.
Rania menatap Kayla dengan kesal dan penuh emosi. Dia tak bisa berkata apapun sebab memang benar kenyataannya bahwa memang rumah dan uang yang dipakai dirinya dan ayahnya adalah hasil kerja Kayla.
Tanpa berkata, Rania pun pergi dari kamar Kayla sambil menggerutu. "Kurang ajar!"
...**Bersambung** ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rita Riau
bagus Kayla,,, jgn mau ditindas terus
sama Ken dan Frans kamu berani masa Rania tunduk,,,
2023-11-06
1
Laskar Pelangi
tanda apakah ini😝😝
2023-06-07
0
Selena Agustin
pada maen ps
2023-06-05
0