"Urggh~ akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak!" Ujar Tanaka dengan perasaan lega dan fresh.
Dia merenggangkan kedua tangannya ke atas dan merasakan tenaganya sudah berkumpul lagi.
"Baiklah, ronde kedua mari kita mulai, Buggy aku akan menghajar hidung merahmu itu sampai berubah menjadi ungu!" Tegas Tanaka.
Dia segera beranjak dari kasur, berjalan ke pintu utama rumah itu. Saat berada diluar dia segera menuju ke tempat toko majikan Shushu.
Sesampainya di sana, Tanaka melihat toko itu sudah hangus terbakar, hanya menyisakan puing-puing toko yang berwarna hitam.
"Ah, aku terlambat, seharusnya aku bangun lebih cepat agar hal ini tidak terjadi." Ujar Tanaka yang merasa kecewa pada dirinya.
"Aku harus mencari Luffy dan yang lainnya, mereka pasti kembali ke markas Buggy." Pikir Tanaka.
Saat dia berlari dalam beberapa meter, perutnya berbunyi, ia merasa sangat lapar dan haus.
"Sial, kenapa harus sekarang?" Tanya Tanaka.
Pada saat itu juga, dia teringat kalau dirinya bisa kembali ke bumi untuk menyantap makanan dan kembali ke dunia one piece dengan perut kenyang.
"Pergi ke wonder room." Ujar Tanaka.
Dalam waktu cepat, Tanaka sudah berada di padang rumput yang sangat luas dan berangin sepoi-sepoi.
Tanpa basa-basi lagi dia langsung kembali ke bumi, lebih tepatnya di kamar kosnya.
"Aku kembali!" Gumam Tanaka.
Dia segera berjalan menuju pintu kamar kosnya, tapi pada saat itu, dia menyadari kalau tubuhnya sangat bau, karena sudah beberapa hari dia tidak mandi dan juga tidak berganti pakaian.
"Mungkin lebih baik aku mandi terlebih dahulu dan kemudian makan." Pikir Tanaka.
Tanpa basa-basi dia segera melakukan aktivitas pembersihan diri di kamar mandi, setelah selesai, memakai pakaian baru dan tidak lupa menyemprotkan parfum agar wangi.
Setelah urusan berbenah diri itu selesai, dia segera keluar dari kamarnya dan melihat hari sudah malam.
"Astaga, sudah malam, tidak ... Sudah berapa hari berlangsung di bumi?" Tanya Tanaka pada dirinya saat melihat kegelapan dengan penerangan lampu di sekitar kamar kosnya.
Dia segera mencari ponsel pintarnya yang tidak terbawa olehnya saat berpindah ke alam semesta lain.
Tanaka menemukan ponsel pintarnya dan menghidupkan, tapi ternyata Ponsel pintarnya itu sudah kehabisan baterai sehingga dia harus mengisi ulang baterainya.
"Oke, sudah berapa hari di bumi?" Tanya Tanaka pada dirinya sambil melihat ponsel pintarnya yang sudah terisi baterai dan kembali hidup.
"Sekarang tanggal 18, Aku pergi ke dunia lain kalau tidak salah tanggal 9 dan di dunia one selama satu bulan enam hari kalau tidak salah, tapi di bumi waktunya hanya berlangsung 9 hari, baguslah perbedaan waktunya lebih lama di bumi daripada dunia itu." Gumam Tanaka.
Dia segera kembali menuju keluar untuk mencari makanan dan karena waktu sudah hampir tengah malam, tempat makan yang murah dan masih buka adalah Warmindo.
Tanpa basa-basi, Tanaka segera pergi menuju Warmindo yang dekat dengan kosnya, menggunakan motor matic satu-satunya itu yang juga dia jadikan sebagai alat penghasil uang.
"Bang, kemana aja, baru kelihatan?" Tanya seorang penghuni kos yang kamar dekat dengan pintu gerbang kos.
"Keluar kota, ini baru balik." Jawab Tanaka.
"Ada proyek bang? Tumben pergi sampai ke luar kota?" Tanya penghuni kos itu.
"Ya, begitulah, udah dulu ya, aku mau makan, perut sudah keroncongan ney." Pamit Tanaka.
"Ya, ya, oke, bang, hati-hati." Ujar penghuni kos itu.
Tanaka segera memacu motornya menuju ke Warmindo terdekat. Sesampainya di tempat itu dia segera memesan begitu banyak makanan, nasi dengan lauk pauknya berupa telur, mie rebus telur, dan segelas es teh.
Hidangan itu dengan cepat berada di meja yang digunakan Tanaka.
"Hahaha, aku sangat merindukan makanan ini." Ujar Tanaka yang menyantap dengan penuh kenikmatan hidangan tersebut.
15 menit adalah waktu yang dia habiskan untuk hidangan tersebut dan perutnya sudah terasa kenyang.
Tanaka segera membayar hidangan yang dia makan dan pada saat dia melihat gorengan, dia langsung berpikiran untuk membawa cemilan itu ke dunia one piece untuk dibagikan ke Luffy dan Zoro.
"Ada pesta gorengan, mas? Banyak amat beli gorengannya." Tanya penjual yang melihat Tanaka memasuki satu persatu gorengan ke dalam plastik.
"Ya, begitulah, maklum, mau bergadang, rasanya tanpa gorengan, itu sangat kurang efek bergadangnya, hahaha." Ujar Tanaka.
Dia kemudian membayar lagi sesuai dengan jumlah gorengan yang dia ambil. Setelah itu, Tanaka segera kembali ke kosnya dengan sekantong plastik penuh gorengan.
"Ayo kembali ke dunia one piece!"
Tanaka segera pergi ke wonder room, namun pada saat ingin pergi ke tempat Luffy dan lainnya berada saat ini, dia tidak tahu nama kotanya.
"Sial, bagaimana bisa aku melupakan hal sepenting itu!" Teriak Tanaka.
Dia kembali ke kamar kosnya, ingin mencari tahu nama kota tempat Luffy melawan Buggy untuk pertama kalinya dengan browsing.
Mengambil ponsel pintarnya, membuka aplikasi browser dan mengetik kata kunci terkait apa yang dia cari.
"Oh, namanya kota orange." Pikir Tanaka.
Setelah mengetahui nama kota tersebut, Tan langsung meletakkan kembali ponsel pintarnya. Dia langsung kembali ke wonder room agar bisa pergi ke dunia one piece.
Selagi Tanaka bersiap untuk kembali ke dunia one piece, Lutfi, Zoro dan Nami sudah berada di depan markas bajak laut Buggy.
"Buggy, sesuai dengan janjiku, aku datang untuk menghajar mu." Ucap Luffy.
"Mugiwara!" Ucap Buggy lalu tangannya yang sebelumnya terpisah kembali menempel. "Kurang ajar! Berani juga kalian datang lagi ke tempat ini dan menantang Kapten Buggy!"
"Dengar ya, yang kuinginkan adalah peta dan harta karunnya. Itu saja." Ucap Nami.
"Ya, aku mengerti." Ucap Zoro singkat.
"Bocah bodoh, apa yang kau lakukan disini? Seharusnya ini bukanlah urusan kalian para pendatang. Ini adalah pertarungan ku. Ini adalah kotaku dan aku akan melindunginya! Jangan ikut campur!" Ucap Boodle dengan marah.
Akan tetapi Luffy secara tiba-tiba saja menghantamkan kepala Boodle ke dinding dan membuatnya pingsan.
"Apa yang telah kau lakukan padanya? Kenapa kau melakukan itu pada Pak Walikota?" Teriak Nami.
"Dia menghalangi saja." Ucap Luffy dengan santainya.
"Ide bagus. Jika pria tua itu ikut bertarung, sudah pasti dia akan mati. Lebih baik seperti itu." Ucap Zoro yang mendukung tindakan Luffy.
"Baiklah, ayo kita-" Ucapan Luffy terpotong oleh suara Tanaka yang memanggilnya.
"Luffy, Zoro tunggu aku!" Teriak Tanaka.
"Tanaka, kamu sudah datang!" Sahut Luffy dengan polosnya.
"Kamu darimana saja?" Tanya Zoro.
"Kalian jahat, meninggalkan aku sendirian, bukankah aku anggota bajak lautmu, Luffy?" Tanya Tanaka yang marah.
"Shi shi shi, maaf, aku lupa, tapi sekarang kamu sudah datang, bisakah kita mulai?" Tanya Luffy.
Tanaka menganggukkan kepalanya dan menatap Buggy dan para krunya.
Melihat kehadiran Tanaka membuat Buggy teringat akan kejadian saat dirinya hampir mati oleh sebuah kekuatan misterius.
Tubuhnya bergetar dengan sangat hebat dan merasakan ketakutan. Tanpa disadarinya, dia sedikit mundur kebelakang, ingin bersembunyi di belakang bawahannya.
Akan tetapi hal itu diurungkan karena dia mendengar suara teriakan yang cukup menghina.
"Hei, kau besar, merah, jelek, Hidung merah!!! Mari kita mulai pertarungannya!" Teriak Luffy.
Semua anggota Bajak Laut Buggy menjatuhkan rahangnya mendengar teriakan Luffy.
"Ya, mari kita ubah hidung merah itu menjadi warna ungu!" Tambah Tanaka.
"Kau seharusnya tidak mengatakan hal itu." Ucap Nami yang panik.
Zoro juga menjadi panik karena Luffy memprovokasi Buggy sedangkan Tanaka hanya berdiri dengan ekspresi wajah datar di samping Luffy.
"Kau benar-benar membuatku marah, bocah bodoh. Beraninya kau memanggilku seperti itu. Cepat tembakkan Buggy Dama!" Ucap Buggy marah.
Buggy Dama pun ditembakkan. Nami sudah bersembunyi, sedangkan Zoro menjaga jarak dari Luffy.
Tan hanya mundur ke belakang tubuh Luffy yang membuat tubuhnya menjadi seperti balon dan memantulkan Buggy Dama itu kembali.
"Yosha, mengenai musuh." Teriak Luffy dengan gembira.
"Tembakan yang bagus, kapten!" Puji Tanaka.
"Sebenarnya makhluk apa kau ini?" Teriak Nami marah.
"Harusnya kamu bilang dulu kalau akan melakukan itu, jangan mengejutkan orang." Ngeluh Zoro.
"Bagus, jumlah musuhnya sudah berkurang!" Ucap Luffy dengan bangga.
"Sejak kau bertarung dengan singa itu, aku tau kalau ada sesuatu yang aneh denganmu. Hal seperti itu tak bisa dilakukan manusia biasa. Cepat jelaskan padaku." Ucap Nami.
"Tenanglah, Nami. Biar aku yang jelaskan." Ucap Tanaka.
Pria paruh baya itu menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh Luffy.
"Luffy adalah manusia karet karena dia memakan buah iblis bernama gomu gomu, jadi tubuhnya bisa melar dan menjadi balon seperti tadi karena dia manusia karet."
Buggy lalu muncul dari reruntuhan dengan memegang anak buahnya di kedua tangannya yang dijadikan sebagai tameng.
"Beraninya kau melakukan ini pada kami." Ucap Buggy.
"Dia menjadikan anak buahnya sebagai tameng!" Ucap Nami.
"Tipikal orang yang tidak pantas menjadi pemimpin, mengorbankan bawahan demi keselamatan diri sendiri, itu benar-benar sampah yang harus dibasmi." Ujar Tanaka dengan sinis.
Mohji muncul dari reruntuhan, lalu tidak lama kemudian seorang yang memiliki poni seperti Sasuke juga muncul dengan menjadikan peliharaan Mohji, Ritchie sebagai tameng.
"Ini benar-benar sebuah penghinaan, kapten." Ucap pria berponi itu.
"Oh, Cabaji. Aku sudah tak bisa lagi menahan amarahku." Kata Buggy.
"Cabaji, kurang ajar kau! Apa yang kau lakukan pada Ritchie?!" Teriak Mohji marah.
"Kucing jelek ini maksudmu? Aku tak ingin pakaianku kotor, jadi kugunakan dia sebagai tameng." Ucap Cabaji dengan santainya.
Cabaji melepaskan Richie sedangkan Mohji segera menghampiri Ritchie dengan wajah khawatir.
"Sialan kau, Cabaji" ucap Mohji yang marah.
"Eh, anak bertopi jerami itu, kapten, hati-hati dengannya, dia yang telah mengalahkan aku, dia pemakan buah iblis yang membuat tubuhnya menjadi seperti karet." Jelas Mohji.
"Buah iblis? Pantas saja dia bisa mengembalikan peluru meriam tadi ... Tunggu dulu, Mohji padahal kamu sudah tahu, tapi kenapa kamu tidak memberitahu padaku tentang hal ini!" Ujar Buggy yang menangkap Mohji dan melemparnya ke arah Luffy.
"Padahal aku sudah memberitahu ... Minggir kalian!" Teriak Mohji.
"Kamu saja yang minggir!" Ujar Luffy yang memberikan tendangan ke arah Nami yang melompat sehingga Mohji tersungkur ke jalan batu.
"Kapten Buggy." Panggil Cabaji.
"Ada apa, Cabaji?" Tanya Buggy.
"Biar aku saja yang mengurus semuanya." Jawab Cabaji dengan penuh percaya diri.
"Yosh, tunjukkan pada mereka kekuatan akrobatik mu." Perintah Buggy.
"Komandan bajak laut Buggy, Manusia Akrobatik Cabaji! Aku akan membalas rasa sakit yang diderita kru bajak laut Buggy." Teriak Cabaji sambil dengan cepat mendekat kearah kami.
Saat Cabaji akan menyerang Luffy menggunakan pedang, Zoro dengan cepat menahannya.
"Jika kau menggunakan pedang, maka akulah lawanmu." Ucap Zoro.
"Itu baru adil, Roronoa Zoro. Bertarung sebagai pendekar pedang denganmu." Ucap Cabaji lalu ia melihat luka Zoro yang terbuka kembali.
"Hei Zoro, bukankah kau seharusnya beristirahat. Aku bisa mengatasi mereka." Pinta Luffy.
"Itu benar Zoro, lagipula tidak akan ada pertarungan yang adil karena kau juga sedang terluka." Ujar Tanaka.
"Jangan menghalangiku!" Teriak Zoro.
"Keras kepala!" Pikir Tanaka yang kesal.
Tanaka melihat Cabaji tersenyum menyeringai dan kemudian menyemburkan api pada Zoro.
Pada kesempatan itu, Cabaji menendang lukanya yang membuat Zoro berteriak kesakitan.
"Ada apa? Kurasa aku tak menendangmu dengan keras." Ucap Cabaji dengan santainya.
"Dasar licik! Dia mengincar lukanya!" Kata Nami.
Tanaka merasa sedikit khawatir dengan keadaan Zoro tersebut.
"Percuma saja aku membantu Zoro karena dia pasti akan menolaknya" Pikir Tanaka
Cabaji lalu melancarkan serangan berikutnya dengan menimbulkan banyak debu.
"Apanya yang akrobatik? Itu hanyalah debu." Ucap Zoro lalu tiba-tiba saja Cabaji menyerangnya tapi dengan sigap Zoro menahannya.
Cabaji kembali melayangkan tendangan pada luka Zoro yang membuat Zoro kembali berteriak kesakitan.
"Dia melakukannya lagi!" Ucap Nami dengan kesal akan kelicikan Cabaji.
"Ada apa? Menyedihkan sekali melihat orang hebat sepertimu tak berdaya. Begitu, jadi kau sudah menyadarinya? Menjadikan Bajak Laut Buggy sebagai musuh adalah kesalahan besar." Ucap Cabaji dengan penuh kegembiraan.
"Bagaimana dia bisa bertarung dengan luka seperti itu? Sungguh mengesankan dia masih bisa bertahan hidup. Kenapa kau hanya diam saja dia hampir terbunuh!" Ucap Nami pada Luffy yang hanya menatap datar pada Zoro.
Tanaka mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih sambil menatap marah pada Cabaji.
"Ini adalah pertarungannya, bila kami ikut campur, dia akan sangat tersinggung, menganggap dirinya lemah dan marah pada kami." Jelas Tanaka pada Nami.
Nami menatap Tanaka lalu ia kembali diam dan menatap pertarungan Zoro.
"Roronoa Zoro, matilah kau!" Ucap Cabaji lalu dengan cepat menyerang kearah Zoro.
"Laki-laki memuakkan." Ucap Zoro lalu bangkit berdiri. "Mengincar lukaku...apa itu menyenangkan bagimu?"
Cabaji lalu berhasil menusuk luka Zoro yang serangannya sama sekali tidak dihindari oleh Zoro.
"Ke-Kenapa dia tidak menghindar?!" Tanya Nami yang kaget akan tindakan Zoro.
"Apa kau sudah puas? Akan kutunjukkan perbedaan diantara kita!" Ucap Zoro dengan tersenyum seringai.
"Whoa, keren!" Ucap Luffy dengan polosnya.
"Jadi ini Roronoa Zoro yang sebenarnya. Aku telah meremehkan mu." Ujar Cabaji.
"Impianku adalah menjadi Pendekar Pedang Terhebat di Dunia. Aku tak boleh dikalahkan, walaupun hanya sekali!" Ucap Zoro.
"Ya, dengan tekad sekuat baja itulah yang membuat kamu menjadi seorang pria sejati dan dikagumi oleh banyak orang, Zoro." Pikir Tanaka.
"Begitu, ya. Jadi kau ingin menunjukkan kekuatan semangatmu itu padaku. Tapi tak perlu khawatir, kau tak akan bisa mengalahkanku hanya dengan semangat saja. Salahmu sendiri jika kau kalah." Ucap Cabaji dengan angkuhnya.
"Jangan bercanda! Jika aku sampai kalah dengan orang sepertimu dengan luka seperti ini, tak bisa kubayangkan bagaimana masa depanku nanti!" Ucap Zoro tertawa kecil.
"Majulah, Zoro!" Ucap Luffy memberi semangat.
"Jika kau sampai kalah, aku akan menertawakan mu dan menceritakan pada semua orang kalau seorang pendekar pedang yang lemah!" Ucap Tanaka.
"Aku tidak lemah!" Teriak Zoro marah.
"Ya karena itulah, kalahkan dia dan buktikan kalau kamu adalah pendekar pedang terkuat dan paling hebat." Ujar Tanaka.
"Hmpp! Akan aku buktikan, lihatlah!" Ujar Zoro dengan penuh kepercayaan diri.
"Lakukanlah sesuka kalian. Bajak laut seperti kalian memang pekerjaannya selalu membunuh manusia. Mau kalian menang atau kalah, itu tak ada hubungannya denganku. Aku akan pergi mencari harta karun sendiri, dan kuucapkan selamat tinggal. Jika ditakdirkan, kita akan bertemu lagi. Sampai jumpa, berjuanglah!" Ucap Nami lalu berlari pergi.
"Ya, terima kasih!" Ucap Luffy dengan polosnya.
"Itu bukan sesuatu yang harus kamu ucapkan terima kasih, Luffy." Kata Tanaka yang sweetdrop.
"Akan kukeluarkan teknik akrobatik terhebat ku." Ucap Cabaji lalu menyerang Zoro dengan gasing.
Zoro dengan mudah menangkis gasing-gasing itu. Lalu Cabaji memanjat dinding dan menyerang Zoro dari atas.
Buggy juga menyerang Zoro dari belakang untuk membantu Cabaji.
"Cabaji! Aku akan menahannya! Cepat habisi dia!" Ucap Buggy.
"Sesuai permintaanmu, kapten!." Ucap Cabaji.
Luffy dengan cepat menginjak tangan Buggy yang ingin menahan Zoro, membuat Buggy berteriak kesakitan.
"Jangan ikut campur pertarungan Zoro!" Tegas Luffy yang marah.
Tanaka juga menatap Buggy dengan tatapan tajam.
"Diam saja disana, giliranmu akan tiba!" Ujar Tanaka dengan marah.
"Aku tak perlu bantuan dari kapten untuk mengalahkan orang sepertimu." Ucap Cabaji.
"Sudah cukup, aku sudah lelah." Ucap Zoro.
"Sudah kuduga kau akan menyerah untuk bertarung. Aku terkesan juga melihatmu bisa bertarung dengan luka seperti itu." Puji Cabaji.
"Aku sudah mulai bosan dengan teknik akrobatikmu yang memuakkan itu!" Ngeluh Zoro.
"Kalau begitu biar kutamatkan riwayatmu dengan satu serangan ku! Dengan teknik pedangku yang sebenarnya!" Kata Cabaji menyerang Zoro tapi pendekar tiga pedang itu dengan cepat menebas Cabaji dan memenangkan pertarungan.
"Cabaji!" Teriak Buggy.
"Kelompok Bajak Laut Buggy dikalahkan oleh pencuri." Ucap Cabaji lalu ia pun tumbang.
"Kami bukanlah pencuri..." Sahut Zoro lalu tumbang karena kelelahan dan juga lukanya yang kembali terbuka. "kami adalah Bajak Laut."
"Luffy, aku tidur dulu." Pinta Zoro lalu ia pun tidur, aku hanya bisa menghela nafasku melihat hal itu.
"Ya, sisanya serahkan saja padaku." Ucap Luffy.
"Kalian Bajak Laut?" Tanya Buggy.
"Ya, kami akan pergi ke Grand Line." Ucap Luffy dengan bangga.
"Orang biasa sepertimu tak akan bisa pergi kesana, dasar bodoh. Meskipun kau bisa sampai ke Grand Line, apa yang akan kau lakukan di sana? Melihat-lihat kuburanmu sendiri?" Tanya Buggy lalu ia tertawa.
"Aku akan menjadi Raja Bajak Laut!" Ucap Luffy dengan tegas.
"Hentikan omong kosongmu itu, bodoh! Kau akan menjadi Raja Bajak Laut? Kalau begitu aku akan menjadi Dewa! Orang yang akan menjadi Raja Bajak Laut dan memiliki seluruh harta karun di dunia adalah aku! Hentikan impian bodohmu itu!" Perintah Buggy.
"Kau terlalu banyak bicara. Jangan banyak bicara, cepat maju saja." Ucap Luffy.
"Topi jerami yang kau pakai itu mengingatkanku pada orang itu, dan itu benar-benar membuatku muak. Orang kurang ajar berambut merah itu!" Ucap Buggy.
"Maksudmu rambut merah itu? Apa kau mengenal Shanks?" Tanya Luffy.
"Memangnya kenapa jika aku mengenalnya?" Tanya Buggy.
"Sekarang dimana dia?" Tanya Luffy.
"Apa ini? Mengapa mereka saling bertanya?" Pikir Tanaka.
"Yah, jika dibilang kenal, aku mengenalnya. Jika kukatakan tidak kenal, aku juga tidak mengenalnya." Ucap Buggy.
"Bicara apa kau ini? Apa kau bodoh?" Ucap Luffy.
"Kaulah yang bodoh!" Ucap Buggy yang kesal. "Memangnya aku akan mengatakan sesuatu yang ingin kau ketahui? Aku bukanlah tipe orang seperti itu.
"Tak masalah, aku hanya perlu menghajar mu!" Tegas Luffy.
"Kau akan mati sebelum kau bisa melakukannya. Karet tak akan bisa memantulkan serangan pisau." Ucap Buggy.
"Ya, tak bisa." Ucap Luffy dengan polosnya membuat Tanaka lagi-lagi menghela nafas.
"Kenapa kamu mengiyakan perkataannya?" Pikir Tanaka.
Buggy dengan cepat menyerang Luffy tapi Luffy juga menghindarinya dengan cepat. Luffy lalu menyerang balik Buggy tapi serangan Luffy juga berhasil dihindari oleh Buggy.
Buggy lalu kembali menyerang Luffy, Luffy yang berusaha menahan serangan Buggy membuat dirinya terlempar. Luffy juga mendapatkan beberapa luka goresan.
Luffy lalu mengambil topi jeraminya yang terjatuh dan terdapat lubang di topinya karena terkena serangan Buggy sebelumnya.
"Kurang ajar!" Ucap Luffy marah.
"Ada apa? Apa salah jika aku melukai wajah ingusanmu itu?" Ucap Buggy.
"Beraninya kau...beraninya kau merusak topi ini?! Ini adalah benda berharga bagiku! Siapapun yang merusaknya tak akan ku maafkan!" Ucap Luffy.
"Sepertinya itu adalah topi bersejarah bagimu." Ucap Buggy.
"Benar sekali!" Ucap Luffy.
"Apakah sepenting itu topi mu? Jika itu memang sepenting itu bagimu, lindungilah jika kau bisa!" Ucap Buggy.
Ia dengan liciknya menyerang secara diam-diam ke arah Luffy dari belakang dengan bagian tangannya yang terpisah.
Serangan itu dapat dihindarkan oleh Luffy, tapi topi jerami yang dia pegang tidak selamat, topi jerami itu tertusuk oleh belati, menambah lubang di topi jerami milik Luffy dan terbang ke arah Buggy.
"Bagaimana bisa topi butut ini menjadi sebuah harta karun? Yang namanya harta karun adalah emas dan benda yang bersinar dan itu menunjukkan kelas dari pemiliknya. Topi jerami butut ini harta karun katamu? Jangan membuatku tertawa!" Ucap Buggy dengan angkuhnya.
Tanaka dengan cepat mengambil topi jerami itu dengan kekuatan forcenya dan juga mendorong Buggy ke belakang sampai membuat dia tersungkur ke jalan batu.
"Harta karun bukan hanya emas dan benda yang bersinar seperti yang kau katakan!" Ujar Tanaka secara tegas.
"Pemberian dari seorang yang dianggap penting dan berharga juga merupakan harta Karun, terlepas dari bagaimana bentuknya, jadi tutup mulutmu! Orang sepertimu tidak akan pernah mengerti!" Ucap Tanaka yang menatap marah pada Buggy.
"Sialan kau! Apa yang kamu lakukan padaku?! Kekuatan apa yang kamu gunakan untuk menyerang aku?" Tanya Buggy lalu akan menyerang Tanaka tapi dengan mudahnya Tanaka menahan serangan itu dengan kekuatan forcenya.
"Apa? Apa yang sebenarnya kamu lakukan? Kenapa senjataku tidak bisa mengenai kamu? Buah iblis apa yang kamu makan?" Tanya Buggy.
"Buah iblis? Aku sama sekali tidak memakan buah iblis, ini adalah kekuatan force dan aku tidak akan memberitahu apa itu kekuatan force." Jelas Tanaka yang kembali mendorong Buggy ke belakang sehingga kembali tersungkur ke jalan batu.
"Luffy aku serahkan badut ini padamu, aku akan melawan para bawahan agar tidak menggangu pertarungan kalian." Ujar Tanaka.
"Dan topinya, biarkan aku yang jaga, agar tidak tambah kerusakannya." Tambah Tanaka.
"Ya, terima kasih, Tanaka, aku titip topi jerami itu." Ujar Luffy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments