Bab19~Amarah

Cukup sudah Kayla meneteskan air mata setelah kehilangan kedua orang tua dan merasakan penyiksaan dari pamannya yang begitu kejam. Dirinya tak ingin menangisi apapun apalagi, terlebih itu masalah laki-laki.

Biarlah Frans beranggapan jika dirinya dan Kenzo pacaran, toh mereka sebentar lagi akan berpisah setelah kelulusan.

Gadis itu tersenyum mencibir. "Pede amat sih kamu, Frans. Kamu pikir aku suka sama kamu ataupun Kenzo? Cih,"

Mendengar ucapan sarkas Kayla membuat Frans mengerang kesal. Ditariknya tengkuk Kayla, lalu mendaratkan kecupan di bibir manis itu secara paksa. "Hmmmppphhh,"

Frans *****@* habis bibir ranum itu dengan rakusnya, hingga Kayla sangat emosi. Gadis itu memberontak lalu menampar pipi mulus si tampan dengan sangat keras.

Plak

Wajah Frans memerah akibat tamparan Kayla. Tapi bukannya marah, Frans justru malah tersenyum miring sambil mengusap pipi bekas tamparan gadis itu.

"Kurang ajar kamu, Frans. Lancang. Kamu pikir aku cewek apaan?!" bentak Kayla kemudian mendorong tubuh pemuda itu hingga ke halaman rumahnya seraya berkata. "Pergi! Aku gak mau liat kamu lagi," lalu Kayla masuk dan membanting pintu dengan sangat keras hingga menimbulkan suara nyaring.

Nafasnya memburu dengan dada yang naik-turun karena menahan emosi. Kayla sangat marah atas sikap Frans yang seenaknya seperti itu.

"Brengsek ... brengsek ... brengsek!" erangnya meluapkan emosi.

Tak dipungkiri, Kayla memang menyukai Frans dari pada Kenzo karena sikap dan sifat keduanya yang berbeda. Kenzo terkenal paling nakal, playboy, tengil, usil, serta sombong, sedangkan Frans orang yang kalem dan tak banyak bicara, walaupun keduanya sama-sama dingin bila berhadapan dengan orang asing.

Sementara Frans yang berada di luar rumah hanya diam mematung menatap pintu rumah yang tertutup karena dibanting keras oleh si pemilik. Ia tak menyangka jika Kayla akan se'marah itu saat dirinya berbuat lancang seperti tadi.

Awalnya ia hanya ingin menggoda Kayla saja ketika tahu bahwa gadis itu menyukainya dari Delisa. Mungkin saja Kayla merespon dan mau menerima dirinya dari pada Kenzo. Tapi ternyata dugaannya salah. Kayla memang benar-benar menyukai Kenzo dan hanya mengagumi dirinya saja.

Senyum mencemooh ditunjukan untuk dirinya sendiri. Frans segera memakai helm lalu pergi meninggalkan Kayla yang sedang marah di dalam rumah.

Malam ini, ketiga teman si tengil tengah berkumpul di apartemen Kenzo. Seperti biasa, mereka berempat sedang bermain game kesukaan_play station.

Saat ini giliran Devian dan Bagas yang bermain, sedangkan Kenzo dan Frans duduk di sofa memperhatikan mereka sembari menyesap sebatang rokok di tangan.

"Awas lu Dev, gua bikin lu KO!" seru Bagas sembari terus menggerakkan stik menggunakan kedua jempolnya.

"Jangan harap lu!" Devian berucap menantang. Keduanya pun kembali ke dalam pertarungan di layar kaca tersebut.

Di sofa, baik Kenzo maupun Frans hanya terdiam dengan lamunannya masing-masing.

Kenzo meniupkan asap rokok membumbung ke udara dengan pikiran kacau. Ia teringat tamparan Kayla ketika di toko pakaian, saat dirinya berusaha menggoda. Gadis itu berani menolaknya blak-blakan bahkan di depan umum hingga Kenzo merasa marah sekaligus malu dibuatnya.

Namun, yang membuat Kenzo sangat geram ialah Frans datang tiba-tiba dan mengantarkan Kayla sampai rumahnya.

Sebenarnya ketika tadi dirinya bersama Sindi, Kenzo melihat Frans mendekati Kayla. Ia pun menurunkan paksa Sindi di tengah jalan, lalu mengikuti sampai ke rumah Kayla. Kenzo melihat segalanya termasuk saat Frans mencium paksa bibir Kayla.

Entah mengapa hati Kenzo sangat resah melihat kedekatan dan kemesraan keduanya, padahal dia tak mencintai Kayla sepenuhnya. Bagi Kenzo, cinta hanya sebuah permainan dan itu bisa dilakukan kepada siapa saja, bukan hanya dengan Kayla.

Tapi, mengapa saat melihat Frans mendekati Kayla membuatnya cemburu?

Apa benar dirinya tak mencintai gadis tomboi dan judes itu?

Argh, bikin pusing aja!

Kenzo sangat frustasi saat ini.

Sementara Frans melamun mengingat kejadian saat dirinya ditampar sesudah mencuri ciuman Kayla. Memang, Kenzo dan Frans tak ada bedanya_sama-sama ditampar.

Tapi, yang membuat Frans melamun ialah perkataan Kayla tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Delisa. Delisa bilang jika Kayla menyukainya, tapi gadis itu tak mengakui dan malah terlihat membencinya.

Apa Delisa membohongi Frans? Padahal, dia sangat senang ketika Delisa mengatakan bahwa lelaki yang disukai Kayla adalah dirinya.

Tapi kini apa yang terjadi? Dia bahkan terlihat marah dan benci kepadanya.

Argh, astaga!

Kedua pemuda itu terus termenung mengingat kejadian yang dialaminya masing-masing dengan gadis yang sama. Jika dipikir, mereka itu terlalu bodoh karena menginginkan gadis tomboi dan judes itu.

Kayla tidak seperti gadis lain yang terus mendekati pemuda tampan dan kaya seperti Kenzo ataupun Frans. Gadis itu tak mudah tersentuh oleh siapapun. Maka dari itu, ia akan bereaksi jika seseorang sampai melecehkannya.

Tapi entah mengapa saat kedua pemuda itu mendekatinya, hatinya seakan enggan untuk menolak. Walaupun ia berusaha sekuat tenaga, namun sikap kedua pemuda itu memiliki daya tarik tersendiri di hatinya hingga ia pun sulit untuk mengenyahkan.

***Di rumah Kayla***.

Gadis itu termenung di jendela kamar mengingat kejadian saat bersama Kenzo maupun Frans. Berkali-kali ia menghembuskan nafas secara kasar agar bisa mengurangi amarah di hati. Namun, semakin ia mencoba untuk membuang pikiran tentang keduanya, semakin terbayang wajah Kenzo dan Frans di pelupuk mata.

"Astaga, pergi kalian!" pekiknya sembari menunduk dengan telapak tangan menutupi kedua telinganya.

Saat sedang berusaha menghilangkan kedua pemuda itu dari pikirannya, tiba-tiba saja Rania datang setelah mendobrak pintu kamar hingga membuatnya terlonjak kaget.

**Brak**

"Ke mana aja lu dari kemarin gak pulang?" todong Rania.

Kayla menoleh sekilas, kemudian kembali menatap ke luar jendela. "Bukan urusanmu," sahutnya cuek.

Rania menjadi geram. Ditariknya tangan Kayla dengan kencang sampai si empunya berbalik menghadapnya. "Bagus. Elu sekarang udah belajar menjadi wanita jal\*ng yang menjajakan diri kepada pria hidung belang!" tuduh Rania.

Mendengar tuduhan yang tak sesuai kenyataan itu memancing amarah Kayla hingga tanpa sadar tangannya pun melayang mengenai pipi sepupunya tersebut. Untuk ketiga kalinya dalam sehari ia menampar pipi orang lain.

**Plak**

"Jaga ucapanmu, Rania Suherman! Aku bukan gadis seperti yang kamu tuduhkan. Berani sekali kamu memfitnahku dengan begitu kejam," cerca Kayla kesal.

Suara Kayla lantang terdengar di telinga Rania hingga gadis itupun terkejut dibuatnya. Tak pernah ia melihat Kayla se'marah itu untuk hal apapun meski dirinya disiksa atau dipojokkan oleh dirinya.

"Ingat, Rania! Kamu gak perlu tahu apapun yang aku lakukan dan aku perbuat, karena kamu tinggal di rumahku dan hidup dengan tenang di sini atas jerih payahku. Kamu dan ayahmu bahkan tak pernah mengerjakan apapun selain berpoya-poya, dan uangnya dari hasil kerjaku." hardik Kayla penuh emosi. Dia bahkan dengan terang-terangan menunjukan taring walaupun sebenarnya takut jika pamannya akan marah dan menghukumnya lagi.

Tapi, jika dirinya terus-terusan tak melawan, maka bisa dipastikan Kayla akan terus tersiksa oleh paman dan sepupunya yang jahat itu.

Rania menatap Kayla dengan kesal dan penuh emosi. Dia tak bisa berkata apapun sebab memang benar kenyataannya bahwa memang rumah dan uang yang dipakai dirinya dan ayahnya adalah hasil kerja Kayla.

Tanpa berkata, Rania pun pergi dari kamar Kayla sambil menggerutu. "Kurang ajar!"

...**Bersambung** ......

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

bagus Kayla,,, jgn mau ditindas terus
sama Ken dan Frans kamu berani masa Rania tunduk,,,

2023-11-06

1

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi

tanda apakah ini😝😝

2023-06-07

0

Selena Agustin

Selena Agustin

pada maen ps

2023-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~Terlambat
2 Bab 2~Tiba-tiba datang
3 Bab 3~Ancaman
4 Bab 4~Pulang bersama
5 Bab 5~Penasaran
6 Bab 6~Pacar Baru
7 Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8 Bab 8~Calon Mantu Idaman
9 Bab 9~Lapar
10 Bab 10~Perhatian
11 Bab 11~Bimbang
12 Bab 12~Luka
13 Bab 13~Menginap
14 Bab 14~Sarapan bersama
15 Bab 15~Menikah
16 Bab 16~Malu
17 Bab 17~Diantar pulang
18 Bab 18~Kecupan
19 Bab19~Amarah
20 Bab 20~Mendadak baik
21 Bab 21~Rugi
22 Bab 22~Pertengkaran
23 Bab 23~Pergi dari rumah
24 Bab 24~Play boy cap palu
25 Bab 25~Suka kamu
26 Bab 26~Pacar
27 Bab 27~Tempat baru
28 Bab 28~Kepergian Kenzo
29 Bab 29~Pindah
30 Bab 30~Berita terkini
31 Bab 31~Pasangan dadakan
32 Bab 32~Jalan-jalan
33 Bab 33~Mencari
34 Bab 34~Alasan pindah
35 Bab 35~Mencari informasi
36 Bab 36~Siapa sih?
37 Bab 37~Si tampan
38 Bab 38~Pingsan
39 Bab 39~Kembali
40 Bab 40~Markonah
41 Bab 41~Markoho
42 Bab 42~Hai, tampan!
43 Bab 43~Cemburu
44 Bab 44~Drama
45 Bab 45~Mimpi
46 Bab 46~Mengingat
47 Bab 47~Rencana jahat
48 Bab 48~Tampan juga cerdas
49 Bab 49~Suasana Kantin
50 Bab 50~Dilabrak
51 Bab 51~Khanza Alberto
52 Bab 52~Pertemuan
53 Bab 53~Toko pakaian
54 Bab 54~Ajakan
55 Bab 55~Awal pertemuan
56 Bab 56~Perintah
57 Bab 57~Bekerja keras
58 Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59 Bab 59~Menjalankan tugas
60 Bab 60~Tawaran
61 Bab 61~Asisten pribadi
62 Bab 62~Mulai bekerja
63 Bab 63~Terkejut
64 Bab 64~Kakak
65 Bab 65~Pagi, sayang!
66 Bab 66~Mau dibawa ke mana
67 Bab 67~Pernyataan Cinta
68 Bab 68~Menghilang
69 Bab 69~Alasan hilang
70 Bab 70~Mencari
71 Bab 71~Ikut mencari
72 Bab 72~Diantar preman
73 Coretan Othor
74 Bab 74~Sakit
75 Bab 75~Ungkapan
76 Bab 76~Tamu
77 Bab 77~Ternyata dia
78 Bab 78~Jatuh cinta
79 Bab 79~Paksaan sang ayah
80 Bab 80~Pacarnya Frans
81 Bab 81~Salah paham
82 Bab 82~Resmi pacaran
83 Bab 83~Berpisah
84 Bab 84~Pergi
85 Bab 85~Bertemu kembali
86 Bab 86~Kasih sayang Ibu
87 Bab 87~Restu Kenji
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1~Terlambat
2
Bab 2~Tiba-tiba datang
3
Bab 3~Ancaman
4
Bab 4~Pulang bersama
5
Bab 5~Penasaran
6
Bab 6~Pacar Baru
7
Bab 7~Ulang tahun Kenzo
8
Bab 8~Calon Mantu Idaman
9
Bab 9~Lapar
10
Bab 10~Perhatian
11
Bab 11~Bimbang
12
Bab 12~Luka
13
Bab 13~Menginap
14
Bab 14~Sarapan bersama
15
Bab 15~Menikah
16
Bab 16~Malu
17
Bab 17~Diantar pulang
18
Bab 18~Kecupan
19
Bab19~Amarah
20
Bab 20~Mendadak baik
21
Bab 21~Rugi
22
Bab 22~Pertengkaran
23
Bab 23~Pergi dari rumah
24
Bab 24~Play boy cap palu
25
Bab 25~Suka kamu
26
Bab 26~Pacar
27
Bab 27~Tempat baru
28
Bab 28~Kepergian Kenzo
29
Bab 29~Pindah
30
Bab 30~Berita terkini
31
Bab 31~Pasangan dadakan
32
Bab 32~Jalan-jalan
33
Bab 33~Mencari
34
Bab 34~Alasan pindah
35
Bab 35~Mencari informasi
36
Bab 36~Siapa sih?
37
Bab 37~Si tampan
38
Bab 38~Pingsan
39
Bab 39~Kembali
40
Bab 40~Markonah
41
Bab 41~Markoho
42
Bab 42~Hai, tampan!
43
Bab 43~Cemburu
44
Bab 44~Drama
45
Bab 45~Mimpi
46
Bab 46~Mengingat
47
Bab 47~Rencana jahat
48
Bab 48~Tampan juga cerdas
49
Bab 49~Suasana Kantin
50
Bab 50~Dilabrak
51
Bab 51~Khanza Alberto
52
Bab 52~Pertemuan
53
Bab 53~Toko pakaian
54
Bab 54~Ajakan
55
Bab 55~Awal pertemuan
56
Bab 56~Perintah
57
Bab 57~Bekerja keras
58
Bab 58~Siapa cepat dia dapat
59
Bab 59~Menjalankan tugas
60
Bab 60~Tawaran
61
Bab 61~Asisten pribadi
62
Bab 62~Mulai bekerja
63
Bab 63~Terkejut
64
Bab 64~Kakak
65
Bab 65~Pagi, sayang!
66
Bab 66~Mau dibawa ke mana
67
Bab 67~Pernyataan Cinta
68
Bab 68~Menghilang
69
Bab 69~Alasan hilang
70
Bab 70~Mencari
71
Bab 71~Ikut mencari
72
Bab 72~Diantar preman
73
Coretan Othor
74
Bab 74~Sakit
75
Bab 75~Ungkapan
76
Bab 76~Tamu
77
Bab 77~Ternyata dia
78
Bab 78~Jatuh cinta
79
Bab 79~Paksaan sang ayah
80
Bab 80~Pacarnya Frans
81
Bab 81~Salah paham
82
Bab 82~Resmi pacaran
83
Bab 83~Berpisah
84
Bab 84~Pergi
85
Bab 85~Bertemu kembali
86
Bab 86~Kasih sayang Ibu
87
Bab 87~Restu Kenji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!