'Tali ini sangat sulit dilepas.' Pikir Tanaka.
Dia bersusah-susah payah untuk melepaskan ikatan yang sangat erat tersebut.
Beberapa saat kemudian Coby datang dan membantu Tanaka melepaskan tali yang mengikat Zoro pada bagian tangan kiri.
Pada saat itu Tanaka merasakan ada bahaya yang datang ke arahnya. Dia tidak tahu bagaimana bisa dia merasakan tanda-tanda bahaya tersebut.
Dia langsung mengarahkan pandangan ke arah tower pangkalan dan melihat ada prajurit yang sedang membidik Coby.
"Sial, apa yang harus aku lakukan?" Pikir Tanaka.
\*Dor
Sebuah suara letusan senapan muncul dan Tan dapat melihat dengan jelas arah peluru bulat yang terbuat dari besi melesat ke arah lengan kiri Coby.
"Coby, awas!" Teriak Tanaka yang memperingati pria berambut mangkok itu.
Secara reflex, Tanaka mengarahkan tangannya ke arah Coby sehingga membuat pria berambut mangkok itu terdorong ke kanan.
\*Bugh
Peluru meriam kecil itu masuk ke dalam tanah.
"Fiuh~ untung saja masih sempat." Ujar Tanaka dengan perasaan lega.
"Hentikan itu!" Ucap salah satu Angkatan Laut yang telah membidik senapan ke arah mereka bertiga.
Terlihat Morgan berada diantara prajurit Marine, bawahannya itu.
"Kalian mau membebaskan penjahat, aku akan menghukum mati kalian sekarang!" Tegas Morgan.
Coby yang tersungkur di tanah sudah menangis ketakutan, sedangkan aku sedang berada di posisi waspada.
"Bidik sasaran! Jangan biarkan bocah-bocah yang bersama pemberontak kabur dari sini!" Perintah Morgan.
"Ini sangat berbeda dengan apa yang sudah kita sepakati!" Teriak Zoro.
"Roronoa Zoro, jangan salah mengerti. Aku tidak peduli siapa kau, kau tidak ada apa-apanya bagiku!" Ucap Morgan lalu kemudian memberikan perintah.
"Bersiap!"
Para prajurit Marine sudah bersiap dalam posisi menembak.
"Tembak!"
Para prajurit kemudian menekan pelatuk senapannya dan Tanaka sudah bersiap untuk menghadang peluru meriam kecil itu dengan menggunakan kekuatan force.
Meskipun ini pertama kalinya dia akan mencoba tanpa pernah berlatih, dia harus berhasil melakukannya karena bila gagal, dirinya tidak akan menjadi masalah karena masih tetap hidup, tapi Zoro dan Coby akan tewas.
Tiba-tiba saja, Luffy muncul di depan mereka bertiga dan menahan semua peluru itu dengan tubuhnya yang memang sudah menjadi karet, efek dari buah iblis gomu gomu.
Peluru-peluru itu mengenai tubuhnya dan kemudian dikembalikan pada mereka seperti sebuah peluru yang dihempaskan dari ketapel.
"Aku katakan padamu, aku sangat kuat!" Ucap Luffy sedangkan yang lainnya hanya bisa terkejut melihat kejadian itu, kecuali Tanaka.
Pria itu bernafas lega karena Luffy datang tepat pada waktunya.
"Siapa sebenarnya kamu?" Tanya Zoro yang kaget dengan apa dilihatnya dari Luffy.
"Aku Monkey D. Luffy, orang yang akan menjadi Raja Bajak Laut!" Teriak Luffy dengan sangat keras.
"Ini pedangmu! Yang mana pedangmu? Aku tak tau yang mana jadi aku mengambil semuanya." Ucap Luffy setelah berteriak keras dan berbalik, memberikan ketiga pedang yang ditemukannya pada Zoro.
"Ketiga pedang itu milikku. Aku adalah pengguna tiga pedang." Ucap Zoro.
"Kamu akan menerimanya, kan? Tapi jika menerimanya, kamu jadi kru aku, atau kamu lebih memilih dibunuh oleh Marine?" Tanya Luffy dengan ancaman.
"Kamu ini memang bocah iblis! Tak masalah! Lebih baik menjadi Bajak Laut daripada terbunuh di tempat seperti ini!" Kata Zoro.
"Yatta!! Tanaka, Coby aku akhirnya mendapatkan anggota pertama!" Ucap Luffy sambil bersorak senang.
"Selamat, Luffy, akhirnya kamu mendapatkan kru bajak lautmu untuk pertama kalinya." Ujar Tanaka.
"Shi shi shi shi!" Tawa Luffy dengan suka cita.
"Tunda kegembiraan mu itu, sekarang cepat lepaskan ikatanku!" Perintah Zoro.
Tanaka kembali membantu melepaskan ikatan Zoro.
"Susah sekali melepas tali ini!" Ucap Luffy.
"Ya, kamu benar, ikatan sangat kuat." Ucap Tanaka.
"Berhentilah mengoceh!" Ucap Zoro garang.
Angkatan Laut kembali menyerang, kali ini tidak menggunakan senapan tapi menggunakan pedang.
"Hahh~ akhirnya lepas juga." Ucap Luffy.
"Bodoh! berikan pedang itu padaku!" Ucap Zoro garang.
Luffy segera memberikan tiga pedang itu pada Zoro sedangkan Tanaka masih berusaha melepaskan ikatan yang mengikat tangan kanan Zoro.
"Sial tidak ada waktu lagi, Luffy lepaskan ikatan ini juga." Pinta Tanaka.
"Oke, serahkan padaku." Jawab Luffy.
"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Zoro yang berada di belakang Tanaka.
"Aku akan menghadapi mereka." Jawab Tanaka.
"Apa kamu gila? Kamu akan mati!" Peringat Zoro.
"Tidak akan, aku tidak akan mati, lihat saja ini." Ujar Tanaka dengan senyum.
Dia langsung mengangkat tangannya dengan menggerakkan tangan itu seolah-olah sedang mendorong.
Sebuah hempasan yang tidak terlihat membuat para prajurit Marine yang menyerang dengan pedang langsung terdorong ke belakang dan tersungkur ke tanah.
"Apa yang terjadi?"
"Mengapa kita bisa terdorong?"
"Tidak mungkin, apa dia juga pemakan buah iblis?"
"Ada dua pemakan buah iblis di sini!"
Para prajurit Marine merasa terkejut dan heran akan apa yang terjadi pada mereka saat ini.
"Wow, hebat, apa yang kamu lakukan, Tanaka?" Tanya Luffy.
"Aku hanya mendorong mereka ke belakang." Jawab Tanaka.
"Kalian berdua ini sebenarnya makhluk apa?" Tanya Zoro.
"Aku manusia." Jawab Tanaka.
"Aku manusia karet." Jawab Luffy.
Morgan yang melihat bawahannya tersungkur ke tanah memberikan perintah lagi dengan penuh kemarahan.
Para prajurit langsung bangkit dan kembali menyerang dengan pedang mereka.
"Kamu menyingkir, biar aku yang melawan mereka kali ini." Perintah Zoro.
Tanaka segera menyingkir dan membiarkan Zoro yang sudah terlepas dari ikatan menahan serangan prajurit Marine itu.
"Keren sekali!" Ucap Luffy.
"Jika kalian bergerak, kalian akan mati! Ambisiku untuk menjadi Pendekar Pedang Terkuat di Dunia! Jika kau melakukan sesuatu yang membuatku harus meninggalkan ambisiku itu, hidupmu akan berakhir di pedangku ini!" Ancam Zoro.
Hal itu membuat para prajurit Marine merasa ketakutan.
"Pendekar Pedang Terkuat di Dunia, ya? Bagus sekali! Sebagai calon Raja Bajak Laut, aku tak meragukan sedikit pun ambisimu itu." Ucap Luffy.
"Tentu saja. Tak masalah jika menjadi seorang iblis atau ksatria, namaku akan menggema ke seluruh dunia!" Ucap Zoro.
"Kenapa kalian hanya berdiam diri saja? Segera eksekusi mereka semua!" Perintah Morgan dengan sangat marah.
"Menunduk, Zoro!" Pinta Luffy lalu menendang semua prajurit itu dalam sekali tendangan.
"Berhasil! Hebat!" Ucap Coby.
"Kapten! Kami semua bukanlah lawannya!" Ujar seorang prajurit.
"Dia juga bertarung bersama Zoro!" Ujar prajurit lainnya.
"Ini adalah perintah pemimpin pangkalan Marine! Jika ada yang berani membangkang, tembakkan pistol itu di kepala kalian sendiri! Marine tak butuh orang lemah seperti kalian!" Teriak Morgan.
Beberapa prajurit langsung mengarahkan pistolnya ke arah kepalanya sendiri untuk melepaskan tembakan sebagai tindakan menjalankan perintah komandannya.
"Apa yang mereka lakukan!?" Tanya Zoro.
Luffy secara tiba-tiba saja berlari kearah Morgan. Sedangkan Tanaka menggunakan kekuatan force nya berusaha menghentikan tindakan bodoh para prajurit itu.
Luffy memberikan pukulan pada wajah Morgan, tapi pukulan Luffy berhasil ditahan oleh Morgan.
"Orang biasa sepertimu tak pantas untuk menjadi lawanku! Aku adalah seorang mayor Marine! Si Tangan Kapak, Morgan!" Kata Morgan dengan penuh kebanggaan.
"Namaku Luffy, yang akan menjadi raja bajak laut, salam kenal!" Balas Luffy.
"Pfttt..."
Tanaka berusaha menahan tawanya karena Luffy yang menjawab ucapan Morgan dengan wajah polosnya itu.
Morgan menyerang Luffy, tapi Luffy berhasil menghindarinya dan membalas serangan Morgan. Mereka berdua saling menyerang dan bertahan.
"Berhenti! Mugiwara, lihatlah ini!" Ucap Helmeppo sambil menodongkan pistol ke kepala Coby tapi Luffy hanya mengabaikannya.
Tanaka terkejut melihat itu karena dia benar-benar tidak menyadari kalau Coby telah disandera oleh Helmeppo.
"Kubilang tunggu! Apa kau sudah bodoh?! Apa kau tak melihat aku sedang menyandera temanmu?" Teriak Helmeppo.
Luffy lalu berhenti memukuli Morgan.
"Jika ingin dia hidup, jangan bergerak! Jika kau melakukan sesuatu aku akan menembaknya!" Ancam Helmeppo.
Coby yang awalnya gemetaran menjadi berani saat melihat cengiran lebar yang diberikan Luffy.
"Luffy aku tidak ingin menjadi penghalang bagi impianmu, meskipun aku harus mati!" Ucap Coby.
"Ya, baiklah!" Ucap Luffy sambil tersenyum dan berjalan mendekati Coby dan Helmeppo.
"Jangan bergerak! Kubilang jangan bergerak! A...Aku akan menembaknya!" Ucap Helmeppo.
"Di...di belakangmu!" Teriak Coby.
Morgan menyerang Luffy dari belakang, tapi Luffy mengabaikannya, ingin memukul Helmeppo, tapi terhenti sesaat karena melihat keanehan yang terjadi pada tangan Helmeppo.
"Apa yang kamu lakukan, cepat selamatkan Coby!" Teriak Tanaka.
Tanpa basa-basi lagi, Luffy melayangkan tinjunya yang sangat kuat, sedangkan Morgan yang menyerang Luffy dari belakang gagal karena Zoro dengan cepat menebas Morgan.
"Zoro!" Ucap Luffy.
"Itu bukanlah apa-apa, kapten." Ucap Zoro.
Aku tersenyum melihat interaksi antara mereka berdua.
"Mereka mengalahkan kapten Morgan!"
"Sulit dipercaya!"
"Siapa mereka sebenarnya?"
"Jika masih ada yang ingin bertarung, majulah!" Ucap Zoro.
Para Marine itu justru bersorak senang atas kalahnya Morgan.
"Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka senang pemimpin mereka dikalahkan?" Tanya Luffy yang bingung.
"Karena mereka semua takut pada Morgan sehingga mereka tidak bisa menolak perintah yang diberikan olehnya." Jawab Tanaka.
"Dengan kalahnya dia, tidak ada lagi yang memimpin mereka dan kemungkinan besar kapten mereka akan digantikan." Ucap Tanaka, memberikan penjelasan pada Luffy.
Zoro tiba-tiba saja tumbang membuat Tanaka, Luffy dan Coby segera menghampirinya.
"Apa kamu baik-baik saja, Zoro?" Tanya Coby.
"Apa kau terluka parah?" Tanya Tanaka
"Aku lapar..." Jawab Zoro.
Mendengar itu, membuat mereka bertiga tertawa kecil.
Mereka semua pun memutuskan untuk makan di restoran milik ibu Rika. Tanaka melihat porsi makan Zoro dan Luffy sangat banyak, bahkan mereka bersaing.
Coby juga ikut-ikutan memakan dengan porsi banyak tapi tetap saja porsinya masih bisa berada di tingkat wajar sebagai seorang manusia normal.
"Jadi berapakah kru Bajak Laut yang kita miliki sekarang?" Tanya Zoro. "Sebelumnya kau mengatakan akan mencari kru Bajak Lautmu. Untuk menjadi Raja Bajak Laut, kau mungkin sudah memiliki beberapa orang kru Bajak Laut."
"Bukankah aku sudah bilang kalau kamu anggota pertama bajak lautku." Jawab Luffy dengan perut yang buncit begitu besar.
Bila saja dia bukan manusia karet maka perutnya sudah meledak dengan kondisi seperti itu.
"Bisakah kita menjadi Bajak Laut hanya dengan dua orang?" Tanya Zoro.
"Tak apa. Kita berdua kuat." Jawab Luffy.
"Lalu bagaimana dengan dia? Bukankah dia itu calon anggota bajak lautmu." Kata Zoro sambil menunjuk Tanaka.
"Dia teman seperjalanan aku, jadi Tanaka tetap akan ikut dengan kita." Jawab Luffy.
"Teman seperjalanan? Apa itu?" Tanya Zoro.
"Teman seperjalanan ya teman seperjalanan." Jawab Luffy.
"Jawaban apa itu? Tidak jelas sama sekali." Ketus Zoro.
Mendengar kalau Zoro dan Luffy sedang membicarakan dirinya, Tanaka kemudian berkata.
"Luffy, aku sudah memutuskan, aku akan bergabung dengan kru bajak lautmu." Ujar Tanaka.
"Benarkah?" Tanya Luffy.
Tanaka menganggukkan kepalanya dan itu langsung disambut dengan kegembiraan oleh Luffy.
"Dalam sehari aku telah mendapatkan dua kru bajak lautku, yatta!" Teriak Luffy dengan gembira.
Tanaka memang sudah memutuskan untuk bergabung menjadi anggota bajak laut topi jerami sejak awal, namun dia menundanya agar Zoro yang menjadi pertama sehingga otomatis jadi wakil kapten.
"Kapalnya, bagaimana dengan kapal Bajak Laut kita?" Tanya Zoro.
"Ada disana." Ucap Luffy sambil menunjuk keluar jendela restoran.
Zoro melihat keluar jendela dan melihat sebuah kapal kecil sedang berlabuh di dermaga.
"Itu?" Ucap Zoro.
"Sekarang memang kecil tapi nanti kita akan memiliki yang besar!" Ucap Luffy sambil merentangkan tangannya.
Zoro lalu tertawa.
"Bagaimana caranya?" Ucap Zoro tapi diabaikan oleh Luffy.
"Aku juga ingin memiliki lambang Bajak Laut!" Ucap Luffy.
Zoro hanya bisa memijit pelipisnya mendengar ucapan Luffy.
"Luffy tak pernah merencanakan, semuanya dilakukan begitu saja." Jelas Coby.
"Apakah aku benar-benar akan mengikuti kapten seperti dia?" Tanya Zoro.
"Lagipula kita akan mencari teman lagi di perjalanan nanti." Ucap Luffy.
Tiba-tiba, pintu restoran terbuka dan beberapa prajurit Marine ada di pintu tersebut.
Mereka langsung menghampiri meja tempat kru bajak topi jerami.
"Apa benar kalian adalah Bajak Laut?" Ucap seorang yang menjadi Komandan Marine itu.
"Ya, aku baru saja mendapatkan dua kru. Kami adalah Bajak Laut!" Ucap Luffy dengan lugas.
"Kami sangat berterima kasih karena kalian telah menyelamatkan kami dari tangan jahat Morgan. Namun, kalian adalah Bajak Laut, tak ada pilihan bagi Marine seperti kami. Kalian harus segera meninggalkan kota ini! Kami berhutang budi pada kalian, karena itu kami tak menghubungi Markas Pusat." Jelas Komandan Marine.
Lalu terlihat beberapa warga yang protes atas keputusan Marine.
"Kami mengerti, kami akan segera pergi dari sini." Ucap Tanaka.
"Baiklah, kita pergi ya? Bibi, terima kasih makanannya!" Ucap Luffy.
Kami bertiga lalu membawa stok makanan secukupnya lalu pergi ke tempat kapal kecil yang akan kami pakai sedang berlabuh, melewati Coby begitu saja.
"Bukankah kau juga teman mereka?" Tanya Komandan Marine.
Mereka bertiga langsung berhenti sebentar dan kembali berjalan tapi saat akan berjalan kembali mereka kembali berhenti.
"Tunggu sebentar, bukankah dia teman kalian?" Tanya Komandan Marine.
"Kami tidak pernah memiliki teman sepertinya." Ucap Tanaka dengan nada dingin membuat Zoro menatapnya.
"Apa dia sedang berakting?" Pikir Zoro.
Luffy kemudian berakting dan menjelaskan tetang bajak laut Alvida.
"Are, kenapa wajahmu pucat begitu?" Tanya Luffy yang berakting.
Secara tiba-tiba, Coby memberikan pukulan yang cukup keras ke wajah Luffy. Meskipun begitu Luffy tersenyum akan hal itu.
Zoro yang mengerti pun tersenyum miring begitu juga dengan Tanaka.
Luffy langsung balas memukul Coby dan memukulnya terus menerus. Zoro pun menarik baju Luffy untuk menghentikannya.
"Sekarang sudah jelas, dia bukanlah temanmu! Sekarang tinggalkan kota ini!" Ucap Komandan Marine.
Kami bertiga berjalan menuju pelabuhan.
"Aktingmu boleh juga." Ucap Zoro sambil tersenyum miring menatap Tanaka.
"Itu tidaklah sulit, aku hanya berusaha membantu Coby. Dan berkat Luffy, Coby tidak dianggap sebagai teman kita lagi. Sekarang dia bisa menjadi Marine dengan aman." Jelas Tanaka sambil tersenyum.
Saat kami akan melepaskan tali kapal yang menahan agar tidak hanyut, Coby datang bersama Rika dan ibunya.
"Terima kasih banyak! Prajurit Marine ini tak akan pernah melupakanmu!" Ucap Coby sambil memberi hormat pada kami.
"Aku belum pernah melihat ada Marine yang berterima kasih pada Bajak Laut?" Tanya Zoro.
Kapal pun siap berlayar meninggalkan dermaga kota yang menjadi pangkalan Marine.
"Sampai ketemu lagi, Coby!" Ucap Luffy sambil melambaikan tangannya.
"Jaga dirimu baik-baik, Coby!" Ucap Tanaka yang juga melambaikan tangannya.
Secara tiba-tiba, para prajurit Marine berdatangan dan berbaris di belakang Coby.
"Semuanya, beri hormat!" Ujar komandan Marine.
Lalu semua prajurit Marine memberikan penghormatan pada kami.
Tanaka tidak bisa berhenti tersenyum dan membalas memberikan penghormatan tesebut dengan gerakan yang sama, meskipun dia harus bersusah payah untuk tetap bisa berdiri sempurna di atas kapal yang bergerak-gerak karena laut yang bergelombang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments