Tanaka melihat Gin yang menodongkan pistolnya itu ke kepala Zerf dengan ekspresi wajah datar.
Dia masih menimbang-nimbang apakah harus membantu Zerf atau tidak dengan kekuatan forcenya.
"Tak peduli seberapa kuatnya dia di masa lalu, dia yang sekarang hanyalah koki. Mudah sekali melubangi kepalanya ini. Kamu ingin menyelamatkan Pak Tua ini bukan, Sanji-san? Kumohon, tinggalkan kapal ini. Aku tak ingin membunuhmu."
Patty dan para koki lainnya terlihat khawatir akan keadaan bos mereka itu. Mereka juga melihat kaki kayu yang dipakai oleh Zerf telah di patahkan oleh Gin.
"Dia mematahkan kaki kayunya!" Ujar Patty.
"Sialan!"
"Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan bos!?"
Meskipun Gin memberikan ancaman pada Sanji, tapi penggoda wanita itu tidak takut dengan ancaman itu.
"Meninggalkan kapal? Tidak akan! Kamu saja yang pergi dari tempat ini!" Ujar Sanji dengan tegas.
"Sanji jangan bertingkah bodoh."
"Jangan membuat dia marah atau dia akan benar-benar membunuh bos!"
Para koki meminta Sanji tidak berperilaku atau mengatakan sesuatu yang bisa membuat Gin marah.
"Kamu terlihat bodoh sekali, pria tua! Jika kamu terus seperti itu, kamu tidak akan bisa lagi memberi contoh yang baik pada para koki." Jelas Sanji.
"Aku tak perlu mendengarkan ocehan dari bocah ingusan sepertimu." Ucap Zeff yang kesal.
Meskipun kepalanya di todong pistol oleh Gin, Zerf tidak merasa takut sama sekali. Dia hanya merasa kesal karena harus berbaring di lantai.
"Kapan kau berhenti menyebutku bocah ingusan, pria tua bodoh!? Berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil!" Ucap Sanji yang marah.
"Si Sanji kurang ajar itu..."
"Dia tak berniat untuk menolong pemilik, ya?"
"Dia memanfaatkan keadaan ini untuk menjadi pemilik restoran Baratie!"
Para koki menuduh Sanji yang tidak-tidak, tapi mereka terkejut saat Sanji meminta pada Gin.
"Gin, arahkan pistol itu padaku." Pinta Sanji dengan tenang.
"Apa kamu sudah bodoh?! Kamu bisa mati!" Ujar Luffy yang terkejut.
"Mungkin." Ucap Sanji dengan santainya.
"Sanji-san, kenapa?!" Tanya Gin.
"Jika kamu benar-benar ingin mati, biar kubunuh dengan tanganku ini. Jangan bergerak jika kau tak ingin kepala bosmu itu hancur." Ucap Pearl yang sudah sadar kembali lalu menyerang Sanji.
Sanji pun terkena serangan Pearl dan terlempar tidak jauh dari tempat Gin dan Zerf berada.
"Sanji! Sialan kamu, akan aku hajar ... " Teriak Luffy yang sudah bersiap untuk memberikan pukulan pada Pearl.
"Berhenti! Jangan ikut campur!" Teriak Sanji.
"Sanji, kenapa kamu tak menghindarinya?!" Tanya Luffy.
"Jika aku menghindar, dia akan melepaskan pelatuk pistolnya." Ujar Sanji.
"Kenapa? Jika kalian meninggalkan restoran ini, nyawa kalian semua akan terselamatkan. Itu mudah, bukan?" Tanya Gin.
"Restoran ini adalah harta berharga pria tua itu! Aku telah mengambil segalanya darinya, kekuatannya, impiannya, Jadi, aku sudah tak ingin pria tua itu kehilangan sesuatu lagi!" Jelas Sanji.
Tanaka tersenyum mendengar itu dan telan memutuskan untuk menolong Zerf. Dia menunggu momen yang tepat untuk melakukannya.
"Ini bukan waktunya menceritakan kisah bodoh itu, bocah bodoh!" Ujar Zerf sambil menatap Sanji.
"Diam, sudah berapa kali aku katakan padamu, jangan panggil aku bocah dan memperlakukannya seperti itu!" Teriak Sanji.
Pada saat itu Pearl tiba di belakang Sanji dan bersiap membenturkan kedua perisai yang ada di kedua tangan pada kepala Sanji.
"Sanji, awas!" Teriak Patty.
Sanji lalu terkena serangan Pearl lagi.
"Sanji!" Ucap Luffy.
'Sial! Aku harus melakukannya sekarang." Pikir Tanaka.
Saat Pearl ingin menyerang Sanji lagi dengan menjatuhkan dirinya di atas tubuh koki itu, Tanaka mengarahkan tangannya ke arah Pearl yang sedang berada di udara.
"Ini sangat sulit melakukannya!" Ujar Tanaka yang kesulitan menggunakan kekuatan force pada obyek bergerak.
Dia belum terlalu mahir menggunakan kekuatan force meskipun sudah berlatih begitu banyak. Akan tetapi ini adalah pertama kalinya dia menggunakan kekuatan force pada obyek bergerak sehingga dia butuh konsentrasi yang tinggi untuk bisa menahan pergerakan obyek yang bergerak.
Apalagi volume dari obyek itu sangat besar sehingga membutuhkan pengendalian kekuatan force yang sangat ekstra untuk bisa berhasil.
"Ini sangat berbeda dengan menahan pergerakan peluru dengan pergerakan makhluk hidup seperti manusia yang perbedaannya cukup signifikan." Pikir Tanaka.
"Sialan! Kamu benar-benar pecundang Gin!" Ujar Luffy dengan marah.
"Beginilah cara kami bertarung! Semua ini salah kalian! Bila saja kalian memberikan kapal ini tanpa perlawanan, ini semua tidak akan terjadi!" Teriak Gin.
Sanji terlihat ingin berusaha untuk berdiri setalah dia jatuh, tapi tubuhnya dihantam oleh Pearl yang jatuh di atasnya.
"Sanji!" Teriak Luffy dan para koki.
"Sial! Aku gagal!" Ujar Tanaka yang kesal.
Pearl dengan sombongnya tersenyum setelah melakukan itu. Akan tetapi dia kembali bersikap waspada karena Sanji berusaha untuk berdiri lagi, meskipun tubuhnya sudah dihantam olehnya.
"Kenapa kamu tetap berdiri, Sanji-san?" Tanya Gin.
"Pria tua itu telah mengorbankan kakinya untuk menyelamatkan nyawaku. Aku tak akan pernah bisa membalas apa yang dia lakukan itu." Ucap Sanji lalu bangkit berdiri. "Aku pun juga akan mempertaruhkan nyawaku untuknya! Untuk membuat restoran ini tetap berdiri selama mungkin."
"Si bodoh itu, apa dia ingin mati?" Tanya Patty.
"Hah, kata-kata yang bagus. Tapi, restoran ini akan segera tutup dan mulai sekarang berubah menjadi kapal bajak laut!" Ucap Pearl dengan angkuhnya.
Luffy sudah terlihat sangat marah lalu memanjangkan kakinya keatas.
"Hentikan dasar bodoh! Kamu jangan berurusan dengan mereka!" Ucap Sanji mencoba menghentikan Luffy.
Luffy lalu menghantamkan kakinya di sirip restoran sehingga sirip itu hancur menjadi beberapa bagian. Dia tersenyum seringai setelah melakukan itu.
"Siripnya dihancurkan!"
"Beraninya bocah itu merusaknya! Apa dia berencana untuk menghancurkan kapal itu?! Gin, hancurkan kepala Zeff! Cepat lakukan!" Perintah Don Krieg.
"Ta-Tapi dia telah menyelamatkan kita dengan memberi 100 makanan!" Ucap Gin yang ragu.
"Gin, kamu ini!" Ucap Don Krieg yang marah.
"Hei! Aku sama sekali tak menyerang kalian, aku hanya merusak siripnya saja." Ujar Luffy dengan santainya.
Tanaka hanya tertawa mendengar hal itu.
"Haha~ kamu sangat hebat, kapten! Puji Tanaka.
"Shi shi shi." Tawa Luffy.
"Hei bocah pelayan, kamu pikir apa yang telah kau lakukan?!" Tanya Sanji.
"Aku akan menenggelamkannya!" Ucap Luffy dengan tenang.
"Apa?!" Tanya Sanji terkejut.
"Aku akan menenggelamkan kapal ini." Ucap Luffy yang membuat semua orang terkejut, kecuali Tanaka.
"Jangan bercanda!!!" Ucap mereka semua.
"Aku tak mengerti apa yang kamu bicarakan. Apa kamu ini sudah gila, kurang ajar?!" Teriak Sanji yang marah.
"Jika aku menghancurkan kapal, mereka tak memiliki alasan lagi untuk menyerang." Jawab Luffy dengan polosnya.
"Sebuah solusi yang sangat sederhana untuk orang seperti Luffy." Pikir Tanaka yang tersenyum.
"Hah?! Memangnya apa yang kamu tau?! Apa kamu mengerti bagaimana posisiku? Apa kamu mengerti arti dari restoran ini?!" Tanya Sanji yang marah sambil mencengkram baju Luffy.
"Jadi kamu akan mati demi restoran ini? Kamu ini bodoh atau apa?" Tanya Luffy yang teringat akan Shanks yang telah menyelamatkan dirinya saat kecil.
"Apa kau bilang?!" Tanya Sanji marah
"Kematian bukanlah cara untuk membalas kebaikan orang lain! Dia menyelamatkanmu bukan untuk itu! Mendapatkan belas kasihan dari kematian adalah sesuatu yang harus diterima oleh orang lemah!" Jelas Luffy.
"Memangnya ada cara lain untuk melakukannya?!" Tanya Sanji.
Sanji dan Luffy terus bertengkar sampai membuat Tanaka harus melerai mereka berdua.
"Tentu saja ada, Sanji, hiduplah! Itulah caramu membalas kebaikan orang yang menyelamatkan nyawamu." Ujar Tanaka yang membuat Sanji dan Luffy melihat ke arahnya.
"Dia menyelamatkan nyawamu untuk melihatmu hidup, bukan mati." Tegas Tanaka.
Luffy dan Sanji lalu berhenti bertengkar. Pada saat itu juga Pearl tiba-tiba saja akan menyerang Sanji dan Luffy tapi Gin dengan cepat justru menyerang Pearl dan merusak perisainya.
"Kenapa, Gin-san?" Tanya Pearl.
"Maaf Pearl, kamu menggangguku." Jawab Gin.
Tidak sampai disitu saja, Tanaka yang sudah kesal dengan Pearl langsung melempar jauh ke langit dengan kekuatan forcenya dan tidak ada yang tahu akan jatuh dimana dia.
"Haaa~ perasaanku jadi lega setelah melakukannya." Ujar Tanaka sambil menghela nafas lega.
"Gin, apa kau ingin mengkhianati kami?!" Tanya Don Krieg yang marah.
"Maafkan aku kapten, dia telah menyelamatkan nyawa kita. Aku tak ingin dia mati dengan cara seperti ini. Setidaknya, setidaknya...biarkan aku yang membunuhnya." Pinta Gin.
Semua orang, kecuali Tanaka terkejut dengan tindakan Gin yang dilakukannya secara tiba-tiba.
"Dia dengan mudahnya menghancurkan zirah itu!" Ujar Patty.
"Ini benar-benar sangat serius!" Ujar seorang koki.
Sementara itu, Luffy yang kebingungan, kemudian dia berkata, "Lihatlah, rencana aku yang membuat mereka saling bertengkar telah berhasil dengan baik."
"Bohong! Kamu hanya ingin menghancurkan kapal ini saja tadi!" Teriak Sanji dengan marah.
"Hahaha~ kamu membuat rencana yang hebat kapten!" Puji Tanaka, meskipun dia tahu kalau Luffy tidak membuat rencana seperti itu.
"Terima kasih, Tanaka, shi shi shi." Tawa Luffy yang gembira.
"Kamu jangan mendukung kebohongannya!" Teriak Sanji yang marah pada Tanaka.
Sementara itu, Don Krieg masih tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Gin.
"Apa kamu sudah kehilangan akalmu, Komandan pasukan tempur, Gin?" Tanya Don Krieg marah.
"Komandan pasukan tempur?" Tanya Sanji.
"Jadi dia bukan anak buahnya?" Tanya Patty.
"Dia bisa menghancurkan perisai orang tadi, kekuatan macam apa yang dia miliki?" Tanya Carne.
"Sanji!" Panggil Gin mengalihkan perhatian Sanji dari Luffy dan Tanaka padanya. "Aku ingin kau meninggalkan kapal ini tanpa terluka. Tapi sepetinya itu tak akan terjadi."
"Ya, kamu sendiri sudah mengerti. Aku tak bisa membiarkanmu mengambil restoran ini meski aku harus mati." Ucap Sanji.
"Kalau begitu aku harus membunuhmu dengan tanganku." Tegas Gin. "Ini akan menjadi sebuah kehormatan spesial ku padamu"
"Terima kasih, tapi lebih baik kamu saja yang mati." Ucap Sanji sambil menyalakan rokoknya.
"Kamu juga, topi jerami dan pria di sampingmu, lebih baik pergi dari tempat ini, susul teman-teman kalian yang telah pergi tadi." Ucap Gin yang melihat ke arah Luffy dan Tanaka.
"Tak masalah, aku tak akan kalah melawan orang lemah sepertimu." Ucap Luffy dengan santainya.
"Cobalah untuk mengalahkan kami, itupun kalau kamu bisa!" Pinta Tanaka dengan tenang.
"Kurang ajar! Beraninya kau berkata seperti itu pada Komandan pasukan tempur kami?!"
"Lemah?! Beraninya kamu berkata seperti itu!"
"Kami adalah bajak laut terkuat di East Blue, Bajak Laut Krieg!"
"Hahahaha~ bajak laut terkuat! Apa itu benar?" Tanya Tanaka yang tidak yakin akan hal itu.
"Apa kalian mengaku kuat hanya karena memiliki anggota banyak?" Tanya Luffy yang membuat anggota Bajak Laut Krieg semakin marah.
"Ah, kata-katamu menusuk sekali." Ucap Sanji.
"Itu kalimat yang sangat tajam seperti pedang, kapten, tertusuk tapi tidak berdarah, hahaha~" tawa Tanaka.
"Jadi aku benar, ya?" Tanya Luffy.
Lalu anggota Bajak Laut Krieg pun akan menyerang Luffy, tapi ditahan oleh Tanaka dengan kekuatan forcenya. Dia mengeluarkan banyak keringat untuk menahan banyak orang tersebut.
"Ini lebih mudah daripada saat melakukan pada Pearl yang sedang berada di udara tadi." Pikir Tanaka.
Para anggota bajak laut Krieg itu tercengang dan kebingungan karena pergerakan mereka terhenti seperti ada sesuatu yang menahan mereka.
Beberapa saat kemudian, Tanaka mendorong mereka ke belakang sehingga mereka semua kebanyakan tercebur ke dalam lautan.
"Apa yang terjadi?"
"Mengapa kita terdorong?"
"Apa itu dilakukan oleh pria itu?"
"Dia juga pemakan buah iblis, bukankah sebelumnya dia pernah melayang?"
Para anggota bajak laut Krieg saling berbicara tentang apa yang terjadi pada mereka.
"Sebenarnya apa yang kamu lakukan?" Tanya Sanji yang benar-benar penasaran.
"Aku akan beritahu padamu kalau kamu mau bergabung dengan kami." Jawab Tanaka.
"Tidak usah! Aku juga tidak benar-benar ingin tahu." Tolak Sanji.
"Sanji, sebenarnya yang dilakukan Tanaka itu-" ucapan Luffy terpotong karena Tanaka memintanya untuk diam.
"Kapten, jangan beritahu padanya, aku sedang melakukan negosiasi pada Sanji agar dia bergabung dengan kita."
Luffy segera menutup mulutnya sejenak dan kemudian berkata, "Ya, kamu harus bergabung dengan kita dulu, baru aku kasih tahu apa yang dilakukan Tanaka."
"Tidak akan!" Teriak Sanji.
Mendengar penolakan itu membuat Luffy merasa kecewa.
Don Krieg yang berada di tempatnya sudah sangat marah karena rencana merebut kapal restoran Baratie belum juga berhasil dilakukan.
"Mundur!" Perintah Don Krieg.
"Kapten!"
"Tapi..."
"Jika kalian marah dikatakan lemah, itu membuktikan kalau kalian memang lemah. Akan terlihat siapa yang sebenarnya kuat atau lemah. Ada aku disini, kalian tak perlu takut!" Jelas Don Krieg dengan sombongnya.
"B ... Baik!!" Teriak para anggota bajak laut Krieg.
"Hei, bocah! Aku akan membuatmu merasakan kekuatan dari Penguasa East Blue. Aku akan memberimu pelajaran bahwa buah iblis atau apapun itu tak akan mempan padaku." Ejek Don Krieg.
"Kamu ini berisik sekali, ya, aku akan menghajar mu, itu saja, aku akan datang, tunggulah di sana!" Pinta Luffy.
"Bocah, diantara kita berdua siapa yang akan menjadi raja bajak laut?" Tanya Don Krieg.
Tanaka hanya tertawa mendengar pertanyaan yang sangat gak berguna itu ditujukan pada Luffy.
"Tentu saja Luffy akan menjawab ... " Pikir Tanaka.
"Tentu saja itu aku!" Jawab Luffy dengan santainya.
Mendengar itu membuat Patty dan para koki langsung merasakan frustasi karena Luffy tidak ada keinginan untuk membuat Don Krieg senang.
"Kenapa aku harus menyenangkan dia?" Tanya Luffy dengan polosnya.
"Begitukah? Baiklah, kalian semua menyingkirlah." Perintah Don Krieg.
Kapten bajak laut Krieg itu kemudian menunjukkan sebuah perisai dengan lambang bajak laut Krieg berupa dua jam pasir dan tengkorak Jolly Roger.
Melihat kaptennya melakukan itu membuat para kru bajak laut Krieg menjadi panik.
"Tunggu kapten Don Krieg!" Pinta Gin yang khawatir.
"Apa itu?" Tanya Luffy.
"Dia akan melakukan pertarungan yang licik." Pikir Tanaka.
"Aku akan mengajarkan pada bocah pemimpi itu akan tentang kekuatan sebenarnya dari seorang bajak laut terkuat di east blue." Ujar Don Krieg yang mengeluarkan sebuah meriam dari perisai tersebut.
"Jika itu bola meriam, aku akan dapat mementalkan nya kembali." Ujar Luffy dengan santainya.
"Sayangnya itu bukan bola meriam biasa, tapi sudah dimodifikasi." Pikir Tanaka.
Don Krieg memberitahu kalau dirinya akan menembakkan gas beracun yang membuat semua orang terkejut.
"Aku mohon, kapten, biarkan aku sendiri yang membunuh orang ini!" Pinta Gin.
Akan tetapi, Don Krieg mengabaikan permintaan Gin karena dia akan melakukan cara apapun untuk memenangkan pertarungan.
"Bukankah aku selalu mengatakan padamu kalau aku tidak peduli dengan kebanggaan dan simpati, dalam pertempuran tujuan akhirnya hanyalah kemenangan." Jelas Don Krieg.
Tanaka hanya menatap Don Krieg dengan pandangan tanpa ekspresi sama sekali. Dia berpikiran untuk menghentikan peluru meriam yang di tembakan Don Krieg itu.
"Jika kalian menghirup gas beracun ini, racunnya akan mengalir ke seluruh tubuhmu dengan sangat cepat dan kemudian berakhir dengan kematian tragis." Ujar Don Krieg.
"Bohong, itu bukan gas beracun tapi peluru meriam yang berisi proyektil kecil berbentuk bintang yang meledak seperti granat." Pikir Tanaka.
Don Krieg langsung menembakkan peluru meriam itu dari perisainya menuju ke tempat restoran berada.
Para kru bajak laut Krieg langsung memakai pelindung anti gas beracun dan ada juga yang menyelam.
Luffy yang melihat itu, segera mengambil tindakan dengan menendang peluru meriam itu.
"Luffy, berhenti!" Pinta Tanaka.
"Bila itu hanya gas beracun, aku hanya perlu menendangnya ke laut." Ujar Luffy.
Don Krieg tersenyum seringai saat melihat Luffy yang ingin menendang peluru itu.
"Itu bukan gas beracun!" Ucap Gin.
Tanaka terlambat menghentikan Luffy karena dia sudah berlari mengabaikan peringatannya.
Dengan gerakan cepat, Tanaka mengarahkan tangannya ke bola meriam itu dan kemudian membelokkan jalur peluru itu ke arah tiang kapal yang sebelumnya mengenai Pearl.
\*bummm~
Peluru itu meledak dan mengeluarkan begitu banyak proyektil berbentuk bintang. Proyektil bintang itu mengenai beberapa anggota bajak laut yang tidak menyelam karena mereka memakai pelindung anti gas beracun.
"Itu bukan gas beracun?" Tanya Luffy yang terkejut.
"Sial! Apa yang kamu lakukan?" Teriak Don Krieg pada Tanaka karena dia telah membuat rencananya gagal.
Tanaka mengabaikannya, berlari menuju ke Luffy dan menjitak kepalanya.
"Aduh! Apa yang kamu lakukan Tanaka?" Tanya Luffy.
"Itu hukuman untukmu kapten, karena bertidak sembarangan." Ujar Tanaka yang marah.
"Kalau saja aku tidak mengubah jalurnya, proyektil bintang itu akan membuatmu terluka, tubuhmu itu bisa terluka meskipun menjadi karet." Jelas Tanaka.
"Shi shi shi, maaf dan terima kasih sudah menolong aku, Tanaka." Ujar Luffy dengan tertawa nyengir.
Tanaka menghela nafas panjang melihat perilaku kaptennya itu. Dia berpikir tindakannya sudah tepat untuk tetap bersama dengan Luffy.
"Hei, brengsek! Jangan acuhkan aku, apa yang telah kamu lakukan pada peluru meriam aku?" Tanya Don Krieg yang marah pada Tanaka.
"Kenapa aku harus memberitahu padamu? Kamu bukan siapa-siapa bagiku, jadi tidak ada keharusan untuk aku memberi tahu apa yang aku lakukan tadi." Jelas Tanaka.
Tentu saja hal itu membuat Don Krieg merasa sangat marah.
"Astaga, kapten dan anggotanya sama-sama gila! Kenapa mereka membuat marah Don Krieg terus meneru!" Ujar Patty.
"Gin! Menghabisi koki itu adalah tugasmu. Aku akan mengurus bocah idiot disana itu. Lalu untuk pria dengan kemampuan aneh itu, aku akan menghabisinya nanti." Perintah Don Krieg.
"Dimengerti, kapten!" Jawab Gin.
"Maaf Sanji, kamu tidak akan bisa mengalahkan aku." Ujar Gin.
"Hahaha, kamu pasti bercanda, jaga kata-katamu brengsek!" Balas Sanji.
Gin maju menyerang Sanji yang mana Sanji pun melayangkan tendangan pada Gin, tapi bisa dihindari oleh Gin.
"Ini semua karena koki itu!"
"Benar sekali!"
"Saat komandan Gin memegang senjatanya itu, berarti dia akan bertarung serius."
"Julukannya adalah, iblis."
"Tak peduli lawannya akan menangis atau berteriak, dia akan menyiksanya sampai mati. Dia adalah seorang iblis yang tak memiliki rasa belas kasihan sedikitpun."
Para anggota bajak laut Krieg mengomentari pertarungan tersebut dan merasa kasihan pada Sanji yang melawan komandan pasukan tempur bajak laut Krieg, Gin.
Gin lalu melayangkan senjatanya yang juga dihindari oleh Sanji.
Sanji kembali melayangkan tendangan pada Gin tapi Gin lebih cepat melayangkan senjatanya dan menahan leher Sanji dengan senjatanya.
"Sanji!" Panggil Luffy yang khawatir.
"Bukankah sudah ku peringatkan, kau tak akan bisa mengalahkan ku. Sampai jumpa, terimalah kekalahan mu." Ucap Gin.
Gin lalu melayangkan senjatanya yang berada di tangan satunya. Tapi Sanji membuang rokoknya mengenai dahi Gin sehingga serangan Gin melesat dan Sanji bisa melepaskan diri.
Koki itu menendang wajah Gin, tapi komandan pasukan tempur itu juga melayangkan senjatanya mengenai perut Sanji.
Mereka berdua kemudian sama-sama terkapar.
"Koki itu berhasil menendang Gin-san."
"Jangan-jangan Gin-san juga telah dikalahkan."
"Dasar bodoh, selama ini kalian melihat kemana? Gin adalah seorang iblis berdarah dingin yang ku percaya. Karena itulah aku memberinya jabatan Komandan Armada. Dia akan menunjukkan siapa dirinya." Jelas Don Krieg.
Gin lalu bangkit berdiri begitu juga dengan Sanji.
"Apa si Sanji itu baik-baik saja?" Tanya Patty.
"Dia tak akan baik-baik saja setelah menerima serangan manusia perisai, setidaknya 5-6 tulang rusuknya telah patah." Jawab Carne.
"Dia baik-baik saja, meskipun tubuhnya terluka dia akan baik-baik saja karena dia adalah salah satu anggota trio monster dalam bajak laut topi jerami." Pikir Tanaka yang melihat pertarungan Sanji dan Gin.
"Senjatamu itu tak sebaik yang kukira. Apa hanya itu saja yang bisa dilakukan oleh seorang Komandan Armada?" Tanya Sanji.
Pada saat itu Luffy melihat Don Krieg mengarahkan pandangan ke arah pertarungan Sanji dan Gin.
"Yosh, sekarang aku memiliki kesempatan untuk menghajarnya!" Ucap Luffy lalu berlari kearah Don Krieg.
Tanaka yang melihat Luffy berlari di atas tiang kapal milik kapal bajak laut Krieg segera mencemooh kaptennya itu.
"Brengsek! Baru saja mengalihkan pandangan darinya dia sudah bertindak sembrono lagi, dasar kapten bodoh!" Ujar Tanaka.
Don Krieg menyadari keberadaan Luffy yang sedang berlari di atas tiang.
"Jangan terlalu percaya diri." Ucap Don Krieg lalu merusak tiang yang menjadi penghubung dan menembakkan sebuah peluru paku besar pada Luffy.
"Sial, paku-paku besar!" Teriak Luffy yang berlari kembali dengan beberapa peluru paku besar melesat melewati dirinya.
Sebuah paku besar menancap di paha kiri bagian belakang. Luffy merasa kesakitan dan kakinya di atas tiang langsung terpeleset sehingga membuat dirinya akan jatuh ke laut.
"Benar-benar kapten yang sangat menyusahkan!" Ujar Tanaka yang langsung menarik Luffy ke arahnya sehingga dia tidak jadi jatuh ke laut.
Tanaka segera membantu Luffy untuk mencabut paku besar itu dengan teriakan Luffy yang merasa kesakitan.
"Inilah akibat jika kamu melakukan tindakan yang sembrono!" Ujar Tanaka yang marah.
"Shi shi shi, terima kasih Tanaka." Ujar Luffy yang tertawa nyengir.
Melihat sikap polosnya itu membuat Tanaka tidak bisa memarahinya lagi sehingga yang bisa dia lakukan hanyalah menghela nafas.
Tanaka segera merobek bagian kecil pakaiannya untuk membaluti luka yang diterima oleh Luffy agar darahnya tidak terus keluar.
"Kurang ajar kau, apa kamu serius bertarung denganku?!" Tanya Luffy.
"Bertarung serius? Yang seperti itu merepotkan saja." Ungkap Don Krieg. "Bagiku, yang terpenting adalah strategi untuk membunuh lawan secepatnya, itulah pokok pertarungan sebenarnya"
"Cara bertarung seperti yang kamu lakukan itu sama saja seperti seorang monyet!" Tegas Don Krieg.
"Kamu benar, kaptenku bertindak seperti monyet ... " Ujar Tanaka sambil menatap Don Krieg dengan helaan nafas tapi kemudian dia berkata dengan pandangan menghina. "Tapi akan lebih memalukan lagi ada orang yang dikalahkan oleh seorang yang dianggap seperti monyet dan orang itu adalah kamu!"
"Ya, jangan menghina monyet, kau akan dihajarnya!" Ucap Luffy dengan polosnya sambil mengejek Don Krieg seperti anak kecil.
"Yah, hajar terus dia, komandan!"
"Hahaha, semua tulangnya pasti patah!"
"Bunuh dia!"
Teriak para anggota bajak laut Krieg yang terlihat senang melihat Sanji dihancurkan dengan sadis oleh Gin.
Luffy, Tanaka dan Don Krieg kembali menyaksikan pertarungan Sanji dan Gin.
Pada kali ini Sanji diserang oleh Gin dengan sangat sadis hingga ia terbatuk-batuk dengan mengeluarkan darah di atas lantai.
"Sanji!" Panggil Luffy.
Para koki khawatir melihat keadaan Sanji.
"Gara-gara Sanji sudah terluka di pertarungan sebelumnya dia dengan mudahnya dihajar tanpa bisa melawan."
"Sanji sudah di hajar oleh senjata itu sebanyak 10 kali."
Sementara itu, Sanji yang sudah terluka parah masih belum menunjukan kekalahannya.
"Hanya itu kehebatan tusuk gigimu itu! Kamu membuat aku tertawa" Ucap Sanji dengan tersenyum seringai.
"Aku akan menghabisimu sekarang juga! Jangan melawan lagi..." Ucap Gin lalu menyerang Sanji dengan senjatanya lagi tapi Sanji dengan sigap menghindari serangannya.
"Apa-apaan itu?! Kamu ingin mengasihani ku?!" Tanya Sanji lalu melayangkan tendangan yang mengenai punggung Gin. "Jangan meremehkan ku!"
Sanji lalu ambruk karena tubuhnya tidak bisa menahan lagi untuk berdiri ataupun bergerak.
Tanaka dengan cepat menghampiri Sanji untuk memeriksa lukanya.
"Ini buruk! Tulang rusuknya banyak yang patah." Pikir Tanaka yang memeriksa tubuh Sanji.
"Tanaka awas!"
Gin yang sudah bangkit berdiri langsung menendang Tanaka ke samping.
Tendangan itu sangat membuat Tanaka kesakitan dan ada beberapa bagian tulang di bagian kanan dadanya yang terasa retak.
Meskipun tubuhnya akan kembali normal seperti sedia kala, tapi tetap saja itu sangat menyakitkan bagi Tanaka.
Gin lalu memegang leher Sanji dan ingin menghajar kepala Sanji dengan senjatanya.
"Kurang ajar..." Ucap Sanji yang sudah siap menerima pukulan senjata itu yang mungkin akan membuat dia langsung mati.
Tanaka yang melihat itu segera mengarahkan tangannya pada Gin untuk menghentikannya.
Tapi tiba-tiba saja Gin menangis.
"Aku tak bisa...aku tak bisa, kapten! Aku tak bisa membunuhnya, aku tak bisa melakukannya, kapten!" Teriak Gin.
"Apa kamu bilang?!" Tanya Don Krieg.
"Ini pertama kalinya bagiku. Belum pernah ada seseorang pun yang memperlakukanku sebaik itu. Jadi aku tak bisa membunuh orang ini!" Ungkap Gin sambil kepalanya tertunduk ke bawah.
"Dasar pengecut!" Ujar Don Krieg yang marah. "Kamu benar-benar mengecewakan, Gin! Aku selalu percaya kamu adalah kru aku yang paling terpercaya dan kamulah yang memimpin pasukan bajak laut Krieg selalu mendapatkan kemenangan"
Gin terdiam sejenak dan kemudian berkata, "Aku mengerti, aku tak bermaksud untuk mengkhianatimu. Aku tak berpikir bahwa yang kita lakukan selama ini adalah sebuah kesalahan." Ungkap Gin.
"Aku masih menghormati kekuatanmu dan juga bajak lautmu. Aku benar-benar senang kau mempercayai kekuatanku. Dan mengakui ku sebagai seorang Komandan pasukan tempur bajak laut Krieg, karena itulah aku mengikuti perintahmu untuk seterusnya. Tapi, tapi...aku tak bisa membunuhnya!" Jelas Gin dengan perasaan bersalah karena tidak bisa mematuhi perintah kaptennya itu.
"Kapten, apa kita bisa ... meninggalkan kapal ini dan melupakan rencana kita disini?" Tanya Gin sambil menatap Don Krieg.
Tentu saja tindakan dan permintaan itu membuat para anggota bajak laut Krieg terkejut dan mereka kebingungan dengan apa yang terjadi pada komandan mereka.
"Kamu! Tak hanya membangkang dari perintahku, sekarang kau ingin menyampaikan ide yang gila juga?!" Tanya Don Krieg marah. "Mengecewakan sekali...kebaikan dan simpati, aku paling benci kedua hal itu. Bukankah aku sudah sering mengatakan hal itu?! Minggir lah, kalian semua!"
Don Krieg lalu mempersiapkan senjatanya yang ada di perisai dan mengarahkannya ke arah restoran.
"Kapten, itu..." Ucap Gin.
"M-MH5!"
"Kali ini kapten akan bener-benar melepaskan senjata gas beracun terkuat!"
"Apa?!" Sahut Sanji.
"Gas beracun?!" Tanya Luffy.
"Ah, masker pelindungnya!"
"Cepat pakai masker pelindung!"
"Cepatlah! Kita juga akan mati!
Terjadi kepanikan pada kru bajak laut Krieg, para koki, Luffy dan Tanaka karena Don Krieg akan benar-benar melepaskan peluru gas beracun.
"Menggunakan senjata seperti itu..."
"Kamu benar-benar kejam!"
"Apa kau tau apa yang terjadi jika menggunakan itu?!"
"Berhentilah mengocehkan hal yang tak berguna! Ini adalah pertempuran! Kemenanganlah yang paling utama. Bertarung curang, licik, memangnya apa salahnya? Kekuatanlah yang paling benar." Ungkap Don Krieg.
"Tak peduli apapun yang kita lakukan, hasil adalah segalanya. Menggunakan gas beracun atau apapun, yang terpenting adalah kemenangan. Itulah kekuatan!" Tegas Don Krieg.
"Benar-benar orang yang kejam!" Ujar Sanji.
Gin lalu mengeluarkan masker pelindungnya.
"Buang masker pelindung itu! Kamu bukan lagi anggota bajak laut Krieg! Matilah kamu!" Perintah Don Krieg.
Luffy dengan cepat berlari kearah Don Krieg.
"Aku tak akan membiarkanmu menembakkan gas beracun itu!" Teriak Luffy.
"Berhentilah mengoceh, bocah!" Ucap Don Krieg sambil menembakkan pelurunya yang membuat Luffy berusaha menghindarinya.
Tanaka melihat Luffy yang bergerak di bawah tiang seperti seekor kecoa dan itu membuat dirinya tertawa.
Akan tetapi Don Krieg menghancurkan tiang kapal itu sehingga membuat Luffy kembali akan jatuh ke laut.
Dengan cepat Tanaka menarik kembali Luffy agar tidak jatuh ke laut.
Melihat itu tentu aja, Don Krieg menjadi tambah marah.
"Kamu benar-benar membuat aku marah! Akan aku hancurkan tubuhmu dan aku jadikan sebagai makanan ikan!" Ancam Don Krieg pada Tanaka.
Orang yang diancam hanya mengacuhkan Don Krieg sambil memberikan senyuman nyengir.
"Sial! Gin, kau tak perlu lagi mendengarkan orang lemah seperti itu! Aku akan menghajarnya sekarang!" Ucap Luffy yang sudah berada di dekat Tanaka.
"Jangan menghina Don Krieg! Dia adalah manusia terkuat, kau tak akan bisa mengalahkannya." Pinta Gin.
"Sadarlah, dasar bodoh, dia ingin membunuhmu!" Ucap Sanji.
"Tentu saja, aku tak bisa memenuhi tugasku dan terjebak dalam perasaanku sendiri. Ini adalah balasan untuk apa yang telah kulakukan." Ucap Gin lalu membuang masker pelindungnya.
"Gin!" Ucap Luffy.
"Kenapa, kenapa?!" Ucap Sanji.
"Pada akhirnya kamu menunjukkan harga dirimu ya, tapi itu sudah terlambat. Matilah bersama koki itu! Ledakan Gas Beracun Mematikan, MH5!" Ucap Don Krieg sambil melepaskan peluru gas beracun..
Tanaka dengan cepat menarik empat masker pelindung yang digunakan oleh kru bajak laut Krieg yang berada di laut.
"Kalian, pakailah ini!" Ujar Tanaka sambil melempar masker pelindung pada Luffy, Gin dan Luffy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments