Beberapa saat kemudian seorang pria berotot dan berwajah jelas dengan seragam koki bewarna hitam dan sebuah celemek putih menutupi pinggang sampai lutut muncul.
Dia yang menganggap pelanggan restoran adalah seorang dewa terkejut dengan apa yang dilakukan Sanji.
"Kau lagi, si kurang ajar Sanji! Apa yang kau lakukan pada pelanggan?! Dan yang lebih penting, dia adalah seorang Letnan Angkatan Laut!" Ucap pria jelek itu saat melihat Sanji mencekik Fullbody.
"Mengganggu kesenangan saja, tapi siapa nama dia ya?" Pikir Tanaka.
"Apa maumu, koki kurang ajar? Jangan sok akrab dan memanggil namaku!" Ucap Sanji.
"Seorang koki kurang ajar sepertimu tak berhak memanggilku koki kurang ajar! Tanpa pelanggan restoran ini tak akan berjalan! Melukai pelanggan seperti itu, apa-apaan kau ini?!" Ucap pria jelek itu.
"Memangnya kenapa? Dia sama sekali tak menghargai makanan, dan lagi dia menghina koki." Ungkap Sanji lalu melepaskan cekikannya pada Fullbody.
"Karena itulah aku memberinya pelajaran." Tegas Sanji.
"Restoran macam apa ini? Tak seharusnya sebuah restoran memperlakukan pelanggan seperti ini. Aku akan menghancurkannya...aku akan menghancurkan restoran ini! Akan ku hancurkan! Aku akan menghubungi Pemerintah dan lalu..." Ngeluh Fullbody.
"Kalau begitu aku akan membungkam mulutmu itu disini." Ucap Sanji dengan wajah menyeramkan.
Saat Sanji akan menghajar Fullbody lagi, ia dihentikan oleh koki-koki yang lain. Lalu secara tiba-tiba terlihat Luffy yang muncul dengan jatuh dari atap ruangan itu bersama pemilik restoran itu yang juga merupakan mantan bajak laut.
"Ah, mengagetkanku saja." Ucap Luffy
"O-Owner, apa yang anda lakukan disini?!"
"Sialan, bahkan atap restoranku pun kau rusak. Ini semua salahmu, bocah!" Ucap pemilik restoran.
"Pak tua sendiri yang merusaknya!" Bela Luffy.
"Apa yang anda lakukan, Owner?! Yang lebih penting segera hentikan, Sanji!"
"Hei, Sanji! Lagi-lagi kau membuat keributan di restoran, ya?!" Ucap pemilik.
"Diam kau, pria tua!" Ujar Sanji yang marah.
"Apa kau bilang?! Kau pikir dengan siapa kau bicara?! Apa kau berencana untuk membuat bisnisku hancur?! Dasar bodoh!" Ucap pemilik lalu menendang wajah Sanji.
"Kau juga, cepat enyahlah dari sini!"
Pemilik juga menendang wajah Fullbody.
Sedangkan Sanji, pemilik dan pria jelek langsung berdebat, mengabaikan Fullbody.
Lalu seorang prajurit Marine muncul untuk melaporkan sesuatu pada komandannya, yakni Fullbody.
"Le...Letnan Fullbody! Ki...Kita dalam masalah!"
"Wah, restoran ini berisik sekali, ya..." Ucap Luffy berkomentar.
"Anggota Bajak Laut Krieg lolos dari penjara kapal!"
"Apa?!" Teriak Fullbody.
"Salah satu dari mereka kabur saat kita berhasil menangkap tujuh orang anggotanya." Lapor prajurit Marine itu.
"Bodoh, saat kita menangkapnya tiga hari yang lalu dia sedang kelaparan! Dan kita tak memberinya makan sejak saat itu!" Bentak Fullbody pada prajurit itu.
"Saya benar-benar..."
Perkataan prajurit itu terpotong karena seseorang menembaknya dari belakang dan itu adalah tahanan yang berhasil kabur.
Para pengunjung langsung berteriak dan berlari untuk menyelamatkan diri. Tanaka yang melihat itu hanya memasang wajah datar melihat hal itu.
"Kita kedatangan pelanggan lagi." Ucap pria jelek itu dengan memberikan pandangan meremehkan.
"Kuharap dia bukan orang yang ingin mengamuk di restoranku." Ucap pemilik dengan santainya.
"Bajak laut, ya?" Tanya Luffy.
Tanaka mendapatkan kesempatan mendekati Luffy saat sedang terjadi keributan itu.
"Luffy, bagaimana negosiasinya?" Tanya Tanaka.
"Aku diminta untuk bekerja tanpa dibayar disini selama 1 tahun, tapi aku masih berusaha membujuk pak tua itu." Jelas Luffy.
Tanaka mengangguk mengerti lalu menoleh menatap pria yang baru saja menembak prajurit Marine yang sudah duduk di salah satu kursi dan mengangkat satu kakinya keatas meja.
"Apapun boleh, bawakan makanan untukku. Tempat ini adalah restoran, bukan?" Tanya pria itu dan dia terlihat sangat kacau.
"Selamat datang, kurang ajar!" Ucap pria jelek dengan senyuman tapi ucapan tidak sesuai dengan pelayanan restoran pada umumnya.
"Aku hanya akan mengatakan sekali lagi, bawakan makanan untukku." Ucap pria itu.
"Tuan, sebelumnya saya minta maaf, apa anda memiliki uang?" Tanya pria jelek.
"Apa kau ingin ku tembak?" Ancam pria itu sambil mengarahkan pistolnya ke kepala ke pria jelek.
"Jadi kau tidak memiliki uang?" Ungkap pria jelek yang kemudian menyerang pria itu. "Jika kau tak bisa membayar makanan, kau bukanlah pelanggan!"
Lalu perut pria itu pun berbunyi karena ia sangat kelaparan.
"Oh, perutmu berbunyi, bajak laut?" Tanya pria jelek.
"Kau sudah tau kalau aku lapar, segera bawakan makanan." Pinta pria itu.
"Jika kamu bukan pelanggan, cepat pergi sana!" Bentak pria jelek yang mengusir pria itu.
Pria jelek itu pun memukul pria itu dengan sangat keras sampai hampir membuat pria itu pingsan.
"Patty, kamu merusak kursiku." Ujar pemilik.
Tanaka melihat Fullbody yang mengendap-endap pergi dari ruangan tersebut.
"Dasar pengecut! Bukankah dia seorang perwira Marine, seharusnya dia menangkap lagi pria itu karena sudah menembak bawahannya." Pikir Tanaka.
"Wahai pelangganku semua, silakan nikmati kembali makanannya!" Ujar Patty setelah selesai memukul pria itu dan segera membawa keluar dari restoran.
Luffy langsung pergi entah kemana dan Tanaka pergi keluar untuk melihat pria yang malang tersebut.
Pada saat itu, dia melihat Sanji yang memberikan sepiring nasi dengan lauknya pada pria itu.
"Makanlah ... " Ujar Sanji dengan santai sambil merokok dan menyandarkan punggungnya ke pagar pembatas restoran.
"Diam, enyahlah dari sini! Meskipun aku dalam keadaan seperti ini, aku tak akan menerima belas kasihan orang. Cepat singkirkan makanan ini!" Ucap pria itu yang masih mempertahankan harga dirinya meskipun sudah sekarat.
"Berhentilah mengoceh dan cepat makan saja! Bagiku, siapapun yang lapar adalah pelanggan." Tegas Sanji.
"Maaf, tapi aku bukanlah pelanggan mu." Ucap pria itu yang kemudian perutnya berbunyi.
"Lautan itu luas dan kejam, ya. Menakutkan sekali jika kehilangan makanan dan juga air di lautan, sangat berat. Aku mengerti bagaimana perasaan orang lapar lebih dari siapapun juga. Kau boleh mati dengan mempertahankan harga dirimu itu, tapi jika kau makan dan hidup, bukankah masa depanmu akan lebih baik?" Jelas Sanji.
Tanaka langsung menghampiri mereka berdua dan mengatakan pada pria itu.
"Cepat makanlah sebelum ketahuan pria jelek yang memukul kamu tadi, jangan pikirkan harga diri dalam situasi seperti ini, kamu bisa mati sia-sia bila memikirkan hal seperti itu, hidup lebih penting daripada hal seperti itu" Ungkap Tanaka.
Pria itu pun segera makan makanan pemberian Sanji dengan lahap dan menangis.
Dia memberitahu kalau makanan yang dia makan itu adalah makanan paling enak yang pernah dia makan.
Sanji hanya tersenyum mendengarnya.
"Aku menemukan koki yang baik yang baik." Ujar Luffy yang berada di balkon lantai dua.
Tanaka kemudian berkenalan dengan Sanji, sekaligus mengajak koki itu untuk bergabung dengan bajak laut topi jerami dan tentu saja Sanji langsung menolaknya.
Meskipun begitu Tanaka tidak memaksa Sanji untuk bergabung karena nanti dia juga ikut bergabung saat diajak oleh Luffy.
Beberapa saat kemudian, Luffy yang berada di balkon lantai dua melompat ke teras lantai satu.
"Hei koki, kamu bergabunglah denganku! Jadilah koki di kapal bajak lautku!" Ajak Luffy dengan santainya.
Meskipun Luffy yang mengajaknya, Sanji masih menolaknya karena dia masih ada hutang yang harus dia bayar pada pemilik restoran Baratie, tempat dia bekerja saat ini.
"Sanji, dia kaptenku, Monkey D Luffy, namanya." Ujar Tanaka yang memperkenalkan Luffy pada Sanji.
"Bukankah kamu yang menembakkan bola meriam ke restoran ini?" Tanya Sanji.
"Itu tidak sengaja, aku hanya melindungi diri dan melemparkannya kesana!" Bela Luffy.
"Apa-apaan itu? Bagaimanapun, sebaiknya jangan melakukan hal-hal bodoh di restoran ini. Pemilik restoran ini dulunya adalah koki di kelompok bajak laut terkenal." Ungkap Sanji.
"Heh~, jadi pak tua itu bajak laut, ya?" tanya Luffy.
"Pria tua itu telah menganggap restoran ini sebagai harta karunnya dan semua koki yang bekerja disini, mereka semua adalah mantan bajak laut." Ungkap Sanji yang menjelaskan indentitas restoran Baratie.
"Yah, kurasa memang mereka pantas menjadi koki di restoran dimana bajak laut bebas masuk dan keluar." Ucap Sanji.
"Benar-benar menakutkan restoran ini." Sahut Luffy dengan polosnya.
"Ya, memang seperti itu keadaan restoran ini, bahkan ada pelanggan yang datang hanya untuk melihat pertarungan antara koki dan bajak laut." Ungkap Sanji.
"Ah jadi begitu, karena itulah pak tua itu menyuruhku untuk bekerja selama setahun. Hei, jadilah anggota bajak lautku." Ajak Luffy lagi.
"Bukankah aku sudah menolaknya? Ada alasan kenapa aku harus tetap bekerja di restoran ini." Jelas Sanji.
"Tidak, aku menolak!" Ucap Luffy tegas.
"A-Apa maksudmu?!" Tanya Sanji.
"Aku menolak penolakanmu! Kau koki yang hebat, jadilah anggota bajak lautku." Ucap Luffy.
"Hei, dengarkan apa yang kukatakan!" Ucap Sanji yang kesal.
"Apa alasanmu?" Tanya Luffy.
"Aku tak akan mengatakannya padamu." Jawab Sanji.
"Bukankah kamu tadi menyuruhku untuk mendengarkan?!" Ucap Luffy yang mengembalikan kata Sanji.
"Aku hanya ingin kamu menerima apa yang kukatakan! Aku bisa memotongmu jadi tiga bagian, dasar topi jerami kurang ajar!" Ucap Sanji yang kesal karena Luffy tidak mendengarkannya.
"Apa kamu bilang?! Jika kau menjelek-jelekkan topi jerami ku, akan kuhajar kamu, kurang ajar!" Ucap Luffy.
Tanaka hanya bisa menghela nafas melihat mereka bertengkar tanpa bisa menghentikan mereka.
"Maaf mengganggu pembicaraan kalian." Sela pria itu secara tiba-tiba.
"Ada apa?!" Ucap Luffy dan Sanji bersamaan yang mengalihkan perhatian mereka pada pria itu.
"Aku Gin dari Bajak Laut Krieg. Kau juga seorang bajak laut, kan? Apa kau memiliki tujuan tertentu?" Tanya Gin.
"Aku ingin menjadi raja bajak laut dengan mendapatkan One Piece dan aku akan berlayar ke Grand Line." Jawab Luffy dengan santainya.
Mendengar nama Grand Line membuat Gin terkejut dan terdiam.
Tanaka tahu mengapa Gin secara tiba-tiba terdiam seperti itu karena bagaimanapun dia adalah salah satu penyintas lautan Grand Line.
"Melihatmu yang sedang mencari seorang koki kapal, sepertinya kamu masih memiliki sedikit anggota?" Tanya Gin.
"Ya, dia anggotaku yang keenam." Jawab Luffy seenaknya.
"Kenapa kamu seenaknya menjadikan aku sebagai anggotamu?!" Teriak Sanji yang tidak terima.
"Karena kamu orang baik, akan kuberi peringatan." Ujar Gin dengan pandangan serius.
"Grand Line adalah tempat yang harus kau hindari, Kamu masih muda, kamu tak perlu berbuat senekat itu." Saran Gin.
"Grand Line hanyalah sebagian kecil dari seluruh lautan di dunia, jika kamu ingin menjadi bajak laut, ada lautan tak terbatas lain yang bisa kamu arungi." Jelas Gin.
"Begitu, sepertinya kamu sangat mengerti tentang Grand Line, ya?" Tanya Luffy.
"Tidak, aku tak tau apapun, dan aku tak mengerti apapun tentang itu. Lebih tepatnya aku takut dengan tempat itu." Ujar Gin yang gemetaran.
"Kenapa bajak laut Krieg menjadi penakut seperti ini?" Tanya Sanji.
"Siapa itu Krieg?" Tanya Luffy.
"Don Krieg adalah bajak laut terkuat dan terkejam di East Blue dan memiliki armada bajak laut sebanyak 50 kapal bajak laut." Ungkap Sanji.
"50 kapal bajak laut! Mereka terdengar begitu kuat." Ucap Luffy.
Tanaka hanya mengangguk mengiyakan dan Gin terlihat bersiap untuk pergi.
"Sampai jumpa." Pamit Gin.
"Tapi aku masih tetap ingin pergi ke Grand Line." Sahut Luffy.
"Ya, lakukan saja sesukamu. Aku adalah orang asing, jadi aku tak berhak menghentikan mu. Tapi aku hanya mencoba memperingatkan mu. Dan Sanji-san, terima kasih banyak! Aku berhutang nyawa padamu, makanan yang kau berikan adalah yang terbaik. Aku boleh datang lagi, kan?" Tanya Gin.
"Datanglah kapanpun!" Jawab Sanji.
Beberapa saat Gin pergi pemilik restoran muncul dan melihat piring dan gelas bekas makan Gin.
Sanji segera membuang gelas dan piring itu kelaut untuk menghilangkan bukti bahwa dia memberikan makanan dan minuman secara gratis pada Gin.
Gin bersujud dihadapan restoran dan kemudian berlayar pergi dengan kapal kecil sedangkan pemilik restoran memerintahkan Luffy dan Sanji untuk kembali bekerja.
Tanaka memutuskan untuk memasuki restoran, mencari keberadaan Nami, Zoro dan Usopp.
Usopp melambaikan tangannya sehingga dia bisa melihat mereka dan segera menghampiri mereka bertiga.
"Kemana saja kau?" Tanya Zoro.
"Aku tadi bersama Luffy, dia mengajak seseorang untuk bergabung dengan kita." Ungkap Tanaka.
"Siapa? Apa dia kuat?" Tanya Usopp.
"Kenapa kamu tanya dia kuat atau tidak? Seharusnya kamu tanya dia bisa masak makanan yang enak atau tidak? kita ingin merekrut seorang koki, bukan petarung." Ungkap Tanaka.
"Kamu benar, jadi dia koki yang hebat?" Tanya Usopp.
"Mungkin, aku belum tahu, tapi aku percaya dengan keputusan Luffy kalau dia tidak akan merekrut sembarang orang sebagai anggota bajak lautnya." Jelas Tanaka.
Dia melihat hidangan yang sudah tersedia di atas meja dan yang dia pilih adalah cemilan berupa roti cream.
Beberapa saat kemudian Luffy muncul, keluar dari dapur karena diusir oleh para koki setelah membuat keributan di tempat itu.
"Yo, pelayan!" Panggil Nami.
"Heh, kalian?!" Sahut Luffy.
"Kudengar kau harus bekerja selama lebih dari setahun disini! Apa aku harus menjadi kapten sekarang?" Tanya Usopp dengan tersenyum nyengir.
"Apakah kami harus mengganti ulang lambang bajak lautnya?" Tanya Zoro yang bercanda.
Tanaka hanya diam saja sambil menikmati roti cream, tidak tertarik untuk menggoda Luffy.
"Kalian enak-enakan duduk disini sambil makan banyak, sedangkan aku harus menderita! Ini tidak adil!" Ungkap Luffy yang marah dan mengabaikan candaan Zoro dan Usopp.
"Itu salahmu sendiri, kan?" Tanya Zoro dengan mendengus.
Luffy dengan sengaja mengupil dan memasukkan upilnya ke minuman Zoro.
"Makan ini upil!" Ujar Luffy yang membuat Usopp menahan tawanya melihat itu.
Tanaka hanya menggelengkan kepala dan menghela nafas karena melihat kelakuan Luffy yang seperti anak kecil.
Zoro dengan santainya mengambil gelas minuman yang diberikan upil oleh Luffy. Saat akan meminum minumannya, dia langsung mencekoki minuman itu ke mulut Luffy dan membuat Luffy menghabiskan minumannya.
Zoro tahu tentang apa yang dilakukan Luffy pada minumannya sehingga dia berpura-pura tidak tahu untuk membuat Luffy lengah.
Nami dan Usopp tertawa kencang, sedangkan Tanaka hanya diam menikmati roti yang kali ini hanya roti kering yang dia celupkan pada sebuah sup jagung.
"Tak kusangka kau melakukan hal seperti itu!" Ujar Zoro yang marah.
"Aduh! Perutku sakit!" Ucap Luffy yang berperilaku seperti kesakitan, meskipun dia mengatakan perutnya sakit tapi yang dipegangnya adalah lehernya.
"Oh, malaikat lautan! Terima kasih telah mempertemukanku denganmu! Oh cinta, tersenyumlah dibawah penderitaanku ini. Demi kamu, aku bahkan rela untuk menjadi bajak laut atau iblis sekalipun!" Ucap Sanji dengan mata lope-lope.
"Sungguh tragis sekali, begitu banyak rintangan diantara kita!" Ujar Sanji yang masih bermata lope-lope, bahkan lope-lope itu melayang-layang di sekelilingnya.
"Bukankah rintangan itu adalah aku, Sanji?" Tanya pemilik restoran.
"Pria tua!" Teriak Sanji terkejut melihat pemilik yang muncul secara tiba-tiba.
"Siapa?" Tanya Nami yang diarahkan pada Tanaka karena dia duduk dihadapannya.
"Dia Sanji, koki yang mau direkrut Luffy dan pak tua itu pemilik restoran ini." Jawab Tanaka yang masih menikmati makanannya.
"Ini adalah kesempatan yang bagus, kenapa kau tak menjadi bajak laut bersama mereka? Kau sudah tak dibutuhkan di restoran ini!" Pinta pemilik dengan tegas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments