Luffy membuat perjanjian dengan Zerf dan pemilik restoran itu menyetujui perjanjian itu.
"Baiklah! Pak tua, kamu sudah berjanji, kalau aku mengusir mereka, aku boleh pergi dari sini, kan?" Tanya Luffy.
"Mau berhasil atau tidak, aku sudah tak ingin kamu disini, jika kamu bekerja sampai setahun, tempat ini akan jadi berantakan." Ucap Zeff.
"Tidak sampai satu tahun, tiga hari saja restoran ini akan hancur lebur, tengelam dalam lautan bila kamu mempertahankan Luffy untuk bekerja, kamu sudah membuat keputusan yang tepat, Zerf." Pikir Tanaka.
"Baiklah!" Ucap Luffy dengan semangat.
"Kamu bilang akan menjadi Raja Bajak Laut, apakah kamu serius?" Tanya Zeff.
"Ya tentu, aku pasti akan menjadi Raja Bajak Laut!" Jawab Luffy dengan penuh keyakinan akan apa yang dia katakan itu.
"Aku sudah melihat banyak orang, tapi setelah sekian lama kaulah yang pertama kali mengatakan itu dengan lantang." Ucap Zeff yang sedikit tersenyum.
Dia mengakui tekad yang dimiliki oleh Luffy untuk menjadi raja bajak laut.
"Katanya pak tua mantan bajak laut yang sangat kuat. Apakah kamu akan menjadi Raja Bajak Laut?" Tanya Luffy.
"Aku sudah lupa dengan masa lalu, saat ini aku hanyalah pemilik restoran dan itu sudah cukup." Jawab Zeff.
Pada saat itu kembali terdengar suara Don Krieg yang memberikan motivasi pada bawahannya.
"Semuanya, jika kita bisa menggunakan kapal itu, kita tidak perlu takut dengan Grand Line! Kita bisa mendekat dan serang kapal musuh secara mendadak dengan hasil yang baik daripada menyamar sebagai kapal Angkatan Laut atau mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Kita pasti bisa membuat serangan tiba-tiba." Jelas Don Krieg yang menggunakan strategi licik.
"Itu benar bahwa tidak akan ada yang mengira..."
"Ada bajak laut di kapal yang jelek seperti itu."
"Tapi kapten, walaupun kita memasuki Grand Line menggunakan kapal itu, jika kita menemui seseorang lagi seperti mata elang, Mihawk..."
Don Krieg lalu menembak anggotanya yang berbicara tadi.
"Dia benar-benar memuakkan." Pikir Tanaka sambil menatap jijik pada perilaku Don Krieg yang tidak ada rasa kemanusiaan sama sekali.
"Apakah kau masih takut dengan orang seperti dia?" Tanya Don Krieg yang mengancam.
"Tidak..."
"Kau pikir manusia biasa bisa membelah sebuah kapal layar yang besar?! Itu pasti kekuatan dari buah iblis. Meskipun orang dengan kekuatan buah iblis dianggap orang-orang sebagai legenda, Grand Line tunduk pada mereka." Jelas Don Krieg.
Tanaka yang mendengarnya hanya bisa tertawa kecil. "Mihawk bukanlah pengguna buah iblis, itu semua murni dari kemampuannya sebagai pendekar pedang terkuat di dunia sekaligus." Pikir Tanaka.
Dia terus menerus mendengar suara lantang Don Krieg yang memberikan motivasi pada bawahannya itu agar mau bertempur bersamanya.
Bodohnya para anggota bajak laut Krieg adalah masih mau mengikuti pemimpin seperti Don Krieg dengan begitu mudahnya.
"Zeff si Kaki Merah berkeliling di Grand Line selama setahun. Aku tak tau apa yang bisa membuat Zeff mampu menghadapi para monster disana, dan cara itu pasti tertulis di buku hariannya. Jika kita beruntung, mungkin ada informasi tentang One Piece." Jelas Don Krieg.
"Ya, benar, kapten memang pintar!"
"Selama kita mempunyai kapal itu dan buku hariannya, kita akan menemukan jalan lagi untuk One Piece!"
"Apa kalian sudah paham?! Ayo cepat kita rebut restoran itu!" Ajak Don Krieg yang tersenyum penuh arti.
"Ya!" Teriak para anggota bajak laut Krieg secara bersamaan.
Mendengar itu membuat para koki yang berada di restoran langsung panik, sedangkan Luffy terlihat sangat bersemangat.
Dia pun segera memajangkan tangannya dan kemudian melempar dirinya ke tempat Don Krieg bersama bawahannya berada.
"Aku pergi duluan" ujar Luffy yang terbang melesat.
"Awas! Bocah itu kemari!"
Luffy langsung memanjangkan tangannya lagi ke kanan dan kiri sehingga dirinya terlihat seperti sebuah tongkat yang panjang.
"Gomu gomu Giant staff." Teriaknya.
Para anggota bajak laut Krieg langsung terlempar ke lautan dan Luffy langsung memeluk sebuah tiang agar tidak jatuh ke laut.
"Apakah orang-orang di Grand Line seperti dia semuanya?" Tanya Sanji yang masih terpana dengan apa yang dilakukan Luffy.
"Kebanyakan iya, mereka pengguna buah iblis seperti kapten kami, tapi tidak semuanya, hanya ada beberapa orang saja, masih banyak orang yang ada di Grand Line sangat kuat tanpa perlu memakan buah iblis, contohnya seperti Mihawk." Jelas Tanaka.
Sanji menganggukkan kepalanya dan kemudian bertanya lagi pada Tanaka. "Apa kamu juga memakan buah iblis sehingga kamu bisa melayang seperti tadi?"
Mendengar itu, Tanaka tersenyum dan berkata. "Bila aku jawab, kamu akan menjadi anggota kami?"
"Tidak akan!" Jawab Sanji yang marah.
Tanaka hanya tertawa melihat Sanji seperti itu.
"Sanji! Lihat baik-baik bagaimana ia berkelahi. Jangan alihkan pandanganmu sampai pertarungan ini berakhir." Ujar Zeff.
Sanji hanya diam melihat Luffy yang masih memeluk tiang kapal yang sudah hancur.
"Tidak kusangka kalian menyerang restoran setelah mereka memberi kalian makan. Aku akan menghajar kalian semua!" Ancam Luffy.
"Jadi kamu berani bertarung jika ada pijakan diatas air? Para pengguna buah iblis itu tak berdaya di lautan. Aku tau itu semua. Bocah jangkar!" Ucap Don Krieg.
"Untuk mengatasi itu, tubuhku bisa melar!" Ucap Luffy.
"Hei, pergi ke ruang kendali dan buka sayapnya." Pinta Sanji pada seorang koki.
"Eh, membuka sayapnya? Itu akan memberikan pijakan bagi musuh!"
"Tak apa, kita tak boleh membiarkan restoran ini sebagai medan peperangan. Jika itu terjadi, pria tua itu akan mengeluh." Jelas Sanji.
"Bicara apa kau, bocah sialan?" Tanya Zeff yang tidak terima.
"Ya, kamu selalu berisik! Ayo cepat." Ucap Sanji.
"Baiklah."
"Sanji, sayapnya akan terbuka sekarang!"
"Apa yang terjadi?" Tanya Luffy. "Dari lautan muncul pijakan! Hebat!!"
"Kami akan bertarung sepenuhnya, bajak laut bodoh!" Tegas Sanji.
"Jadi begitu, kamu memunculkan itu agar restorannya tidak rusak. Itu akan berguna juga bagi kami, karena kapal itu akan menjadi milik kami. Aku menginginkan kapal itu." Ucap Don Krieg.
"Kami tidak akan membiarkanmu merebut restoran ini!"
"Itu benar!"
"Jangan meremehkan kami!"
"Kami koki petarung!"
Beberapa saat kemudian, terdengar suara yang entah dari mana suara itu berasal.
"Kapal ini milik kami, para koki!" Teriak Patty di dalam sebuah ruangan sempit.
"Kami tidak bisa membiarkan mereka merebutnya, apapun yang terjadi! Sekarang bagaimana cara menjalankan ini?" Ujar orang yang berada di sampingnya.
"Cepatlah!" Ucap Patty.
Lalu terlihatlah kapal yang digunakan oleh Patty untuk melawan Don Krieg.
"Apa itu?" Tanya Luffy. "Keren, aku ingin punya satu!"
"Kerja bagus!"
"Patty! Carne! Kalahkan mereka!"
Secara perlahan-lahan kepala ikan restoran Baratie terpisah dan kemudian mengarah ke tempat Don Krieg dan para bawahannya yang masih tersisa.
"Apa-apaan itu?"
"Restoran ini sangat menarik, bisa memiliki hal seperti itu." Ujar Tanaka.
Kepala ikan yang sudah mengarah ke tempat Don Krieg dan para krunya segera melesat dengan sangat cepat.
"Waaaa~ benda itu mengarah ke sini!"
"Tembak!" Ujar Patty
Suara meriam yang meledak terdengar sangat keras dan tempat para kru bajak laut Krieg hancur, membuat mereka terlempar ke laut.
Patty dan Carne juga segera menembakkan meriam ke arah Don Krieg, tapi hal itu tidak berefek sama sekali pada Don Krieg.
Don Krieg justru menahan kapal milik Patty dan Carne lalu mengangkat dan melemparkannya kearah Baratie.
"Kapalnya mengarah kesini!"
"Restorannya akan hancur!"
Akan tetapi, Sanji melompat dan menendang kapal itu agar tidak mengenai Baratie.
"Kakinya kuat sekali!" Pikir Tanaka yang melihat tendangan Sanji itu. "Apa tulang kakinya sangat kuat sampai bisa menendang benda sebesar itu?"
"Dia menendangnya!?" Tanya Don Krieg yang terkejut.
"Itu dia, tendangan Sanji!" Teriakan para koki.
"Dia lumayan juga!" Ucap Luffy.
"Sialan kau, Sanji!" Ucap Patty yang keluar dari kepala ikan.
"Apa kamu mencoba menghancurkan temanmu?" Tanya Carne yang marah.
"Ya." Ucap Sanji singkat, padat dan jelas.
"Apa maksudmu dengan 'ya'?!" Tanya Patty.
"Kau hampir kehilangan aset yang kuat, dasar spaghetti bodoh!" Ucap Carne.
"Apa kalian pikir ini adalah waktu yang tepat untuk bercanda, tuan-tuan koki?"
"Ayo serang mereka!"
Para koki pun berusaha melawan anggota Bajak Laut Krieg, tapi akhirnya para koki kalah.
Tanaka hanya menghela nafas panjang dan memutuskan untuk maju kedepan mereka.
"Aku tidak akan diam saja, kalian tidak bisa seenaknya menginjakkan kaki di restoran ini. Restoran ini sangat berharga bagi mereka." Ucap Tanaka sambil menatap tajam anggota Bajak Laut Krieg yang tersisa.
"Apa yang bisa kamu lakukan pria aneh?"
"Lebih baik kamu menyingkir jika tidak ingin terluka."
Tanaka hanya tersenyum menyeringai lalu melempar sebagian dari mereka ke laut dengan kekuatan forcenya.
"Apa!"
"Apa yang terjadi?"
"Apa yang dia lakukan sampai membuat rekan kita terlempar begitu saja?"
Para anggota bajak laut Krieg sangat terkejut dengan apa yang terjadi saat ini. Mereka lebih terkejut lagi saat beberapa senjata milik rekan-rekan mereka melayang dan ujung senjata itu terarah ke arah mereka.
"Siapa yang ingin maju lagi?" Tanya Tanaka dengan senyuman seringai.
"Syukurlah aku bisa melakukannya, aku pikir akan gagal!" Pikir Tanaka.
Ini adalah pertama kalinya dia menggunakan kekuatan force untuk melayangkan benda dalam jumlah yang cukup banyak.
"Aku tidak bisa melakukan ini dalam waktu lama karena sangat menguras tenaga." Pikir Tanaka.
Sementara itu Luffy yang melihat itu langsung berbinar-binar matanya.
"Itu sangat hebat, Tanaka!" Puji Luffy.
"Sialan! Apa dia juga pemakan buah iblis?" Tanya Don Krieg.
"Tidak, Tanaka tidak memakan buah iblis, itu kemampuan yang dimilikinya." Jawab Luffy dengan polosnya.
Beberapa saat kemudian, muncul seseorang dengan pakaian yang aneh dari laut.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya orang berpakaian aneh itu.
"Tuan Pearl telah datang, kita selamat!" Teriak kru bajak laut Krieg dengan suka cita.
"Ada apa dengan orang itu?" Tanya Luffy.
"Tak dapat disangka! Tak terkalahkan! Ketika ada seseorang yang memanggil perisai tak terkalahkan dari Bajak Laut Krieg, itu adalah aku, Pearl! ." Ujar Pearl yang sombong.
Patty dan Crane yang tadi diam, tidak bisa berdiam diri lagi karena menurut mereka berdua, melindungi restoran adalah tugas mereka bukan tugas orang luar seperti Tanaka dan Luffy.
Mereka berdua langsung menyerang Pearl, akan tetapi manusia perisai itu dapat mengalahkan Patty dan Crane begitu cepat dan mudah.
"Patty! Crane! Kalian masih hidup!" Teriak Zerf.
Pada saat itu juga, seorang kru bajak laut Krieg mendekati Patty dan mengambil pisau ikan yang selalu dibawanya.
"Pisau keren ini akan menjadi milikku sebagai pengganti pedangku yang patah."
"Jangan! Kembalikan pisau itu!" Pinta Patty dengan lirih.
Terjadi perebutan pisau antara orang itu dengan Patty yang membuat tangan pria jelek itu terluka gores karena memegang bilah pisaunya untuk mempertahankan pisau itu agar tidak diambil.
Sanji yang tadinya diam, langsung mengambil tindakan dengan menendang cukup keras pada wajah orang itu sampai terlempar jauh, menabrak beberapa rekannya dan terkena manusia perisai.
"Pisau adalah jiwanya koki, orang selain koki tidak boleh menyentuhnya." Ujar Sanji dengan santainya sambil merokok.
Sanji memberikan pisau ikan itu ke Patty yang masih terbaring di lantai.
"Ini ambil pisaunya, biar aku urus bajak laut itu!" Ujar Sanji.
Tanaka yang melihat itu bernafas lega karena Sanji sudah bergerak. Dia kemudian menjatuhkan senjata yang melayang dengan bersamaan dirinya duduk di lantai karena merasa lelah.
"Aku akan menyerahkan semuanya pada Sanji saat ini." Pikir Tanaka yang merasa lelah.
Saat mendengar kata sombong dari Sanji, para bajak laut Krieg marah dan langsung menyerang Sanji.
"Jangan membuat kami tertawa! Kami akan mencincang tubuhmu dengan sangat mudah, koki bodoh!" Teriak mereka.
Akan tetapi serangan itu tidak berhasil karena Sanji berhasil menghindar dan memberikan sebuah tendangan berputar seperti orang yang sedang break dance.
"Koki bodoh! Jangan panggil aku dengan itu bila kalian tidak ingin mati!" Ancam Sanji dengan tatapan yang menyeramkan.
Pearl yang melihat rekannya berjatuhan hanya dengan satu tendangan membuat dia kesal dan menghina mereka semua.
Dia juga mengejek Sanji yang hanya bisa menggunakan kakinya untuk menyerang.
"Bagi koki, tangan merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga, aku tidak akan pernah menggunakan tanganku yang berharga ini." Ujar Sanji dengan tegas.
"Aku cukup menghajar mu hanya dengan kakiku ini!" Ujar Sanji dengan angkuhnya.
Pearl hanya tertawa mendengar itu dan memberitahu kalau hal itu tidak akan berhasil karena tubuhnya terlindungi dengan zirah yang sangat kuat.
"Selama pertarungan yang aku lakukan sebanyak 61 kali, aku tidak pernah kalah dan tidak mengeluarkan darah sedikitpun, camkan ini, aku tidak pernah mengeluarkan darah sama sekali dalam pertarungan 61 kali itu." Ujar Pearl dengan bangganya.
"Apa kamu mengerti! Kalau aku itu orang yang kuat yang tidak terkalahkan dan lihatlah kulit wajahku yang begitu mulus ini!" Ujar Pearl dengan sombongnya.
Sanji dan pearl kemudian memulai pertarungannya sedangkan Luffy yang teralihkan pandangan ke Pearl karena memiliki penampilan yang unik membuat Don Krieg memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang terlebih dahulu.
"Hei, topi jerami! Kalau kamu lengah, kamu akan terluka!" Ucap Don Krieg lalu menyerang Luffy.
Luffy lalu terlempar mengenai bagian belakang kepala Pearl yang sedang menangkis tendangan Sanji.
"Itu mengejutkanku. Untungnya aku tidak tercebur ke laut." Ucap Luffy sambil membersihkan bajunya dari debu.
Benturan yang dilakukan oleh Luffy itu membuat wajahnya terhantam oleh zirah nya sendiri sehingga membuat hidungnya berdarah.
Pearl memegang hidungnya yang mimisan dan itu membuat dirinya terdiam seribu bahasa.
"Ah, ini buruk." Ucap Don Krieg.
"Darah?!" Tanya Pearl sambil melihat bekas darah di tangannya.
"Gawat!"
"Pearl-san, jangan khawatir."
"Itu hanyalah mimisan!"
"Itu bukan luka dari pertarungan!"
"Tenanglah, Pearl-san!"
Para kru kapal bajak laut Krieg mencoba untuk menenangkan Pearl.
"Perisaiku berhasil dihancurkan, orang-orang ini berbahaya!" Ucap Pearl dengan berkeringat dingin dan panik.
"Apa yang terjadi?" Tanya para koki.
"Kenapa dia? Dia bertingkah aneh." Tanya Sanji.
"Itu kan cuma mimisan, ada apa dengan mimisannya?" Tanya Luffy.
Pearl secara tiba-tiba memukul-mukulkan kedua perisainya.
"Hentikan, Pearl! Itu hanyalah mimisan, jangan sampai kau kehilangan ketenanganmu!" Teriak Don Krieg.
Tapi Pearl bahkan tidak mendengarkan ucapan Don Krieg.
"Apa yang akan dia lakukan?" Ucap Sanji.
"Bahaya! Bahaya! Bahaya!" Ucap Pearl dengan panik
Zirah yang dipakai kelas Pearl pun terbakar dan itu sangat panas.
"Sudah terlambat!"
"Ketika Pearl-san marah, dia terbakar!"
"Apa itu?" Tanya Luffy.
Pearl pun menggunakan apinya untuk menyerang, tidak peduli kawan ataupun lawan.
"Bakar! Dengan perisai apiku ini, kamu tidak akan bisa mengalahkan ku!" Ungkap Pearl.
"Si bodoh itu! Apakah dia mau membakar kapal yang mau kita rebut?" Tanya Don Krieg yang kesal karena ulah bawahan itu.
Tubuh Luffy yang terkena api Pearl membuat Luffy menjadi panik. Tanaka segera mengambil sedikit air laut dengan kekuatan dan menyiramkannya pada Luffy.
"Kenapa kamu menyiram aku dengan air laut?" Tanya Luffy yang lemas karena terkena air laut yang sangat membenci buah iblis dan orang yang memakannya.
"Ups, maaf, aku tidak tahu kalau itu akan melemahkan kamu." Jawab Tanaka yang berpura-pura.
"Restoran ini akan terbakar!" Teriak Sanji.
"Bakar! Bakar!" Ucap Pearl yang menyerang seperti orang gila.
"Kamu!" Ujar Sanji yang kesal dan menyerang Pearl.
"Bodoh! kamu bisa terbakar, Sanji!" Teriak Patty.
"Aku tidak akan membiarkanmu membakar restoran ini!" Ucap Sanji lalu melayangkan tendangan pada Pearl tapi berhasil di tangkis oleh pria berapi itu.
"Dia nekat sekali!"
"Apakah dia ingin berubah menjadi manusia api?!"
"Bahkan hewan buas sekalipun akan menjauh dari Fire Pearl!"
"Bodoh! Aku tidak pantas menjadi seorang koki kalau takut dengan api!" Ujar Sanji dengan tersenyum seringai.
"Sialan! Aku akan membakar kamu sampai menjadi abu!" Ucap Pearl yang marah.
"Bersiaplah!" Ucap Sanji lalu kembali menyerang Pearl dan berhasil mengenai wajahnya Pearl lagi sehingga membuatnya terjatuh.
"Dia mengenainya dengan tepat!"
"Dia menembus tembok tak terkalahkan Pearl-san!"
"Ada apa dengan koki ini?"
"Oh! Tidak! Ini akan semakin buruk!"
Para anggota bajak laut Krieg menjadi sangat panik karena Sanji memukul wajah Pearl lagi dan membuat hidungnya semakin banyak mengeluarkan darah.
"Sepertinya dia berbahaya? Sialan kamu! Aku butuh lebih banyak api! Aku membutuhkan lebih banyak Fire Pearl lagi!" Teriak Pearl yang kali ini mengeluarkan peluru yang diselimuti api.
"Restorannya akan terbakar!"
"Jika apinya sampai ke dapur, restorannya akan meledak!"
"Pemilik, pergilah dari sana!"
"Pemilik!"
Teriak para koki yang panik karena peluru api tersebut.
Api yang ada di peluru Pearl pun dengan mudah dipadamkan oleh Zeff hanya dengan ayunan dari tendangannya.
"Dia masih hebat, meskipun satu kakinya terbuat dari kayu!" Pikir Tanaka yang melihat kehebatan Zerf.
Sanji begitu hebat dengan tendangannya karena dia melihat kehebatan Zerf dalam tendangannya itu dan melatih kakinya itu agar sehebat dia, disaat waktu kosong secara terus menerus sampai akhirnya dia menjadi sehebat sekarang ini.
Zerf mengetahui apa yang dilakukan oleh Sanji dan membiarkan dia melakukan hal itu tanpa ada niatan untuk menghentikan atau mengajarkannya secara langsung.
"Fi-Fire Pearl milikku..." Ucap Pearl yang terkejut.
"Meskipun aku hanya punya satu kaki, Yang kamu lemparkan itu hanyalah mainan anak-anak bagiku!" Ucap Zeff dengan tenang.
"Ayunan dari tendangannya memadamkan api itu!"
"Kamu hebat, pemilik!"
Teriak para koki dengan penuh semangat dan kegembiraan.
"Apa itu?! Itu pasti teknik yang hebat! Jadi Zeff si Kaki Merah masih kuat?!" Ujar seorang anggota bajak laut Krieg.
"Hebat! Ternyata pak tua sehebat itu, ya!" Puji Luffy.
Don Krieg yang tidak bisa berdiam diri melihat tingkah Pearl yang sudah kelewatan batas segera menyerangnya dengan sebuah bola besi besar yang memiliki duri-duri.
"Karena sudah menjadi seperti ini, aku akan menenggelamkan kalian semua bersama siripnya sebelum restorannya terbakar!" Ucap Don Krieg lalu menggunakan bola besi berduri untuk menghancurkan siripnya.
"Sanji awas!"
"Sial, dia dikelilingi oleh api!"
Sanji dan Pearl hanya terdiam melihat bola besi besar berduri menuju ke tempat mereka berdua.
Tanaka ingin menggunakan kekuatan forcenya untuk menahan bola besi berduri itu, tapi dia mengurungkan hal itu karena melihat tindakan Luffy.
Secara tiba-tiba Luffy muncul di balik api yang mengelilingi Sanji dan Pearl.
"Aduh! Panas!" Teriak Luffy sambil memegang topi jeraminya agar tidak jatuh ke dalam api.
"Gomu gomu bazoka!" Ujar Luffy yang dengan cepat muncul dan membalikkan bola besi berduri itu.
"Dia memukul kembali bola besi itu?!" Ucap Sanji terkejut.
"Ouch! Panas panas!" Ujar Luffy yang kepanasan pada bagian pantatnya sehingga dia memukul-mukul agar api di pantatnya padam.
Bola besi berduri itu mengenai salah satu tiang kapal yang tidak jauh dari Don Krieg. Tiang kapal itu langsung patah dan mengenai kepala Pearl hingga ia pingsan.
"Pearl benar-benar kalah sekarang!" Teriak seseorang anggota bajak laut Krieg.
"Kenapa dia?" Tanya Sanji setelah berhasil menghindar dari jatuhnya tiang kapal itu.
"Orang itu memang bodoh." Jawab Luffy dengan santainya.
"Hahaha, orang bodoh mengatakan orang lain bodoh!" Tawa Tanaka saat mendengar ucapan Luffy.
Don Krieg mendengus kesal karena perilaku bawahannya itu.
"Mereka semua! Pada akhirnya aku memang harus turun tangan." Ucap Don Krieg.
Secara tiba-tiba suara keras dengan nada ancaman terdengar di tempat Zerf berada. Hal itu tentu saja membuat semua orang mengalihkan pandangan ke tempat itu.
"Pertarungannya cukup sampai disini." Ucap Gin sambil menodongkan pistol pada Zeff.
"Gin! Kamu ... " Ujar Sanji.
"Gin!" Teriak Luffy.
"Itu benar! Tembak Zeff si Kaki Merah! Yang kita perlukan adalah membunuhnya. Kemudian restorannya akan menjadi milik kita!" Ucap Don Krieg.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments