Dua hari telah berlalu sejak Tanaka menjadi penjelajah alam semesta. Meskipun begitu, Tanaka tidak tahu harus pergi ke alam semesta apa karena dia tidak tahu apapun tentang alam semesta.
Bahkan dia tidak akan pernah tahu kalau ada sebuah dunia selain di bumi. Jadi yang bisa dia lakukan selama dua hari itu adalah menjalani aktivitas hariannya yakni ngojek untuk mendapatkan uang yang akan dijadikan sebagai sumber kehidupannya.
Meskipun Tanaka adalah seorang sarjana hukum yang dia dapatkan dari sebuah beasiswa yang diberikan oleh salah satu perusahaan swasta ternama di Indonesia, Tanaka tetap tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus dari apa yang dia lakukan saat ini.
Tanaka tidak bisa mengambil pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya karena terhalang oleh biaya. Dia harus mengeluarkan uang cukup besar untuk mengikuti ujian profesi. Tidak sampai disitu saja, pengambilan sumpah profesi juga harus mengeluarkan uang cukup besar.
Beasiswa yang dia dapatkan hanya sampai menjadi dia sarjana sedangkan untuk selanjutnya ditanggung sendiri.
Meskipun dia bisa bekerja di bidang lainnya yang tidak sesuai dengan pendidikannya, tapi tetap saja dunia itu berjalan dengan cukup keras baginya.
Banyak perusahaan yang menolak lamaran kerjanya dan itu disebabkan oleh beberapa faktor, tapi faktor yang paling dominan adalah nepotisme.
Para pencari kerja yang ingin bekerja di perusahaan besar harus memiliki orang dalam agar bisa lancar lamaran kerjanya ataupun kalau tidak ada orang dalam, maka harus menggunakan uang yang cukup besar untuk bisa ada orang dalam.
Tanaka orang yang memegang prinsip untuk tidak tunduk dengan kebiasaan seperti itu sehingga dengan prinsip seperti itu dia akhirnya hanya bisa bekerja sebagai driver ojol.
"Berapa mas?" Tanya seorang wanita.
"20800, mbak." Jawab Tanaka pada wanita yang menjadi penumpangnya.
"Ini 22000, ambil aja buat mas semuanya." Ujar wanita itu.
"Oh, terima kasih banyak mbak." Ucap Tanaka dengan penuh rasa syukur karena mendapatkan kelebihan dari total harga yang seharusnya dia dapatkan.
Meskipun itu hanya lebih 1200, tetap saja itu adalah hal yang harus disyukuri.
Tanaka langsung mengendarai motornya menuju ke arah tempat tinggalnya, yakni sebuah kos yang berada di pinggiran kota Yogyakarta dan jauh dari area kampus.
Dia memilih kos di tempat seperti itu karena biayanya lebih murah daripada berada di kota ataupun di area kampus. Apalagi bila tempat di kota dan area kampus, biaya kosnya bisa sampai satu juta perbulannya, meskipun tanpa AC dan kamar mandi dalam.
Sesampainya di kos dan baru saja memarkirkan motornya, seorang ibu-ibu memakai daster langsung menghampirinya.
"Mas Tanaka, kapan bayar uang kosnya? Ini sudah 2 bulan, kalau bulan hari ini belum bayar, terpaksa mas Tanaka harus pergi dari tempat ini." Ujar ibu kos itu.
"Iya, saya akan bayar Bu, bulan ini saya akan bayar." Jawab Tanaka.
"Bukan hanya bulan ini saja, bulan kemarin-kemarin juga harus bayar." Ujar Bu kos.
"Ya, saya akan bayar juga bulan-bulan kemarin." Jawab Tanaka.
"Hmpp, aku bukan orang yang kejam, tapi ini bisnis dan aku sudah mentolerir mas Tanaka tidak bayar uang bulanan kos, itu sudah sangat baik untuk dilakukan oleh pemilik kos." Jelas ibu kos.
"Ya saya tahu dan sangat bersyukur atas apa yang ibu lakukan pada saya, saya janji, saya akan bayar bulan ini dan bulan sebelumnya." Jawab Tanaka.
Ibu kos menganggukkan kepalanya dan kemudian pergi meninggalkan Tanaka sendirian.
Setelah ibu kos pergi, dia langsung masuk ke dalam kamar yang disewanya setelah sebelumnya membuka pintunya.
Tanpa basa-basi, Tanaka langsung menutup pintu, masuk kedalam kamar mandi untuk memenuhi panggilan alamnya dan setelah itu dia langsung tiduran di atas kasur tanpa melepaskan jaket ojolnya.
"Haaa~ gimana aku bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu cepat untuk membayar kos?" Pikir Tanaka.
"Apa gunanya aku menjadi seorang penjelajah alam semesta bila saat ini aku masih memikirkan uang untuk membayar kos?"
Selagi dia merasa pusing tujuh keliling karena uang kosnya, dia kembali teringat kalau Zerf, pendahulunya sebagai penjelajah alam semesta mengatakan kalau dirinya akan mendapatkan kekuatan istimewa.
"Kekuatan istimewa apa yang aku dapatkan? Aku tidak merasa adanya sebuah kekuatan istimewa selain aku bisa berpindah ke berbagai alam semesta, meskipun aku belum mencobanya dan wonder room." Pikir Tanaka.
Tanaka menamakan ruang serbaguna yang dinamakan oleh Zerf menjadi wonder room karena menurutnya dia merasa takjub dengan apa yang terjadi padanya saat ini.
"Lebih baik aku pergi ke tempat itu dan memikirkan tentang uang kos dan kekuatan istimewa." Pikir Tanaka.
Dia memutuskan hal itu karena terjadi perbedaan waktu yang cukup signifikan antara dunianya saat ini dengan wonder room.
Satu jam di wonder room sama saja sepuluh menit di bumi, sehingga dengan itu dia bisa memiliki waktu yang cukup panjang untuk menemukan jawaban atas masalah yang sedang dia hadapi saat ini.
"Pergi ke wonder room." Pikir Tanaka.
Dalam waktu sangat cepat, dia sudah berpindah ke wonder room yang telah dia ubah menjadi sebuah pandang rumput yang cukup luas dan sebuah pohon besar ada di padang rumput tesebut.
Tanaka langsung terlentang di bawah pohon tersebut, sambil merasakan angin sepoi-sepoi yang berhembus.
"Haaa~"
Dia menghembuskan nafas leganya karena tersebut.
"Baiklah, masalah uang kos, dipikirkan nanti, sekarang pikirkan tentang kekuatan istimewa yang aku dapatkan." Gumam Tanaka.
Tanaka memikirkan bagaimana cara mendapatkan kekuatan istimewa tersebut. Dia lupa menanyakan hal tersebut pada Zerf, terlebih lagi dia baru ingat sekarang dan lebih parahnya lagi, dia tidak tahu bentuk dari kekuatan istimewa tersebut.
"Kalaupun kekuatan istimewa itu adalah kekuatan yang aku inginkan, maka aku memikirkan kekuatan seperti apa yang ingin aku ingin dengan cermat dan hati-hati." Gumam Tanaka.
Dia berpikiran kalau kekuatan istimewa itu hanya bisa satu kali saja dia dapat lakukan seperti nama wonder room sehingga harus dipikirkan dengan sangat bijaksana.
"Kekuatan seperti Superman? Tidak itu terlalu berlebihan, aku ingin kekuatan yang sederhana." Pikir Tanaka.
Pada saat itu juga dia memikirkan berbagai kekuatan super dari berbagai referensi yang dapat dia tahu, bahkan kekuatan super yang ada dalam novel, anime, manga, dan film dia jadikan sebagai referensi.
Setelah berpikir hampir dua jam, akhirnya dia memutuskan untuk memilih kekuatan super yang ada dalam film star wars yakni bisa menggunakan kekuatan force.
Itu adalah kekuatan yang cukup sederhana dan star wars adalah film kesukaannya.
Saat Tanaka masih berumur belasan tahun, dia sangat menginginkan bisa menggunakan kekuatan force seperti para kesatria Jedi yang ada dalam film tersebut.
"Baiklah, bila kekuatan istimewa yang aku dapatkan adalah kekuatan yang aku inginkan, maka aku menginginkan kekuatan yang bisa menggunakan force seperti para Jedi dalam film starwars." Ucap Tanaka dengan tegas.
Dia memejamkan matanya sambil mengucapkan keinginannya akan kekuatan itu berkali-kali dalam pikirannya.
Beberapa saat kemudian, Tanaka membuka matanya dan melihat seluruh tubuhnya apakah ada perubahan atau tidak.
"Aku merasa tidak ada yang berubah, apa ini berhasil?" Tanya Tanaka pada dirinya sendiri.
Merasa memikirkannya pun tidak ada jawaban, Tanaka ingin mencoba menggunakan kekuatan force tersebut.
Dia kembali ke kamar kosnya untuk melakukan eksperimen tersebut karena di wonder room tidak ada benda yang bisa dia gunakan sebagai objek eksperimennya.
Tanaka mengambil sebuah botol air mineral dan meletakkannya di atas lantai, tidak jauh dari kasur tempat dia duduk.
"Oke, dalam film itu, benda apapun dapat ditarik dan terdorong seperti magnet tanpa menyentuhnya, bahkan bisa dibuat melayang." Pikir Tanaka.
Dia langsung mengarahkan tangannya ke arah botol air mineral itu dengan memfokuskan kalau botol itu tertarik dan digenggam olehnya.
"Ughh, bisa, bisa, aku mohon bisa." Pikir Tanaka.
Akan tetapi botol itu tidak ada pergerakan sama sekali, meskipun Tanaka sudah mengeluarkan keringatnya karena fokus ingin menarik dan menggenggam botol itu tanpa perlu mendekatinya.
"Sial! Apa gagal? Kenapa tidak berhasil?"
Tan kemudian mengambil ponsel pintarnya dan membuka aplikasi YouTube untuk melihat bagaimana cara Jedi menggunakan kekuatan force tersebut.
"Bila setelah melihat ini, tidak berhasil juga, maka aku tidak memiliki kekuatan force dan kekuatan istimewa itu bukan didapatkan berdasarkan keinginan." Pikir Tanaka.
Dia mengetik kata kunci yang terkait force di bagian pencarian aplikasi tesebut sehingga muncul beberapa video.
Tan mengetuk layar ponsel sehingga hanya beberapa saat sebuah video yang memperlihatkan karakter Yoda sedang mengajari Luke dalam menggunakan force.
Tanaka menyimak dengan seksama video tersebut dan setelah selesai kembali mencoba untuk menggunakan kekuatan force tersebut.
Tapi kali ini dia melakukan dengan cara yang berbeda. Dia memejamkan matanya, mengambil nafas, menahannya, dan membuangnya, semua itu dilakukan dalam empat detik.
Terus menerus dia lakukan hal itu secara berulang-ulang sambil membiarkan pikirannya rileks dan mencoba merasakan kekuatan force dalam dirinya dan sekitarnya, meskipun dia tidak yakin apakah ada kekuatan force itu di dunia nyata.
Perasaan nyaman dan hangat dirasakannya. Perasaan itu mengalir ke seluruh tubuhnya sehingga dia merasa sangat rileks dan perasaan itu mengalir ke bagian belakang tubuhnya sehingga mengeluarkan bunyi.
\*Duuttttttt
"Sial, aku malah kentut." Ucap Tanaka.
Kejadian itu malah membuat dirinya tertawa sendiri sejenak sampai akhirnya dia melakukan hal itu sekali lagi.
Setelah melakukan berulang-ulang dan merasakan rasa nyaman dan tenang, Tanaka mengangkat tangan ke arah botol.
Secara ajaib botol air mineral itu tertarik dan langsung tergenggam oleh tangan kanan Tanaka.
Dengan perasaan terkejut, Tanaka membuka matanya dan melihat botol yang digenggam itu.
"Wow, ini sangat hebat, ini berhasil." Ujar Tanaka dengan rasa takjub.
Tidak berhenti disitu saja, Tanaka mencoba untuk bereksperimen dengan cara lain, kali ini dia ingin membuat botol itu melayang.
Dia mengembalikan lagi botol itu di atas lantai dan Tanaka kembali melakukan cara seperti saat dia menarik botol tersebut.
"Apakah berhasil?" Tanya Tanaka dalam keadaan mata yang terpejam.
Dia membuka matanya secara perlahan sampai akhirnya dia terpana dengan apa yang dia lihat.
Botol air mineral itu melayang-layang di hadapannya sampai akhirnya jatuh karena Tanaka kehilangan konsentrasi akibat rasa takjub.
"Ini sungguh berhasil, aku bisa menggunakan kekuatan force seperti para Jedi dalam film star wars!" Teriak Tanaka.
Teriakan itu membuat penghuni kos yang dekat dengan kamar kosnya langsung keluar.
Para penghuni kos mengarahkan pandangan ke arah kamar kos Tanaka yang tertutup. Mereka hanya menghembus nafas sambil menggelengkan kepala karena merasa kasian pada Tanaka.
Mereka berpikir kalau Tanaka mulai menjadi gila karena stres.
Tanaka tidak tahu akan hal itu, dia merasa sangat senang dan mulai berlatih untuk menggunakan kekuatan force agar menjadi lebih baik dan terlatih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments